Bayi Rahasia CEO

"Hah" ucap Anisa tertegun.

"Maaf kakak cantik kalau Abian gak sengaja dengar tadi pembicaraan kakak dengan Om Anton. Tapi Abian ingin bantu keluarga kakak cantik" ucap Abian.

"Kakak cantik paham kamu baik selain sayang dan jiwa pedulimu sangat tinggi. Tapi masalah ini gak sepele dan bukan main-main seperti main gadget" tutur Anisa.

"Abian pernah berhasil melawan virus mematikan saat sistem internal pemerintah kabupaten X yang mendadak blank beberapa bulan lalu sehingga para pekerja di kantor pemerintahan kabupaten X sempat kebingungan karena gak bisa kerja. Apa hal begitu tidak sama dengan masalah perusahaan kakak cantik?" tanya Adrian.

Anisa sedikit bengong dan ternganga mendengar penuturan Abian. Dalam benaknya anak sekecil ini sangat genius bahkan bisa membantu membenahi sistem pemerintah kabupaten X yang kena virus. Sedikit tidak percaya tapi ia tahu Abian bukan tipe anak yang mudah membual atau omong kosong. Melihat Anisa yang tak merespon, Abian cukup heran dan sempat berpikir pasti kakak cantik ini tidak percaya atas apa yang ia bicarakan.

"Tanya saja sama Om Anton saksinya dan beliau juga yang bawa Abian ketemu bapak Bupati secara diam-diam karena Abian gak mau terkenal seperti artis tahu bulat yang di goreng dadakan karena Bunda tidak suka" ucap Abian dengan memberikan lirikan matanya pada Anton.

Anton pun ikut terkekeh mendengar penuturan Abian seraya mengingat masa itu dirinya begitu terpukau dengan kehebatan anak yang satu ini. Dalam hatinya sungguh disayangkan jika kehebatan Abian tidak dikembangkan. Namun hal ini sudah sesuai kesepakatannya dengan Abian bahwa dirinya tak mau menjadi terkenal sesuai titah sang Bunda. Bahkan urusan dengan pemerintah kabupaten X saat itu pun Bundanya tidak mengetahui karena Anton beralasan pada Linda ingin mengajak Abian pergi ke hajatan di kota sebagai teman kondangan karena dirinya masih jomblo dan tak mungkin juga pergi dengan istri orang. Padahal mereka berdua tengah membenahi virus di kantor pemerintahan kabupaten X bukan ke hajatan.

"Apa Mas yakin Abian bisa?" tanya Anisa pada Anton.

"Coba saja Nis karena kemungkinan sekecil apapun menurutku tetap kita usahakan semaksimal mungkin demi menyelamatkan perusahaan keluargamu. Jangan meremehkan Abian hanya seorang anak kecil tapi berikan dia kesempatan yang sama seperti orang dewasa lainnya untuk turut membantu. Mengenai nanti hasil akhirnya bagaimana itu urusan belakang daripada tidak ada usaha sama sekali kan" tutur Anton.

"Betul juga kata Mas Anton tapi bagaimana dengan Mbak Linda? Apa dia setuju Abian aku bawa ke Jakarta sementara waktu?" tanya Anisa seraya menunduk sedih karena ia cukup paham bahwa Linda selalu melarang Abian pergi jauh-jauh apalagi ini keluar dari desa X dan dibawa ke ibukota Jakarta yang lokasinya sangat jauh dari sini.

"Nanti coba kita bicara bersama dengan Linda dan Mas usahakan bujuk dia" ucap Anton.

"Yang bener Mas? Makasih Mas atas bantuannya" ucap Anisa hingga senyum renjananya keluar karena pria dihadapannya ini begitu peduli dengan keluarganya dan baik hati.

Akhirnya Anisa bergegas kembali ke gubuknya di desa X untuk mengepak barang persiapan ke Jakarta sekaligus menghubungi kakaknya bercerita panjang lebar tentang sosok Abian si anak kecil yang genius di desa X. Bocah yang akan membantu BTS Group dari tangan hacker yang tak bertanggung jawab. Awalnya Adrian kagum akan cerita Abian bahwa ada seorang anak bertahan berdua dengan ibunya di desa terpencil menunggu kepulangan sang Ayah untuk dibawa ke kota. Namun hingga bertahun-tahun sang Ayah belum juga menampakkan batang hidungnya untuk menjemput mereka.

Tetapi dalam percakapan antara keduanya, Anisa lebih membahas tentang sosok Abian dan kegeniusannya. Dirinya tak membahas Linda baik nama maupun cerita lainnya yang ia tahu karena memang selain dikejar waktu, dirinya juga hanya cerita intinya saja ke Adrian agar sang kakak juga setuju tanpa menolak bantuan Abian yang hanya anak kecil saja.

"Apa kamu yakin anak kecil itu bisa membantu kakak?" tanya Adrian.

"Tak ada salahnya mencoba peluang kak walau hanya kecil daripada tak mencoba sama sekali. Lagi pula Mama sedang sakit juga karena kepikiran perusahaan mendiang Papa siapa tahu bisa segera sembuh" tutur Anisa.

"Ya sudah kamu coba bawa Abian siapa tahu bocah yang kata kamu genius itu bisa memberi keajaiban pada perusahaan keluarga kita walau kakak masih sangsi padanya" ucap Adrian.

"Oke kak tapi jangan sampe menyesal jika yang kakak sangsikan justru menjadi hal yang memukau dirimu. Bukannya kakak dahulu pernah menasehatiku bahwa jangan menilai orang dari latar belakangnya dan masa lalunya serta meremehkan kemampuan seseorang yang belum kita tahu" ucap Anisa yang membuat Adrian tertohok.

🍁🍁🍁

Di dalam sebuah kerang yang kulit luarnya terkesan kotor dan hitam ternyata menyimpan sebuah mutiara di dalamnya yang sangat berharga dan mahal nilainya yang tidak kita duga dan sangka.