Xin yan yang baru berumur 9 tahun harus melihat kakaknya sendiri mati dengan matanya, pada saat hari pernikahan kakaknya Xún yan dan sang Kaisar.
kecantikan Xún Yan sangat membuat iri para Selir Kaisar. mereka pun bersatu dan merencanakan untuk membunuh Xún Yan pada malam pertamanya, Pemaisuri merupakan kepala yang mengatur pembunuhan tersebut dengan serapi mungkin.
Xin Yan ikut kakaknya ke istana karena kedua orang tuanya telah tiada, dan pada malam pertama ia yang nakal diam-diam masuk ke kamar kakaknya untuk mengejutkanya, namun tragisnya ia harus melihat kejadian berdarah. kakaknya yang tak sengaja melihat ia bersembunyi di bawah kasur, memintanya untuk tetap diam, walau sudah berluruman darah. para Selir tertawa menikmati menyiksa dan membunuh Xún Yan, saat itulah muncul Balas Dendam Terbesar di hati Xin Yan untuk kematian kakaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2
Selesai menerima hadiah dari para selir yang lebih terlihat penyiksaan di banding hadiah, Xūn Yan di arahkan ke kamarnya, sementara Xin Yan harus berpisah dengan kakaknya, ia di tempatkan di tempat lain bersama para pelayan istana.
Ia sudah dibersihkan oleh pelayan dan sedang duduk di atas kasur, menunggu kedatangan Kaisar agung bernama Kaisar Jinxing, ia juga mencoba untuk melupakan kejadian tadi.
Tanpa ia sadari di bawah kasurnya, ada seseorang yang diam-diam bersembunyi, dia ialah adiknya sendiri, Xin Yan. Ia yang nakal, berencana ingin mengejutkan kakaknya pada saat itu.
namun pada saat pintu kamar terbuka, yang datang bukanya Kaisar, melainkan Permaisuri dan para selir. Mereka dengan sombong masuk ke dalam kamar Xūn Yan.
"wah wah wah... Lihat wajah cantik ini. Sayang sekali tidak bisa dilihat oleh Kaisar"ucap Selir Ye Yuàn, selir keempat. Ia berjalan dahulu mendekati Xūn Yan, yang melihat nya ketakutan.
"salam permaisuri dan para kakak"ucapnya memberi hormat kepada mereka berlima.
Xin Yan yang mendengar bahwa ada yang datang, ia langsung mengurungkan niatnya untuk keluar. Berharap mereka cepat keluar, agar ia bisa mengejutkan kakaknya.
Jika di tanya kenapa Kaisar tidak datang, melainkan para istrinya. Itu karena ia mendadak mendapatkan masalah negara yang tidak bisa ia tinggalkan, dan semua itu rencana yang di buat sendiri oleh permaisuri.
Karena Kaisar pernah memuji Xūn Yan di hadapan permaisuri, Kaisar pernah berkata bahwa ia menyukai putri tertua Jenderal Yan. Karena wajahnya yang cantik seperti seorang bidadari dari negeri surga, kepintaran dan kebaikan hatinya juga pernah di lirik oleh Kaisar. Namun waktu itu Kaisar tidak bisa menikahinya karena ia di paksa oleh ibu Selir untuk menikahi Mingmei, putri perdana menteri, untuk bisa membantunya menaiki tahta Kaisar, ia harus bisa memiliki hubungan kuat dengan keluarga perdana menteri.
Kaisar Jinxing yang masih muda tidak bisa melawan ibu suri, akhirnya ia menikah dengan Putri Mingmei, dan pada tahun ia berhasil menjadi Kaisar, mereka pun melakukan pernikahan resmi dan mengangkat putri Mingmei sebagai Permaisuri yang sekarang.
Pada saat Permaisuri Mingmei mendengar bahwa Kaisar akan menikahi cinta pertamanya. Membuat rasa cemburu menyelimutinya lagi. para selir-selir lainnya juga itu merupakan suruhan Permaisuri, ia tidak ingin Kaisar mencintai wanita lain selain dirinya, ia juga membuat sepupunya yaitu Selir Àn Mei sebagai istri kesayangan Kaisar agar kedudukannya tidak akan goyang.
Kembali ke dalam kamar Xūn Yan.
"Selir Xūn Yan, mohon maaf atas keterlambatan saya menyambut kedatanganmu, tinggal saya yang belum memberimu hadiah bukan?, maka terimalah hadiah dari saya"ucap Permaisuri Mingmei dengan tersenyum. Menatap Xūn Yan dari atas hingga ke bawah dengan rasa itu karena kecantikan dan tubuh yang India yang dimiliki oleh Xūn Yan.
Hadiah yang di maksud oleh Permaisuri Mingmei akan menjadi mimpi buruk untuk Xūn Yan dan Xin Yan kecil yang masih bersembunyi pada saat itu.
Begitu sadis, para selir mulai menyiksa Xūn Yan, yang hanya sendirian pada saat itu, mereka menampar, menendang dan memaki Xūn Yan pada malam itu. Wajah Xūn Yan yang cantik kini di penuhi lembab, luka dan darah yang keluar dari mulut dan hidung_nya.
ia berteriak dan menjerit, memohon agar keempat selir berhenti menyiksa_nya, ada saat Selir Zhen Yi yaitu selir ketiga tidak sengaja mendorong tubuh Xūn Yan ke lantai, ia tidak sengaja melihat Adiknya sedang bersembunyi disana. Xūn Yan yang sedang terluka itu langsung kaget bukan main. Ia dengan wajah tegang memberikan kode kepada Xin Yan agar tetap diam dan jangan coba-coba untuk bersuara.
Xin Yan yang memang dasarnya sangat patuh kepada kakaknya. Ia dengan hati yang sakit, mencoba menahan suara tangisannya di bawah kasur. Ia hanya bisa berdoa agar para wanita menyiksa kakaknya berhenti melakukan itu.
Namun sayangnya doa dari Xin Yan tidak di kabulkan. Ia dengan mata kepalanya sendiri melihat kematian kakaknya di bunuh oleh Selir Coū dengan tusukan konde yang di tancapkan tepat di perut Xūn Yan, tusuk konde itu merupakan hadiah pemberian Selir Coū tadi sore kepada Xūn Yan.
"maafkan saya Selir Xūn Yan, jangan salah kan saya melakukan hal seperti ini kepadamu. karena kamu merupakan ancaman untuk saya, saya berdoa agar kamu bisa berinkarnasi kembali tapi di tubuh anj*ng agar tidak bisa lagi merebut cinta suami orang lain, Selir Ye Yuàn dan Selir Zhen Yi, bantu aku untuk menggantung mayat ini dengan tali hadiah pemberian Selir Selir Ye Yuàn. Agar kematiannya bisa saya katakan sebagai percobaan bunuh diri"itu ucapan terakhir dari Permaisuri Mingmei, sebelum ia meninggalkan kamar Xūn Yan, meninggalkan tubuh seorang wanita yang tidak bersalah tergantung tak bernyawa bersama dengan Adiknya yang menahan rintihan tangisan di bawah kasur.
Pada saat mereka semua sudah keluar dari kamar Xūn Yan, baru Xin Yan berani keluar, ia terduduk lemas dan berteriak memanggil nama kakaknya.
"KAKAK.... KAKAK...!"jerit Xin Yan, dia duduk tertunduk, pipi nya berlinang air mata, sorot matanya penuh dengan dendam.
*kakak maafkan Xin Yan. sepertinya Xin Yan tidak akan patuh lagi. Xin Yan ingin membalaskan dendam kakak. Kakak? Xin Yan tidak bisa berlari keluar dan meminta tolong kepada mereka, untuk menurunkan kakak. Kejadian sore membuat Xin Yan sadar, bahwa semua orang disini tidak akan menolong kita, maafkan Xin Yan kakak, Xin Yan akan pergi tapi Xin Yan tidak tau harus pergi kemana, Xin Yan hanya punya kakak. Dan jika Xin Yan masih berada disini, Xin Yan pasti akan di bunuh oleh para wanita jahat. Kakak, tunggu Xin Yan, Xin Yan akan kembali untuk membalaskan dendam kakak, maafkan Xin Yan harus mengkremasi kakak disini, kakak harus bisa terlahir kembali menjadi kakak Xin Yan lagi yah?, saat Xin Yan selesai membalaskan dendam kakak, Xin Yan akan menyusul kakak, tunggu Xin Yan kakak*batin Xin Yan sambil terisak-isak.
Dengan tangan gemetar, ia membakar kamar Xūn Yan menggunakan lilin-lilin kecil di kamar tersebut, ia sadar bahwa walaupun mereka melihat mayat kakaknya, mereka akan mengatakan bahwa kakaknya mati karena bunuh diri. Dari pada begitu, ia lebih baik membuat adegan dimana kakaknya tiada karena kecelakan api. itu akan membuat nama kakaknya tidak akan menjadi lelucon di khalayak banyak orang.
Bersambung...
6 cangkir kopi buat author biar tambah semangat
semoga balas dendam nya lebih sadis lagi ya karena gue suka tuh Ama yg sadis sadis