Berani menggangguku? Akan aku patahkan tangannya!
Berani menghinaku? Akan aku jadikan dia sampah!
Berani menghina keluargaku? Hanya ada kematian untukmu.
Tidak peduli apakah dia manusia, monster, iblis atau dewa sekalipun, jika berani menggangguku dan keluargaku, maka bersiaplah untuk bertemu dengan kematian yang mengenaskan.
Dengan sebilan pedang aku menjelma menjadi dewa kematian. Dengan sebilah pedang aku menjelma menjadi pembunuh bayaran. Dengan sebilah pedang, akan aku kuasai seluruh alam.
Dan orang-orang memanggilku dengan julukan 'sang Raja Malam' (Night King)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-10. Pembukaan Turnamen Keluarga Zhao
Zhao Feng sama sekali tidak menghiraukan perkataan ayahnya, dia kemudian langsung meraih tangan ibunya dan mengajak ibunya untuk duduk di kursi yang ada di depan kediamannya.
"Zhao Feng, berani sekali kau mengabaikan ku!" ujar Zhao Chun kemudian melesat untuk menyerang Zhao Feng.
Namun dengan sigap Zhao Feng menghindari serangan tersebut dan melompat ke belakang untuk menjauhi Zhao Chun, ia sadar bahwa saat ini kekuatannya masih belum apa-apa dibandingkan Zhao Chun, jadi dia lebih memilih untuk mengalah lebih dulu.
"Zhao Chun, hanya karena kau punya kekuatan jangan pernah mengira kau bisa berbuat seenaknya, dan jangan pernah berfikir bahwa aku takut padamu" ucap Zhao Feng sinis.
"Bocah ******, berani-beraninya kau menyebut namaku" ujar Zhao Chun semakin marah.
Zhao Chun mengeratkan giginya ia kemudian langsung berlari mendekati Zhao Feng, akan tetapi baru beberapa langkah saja ia maju, Zhao Chun secara tiba-tiba langsung menghentikan langkahnya, bahkan tangannya terlihat sedikit gemetaran.
"Si-siapa yang melepaskan aura membunuh sekuat ini" gumam Zhao Chun.
Zhao Chun menyadari bahwa aura membunuh tersebut tidak bisa di anggap remeh, sebab untuk mendapatkan aura membunuh yang sangat besar, orang tersebut setidaknya telah menghabisi ratusan atau mungkin ribuan manusia.
"Sudah cukup, hentikan semua ini, kenapa kau selalu saja bersikap tidak adil kepada Feng'er" ujar Lin Hua.
"Untuk apa aku harus bersikap adil, kepada sampah ini?" tanya Zhao Feng sinis.
"Sampah?, akan aku buktikan padamu siapa sampah sebenarnya" ujar Zhao Feng.
"Hahahaha bagus, kalau begitu ikutlah turnamen yang akan di adakan dua hari lagi, dan jadilah juara pertama maka aku akan percaya bahwa kau bukan sampah" ucap Zhao Chun.
"Kau akan lihat nanti!" jawab Zhao Feng
Setelah itu Zhao Chun langsung meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan marah dan juga kesal, akan tetapi dia masih bingung dan penasaran tentang siapa yang telah melepaskan aura membunuh yang begitu besar tersebut.
Namun sayangnya aura tersebut hanya dilepas sebentar saja, dan ketika Zhao Chun ingin mencari tau siapa yang melepaskan aura tersebut, tiba-tiba saja aura membunuh itu langsung lenyap begitu saja.
Stelah kepergian Zhao Chun, Lin Hua kemudian menghampiri Zhao Feng lalu mengajaknya kembali ke dalam kediamannya agar mereka bisa mengobrol dengan tenang, selain itu Lin Hua juga ingin menanyakan tentang keputusan Zhao Feng yang akan mengikuti turnamen kultivator muda keluarga Zhao.
"Feng'er apa kau yakin akan mengikuti turnamen tersebut?" tanya Lin Hua.
"Aku yakin ibu, akan aku buat mereka yang menghinaku selama ini tahu bahwa si sampah ini sudah tidak bisa mereka tindas lagi" jawab Zhao Feng tegas.
"Baiklah nak, ibu juga tidak bisa menghentikan mu, ibu hanya bisa berharap kau akan baik-baik saja" ucap Lin Hua.
"Kalau begitu aku akan segera berlatih, bisakah ibu tinggalkan aku sendirian?" tanya Zhao Feng.
Lin Hua hanya tersenyum lembut kemudian memeluk erat tubuh Zhao Feng, setelah itu Lin Hua langsung meninggalkan Zhao Feng sendirian. Setelah kepergian ibunya, Zhao Feng langsung menuju ke kamarnya untuk berkultivasi dan mencoba untuk meningkatkan kekuatannya.
**
Dua hari telah berlalu dengan begitu cepat, Zhao Feng pun mengakhiri kultivasinya karena ingin segera datang ke tempat turnamen di adakan dan mendaftar sebagai peserta, lalu menepati janjinya kepada Zhao Chun.
Tempat turnamen kultivator muda keluarga Zhao di adakan adalah di alun-alun wilayah keluarga Zhao, di sana sudah tersedia beberapa arena yang berukuran cukup luar, di sekeliling arena terlihat ada begitu banyak bangku khusus untuk para penonton yang nampak mulai penuh terisi.
Selain dari bangku penonton, ada juga sebuah ruangan khusu yang merupakan tempat para tamu terhormat, seperti penguasa kota, patriark dari klan lain atau ketua sekta yang akan datang menyaksikan pertarungan para kultivator muda keluarga Zhao,
"Woahh, ternyata yang datang banyak juga ya" gumam Zhao Feng.
Zhao Feng kemudian berjalan menuju ke tempat pendaftaran peserta, dan ternyata hanya tinggal beberapa pemuda saja yang masih belum mendaftar, itu dikarenakan yang lainnya sudah lebih dulu mendaftar dari beberapa hari sebelum acara dimulai.
"Hey, hey, kenapa si sampah ini ada di tempat pendaftaran" ucap salah satu pemuda.
"Entahlah, sepertinya sampah ini juga akan ikut mendaftar" ujar yang lainnya.
"Biarkan saja dia, lagipula dengan adanya dia kita bisa menjadikannya sebagai sasaran untuk berlatih"
"Hahahaha itu benar, kalau begitu kita biarkan dia yang mendaftarkan dirinya lebih dulu"
Para pemuda tersebut tersenyum sinis kepada Zhao Feng lalu satu persatu mereka mulai memberikan jalan kepadanya, Zhao Feng sama sekali tidak menghiraukan apa yang mereka katakan sebelumnya, justru dia merasa sangat berterimakasih karena telah dipersilahkan untuk lebih dulu.
"Hey, sampah apa kau yakin ingin mendaftar?" tanya seorang pria yang menjadi penerima peserta.
"Benar, aku juga ingin mendaftar. Aku yakin kalian juga telah tau namaku, jadi aku tidak perlu menyebutkannya lagi" ucap Zhao Feng kemudian pergi menuju ke bangku peserta.
Ketika Zhao Feng datang ke bangku khusus peserta, hampir semua mata tertuju padanya, dan tidak ada satupun dari pasang mata tersebut yang tidak menatapnya dengan tatapan sinis, seakan-akan seperti singa yang telah bertemu dengan buruannya.
"Cihh, kalian lihat saja nanti" batin Zhao Feng.
"Hey sampah, kau dilarang duduk di sini" ujar Zhao Lin yang juga berada di tempat tersebut.
"Benar, pergilah cari tempat lain, karena kami tidak sudi untuk duduk bersama denganmu" Zhao Wei menimpali.
Zhao Feng masih tidak membalas perkataan mereka, ia hanya diam saja dan langsung meninggalkan tempat duduk khusus peserta tersebut, ia kemudian berjalan menuju ke sudut dinding yang menjadi pembatas untuk bangku peserta dan bangku penonton dan berdiri sambil menyandarkan punggungnya di dinding tersebut.
"Penghinaan kalian semua akan aku balas berkali-kali lipat lebih menyakitkan dari ini" gumam Zhao Feng.
Setengah jam berlalu dan para penonton masih terus berdatangan, akan tetapi acara tersebut masih belum dimulai juga, sebab mereka masih menunggu beberapa tamu penting yang akan datang.
Satu jam kembali berlalu dengan cepat, semua bangku penonton telah terisi penuh dan para tamu terhormat juga telah datang, lalu dari ruangan khusus Zhao Chun melompat keluar dan mendarat di tengah-tengah salah satu arena.
"Selamat datang di keluarga Zhao semuanya, dan selamat datang juga kepada tamu terhormat keluarga Zhao yaitu tetua Liu Changhai yang datang dari sekte Phoenix Emas, selamat datang juga kepada raja kota Awan yaitu yang Mulia Wang Bing Cao, dan selamat datang juga kepada para tetua sekte lain dan semua patriark klan di kota Awan" ucap Zhao Chun.