NovelToon NovelToon
Bukan Sebatas Pengganti

Bukan Sebatas Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Kalandra terpaksa menerima perjodohannya itu. Padahal dia akan dijodohkan dengan perempuan yang sedang hamil lima bulan.

Saat akan melangsungkan pernikahannya, Kalandra malah bertemu dengan Anin, perempuan yang sedang hamil, dan dia adalah wanita yang akan dijodohkan dengannya. Ternyata Anin kabur dari rumahnya untuk menghindari pernikahannya dengan Kalandra. Anin tidak mau melibatkan orang yang tidak bersalah, harusnya yang menikahinya itu Vino, kekasihnya yang menghamili Anin, akan tetapi Vino kabur entah ke mana.

Tak disangka kaburnya Anin, malah membawa dirinya pada Kalandra.

Mereka akhirnya terpaksa menikah, meski tanpa cinta. Apalagi Kalandra masih sangat mencintai mantan kekasihnya. Akankah rumah tangga mereka baik-baik saja, ketika masa lalu mereka mengusik bahtera rumah tangga mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga Puluh Empat

Kala menyiapakan alat dan bahan untuk membuat bubur. Jujur saja dia tidak pernah buat bubur sebelumnya, hanya melihat mamahnya saja saat dulu membuatkan bubur untuk papahnya.

"Bi Imah kemana, sih? Aku kan mau tanya ini sudah benar apa belum," ucap Kala dengan lirih.

"Ah, sudah, sepertinya ini sudah benar kok," gumam Kala.

Kala mengaduk-aduk bubur yang sedang di masak di atas kompor, dia menambahkan sedikit garam agar terasa gurih. Dia sangat telaten membuatkan bubur untuk Anin. Tak lama kemudian Bi Imah datang, dia baru saja pulang dari supermarket, belanja kebutuhan dapur yang sudah habis.

"Tuan sedang apa?" tanya Imah yang mengagetkan tuannya.

"Ah, ini bi, Kala sedang buat bubur untuk Anin. Kali aja dia mau makan bubur, tadi Kala suapi Roti dia tidak muntah-muntah lagi, Bi." jelas Kala sambil mengaduk-aduk buburnya. "Ah, iya Bi, ini sudah benar aku membuat buburnya?"tanya Kala.

"Sudah, tuan bisa juga buat bubur," ucap Imah.

"Iya, Bi, tadi coba-coba saja, seingat Kala saja, dulu pernah lihat mamah buat bubur soalnya, eh ternyata benar," ucap Kala.

"Ya sudah, sini bibi teruskan, tuan belum sarapan, kan?" tanya Bi Imah.

"Iya, belum, Bi. Pantas cacing di perut sudah berdendang ria dari tadi, terntaya aku belum sarapan, ya sudah titip buburnya, Bi, sebentar lagi juga matang itu, Bi. Aku sarapan dulu," ucap Kala.

"Iya biar bibi ini yang nerusin, tuan," ucap Bi Imah.

Kala menuju ke arah meja makan, dia mengambil nasi dan lauk yang sudah tertata di meja makan dari tadi. Dia duduk sendiri dengan menikmati sarapan paginya. Dia teringat akan Anin yang selalu menemani dia sarapan pagi, rasanya ada yang kurang tanpa dia di meja makan.

"Kenapa ada yang kurang, tidak makan bersama dengan Anin di meja makan ini. Biasanya, aku menggoda dia saat sedang masak dan menata makanan di meja makan, setelah itu dia menyiapkan nasi untukku, mengambilkan lauk. Aku selalu di perlakukan dia seperti raja, tapi aku selalu menyakitinya," gumam Kala dalam hati.

Kala melanjutkan sarapannya, walaupun agak berbeda rasanya makan tanpa di temani Anin, dia merasa ada yang kurang sarapan tanpa di temani Anin.

Di rumah Bima

Bima sedang menikmati sarapan dengan Sandra, istrinya. Dia masih memikirkan Anin soal kejadian semalam, begitu juga dengan Sandra. Dia merasa tidak enak hati dengan Anin, terlebih dengan suaminya. Bima sudah bisa mencintainya, tapi karena kejadian semalam Bima tiba-tiba acuh lagi dengan Sandra.

Seperti biasa Sandra hanya diam saja, saat suaminya diam dan sedang tidak enak hati. Dia memilih diam, dia berani membuka mulut untuk berkata jika Bima sudah mulai mereda emosinya.

Sandra melihat Bima yang masih sama seperti semalam, tidak banyak bicara sejak kejadian semalam dengan Kala.

Mereka sudah selesai sarapan, Sandra mengemasi piring dan gelas kotor lalu membawa ke dapur. Dia mencuci piringnya sekalian, memang Sandra tidak memiliki asisten rumah tangga. Bima memang kejam dengan Sandra, memperlakukan Sandra seperti pembantunya dan pemuas nafsu birahinya saja. Tapi sekarang, Bima benar-benar sudah berubah, dia mencintai Sandra, dan sangat mencintai.

Bima sadar dari semalam dia mendiami istrinya hingga istrinya menatap takut pada dirinya. Bima yang menyadari hal itu, dia langsung menyusul istrinya di dapur. Dia melihat Sandra sedang mencuci piring dan perkakas dapur lainnya.

"Sandra!" panggil Bima.

"Iya, say.... " Ucapan Sandra terhenti, dia sadar Bima sedang marah, dia mengurungkan niatnya memanggil Bima dengan sebutan sayang. Apalagi Bima memanggil dengan nada tinggi.

"Kenapa tidak di lanjutkan, sayang?" ucap Bima.

Dia mendekati istrinya yang sedang menunduk karena takut suaminya akan marah. Bima mengangkat wajah Sandra yang sedang menunduk ketakutan itu, wajahnya sudah pucat, dia takut sekali Bima akan menyiksanya lagi setelah tau kalau suami Anin adalah Kala. Mantan kekasihnya, yang mengambil keperawanannya. Dia takut, pasalnya masalah yang kerap terjadi di rumah tangganya karena masalah masa lalu Sandra, yang sudah tidak virgin lagi.

Sandra meteskan air matanya, dia sangat takut menatap wajah suaminya, dia takut suaminya akan menyiksa dia lagi, dan akan merenggut nyawa anak dalam kandungannya lagi. Tubuh Sandra bergetar karena takut dengan tatapan Bima yang semakin tajam. Bima merengkuh tubuh istrinya yang semakin gemetar dan semakin ketakutan, Isak tangis Sandra semakin terdengar.

"Maafkan aku, Bim. Aku tidak tau, aku tidak tau kalau akan bertemu dengan Kala, maafkan aku, aku tidak mencintainya lagi, sungguh. Bim, aku mohon, kamu boleh menyakiti aku, menyiksaku semau kamu, tapi jangan siksa anak yang ada di kandunganku, dia tidak salah, biarkan dia merasakan kehidupan di dunia ini, Bim. Walau kamu tak menginginkannya." Sandra berkata sambil bergetar karena dia takut dengan Bima.

"Kenapa kamu menangis? Kenapa bicara seperti itu? Aku tidak marah dengamu, siapa yang mau menyiksmu lagi, aku mencintaimu, Sandra. Aku percaya kamu tidak mencintai Kala lagi, kalau masih mencintainya, untuk apa kamu bertahan di sisiku, walau aku sering kasar dan memukul kamu, jangan menangis, aku diam karena aku memikirkan Anin, dia sahabat baikku, aku tau hati dia sangat sakit, saat Kala berkata seperti itu semalam. Sudah berhentilah menangis, kasihan anak kita." Bima mengusap air mata Sandra, dia mencium kelopak mata istrinya.

"Sudah jangan menangis, nanti cantik kamu hilang, duduklah di sana, aku akan melanjutkan membilas cucian piring ini," ucap Bima.

"Jangan aku saja, Bim. Ini pekerjaanku, kamu lebih baik siap-siap ke kantor," ucap Sandra.

"Duduklah, aku yang akan melanjutkan ini," titah Bima.

"Baiklah." ucap Sandra, dia duduk di kursi dan melihat suaminya membilas piring yang tadi ia cuci.

"Bim, kamu tidak ke kantor?" tanya Sandra.

"Tidak, aku ingin di rumah, aku takut istriku kenapa-napa karena habis menangis," ucap Bima sambil menata piring yang sudah selesai ia cuci di rak piring.

"Kamu berlebihan sekali, Bim, aku tidak apa-apa, pergilah ke kantor," ucap Sandra.

"Kantor itu miliku, mau aku tak masuk beberapa hari juga tidak masalah," ucap Bima.

Bima sudah selesai menata piring, dia mendekati istrinya yang sedang duduk di kursi. Dia berjongkok di depan istrinya dan mengusap lembut perut istrinya.

"Baik-baik di perut bunda, ayah akan menjaga kalian." Bima mencium perut Sandra.

Sandra merasa bahagia sekarang suaminya sudah berubah. Sandra mengusap lembut kepala suaminya.

"Bim, bersiaplah ke kantor, aku tidak apa-apa," ucap Sandra.

"Aku kerja di rumah, nanti kalau aku sudah menemukan asisten rumah tangga untuk bekerja di sini dan menjaga kamu, baru aku akan ke kantor, sementara aku pantau kantor dari rumah, sambil menjaga kamu," ucap Bima.

"Jangan berlebihan, aku tidak apa-apa," ucap Sandra.

"Jangan membantah, sayang, ayo ke depan, kita berjemur sebentar biar kamu dan anak kita sehat," ajak Bima.

Mereka berjalan keluar, ke halaman rumah. Mereka duduk di bawah mentari pagi yang hangat, mereka sedikit bercanda dan saling bercerita masa lalunya. Bima sadar, dia juga memilki masa lalu yang kelam, bergonta-ganti pasangan, mabuk dan judi juga pernah ia rasakan. Tapi setelah dia memiliki Sandra, dia sadar, tidak semua manusia itu sempurna dan suci. Dan tidak mungkin dirinya yang punya masa lalu kelam akan berjodoh dengan wanita baik-baik saja. Memang jodoh adalah cerminan diri kita. Laki-laki baik akan memperoleh wanita yang baik, sedang laki-laki buruk akan memperoleh wanita yang sepadan dengannya. Jika wanita baik mendapat laki-laki buruk, atau sebaliknya, wanita buruk alkan mendapat laki-laki baik, mungkin itu sudah nasib mereka. Bukankah nasib bisa kita rubah? Sama-sama berubah menjadi lebih baik misalnya.

"Aku dan Sandra, mungkin pernah memiliki masa lalu yang sangat buruk, aku akan berusaha menerima keadaan ini, merubah jalan hidupku lebih baik lagi bersama Sandra. Kita di takdirkan bersama karena untuk merubah hidup kita lebih baik lagi, merubah nasib kisah percintaan kita. Aku janji, apapun yang akan terjadi nanti, Sandra akan selalu aku jaga dan aku cintai," gumam Bima.

"Tuhan, terima kasih sudah melunakkan hati suamiku yang keras. Sudah memberi rasa sabar yang panjang dalam hidupku, aku menjadi tau, apa makna bersabar dalam hidup ini, Bima adalah bahagiaku, aku mencintainya," gumam Sandra.

"Sandra," panggil Bima.

"Iya, ada apa?" tanya Sandra.

"Boleh aku menelepon atau mengirim chat pada Anin? Hatiku tidak tenang memikirkan dia, dia sahabat aku, sayang," ucap Bima.

"Iya, boleh, aku tidak masalah, aku juga khawatir pada Anin, semoga dia baik-baik saja," ucap Sandra.

"Aku akan mengirim chat pada Anin dulu, ya?" tanya Bima.

"Iya,"ucpa Sandra.

Bima mengambil ponsel dalam saku celananya. Dia menuliskan pesan pada Anin dan mengirimnya lewat WhatsApp.

"Bim, boleh aku berkata jujur dengan kamu?" tanya Sandra.

"Iya, bicaralah," ucap Bima.

"Jangan marah ya?" ucap Sandra.

"Iya, tidak, katakanlah," ucap Bima.

"Bim, sebenarnya dua hari sebelum pernikahan Anin dulu, aku ke rumah Kala, saat kamu mengusir aku malam itu. Aku tidak tau, kalau Kala akan menikah dengan Anin, dan saat itu aku di sana, Kala memeluku, Anin melihatnya. Aku baru sadar Kala sudah akan menikah saat Anin menjelaskannya. Pernikahan mereka karena orang tua mereka, awalanya Anin juga akan membatalkannya, tapi karena rencana itu sudah tertata rapi, dan sudah di persiapkan semua, Anin dan Kala melanjutkan untuk menikah," jelas Sandra.

"Jadi benar mereka menikah karena orang tua mereka, seperti kita ini?" tanya Bima.

"Iya, Bim. Tapi aku merasa Anin mencintai Kala," ucap Sandra.

"Aku juga rasa Anin mencintai Kala, karena ego Kala saja, jadi dia belum bisa mencintai Anin," ucap Bima.

"Sandra, bantu mereka saling mencintai, kamu pasti bisa membuat Kala mencintai Anin," ucap Bima.

"Kenapa aku?" tanya Sandra.

"Karena kamu bisa membuat hati Kala tenang, kamu kan pernah di cintai dia, aku percaya, kamu bisa membuat Kala mencintai Anin,"bucap Bima.

"Bim, kita bantu mereka bersama, ya, jangan hanya aku, aku tidak bisa kalau aku sendiri," ucap Sandra.

"Iya, kita bareng-bareng membuat hati Kala terbuka untuk Anin,"ucap Bima

"Anin sudah membalas pesanmu?" tanya Sandra.

"Belum, mungkin sedang sibuk," ucapnya.

Mereka berdua menyudahi berjemurnya, Bima mengajak istrinya masuk ke dalam rumah.

Di kamar Anin.

Anin masih terbaring lemas di tempat tidurnya, rasanya benar-benar tidak berdaya, dia ingin sekali mandi, namun untuk bangun dari tempat tidur saja dia merasakan sakit kepalanya dan pandangannya kabur.

"Nak, jangan manja seperti ini, mamah tau kamu ingin papah dekat dengan mamah, tapi mamah tau, papah kamu tidak menginginkan kamu, kuatlah, Nak. Biar mamah bisa pergi dari sini, mamah ingin mengurus kamu dan kakakmu saja, papahmu tidak menginginkan kamu, nak. Kuat, sayang." Anin mengusap perutnya dan berbicara dengan bayi yang ada di dalam perutnya itu.

1
RN
up
afaj
semua kan ada hikmahnya


semangat
afaj
hadew gini jadinya 😐😐😐🤯🤯🤯🤯
afaj
hadew bgt dapat keajaiban
sarinah najwa
,astoge ... jadi ceritanya tini lagi harus kh Anin memutar ke awal lagi cape deh 🤦🤦😤
Hany Honey: tenang kak tenang, gak akan muter2 kak. nanti up lagi jam 12 malam. heheheh
total 1 replies
Arieee
jangan bilang kalo amnesia trus inget nya cuma Sandra🫣🫣🫣🫣🫣🫣🫣
Azli Jailani
kapok Lo hrsnya dr dulu Anin pergi biar sdr
afaj
tanya tanya masuk klo bs tidur disitu wkwkwkwkwk
afaj
alay bgt wkwkwk udah pergi baru lemas , ah ngejar aja g becus
Nafeeza_🎈🎈
kala plin plan sebel.....
afaj
wadaw jd gini
afaj
tp bayi pengen manja2 Mulu gmn rong
afaj
terima kasih update nya
RN
up
Nafeeza_🎈🎈
laki laki tolol govlok sebel q/Hammer//Hammer//Hammer/
Herman Lim
dah pergi aja Anin dari kala biar tau rasa dia
Arieee
pergi Anin cari bahagia u dari pada sama kala laki" bengok bodoh tolol👊👊👊👊👊👊👊👊😡😡😡😡😡😡
Azli Jailani
kesal jg lm2 SM kala sll blg cinta SM sndra kasian Anin, tglin aja dia tu biar tau rs
Herman Lim
Sandra pasti istri bima
sarinah najwa
miris sekali jadi Anin..... di tinggal kan pacar lagi sayangnya hamil lagi terus harus mengemis cinta suami keintiman saja mengemis juga... hum author kejam sekali sama anin😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!