LEGENDA PENDEKAR NAGA HITAM

Mendengar ucapan Xiao Shuxiang, Xie Yuwei pun mengangguk setuju. Ia juga berharap masa depan akan menyatukan mereka kembali dengan berbagai asa dalam untaian kenangan masa lalu.

Setelah dirasa cukup, Xie Yuwei pun pamit. Di dalam hatinya ia yakin jika Xiao Shuxiang akan berhasil berada di puncak kultivasi untuk menggetarkan dunia ini. Datang dan menjemputnya kembali dari keluarga Wu membawa asa sebesar dunia.

Melihat kepergian Xie Yuwei, Xiao Shuxiang pun tidak dapat berbicara apa-apa. Walau bagaimanapun setiap orang berhak mengejar apa yang dipikirkannya, selain itu dengan kepergian Xie Yuwei juga akan menjadi cambukan bagi Xiao Shuxiang untuk menuju wilayah Inti Benua Awan Biru tersebut.

Meski pengetahuan Xiao Shuxiang sangat minim dengan keberadaan tempat yang dikabarkan sebagai tempat tertutup itu, namun dalam hati kecilnya ia juga jelas sangat tertarik untuk menjelajahinya di masa depan. Tidak peduli apa yang terjadi nanti, yang jelas ia harus membuktikan ucapannya pada Xie Yuwei yang sudah ia anggap sebagai janji abadi tersebut.

Sementara itu di kediamannya, Xie Yuwei sudah bersiap meninggalkan Sekte Naga Hitam bersama dengan seorang wanita yang terlihat tidak sederhana. Bahkan selama keberadaannya, Ketua Sekte pun harus bersikap hormat pada wanita tersebut yang merupakan utusan yang menjemput Xie Yuwei ke Ibukota Kekaisaran Zhao.

Sebelumnya wanita yang merupakan salah satu kepala pelayan di Klan Wu itu ingin segera membawa Xie Yuwei pergi, namun gadis remaja itu bersikeras tidak akan meninggalkan Sekte sebelum bertemu dengan Xiao Shuxiang.

Namun setelah Wu Yun mengetahui jika yang ditemui oleh Xie Yuwei adalah pemuda biasa yang sebelumnya membuat masalah, membuat kepala pelayan keluarga Wu tersebut merasa percuma membuang waktu selama dua hari di Sekte Naga Hitam.

Jika saja bukan karena perintah keluarganya yang merupakan Penatua Klan Yun, maka ia tidak akan mau mendatangi wilayah dataran rendah dengan para kultivator lemah. Berbeda dengan wilayah tengah yang merupakan pusat peradaban kultivator di alam ini, hanya orang-orang yang kuat saja yang layak tinggal dan mengatur wilayah itu.

"Nona Xie, mulai sekarang marga mu adalah Wu. Mulai sekarang juga nona harus bisa menjaga martabat Klan Wu, tidak peduli apapun itu resikonya" ucap kepala pelayan keluarga Wu itu dengan tegas.

"Baiklah, aku mengerti" jawab Xie Yuwei tanpa banyak berkata.

"Satu hal lagi, jika tiba di Ibukota Kekaisaran jangan pernah sebut nama pemuda itu lagi dan juga lupakan dirinya. Orang seperti itu hanya akan menggangu pencapaianmu di masa depan, kalian berada di dunia yang berbeda" sambung kepala pelayan tersebut.

"Aku juga mengerti" ucap Xie Yuwei tanpa berdebat.

Pada saat seperti ini ia tidak ingin melibatkan Xiao Shuxiang lebih jauh, membiarkan dirinya tumbuh berkembang di Sekte Naga Hitam tanpa ada yang mengetahui bagaimana ia berkembang. Jika tidak, Xie Yuwei khawatir akan ada pihak yang menggangu langkah Xiao Shuxiang sebelum ia memuncaki dunia kultivasi.

Ucapan kepala pelayan keluarga Wu itu terkesan angkuh, namun bagi Tetua yang selama ini menaungi Xie Yuwei adalah wajar mengingat status orang-orang dari Klan kuno yang tidak bisa disinggung oleh siapapun. Apalagi para murid yang menyaksikan perpisahan ini, di hati mereka tergambar keirian yang luar biasa terhadap Xie Yuwei yang akan berubah dari burung pegar menjadi burung Phoenix.

"Nona Wu, kuharap selama keberadaan Nona di tempat ini tidak memiliki kesan yang buruk terhadap Sekte kami" ucap Tetua sekaligus Guru dari Xie Yuwei.

Ia sudah diberi pesan secara khusus oleh Patriark Sekte agar tidak menyinggung wanita yang tidak dapat ia taksir tingkat kultivasinya tersebut, meski ia adalah seorang kepala pelayan namun kedudukannya bukanlah sesuatu yang bisa disinggung oleh Patriark Sekte sekalipun.

"Terimakasih atas penyambutannya yang baik, kami keluarga Wu juga tidak lupa mengucapkan terimakasih atas perhatian kalian kepada salah satu keturunan keluarga kami" ucap Wu Yun sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.

Itu adalah sumberdaya yang sudah ia siapkan untuk membalas budi baik Sekte karena telah menyelamatkan Xie Yuwei dan juga telah mendidiknya di Sekte. Di tambah dengan potensi Xie Yuwei yang memiliki akar roh khusus, membuat Klan Wu akan diuntungkan di masa depan.

Akar roh adalah sesuatu yang menjadi ciri khas yang umum terdapat pada diri kultivator, namun akar roh hanya dikembangkan oleh para kultivator di wilayah tengah. Tempat dimana para jenius dilahirkan dan berselisih satu sama lain demi mendapatkan gelar yang terkuat.

Melihat sebuah cincin penyimpanan yang diberikan kepadanya, mata guru Xie Yuwei pun berbinar senang. Ia tidak menyangka akan mendapatkan sumberdaya bernilai tinggi dari Ibukota Kekaisaran, suatu hal yang hampir ia dapatkan meski menjadi Tetua sepanjang masa di Sekte Naga Hitam.

"Guru, maafkan aku jika selama ini telah banyak merepotkan mu. Terimakasih atas pelajaran dan pengajaran yang telah guru berikan hingga aku bisa seperti sekarang ini" ucap Xie Yuwei dengan nada yang tulus, walau bagaimanapun lima tahun yang lalu dia belum menjadi apa-apa.

"Kamu memang orang yang selalu diliputi keberuntungan, aku sangat senang telah menjadi gurumu selama ini" ucap gurunya dengan bangga.

"Mari kita pergi sekarang.." ujar wanita yang bernama Wu Yun sambil menarik pergelangan tangan Xie Yuwei.

Berikutnya kedua wanita berbeda usia tersebut melompat ke punggung binatang yang sudah menunggunya sedari tadi, itu adalah binatang mirip kuda dengan satu tanduk di dahinya. Selain gagah kuda tersebut juga memiliki dua buah sayap untuk terbang di udara.

Segera kuda bersayap itu melompat dan terbang di langit dengan kecepatan yang sangat cepat, tubuhnya melayang meninggalkan keagungan di mata orang-orang yang menyaksikannya. Dalam waktu singkat Xie Yuwei pun menghilang meninggalkan langit Sekte Naga Hitam menelusuri awan biru di atas pegunungan Lima Jari.

Identitas Xie Yuwei yang bergabung dengan Klan Wu di Ibukota Kekaisaran tentu tidak diketahui secara utuh oleh Xiao Shuxiang, bahkan jika Xiao Shuxiang ingin mencegah kepergian Xie Yuwei pun ia tidak akan sanggup menahannya. Kekuatannya saat ini masih terlalu rendah jika dibandingkan dengan orang-orang dari pewaris beladiri kuno di Ibukota Kekaisaran Zhao.

Xiao Shuxiang saat ini masih berada di kediamannya, ia masih merasakan sedikit kepikiran dengan kepergian Xie Yuwei barusan. Di dalam hatinya ia merasa kesepian, kehilangan sahabat sepanjang jalan yang selalu melindunginya selama ini.

"Sejauh apapun kamu pergi, aku adalah tempatmu untuk bersandar" gumam Xiao Shuxiang dengan perlahan merelakan kepergian Xie Yuwei.