Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady".
Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Naura memang sangat bersedih atas berita orangtua dan adiknya yang ternyata berhasil ditawan oleh musuh, tangis Naura pun pecah dia sangat takut jika ayah dan ibu serta kedua adiknya dicelakai oleh musuh.
"Hapus air matamu La, kau harus bisa tangguh tangisan tidak akan menyelamatkan orangtua dan kedua adikmu,"
Benar juga kata Dady Gilbert, disaat seperti ini dia justru harus tegar dan kuat, agar bisa membantu Gilbert untuk membebaskan kedua orangtuanya beserta adiknya, kejayaan group Limson harus bisa direbut kembali.
"Dad, bagaimana jika orangtua dan adik-adikku celaka?"
"Tidak akan Nola, mereka pasti menginginkan sesuatu aku akan menyelidikinya!"
"Apa para anggota group Limson tidak bisa dikerahkan untuk menolong orangtuaku?"
"Markas kami diserang Nola, karena ternyata sebagian anggota telah berkhianat dan bekerjasama dengan musuh!"
Naura sebenarnya sangat panik mendengar bahwa anggota group Limson bahkan tidak mampu lagi menumpas musuh! Ini adalah titik terendah bagi group Limson. Dia tidak bisa membayangkan kondisi orangtuanya dan kedua adiknya yang saat ini mungkin sudah berada di markas musuh.
Tak ingin berlama-lama berisitirahat disini karena tidak aman! Gilbert kembali melajukan mobil taxi tersebut menuju bandara! Tujuan kali ini adalah pergi ke Hongkong, di sana masih banyak anggota group Limson yang bisa Gilbert latih untuk melakukan serangan balik pada musuh, sekaligus mencari tau siapa musuh yang sedang dia hadapi sebenernya.
Keduanya tiba di bandara dengan terburu-buru Gilbert menggandeng Naura untuk segera membeli tiket pesawat. Setelah mendapatkan dua tiket pesawat go show (tiket pesawat dadakan yang penerbangannya dilakukan beberapa jam lagi).
Gilbert terus waspada karena dia yakin musuh-musuhnya juga pasti sudah ada di bandara ini! Sementara masih harus menunggu dua jam lagi sebelum jam terbang.
"Dad, aku mau pipis!"
"Aku antar!"
"Dad, aku bisa sendiri,"
"Tidak Naura kau harus terus bersama ku!"
"Dady mau ikut masuk kedalam toilet terus liatin Naura lagi,"
"Jangan diteruskan, kau ini nakal sekali! Dady akan menunggu didepan toilet,"
"Ikut masuk juga engga apa-apa kok dad,"
Gilbert melengos dan tidak mau menanggapi lagi kenakalan Naura yang kini sudah remaja dan cantik luar biasa. Dengan terus menggandeng Naura, Gilbert menunggu didepan pintu toilet wanita.
Toilet terpantau tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa wanita yang berlalu lalang! Setelah Naura masuk, seorang wanita mencurigakan juga masuk kedalam toilet dia lebih terlihat seperti seorang pria yang memakai wig!
"Itu seperti bukan seorang wanita?" Gumam Gilbert, langsung saja Gilbert segera masuk kedalam toilet, semua wanita yang sedang berada didalam toilet melihat kearahnya dan berteriak.
"Hei Tuan keluar sana ini toilet wanita!"
Tapi Gilbert tidak mempedulikan itu, dia fokus mencari Naura dan wanita yang barusan masuk!
Didalam toilet yang paling ujung! Wanita tadi yang ternyata adalah seorang pria telah ikut masuk kedalam toilet yang dimasuki Naura, dia mengeluarkan jarum suntik berisi racun yang sudah ditodongkan keleher Naura.
"Jangan teriak!" ujar laki-laki yang menyamar jadi wanita.
Naura mengangguk dan tidak tau harus berbuat apa. Gilbert pun membuka satu persatu pintu toilet, dan tersisa satu pintu paling ujung sudah dipastikan disana Naura berada.
Gilbert segera membuka ikat pinggangnya, lalu berjalan masuk ke toilet disamping toilet ujung, setelah itu Gilbert naik keatas WC agar bisa melompat ke toilet tempat Naura berada.
Menyadari jika Gilbert sudah berada diatas sana, Naura segera bersiap-siap untuk terlepas dari musuhnya.
"Dady!"
Seketika musuh pun kehilangan fokus dan menengok kearah atas! Disaat itulah Naura menggigit kulit tangan musuhnya hingga berdarah dan Gilbert langsung melompat melingkarkan ikat pinggang keleher musuh itu, kemudian menjeratnya hingga dia pingsan, sengaja tidak Gilbert buat tewas karena polisi bandara pasti sedang menuju ke toilet setelah para wanita melaporkan Gilbert masuk kedalam toilet.
"Siapapun didalam keluar!" teriak polisi bandara.
Gilbert dan Naura keluar dari toilet sambil mengangkat tangannya! Sementara musuh tadi sudah pingsan dan dibawa oleh polisi! Setelah menjelaskan bahwa musuh tadi hendak menyuntikkan racun pada leher Naura, dan barang bukti pun ada akhirnya Gilbert dan Naura bisa bebas dan melakukan perjalanan menuju Hongkong.
Setibanya di Hongkong, Gilbert berjaga-jaga jika sampai musuh menyerang markas yang di Hongkong juga, maka Naura harus disembunyikan ditempat yang aman dan yang tidak mencolok, akhirnya Gilbert membawa Naura ke motel yang kumuh dan kecil.
"Dad, untuk apa kita kesini?"
"Nola, Dady takut musuh menyerang markas kita yang di Hongkong juga, jadi sebaiknya kau tinggal ditempat yang tidak mencolok!"
"Tapi motel macam apa yang lampunya kelap-kelip seperti tidak kuat bayar tagihan listrik?"
Karena memang kondisi motel sangat memprihatinkan, lampunya buram dan kelap kelip seperti akan padam! Ketika hendak memasuki motel tersebut pun tulisan motel yang terletak diatas jatuh kebawah.
Brug.
"Oh my God dad, kau serius ini akan menjadi tempat tinggal kita? Bahkan lebih bagus kandang hamster ku di rumah dibandingkan motel ini,"
"Hus, kau harus tahan dengan kondisi ini Dady tidak mau kau sampai celaka Nola,"
"Apa Dady sangat mencintai ku? Sampai-sampai Dady sangat khawatir padaku?"
"Hmm tentu saja Dady mencintaimu,"
"Asik, kalau begitu kita akan melakukannya disini, bermesraan?" Naura mengedipkan sebelah matanya
"Aku mencintaimu sebagai anakku, kau paham? Jadi nanti kau cuci pikiran mu itu agar tidak kotor terus!"
"Cih, dasar pura-pura tidak mau!" ujar Naura.
Seorang wanita tua datang menghampiri Gilbert dan Naura, dia adalah wanita tua pemilik motel.
"Kalian berminat menginap di motel ini?"
"Iya nyonya, kami akan menyewa dua kamar untuk tujuh malam dulu!"
"Tinggal satu kamar yang tersisa Tuan,"
"Hah, apa motel seperti ini sangat laku sampai hanya tersisa satu kamar?"
Gilbert langsung replex membungkam mulut Naura dengan tangannya agar dia tidak lagi bicara sembarangan, meskipun ekspresi wanita tua itu cukup kesal mendengar perkataan Naura tapi dia tetap memberikan satu kamar yang tersisa untuk disewa oleh Gilbert.
Keduanya masuk kedalam kamar motel yang jauh dari kata layak untuk dihuni.
"Astaga Dad, ini seperti rumah hantu!"
"Nola jaga bicaramu, kita tidak ada pilihan istirahatlah disini Dady harus pergi.
Tapi Naura pun meraih tangan Gilbert.
"Dady jangan pergi, Nola belum siap ditinggal apalagi tempatnya menyeramkan!"
"Baiklah Dady akan menjagamu sampai kau tidur,"
"Dady juga tidur bersama ku,"
"Tidak bisa Nola,"
"Kenapa? Sejak kecil kan Nola tidur di kamar Dady?"
"Sekarang berbeda, kau sudah lulus SMA kau sudah dewasa,"
"Berarti kau lelaki dewasa dan aku wanita dewasa, bukankah itu awal yang bagus," Naura malah semakin iseng dengan meraba bagian dada Gilbert dengan kedua tangannya.
Seperti biasanya novel emak tidak disarankan untuk bocil! Tidak Berfaedah! Murni hanya untuk menghibur bagi yang mau membacanya 😁
Murni hanya dunia halu yang Mak ciptakan tapi semoga saja ada yang mau baca dan mengikuti kehaluan Mak othor gesrek ini🙏.
Kenalan sama Dady Gilbert Louise Tom dulu yuk, jangan ngiler ye ini boleh dilirik tak boleh diraba. 😄