Alan adalah CEO tampan dan kaya, karena trauma dia membenci wanita. Untuk mendapati penerus, dia memilih nikah kontrak dengan Azalea, dan begitu ia melahirkan, pernikahan mereka berakhir.
Patah hati karena pria dingin itu, Azalea melahirkan anak kembar dan membawa salah satu anak jauh dari Alan tanpa sepengetahuannya.
Lima tahun kemudian, kedua putra Azalea secara tidak sengaja bertemu di rumah sakit. Saat itu, satu anak dalam keadaan sehat dan satu lagi sakit parah. Azalea yang malang diam-diam menukar identitas kedua putranya agar putranya yang sakit dapat diselamatkan.
Akankah rahasia identitas itu terungkap?
Akankah ia terjerat lagi dengan Alan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kalau mirip, katanya jodoh
Tatapan tuan Brown langsung beralih menatap ke arah Alan, keningnya mengerut dalam. "Anda mengenal wanita ini tuan?" Unjuk Tuan Brown pada Azalea.
Alan tersenyum tipis, dia tak melepas pandangannya dari Azalea. Sedangkan wanita itu, terlihat gugup dengan memandang ke sembarang arah.
"Hanya sebatas kenal," ujar Alan dengan tersenyum tipis.
Reagan mengamati perubahan raut wajah Azalea, bahkan. Cengkraman di lengannya semakin mengerti, membuat Reagan akhirnya memilih menggenggam tangan Azalea.
"Tanganmu dingin, apa kau sakit?" Bisik Reagan.
"Ti-tidak." Jawab Azalea dengan gugup.
Alan memperhatikan Reagan secara intens, kemudian dia menjulurkan tangan pada pria itu. "Apa kau Reagan, seorang pengacara yang tengah ramai di bicarakan orang?"
Reagan tersenyum tipis, dia menyambut uluran tangan Alan. Seolah ada aliran listrik di tangan mereka, hingga keduanya tak melepas jabatan tangan itu dengan cukup lama. Mata mereka menajam, seakan mempertahankan kepemilikan mereka.
"Melihat kekhawatiran Azalea, apa pria ini adalah ayah si kembar. Waw, dunia terasa sangat sempit." Batin Reagan.
"Sampai kapan kalian akan berjabat tangan?" Tanya Tuan Brown dengan canda nya.
Bergegas, keduanya melepas tangan mereka. Alan kembali menatap Azalea dan kembali mengulurkan tangannya. "Senang kembali bertemu denganmu, nona Azalea." Sahut Alan.
Azalea menatap ragu tangan Alan, dia bimbang ingin menyambut tangan itu atau tidak. Sementara Reagan, dia malah tambah mengeratkan genggamannya pada tangan kanan Azalea.
"Ekhem, biar saya saja yang wakili wanita saya. Tuan Alan." Lagi dan lagi, Reagan berjabat tangan dengan Alan dengan mewakilkan Azalea.
Senyum Alan luntur seketika, raut wajahnya berubah dingin. Rahangnya mengeras, menahan amarah yang tertahan di d4da. Dia marah dengan perkataan Reagan yang mengatakan jika Azalea adalah wanitanya.
"Tuan Alan, maaf sekali. Saya harus menyambut tamu yang lain, nikmati dulu acaranya. Saya permisi." Pamit Tuan Brown untuk menyapa tamu lainnya.
Alan menatap Reagan dengan tatapan tajam, begitu pun sebaliknya. "Jadi nona Azalea adalah wanitamu? Ku pikir, dia seorang wanita yang telah bersuami," ujar Alan dengan nada menyindir.
"Apakah anda adalah suaminya? Atau, mantannya? Sehingga anda bisa tahu jika kekasih saya ini, seorang wanita yang memiliki suami?"
"Reagan." Lirih Azalea, matanya menangkap tangan Alan yang terkepal kuat. Sepertinya, Reagan berhasil memancing emosi pria itu. Azalea khawatir Alan akan meledakkan emosinya.
"Tanyakan pada kekasih anda, siapa saya. Hubungan kami, bahkan lebih jauh dari pada hubungan anda dengannya saat ini." Balas Alan sembari menyeringai.
Azalea meringis kala tangannya di rem4s kuat oleh Reagan, dia berusaha melepaskannya. Namun, Reagan seperti nya tak sadar melakukan hal itu.
Dertt!!
Dertt!!
Ponsel Alan berdering, dia pun bergegas mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya. Tertulis, nama Om Hervan di sana. Alan baru ingat, jika dia ada janji dengan pria itu. Bergegas, Alan menggeser Icon hijau dan menempelkannya pada telinganya.
"Ya om,"
"Alan, cepatlah bawa Lexi ke rumah sakit. Teman om yang dari Singapura datang untuk melihatnya."
"Hm, baik. Aku akan membawa Lexi ke sana," ujar Alan. Matanya menatap ke arah Azalea tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun.
Tuut!
Alan mematikan sepihak sambungan itu, lalu dia memasukkan kembali ponselnya. "Maaf sekali, saya tidak bisa berlama-lama disini. Sebelum saya pergi, saya hanya ingin berpesan pada tuan Reagan yang terhormat. Jika anda ingin menikahi wanita yang ada di sebelah anda, pastikan tentang status dan masa lalunya. Jangan sampai anda masuk ke dalam lingkaran merah yang ia buat." Ujar Alan.
Reagan ingin melangkah untuk menghajar Alan, karena dia tidak setuju dengan apa yang Alan bicarakan tentang Azalea. Namun, Azalea justru menahannya. Wanita itu tak mau ada keributan di acara milik orang lain.
Selepas kepergian Alan, Reagan melepaskan genggamannya pada tangan Azalea. Raut wajahnya terlihat kesal dan datar.
"Reagan, dia ...,"
"Mantan suamimu kan?" Tekan Reagan, sembari menatap dalam mata Azalea.
Azalea meneguk kasar ludahnya, tatapan tajam Reagan membuatnya tak berkutik. Pertama kalinya pria itu menatap tajam padanya.
"Maaf, jika dia membuatmu marah." Lirih Azalea.
Reagan mengusap kasar wajahnya, dia meraih minuman yang di bawa oleh pelayan. Lalu, dia meneguk habis minuman itu.
"Aku tidak marah, aku hanya kesal. Mantan suamimu sangat arogan dan terlalu percaya diri. Kau harus berhati-hati, apalagi jika dia tahu tentang Elouise. Aku tidak bisa menjamin, kau bisa mendapatkan kembali Elouise."
Azalea mengakui, jika Alan adalah pria seperti itu. Dia tahu bagaimana sifat Alan, apalagi saat menjadi istrinya dulu. Sifat dingin, dan datar pria itu. Sudah menjadi hal yang biasa untuk Azalea.
"Jadi Azalea, aku mohon." Reagan meraih kedua tangan Azalea, dan menggenggamnya dengan erat.
"Menikahlah denganku, dan aku akan melindungimu dan juga Elouise. Kau bisa mengambil hak asuh Elouise, tanpa takut Alan merebutnya. Akan ku buat pengadilan memihakmu, berikan aku kesempatan untuk membahagiakan kalian." Lirih Reagan.
Azalea menatap sorot mata Reagan, dia tak melihat apapun di sana selain kesungguhan. Pria di hadapannya, benar-benar menunjukkan ketulusan. Namun, entah mengapa hati Azalea tidak bisa terbuka untuk Reagan.
Pria itu tampan, mapan, dan dari keluarga baik-baik. Tapi, tidak membuat Azalea bisa jatuh hati padanya. Entah, Azalea juga tidak tahu mengapa dia tidak bisa menyukai Reagan. Rasanya, sangat sulit bagi hatinya untuk berlabuh pada pria itu.
"Reagan, maaf aku ...,"
"Reagan, kamu disini sayang?"
Sontak, Reagan melepaskan tangan Azalea. Wajahnya terlihat gugup, berbeda dengan Azalea yang terlihat bingung.
"Mo-mommy, mommy ngapain disini!!" Pekik Reagan, menatap wanita paruh baya yang datang menyapanya.
"Loh, ini kan acara pernikahan anak sahabat daddy kamu. Ya pasti mommy disini, kenapa kamu kaget? Eh, siapa gadis cantik ini."
Reagan panik, dia akan menyembunyikan Azalea. Namun, sang mommy malah mendorongnya menjauh dan menarik Azalea mendekat.
"Cantik, siapa namamu sayang?" Tanya mommy Reagan dengan tatapan lembutnya.
Bukannya menjawab Azalea malah menatap Reagan, pria itu justru menahannya dengan menggelengkan kepalanya.
"Saya, Azalea tante." Ujar Azalea dengan sopan.
"Cantik sekali." Ujar Mommy Reagan, tangannya menggapai wajah Azalea dan mengelusnya pelan.
"Mommy, sudah sana! Nanti daddy carikan!!" Pekik Reagan.
Wanita paruh baya itu menatap putranya dengan tatapan tajam. "Apa sih kamu ini! Orang mommy mau ngobrol sama calon mantu mommy kok! Kamu tuh yah, kekasih kamu bukannya di kenalin malah di umpetin!" Serunya membuat mata Azalea seketika terbelalak lebar.
"Eh?! Bu-bukan tante, saya bukan ...,"
"Syutt, gak usah dengerin apa kata anak tante. Muka kalian mirip, kata orang mah jodoh." Pekiknya membuat Reagan seketika menepuk keningnya.
"Mom, jangan malu-maluin napa." Bisik Reagan di telinga sang mommy.
"Apa sih kamu ini!! Jadi, kapan mau di lamar? Mommy bosen liat kamu jomblo terus. Mommy kira, kamu gak normal loh."
"Mooom!!" Seru Reagan karena malu, dia malu dengan Azalea yang justru malah menertawainya.
___
KOMEN DAN LIKE NYA JANGAN LUPA🤩🥳🥳