NovelToon NovelToon
Ketulusan Cinta Umar

Ketulusan Cinta Umar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Umar yang menikahi sekarang gadis karena insiden yang dialami keduanya, kisah cinta rumit keduanya karena ternyata sang Istri memiliki orang yang dia cintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan terpaksa

Pernikahan yang tidak diinginkan Shifa itu akhirnya terjadi, penikahan dengan konsep islami itu diberlakukan atas dasar kesepakatan dua keluarga. itu juga adalah permintaan Umar sebagai pihak lelaki.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Umar Khoir Bin Ahmad, bin Hasan dengan putri kandung saya Asshifatun Hasanah Binti Khoirul Gibran Bin Adam dengan mas kawin Perhiasan 100 gram emas dan uang tunai sebesar 550 juta serta sebuah mobil dibayar tunai karena Allah".

"Saya terima nikah dan kawinnya Asshifatun Hasanah binti Khoirul Gibran bin Adam dengan mas kawin perhiasan 100 gram emas dan uang tunai sebesar 550 juta serta sebuah mobil dibayar unai karena Allah.

"Bagaimana saksi??". Tanya Penghulu kepada saksi

"Sah". mereka megucapkannya dengan lantang dan serempak.

"Alhamdulillah". Ucap mereka serempak.

Mereka semua bersorak dengan gembira, terutama anak-anak khumairah, mereka semua sangat senang sekaligus sedih karena sang kakak akan meninggalkan mereka semua, memulai kehidupan baru bersama keluarganya sendiri.

Acara pun berlangsung sangat meriah karena diadakan digedung mewah hasil kesepakatan dua keluarga.

Malam harinya, setelah semua pesta digelar. Termasuk acara Lekka pada keluarga laki-laki. Umar langsung memboyong sang istri kerumah yang telah ia beli untuk dirinya dan sang istri.

Dirumah besarnya banyak saudara lelakinya, dia takut jika istrinya tidak nyaman.

"Nah sayang ini rumah kalian, Umar sudah menyiapkan semuanya sebelum pernikahan kalian dan mobil kamu berada dibagasi mobil". Ucap Shofiyah mengantar sang anak mantu bersama anaknya

Jangan lupa juga ada sang besan, orangtua dari Shifa yang ikut mengantar mereka berdua untuk memulai kehidupan baru mereka.

"Terim kasih nak Umar memberikan anak saya banyak sekali hadiah terutama erang-erangnya". Rina tersenyum pada menantunya itu.

"Itu adalah penyambutan keluarga kami ibu, untuk menantu pertama keluarga dan juga menantu lainnya nantinya, karena kami ada 5 bersaudara laki-laki". Ucap umar dengan sopan dan senyuman manis.

"Iya nak, apa ini ide ummi kamu??

"iya Ibu, kata ummi, ummi akan banyak memiliki menantu perempuan nantinya dan itu adalah istimewa. Saya setuju dengan Ummi, jika memuliakan menantu tidak ada salahnya, malah bagus agar mereka bisa menjadi dekat dan akrab seperti ibu dan anak".

"Syukurlah nak, kami bersyukur jika anak kami akan disayangi seperti itu".

"Tenang saja, kami akan menjaga putri kalian sebaik mungkin, dia sudah menjadi anak kami, jadi kami akan menyayangi dia sepenuh hati kami". Shofiyah mengelus tangan Rina dengan senyuman manis dan Rina tahu itu.

" Ya sudah nak, kamu baik-baik dengan suamimu disini, patuhi dan sayangi dirinya yah nak umar, tolong jaga dia untuk kami". Nasehat sang ibu mertua kepada anak menantunya.

"iya ibu insya Allah". Ucap Umar mencium tangan ibu mertua dan ayah mertuanya itu.

Keduanya langsung memeluk Umar dengan sayang. mereka bahagia karena sang anak mendapat suami yang baik.

Setelah mereka semua pergi, Umar mengajak sang istri untuk ke kamar mereka dan membawa pakaiannya serta barang dia bawah, untuk ditaroh di kamarnya.

"Ini kamar kita dek, aku harap kamu suka rumahnya". Ucap Umar ingin mengelus kepala sang istri tapi ternyata penolakan kasar yang dia terima.

Umar tentu saja terkejut mendapatkan reaksi seperti itu dari istrinya. Istrinya itu menepis kasar tangannya saat ingin mengelus kepalanya

" Kenapa dek?? Tanya Umar yang penasaran kepada istrinya itu.

"Jangan pernah menyentuh ku, karena aku tak mau kau sentuh!! ". Ucapnya membuang muka.

" Kenapa??". Umar memandang sendu yang istri.

" Jangan berharap terlalu banyak pada pernikahan ini, aku tidak menginginkan pernikahan ini, tapi karena paksaan kedua orangtuaku!! ". Jengkel Shifa memandang tajam lelaki yang ada dihadapannya ini.

" Baiklah, aku tak akan menyentuhmu sampai kau menginginkan dan menerima pernikahan ini". Ucap Umar dengan senyum paksa.

Jujur saja dia sangat kecewa akan hal ini. Dia memang mulai tertarik pada istrinya itu setelah ciuman pertama mereka.

"Kau tidak marah padaku?? Tanya Shifa dengan hati-hati melihat wajah Umar yang tersenyum paksa.

" Tidak marah, hanya kecewa saja. Santai saja". Ucap Umar keluar meninggalkan kamar mereka.

Shifa memandang kepergian lelaki yang menjadi suaminya itu dengan tatapan bersalah, tapi perasaan tidak bisa dipaksa itu sebabnya dia berkata terus terang agar Umar tidak terlalu kecewa.

Sejujurnya dia takut jika Umar mengadukan sikapnya kepada orangtuanya, tapi setelah dia pikirkan lagi, ternyata itu jalan yang bagus untuk membuat Umar membencinya dan mengadukannya kepada orangtua sehingga mereka bisa bercerai secepatnya.

Keesokan harinya setelah membereskan pakaian dan barang-barang nya, dia turun kebawah untuk sarapan.

Saat dia turun, dia bisa melihat Umar yang tengah mempersiapkan sarapan. Kemudian menoleh kepadanya.

"Sarapanlah, setelah ini aku akan pergi ke peternakan dan ke yayasan". Ucapnya mengajak sang istri.

Shifa pun menurut dan duduk berhadapan dengan Umar di seberang meja dan memulai memakan makanannya.

" Ini kartu debit untuk bulanan mu, aku sudah memasukkan saldo untuk bulan ini dan pinnya tanggal kelahiranmu. Ini kunci mobilmu dan ada dibagasi berwarna pink sesuai warna kesukaan dan pesananmu!! ". Umar menyodorkan sebuah kartu debit dan kunci mobil untuk Shifa.

Shifa dengan canggung mengambil kartu itu dan menyimpan nya dihadapannya.

" Apakah kamu akan lama diluar?? Apa kamu makan siang di rumah??

"Tidak perlu, aku akan pulang sore mungkin sekitar jam 5 kalau tidak macet". Umar berucap sambil melahap makanannya.

" Kamu tidak perlu bersihin rumah, karena akan ada petugas yang akan membersihkan rumah setiap hari".

"Kenapa??

" Saya hanya tak mau istri saya capek, tugasnya bukan hanya itu, tapi jika dia ingin silahkan saja melakukannya tak akan ada yang melarangnya. Tapi jika bisa diminta, saya tidak mau pakaian saya dicuci dan disetrika orang lain, itu saja. Tapi jika kamu menolak tenang saja, saya bisa melakukannya sendiri". Umar mengambil piring dan gelasnya dan membawanya ke tempat cuci piring kemudian mencucinya.

"Kalau begitu saya pamit, Assalamualaikum". Ucap Umar meninggalkan Shifa yang memandangnya dengan sendu.

"Dia pasti sangat kecewa dan marah padaku sampai sikapnya seperti itu". Monolognya.

Umar menghela nafas berat. Dia tidak menyangka pernikahan yang begitu dia inginkan menjadi pernikahan dingin dan tak berharga seperti ini. Dia harus berusaha meluluhkan hati sang istri bagaimanapun caranya.

Setelah sampai di peternakan, dia mengawasi langsung apa yang perlu ia awasi, setelah itu dia pergi ke kantor tepatnya yayasan milik keluarganya.

"Loh pengantin baru masuk kerja?? Tanya Ammar sang adik dengan kening mengkerut.

Dia heran kenapa sang kakak yang notabene nya baru menikah malah langsung bekerja, bukannya menghabiskan waktunya bersama sang istri.

" Kakak kok masuk kerja??, bukannya dirumah perkenalan dengan istri untuk membiasakan diri??". Ammar mendekati sang kakak untuk bertanya kepadanya.

Dia merasa curiga jika ada sesuatu yang tidak baik yang terjadi pada kakaknya itu.

1
Puspa Indah
Maaf ya kak, rasanya ada yang gak pas dengan jalan cerita dari awal. Umar, orang sholeh kenapa refreshing di pantai?

Kalau boleh kasih masukan dikit, Umar nyelamatin si wanita yang mau bundir di jembatan atau dimana lah. Si wanita depresi karena cowoknya. Karena kasihan dan ingin mengayomi takut kejadian terulang, Umar ngelamar wanita itu. Nah.. di situ tuh.. baru jalan cerita lika-liku ketulusan Umar menyadarkan isterinya sembari mencoba meraih hatinya. Maaf ya mbak, aku sok-sokan ngasih saran segala. Moga sehat dan sukse selalu. Semangat!
Puspa Indah: Umar kan gak bercadar kak... 😂
Gak kok, saya cuma melihat dari sisi Umar sebagai lelaki bujangan sholeh yang sepertinya sangat menjaga mata dan sentuhan terhadap lawan jenis. Sedangkan pantai bisa dikatakan sebagai tempat wisata yang paling berpotensi terlihatnya aurat yang terbuka, entah sepi atau ramai. Sekali lagi mohon maaf ya kak..🙏🙏🙏
Siti Rabiah Ummu Umar: terima kasih sarannya, nanti diperbaiki lagi berikutnya.
masalah Refresing tidak masalah sebenernya dimana tempatnya. didalam cerita juga dikatakan disana tempatnya sepi.
banyak kok teman-teman bercadar pergi ke pantai sebagai bentuk tadabbur alam.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!