NovelToon NovelToon
Alea Si Gadis Tersisihkan

Alea Si Gadis Tersisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Favreaa

"Kamu harus menikah dengan Seno!"

Alea tetap diam dengan wajah datarnya, ia tidak merespon ucapan pria paruh baya di depannya.

"Kenapa kamu hanya diam Alea Adeeva?"

hardiknya keras.

Alea mendongak. "Lalu aku harus apa selain diam, apa aku punya hak untuk menolak?"

***

Terlahir akibat kesalahan, membuat Alea Adeeva tersisihkan di tengah-tengah keluarga ayah kandungnya, keberadaannya seperti makhluk tak kasat mata dan hanya tampak ketika ia dibutuhkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Suasana semakin memanas, Eyang Elaine dan Kakek Ian saling melemparkan tatapan tajam, dua tetua paling di segani di keluarga Ravindra seolah sedang mengibarkan peperangan.

"Sikapmu sangat lancang Elaine. Menikahkan Seno tanpa sepengetahuanku, kamu sama saja dengan tidak menghargaiku!"

"Seno cucuku, semua yang aku lakukan padanya tidak ada sangkut pautnya denganmu dan kamu tidak berhak ikut campur. Kamu bukan siapa-siapa, Ian! dan kalau kamu masih tetap menyinggung pengorbanan orang tuamu, seharusnya kamu sadar diri!" Eyang Elaine tak kalah berapi-api.

Kebenciannya selama puluhan tahun akan sikap Kakek Ian yang semena-mena tertutup oleh rasa cintanya pada sang suami yang sangat menyayangi Kakek Ian sebagai adik. Kini setelah sang suami meninggal, Eyang Elaine tidak lagi bisa bersikap baik, mereka selalu terlibat perdebatan sengit setiap kali berjumpa.

Brak!!

Kakek Ian lalu menggebrak meja dengan keras. Ekspresi wajahnya merah padam karena murka.

"Kakek sudah!" Zea berkata dengan lembut, mengelus lengan Kakek Ian agar pria tua itu meredakan emosinya. "Kita sedang sarapan bersama untuk merayakan pernikahan Seno, Kakek dan Eyang hanya akan menakuti Alea dengan sikap kalian yang seperti ini!"

Eyang Elaine menghembuskan nafas kasar, dia lupa jika ada Alea di sini dan belum saatnya gadis itu tahu permasalahan keluarga mereka.

"Lihat! Bagaimana Zea begitu baik dan pengertian, dia satu-satunya orang yang pantas menjadi istri Seno. Tapi kamu malah menikahkan Seno dengan seorang anak angkat yang bahkan bibit, bebet dan bobot orang tua kandungnya tidak jelas!"

Semua orang menghela nafas panjang, mereka tahu betapa kasar dan tajamnya ucapan Kakek Ian.

"Kakek, tidak boleh berbicara seperti itu, perasaan Alea bisa terluka!"

Kakek Ian mendengus. "Lalu bagaimana dengan perasaanmu, kamu juga terluka!"

Zea menunduk sesaat lalu mengangkat wajahnya kembali seraya tersenyum. "Zea baik-baik saja, Kek. Tidak apa-apa, mungkin Seno dan Zea memang tidak berjodoh lagipula Eyang Elaine sejak dulu memang menentang perjodohan yang Kakek usulkan."

Seluruh keluarga besar Ravindra tahu bagaimana perasaan Zea pada Seno, bahkan gadis itu pernah mengumbar pada semua orang bahwa dia yang akan menjadi istri Seno di masa depan.

"Benar, aku pernah mengajukan perjodohan Seno dan Zea pada Adi dan dia setuju, kamu melihat dan mendengarnya langsung, Elaine. Sekarang malah dengan lancangnya kamu menikahkan Seno dengan wanita lain!" Kakek Ian kembali menatap Eyang Elaine tajam.

"Kamu juga jangan lupa, Ian. Mas Adi memang setuju tapi dia menyerahkan keputusan akhir pada keduanya, dia membebaskan Seno memilih!" sangkal Eyang Elaine tak mau kalah.

"Benar! Aku menolak!" timpal Seno tenang. "Aku hanya menganggap Zea saudara tidak lebih!"

Zea menahan nyeri di ulu hatinya, selama ini Seno tidak pernah melontarkan kalimat penolakan secara terang-terangan di hadapan keluarganya. Tapi kini, pria itu bahkan menolaknya dihadapannya langsung. Zea memandang Alea penuh benci, menganggap karena Alealah Seno berubah sangat drastis.

"Kamu cucu tidak tahu di untung, Seno!" hardik Kakek Ian marah. "Kamu--!"

Praangg!!

Gelas yang jatuh dan pecahannya berserakan di lantai menginterupsi perdebatan mereka. Semua pasang mata tertuju pada suara berasal tak terkecuali Alsa.

Alea yang sejak tadi diam dengan tatapan lurus ke depan turut menoleh ke arah sumber suara. Raut wajahnya tampak terkejut, salah satu teman di kelasnya kenapa bisa ada di meja yang sama dengan keluarga Ravindra. 'Dia?'

"Apa kita berkumpul di sini hanya untuk menyaksikan kalian berdebat? Kakek sudah tua dan sudah hidup puluhan tahun lamanya, tidakkah kakek belajar bahwa tidak semua harus tunduk dan patuh pada keinginan Kakek. Dan kamu, Zea, tidakkah kamu lelah?"

"Sisill!!" hardik Kakek Ian dengan wajah merah padam.

Sisil hanya menatap muak, ia menyambar tasnya di atas meja lalu berdiri. "Silahkan lanjutkan berdebat, aku akan mencari sarapan diluar, menyaksikan perdebatan kalian tidak akan membuatku kenyang!"

Sisil menatap sekilas Alea, kedua mata mereka bertemu tapi Sisil tidak mengatakan apa-apa dan pergi dari sana.

"Sil! Sisil! Kembali duduk, Sil!" teriak sang ibu yang hanya di abaikan oleh gadis itu.

Kakek Ian mendengus kesal. "Dasar cucu tak berguna!"

Orang tua Sisil hanya menunduk pasrah, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Putri mereka memang pemberontak, tidak patuh pada aturan yang di buat oleh Kakek Ian.

Alea baru saja melewati drama sarapan pagi yang buruk setelah malam pernikahan yang indah. Tapi Alea tidak terkejut, Seno sudah memberitahunya sebelum bergabung sarapan bersama keluarga Ravindra yang lain.

"Di sana kamu akan bertemu dengan Kakek Ian, pria tua yang selalu ada tongkat disekitarnya. Zea dan kedua orangtuanya juga ada di sana, ibu Zea adalah anak kedua Kakek Ian, aku tidak tahu Sisil dan kedua orang tuanya hadir atau tidak!"

"Mereka tidak akan menyukai apalagi menerimamu, kemungkinan besar Kakek Ian akan menyerangmu dengan kalimat tajamnya!"

"Selama tidak menyinggung atau menghina ibuku, aku baik-baik saja!"

Sepanjang perjalanan pulang dari hotel, suasana dalam mobil dalam keadaan sepi.

Seno dan Alea yang duduk berdampingan dalam satu mobil saling diam, sibuk dengan isi pikirannya masing-masing.

Eyang Elaine sendiri bersama Paman Emir di mobil yang sama, berada di barisan depan sebagai pemimpin jalan.

Mobil yang mereka tumpangi memasuki kawasan elit dalam kota, melewati gerbang besi berukiran rumit yang dijaga ketat oleh penjaga lalu berhenti di depan sebuah rumah mewah dan megah dua kali lipat dari kediaman Wicaksana.

Alea turun dari mobil lebih dulu, berjalan memutar hendak membukakan pintu Seno, tapi Eyang Elaine lebih dulu mengamit lengannya dan mengajaknya pergi.

"Ayo, Sayang."

"Tapi, Eyang, Seno--!"

"Sudah biarkan saja dia, ada Emir yang akan membantunya. Ada satpam dan juga tukang kebun, tidak perlu khawatir!" ujar Eyang Elaine santai sembari menarik Alea memasuki kediaman Ravindra.

Saat pintu dibuka, ada Bi Harum si kepala pelayan yang berdiri menyambut kedatangan mereka.

"Selamat siang, Eyang dan Nona Alea."

Bi Harum membungkuk sopan.

Eyang Elaine tersenyum senang. "Sayang, kenalkan ini Bi Harum kepala pelayan di sini, beliau yang mengurus segala keperluan rumah tangga di kediaman Ravindra. Nanti, kalau butuh apa-apa kamu bisa memberitahu Bi Harum!"

Alea turut tersenyum, hatinya semakin yakin jika Eyang Elaine adalah orang yang baik.

"Saya Alea, Bi!" sapa Alea seraya mengangguk sopan. Ia sudah bertekad akan bersikap baik dan bersikap lebih ramah agar tidak menciptakan musuh.

Eyang Elaine lalu membawa Alea menuju lift dan lift bergerak membawa mereka ke lantai tiga, tempat kamar Seno dan Paman Emir berada.

"Nah, ini kamar Emir. Bujang lapuk yang tidak pandai mencari uang!"

Alea terkekeh, julukan yang unik pikirnya. Mereka berdua berjalan lagi sampai di ujung.

"Nah ini kamar Seno yang akan jadi kamarmu juga!"

Eyang Elaine hendak membuka pintunya yang ternyata tidak bisa karena terkunci.

"Anak itu!" omelnya geram. Seharusnya Eyang sudah tahu kebiasaan Seno, tapi karena terlalu antusias memperlihatkan kamar Seno pada Alea, Eyang melupakan kebiasaan Seno.

"Ya udah kita turun dulu, yuk. Sudah waktunya makan siang, Eyang tadi sudah menghubungi Bi Harum agar memasak beberapa menu, Eyang tidak tahu makanan kesukaanmu apa."

"Aku pemakan segalanya, Eyang!" ungkapnya seraya menggandeng lengan Eyang Elaine dan membawanya menaiki lift.

Setelah sampai di lantai bawah Eyang Elaine membawa Alea ke ruang makan.

"Kalian sudah di sini rupanya!" Eyang Elaine melihat wajah Seno yang tertekuk masam sedangkan Paman Emir tersenyum sangat cerah.

Entah apalagi yang di perdebatan dua pria dewasa itu. Eyang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ayo, Sayang. Duduk di sana, di sebelah suamimu!"

Alea mengganggu lalu berjalan memutari meja. Namun, saat hendak sampai ke tempat duduk yang ditunjuk Eyang, seorang wanita muda yang memakai seragam pelayan menghadang langkahnya.

Pelayan itu tersenyum sangat manis padanya. "Nona, ini minuman kesehatan dari kami para pelayan khusus untuk menyambut kedatangan Anda!"

Alea mengulum senyum. "Terima kasih !" Tangannya terulur hendak meraih kelas di atas nampan, tapi sesuatu tak terduga terjadi.

BYUURR!!

"Aakkhh!!"

1
Giandra
ada lagi yang cari penyakit
Retno Harningsih
up
Giandra
ayo Alea perjalanan hidupmu baru dimulai tunjukkan ketegasanmu jangan biarkan orang orang terutama para pelakor menindasmu
Giandra
zea dan Bianca mencari penyakitnya sendiri
Retno Harningsih
up
Giandra
momen canggung malah kepergok ada yang masuk pasti salah paham
Giandra
semoga lancar acaranya
Giandra
kau menggali kuburanmu sendiri ana siapapun itu kalau dia customer perlakukan dengan baik sesuai prosedur
Giandra
semoga aman sampai acara pernikahan terlaksana dan seterusnya
Giandra
semoga Alea kalau sudah menikah dengan Seno pribadinya berubah lebih tegas dan cerdik tidak mudah ditindas karena sudah mendapatkan pelajaran hidup yang keras
Hrawti
Luar biasa
Adyava
Novelnya bagus sih cuman kadang nama pemerannya berubah-ubah, tolong lebih teliti lagii yaa thor/Smirk/
Reaa: okee kak terimakasih sudah mengingatkann, selanjutnya aku bakal lebih telitii lagii/Smile/
total 1 replies
Giandra
nama tokoh pemerannya berubah ubah
Reaa: maaf yaa kak klo tidak nyaman dlm membaca novelku yg inii, selanjutnya aku bakal lebih teliti lagii/Smile//Smile/ & terimakasih sudah mengingatkann/Rose//Rose/
total 1 replies
Giandra
sepandai-pandai tupai melompat suatu saat pasti akan terjatuh.siap siap kau dikebiri arka
Giandra
Alea Cinderella
Sheryl
Suka banget sama novelnyaa, seruu poll
Sheryl
Lanjut Thorr
A F I S ❀
bau² pelakor tpi seno lucuu bgt mna kepergok eyang lgi wkwk
A F I S ❀
wahh siapa tuhh
A F I S ❀
ceritanya seruu,ditunggu kelanjutannya thor!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!