Menikah dengan ketua preman bagaimana bisa?
Ayunda Putri hanya berniat berteduh saat hujan disebuah pos ronda sepi sepulang kerja.
Tapi diwaktu bersamaan seorang pria berpenampilan preman tiba tiba datang ketempat itu dengan mengaku sedang dikejar oleh seseorang padanya dan memintanya untuk diam agar si pengejar tidak bisa menemukan sipria.
Awalnya semua baik baik saja sampai kejadian tidak terduga terjadi dengan mereka berdua yang membuat mereka harus dinikahkan paksa malam itu juga oleh penduduk kampung setempat..
Nasib sial atau malah keberuntungan bagi Ayunda karena harus menjadi istri dadakan Sulaiman Yazid seorang ketua preman yang sangat ditakuti oleh banyak orang?
Penasaran cus silahkan baca ya reader🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Bertemu Di Bis
"Huffft!".
Ayunda menghembuskan nafas keras untuk menghilangkan rasa tidak nyaman yang ada didadanya dengan menunggu Bis diHalte seorang diri karena Widia sudah pulang dijemput oleh pria yang dikatakannya sebagai pacarnya.
Sudah tepat 1 minggu Iman sama sekali tidak menghubunginya dia pun tidak mengirimkan pesannya lagi pada pria itu dan hanya pasrah dengan hubungan mereka yang tidak ada titik kejelasannya.
Setelah cukup lama menunggu akhirnya bis yang ditunggunya datang, Ayunda bergegas naik kedalam dan kebetulan saat itu bisnya penuh jadi dengan terpaksa Ayunda berdiri berdesakan bersama penumpang yang lain membuatnya sedikit kesal karena biasanya disaat seperti itu ada saja pria menyebalkan yang mengambil kesempatan untuk berusaha melecehkan penumpang perempuan yang berdiri seperti dirinya.
Seperti sekarang penumpang yang tepat berdiri dibelakang Ayunda langsung menempelkan tubuhnya, padahal Ayunda sudah bergeser beberapa kali agar mereka bisa berdiri dengan berjarak.
Tapi setiap kali dia bergeser sipria juga ikut bergeser mendekatinya membuat Ayunda harus menghela nafas dengan keras berharap pria yang tepat berada dibelakangnya mengerti kalau dia tidak nyaman dengan kedekatan tubuh mereka tapi tetap sia sia karena dia terus saja melakukan hal itu.
Sampai kesabaran Ayunda habis karena dia merasa risih dengan sikap penumpang yang ada dibelakangnya.
"Geser sedikit berdirinya!",tegur Ayunda karena sudah tidak tahan dengan tingkah penumpang pria yang ada dibelakangnya dan perjalanannya masih sekitar 20 menit lagi".
"Lebih aman kaya gini jadi nggak akan ada laki-laki brengsek yang berani deketin loe".
Seketika Ayunda menoleh kebelakang dan terkejut karena ternyata pria yang dari tadi menempeli tubuhnya adalah Iman.
"A..Abang kok bisa?!",tanyanya terkejut.
"gue sengaja nunggu Lo Yun",balas Iman dengan tersenyum tipis pada Ayunda.
"Nunggu dimana? Tadi aku naik sendiri".
"Nanti aja nanyanya sekarang busnya lagi penuh".Jawab Iman yang membuat Ayunda tidak lagi bertanya.
Berdiri selama 20 menit didalam bus yang penuh setelah pulang kerja membuat Ayunda cukup lelah dan tanpa sadar kembali menghela nafas keras.
"Capek ya?", tanya Iman yang langsung diangguki oleh Ayunda.
"Sandar aja sama aku"perintahnya dengan menarik tubuh Ayunda supaya menyandar kepadanya.
Ayunda sedikit terkejut saat Iman menarik tubuhnya kearah belakang sampai punggungnya menempel kedada pria itu dan berniat menolaknya.
"Nggak usah aku masih tahan aja kok Bang".
"Sandar aja",paksanya dengan meletakkan salah satu tangannya dibawah dagu Ayunda dan dagunya dipuncak kepala Ayunda agar Ayunda tidak bisa menggeser tubuhnya.
Awalnya Ayunda masih merasa canggung tapi perlahan dia mulai nyaman dengan posisi berdiri mereka bahkan dia sengaja meletakkan kedua tangannya ditangan Iman yang berada dibawah dagunya sebagai tumpuan dengan kepala Iman tetap berada dipuncak kepalanya.
Bahkan Ayunda memilih terus berdiri meski akhirnya penumpang nya mulai berkurang dan ada satu dua kursi yang kosong tapi dia terlanjur nyaman dengan posisi mereka saat itu jadi mereka terus saja diposisi seperti itu sampai turun dari Bis.
Ayunda sedikit merenggangkan tubuhnya setelah mereka berdua turun dari bis karena ternyata berdiri dalam posisi dipeluk Iman dalam bis tadi membuat lehernya terasa kaku.
"Capek?",tanya Iman yang dijawab gelengan oleh Ayunda.
"Nggak!",jawabnya dengan berjalan menuju kostnya yang berjarak sekitar 200 meter dari Halte tempat mereka turun tadi.
Iman meraih tangan Ayunda lalu menggenggamnya erat sepanjang jalan menuju kost perempuan itu dengan saling diam.
"Masuk Bang",tawar Ayunda yang dia ghuki oleh Iman dengan mengikuti Ayunda masuk kedalam kamar lalu duduk begitu saja sebelum Ayunda memintanya duduk.
"Besok Lo liburkan Yun?",tanya Iman tiba tiba yang membuat Ayunda yang sedang melepas jaket yang dikenakannya langsung menoleh kearah Iman yang menatapnya.
"Kok Abang tau?", tanyanya terkejut.
"Minggu kemarin kan Lo bilang sama gue kalau Minggu ini Lo libur".
"Oh benar.Aku lupa kan sudah seminggu",celetuknya lirih dengan memalingkan wajahnya agar Iman tidak melihat ekspresi sendunya karena teringat apa yang terjadi sebelum mereka berpisah Minggu lalu.
"Sorry....".
Ayunda menegakkan kepalanya mendengar ucapan Iman tapi tidak menoleh karena khawatir kalau dia sudah salah dengar.
"Gue sibuk seminggu ini dan ponsel gue rusak karena nggak sengaja jatuh karena itu gue nggak balas pesan Lo waktu itu",terang Iman yang membuat Ayunda menoleh lagi kearah pria itu.
"Sibuk?Apa Abang baik baik aja?!", tanya nya langsung merasa cemas karena ingat pada apa yang Wawan katakan beberapa hari lalu padanya kalau dia sudah melaporkan Iman kepolisi karena memukulinya meski pria itu tidak mau mengatakan apakah Iman ditangkap atau tidak saat itu.
"Iya...kenapa?", tanya Iman bingung melihat ekspresi cemas Ayunda.
"Katanya Abang dicari polisi karena kejadian diHalte waktu itu apa Abang sibuk karena....".
Ayunda tidak meneruskan ucapannya tapi Iman sudah bisa mengerti maksudnya.
Iman berdiri lalu menghampiri Ayunda yang tetap berdiri ditempatnya semula.
"Gue nggak ditangkap polisi Lo jangan cemas",terangnya dengan meraih tangan Ayunda lalu menariknya dan membawanya duduk ditepi dipan.
"Tapi siWawan bilang..,".
"Ada saksi yang memberikan keterangan kalau gue nggak melakukan apa yang dia tuduhkan",terang Iman dengan menatap kearah Ayunda.
"Memang nya si Wawan nuduhkan apa sama Abang kok sampai harus pakai saksi segala?", tanya Ayunda tidak mengerti.
"Dia bilang gue udah mukul orang sampai hampir mati dan sekarang orang itu masuk IGD".
"Astagfirullah!keterlaluan banget dia bang!",ucap Ayunda kesal.
"Sudah jangan dipikirkan toh sekarang gue juga nggak papa paling dia yang harus nanggungnya karena udah bohong".
"Lalu Abang sibuk apa dan ponsel Abang jatuh di mana?", tanya Ayunda penasaran.
"Jatuh dibengkel waktu gue lagi kerja dan layarnya pecah jadi butuh beberapa hari buat memperbaikinya karena itu gue nggak bales persen Lo pagi itu",terang Iman dengan serius.
"Lalu sekarang sudah bisa belum?".
"Sudah baru aja tadi sebelum gue nemuimu Lo jadinya".
"Kok nggak telpon aku tapi malah muncul kaya orang me*um",ucap Ayunda dengan wajah kesal.
"Oh itu.....gue nggak sengaja kaya gitu.Sebenarnya tadi gue mau turun dulu lalu nemuin Lo ditempat kerja tapi pas sampai diHalte Mall pas Lo mau naik jadi gue batal turun karena Lo taukan tadi busnya lagi penuh banget dan rata rata yang berdiri itu laki laki jadi gue ngelakuin itu supaya Lo aman dan nggak taunya Lo nggak ngenalin gue",terang Iman merasa tidak nyaman dituduh sebagai pria me*um oleh Ayunda.
"OOO".
"Oh iya kalau besok Lo libur gue mau ngajak Lo jalan .Sebagai permintaan maaf gue karena nggak ngabarin Lo selama seminggu ini.Maukan? ",tanya Iman dengan menatap Ayunda penuh harap yang reflek dijawab anggukan oleh Ayunda.
kekuatan juga balik
tq
Hafiz yg sudah merebut Aisyah.
akan merebut juga Ayunda....
Hajar aja Man......
pala pucing ya..... kacian....