Bukan Sebatas Pengganti

Bukan Sebatas Pengganti

Satu

Kalandra Abimana, dia adalah CEO muda yang terkenal dingin dan angkuh.

Dia Putra tunggal dari pasangan Surya Abimana dan Sari Avita. Kala Pria yang sangat Introvert dan sangat tampan. Namun, dia dingin sekali dengan seorang wanita, berkali-kali kedua orangtuanya menjodohkan dengan wanita anak dari rekan bisnis papanya, berkali-kali juga dia menolaknya. Dan, hingga saat ini dia tak memiliki kekasih.

Pagi hari sebelum ke kantor seperti biasa keluarga Abimana  berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama. Papa dan mama Kala sudah menunggu Kala di meja makan. Kala menuruni anak tangga satu persatu.

"Pagi Ma, Pa," sapa Kala sambil menarik kursi.

"Pagi, Kala," jawab Mama Sari.

"Kala, hari ini tolong kamu temui klien papa di Kinari Resto jam 2 siang. Papa tidak bisa menemuinya karena ada urusan dengan Om Seno," ucap Surya.

"Baik pa, papa ada urusan apa dengan Om Seno?" tanya Kala.

"Biasa, soal bisnis. Kamu jangan lupa temui Klien papa, ini Klien penting, jadi kamu persiapkan semua," papar Surya.

"Siap pa. Ya sudah Kala berangkat dulu Pa, Ma," pamit Kala.

"Iya, hati-hati sayang," ucap Mama Sari.

"Hati-hati Kala, ingat jangan sampai lupa jam 2 siang." Ucap Papa Surya mengingatkan Kala lagi.

"Oke." Jawab Kala sambil berlalu.

Kala mengambil kunci mobilnya, dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya ke kantor. Sementara, orang tua Kala yang masih berada di ruang makan, mereka membicarakan perjodohan Kala dengan putri rekan kerjanya. Yaitu, Seno Alfianto. Iya, Seno adalah sahabat sekaligus rekan bisnis Surya. Mereka sepakat untuk menjodohkan Kala dengan putri dari Seno Alfianto.

"Pa, apa Kala mau di jodohkan dengan anaknya Seno?" tanya Mama Sari.

"Semoga saja dia mau Ma, sudah sering dia menolak wanita yang kita jodohkan dengan dia," jawab Papa Surya.

"Tapi, Pa, anaknya Seno kan sedang hamil? Dan, papa tahu kan Kala di jodohkan dengan wanita cantik yang masih single saja tidak mau, apalagi dengan wanita yang sedang berbadan dua pa?" ujar Mama Sari.

"Iya papa juga berfikir seperti itu, Ma. Papa merasa kasihan saja dengan anaknya Seno, Seno dan Mela juga merasa terpukul sekali putri semata wayangnya dihamili kekasihnya dan ditinggal pergi. Mereka sudah berusaha mencari, tapi tidak ketemu," jelas Papa Surya.

"Ya mama juga merasakan apa yang Seno dan Mela rasakan, semoga Kala bisa menerimanya ya, Pa. Mama juga tidak muluk-muluk ingin memiliki menantu yang seperti apa, yang terpenting mereka bisa saling menerima apa adanya walau tak ada rasa cinta. Cinta kan bisa tumbuh dengan berjalannya waktu, Pa," ucap Mama Sari.

"Iya, Ma, semoga saja Kala menerima perjodohan ini."

Surya dan Sari melanjutkan sarapan paginya, setelah mereka selesai sarapan, mereka menemui Seno dan Mela di rumahnya.

*****

Di kediaman Seno Alfianto.

Anin masih memohon pada Papanya agar tidak menjodohkan dirinya dengan anak sahabatnya. Iya, anak dari Surya dan Sari. Anin berulang kali menolaknya tapi tetap saja Papan dan Mamanya ingin dia menikah dengan putra dari Surya dan Sari. Iya, Kala, Pria yang akan di jodohkan dengan Anin.

"Pa, Anin mohon, jangan jodohkan Anin dengan pria itu. Apa papa tidak kasihan dengan anak Om Surya yang harus menanggung semua kesalahan Vino?" Anin memohon pada Ayahnya.

"Pa, Anin akan mencoba mencari Vino lagi, Anin mohon sama Papa, batalkan perjodohan ini." Anin memohon sekali lagi. Namun, Papa Seno tak menghiraukan apa yang Anin katakan.

"Ma, tolong, jangan jodohkan Anin dengan anaknya Om Surya. Mama, biarkan anak ini lahir tanpa ayah, Anin akan mengurusnya sendiri daripada Anin menyusahkan orang lain." Anin terus merengek pada kedua orang tuanya. Namun, mereka tak bergeming dengan apa yang Anin katakan.

"Anin, kamu bisa diam!" seru Seno.

"Kamu mau cari laki-laki bejat itu Kemana lagi, hah?! Sudah 5 bulan kami mencari namun tak ada hasil. Papa mau, kali ini kamu harus menuruti kata papa. Tidak ada penolakan untuk semua ini. Kamu harus menikah dengan anak Om Surya." Ucap Papa Seno yang sudah geram.

"Tapi, Pa!" ucapan Anin terhenti saat papanya menatap tajam ke arah Anin.

"Tidak ada tapi-tapian Anin! Kamu harus menuruti papa kali ini!" tegasnya. Papa Seno semakin marah dengan Anin yang terus menolak di jodohkan dengan Kala.

Anin hanya terdiam saja, dia mencoba menuruti apa yang di inginkan kedua orang tuanya.

"Nak, mama tahu yang kamu rasakan. Kami hanya tidak mau anak kamu lahir tanpa ayah, nak." ujar Mama Mela.

"Terserah mama dan papa saja." ucap Anin yang sudah menyerah dengan penolakannya.

Anin masuk ke dalam kamarnya, dia sangat menyesali apa yang dia perbuat dengan kekasihnya. Janin di dalam kandungannya semakin membesar, kini berusia 20 Minggu atau 5 bulan. Dan, hingga saat ini Anin belum menemukan keberadaan kekasihnya yang menghamilinya. Yaitu, Vino Iskandar. Anin teringat saat dirinya bersama Vino, Vino selalu memperlakukan Anin dengan manis dan lembut, hingga dia terbuai rayuan Vino dan melakukan hubungan terlarang yang menyebabkan dirinya hamil. Memang hubungan mereka di tentang oleh orang tua Anin dan orang tua Vino juga. Namun, mereka nekat masih berhubungan dengan cara backstreet. Hubungan mereka semakin dekat hingga Anin hamil dan Vino pergi meninggalkan Anin begitu saja.

"Vino, kamu di mana? Mana janjimu, Vino? Janjimu yang akan bertanggung jawab dengan semua ini?" ucap Anin lirih dengan suara seraknya.

Anin terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya. Mau menolak pun dia tak bisa, papa dan Mamanya memaksa dia menikah dengan anak dari sahabatnya. Yaitu, anak dari Surya dan Sari.

"Bagaimana bisa aku menikah dengan laki-laki yang tak aku kenal dan tidak ku cintai. Terlebih aku sedang berbadan dua? Mana ada seorang pria mau menikahi wanita yang sedang berbadan dua seperti aku saat ini?" Anin bertanya-tanya dalam hatinya.

Dia merebahkan tubuhnya di tempat tidur, dia harus bisa terima kenyataan pait seperti ini.

Tak lama kemudian Surya dan Sari sampai di kediaman Seno. Seno dan Mela dengan ramah menemuinya dan mempersilahkan mereka duduk di ruang tamu. Mela meminta Asisten rumahh tangganya membuatkan teh untuk Surya dan Sari, juga untuk dirinya dan suami. Mereka langsung membicarakan apa yang akan mereka bahas. Iya, mereka membicarakan soal perjodohan Anin dan Kala.

"Bagaiman Seno, apa Anin setuju jika menikah dengan putraku?" tanya Surya.

"Anin, dia sebenarnya menolak. Tapi, kami sudah membujuknya dan dia mau menerimanya," jawab Seno.

"Bagus kalau begitu, nanti tinggal aku yang membujuk Kala agar dia mau," ujar Surya.

"Surya, maafkan aku, Kala harus menanggung ini semua." Ucap Seno memohon maaf pada Surya.

"Seno, sudah lupakan itu, aku tahu apa yang kamu dan Mela rasakan. Aku juga ingin anak ku menikah, Seno. Berkali-kali aku menjodohkan dia, dia selalu menolak," jelas Surya.

"Sudah, sudah, semoga Kala mau dijodohkan dengan Anin. Di mana calon menantuku? Aku pengin bertemu dengannya," tanya Sari.

"Dia di kamar, Sar, aku panggil dulu ya?" jawab Mela.

"Jangan, Mel, ayo kita ke kamar dia saja, kasihan dia harus naik turun tangga, dia kan sedang hamil?" ucap Sari.

"Ya sudah ayo kita ke kamar Anin," ajak Mela.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!