Dari kecil mencintai seorang lelaki hingga dewasa dia selalu mengikuti dan menyatakan cinta nya beberapa kali,tapi pria itu selalu menolak nya dan akhirnya dia berhenti mengejar pria itu karena ucapan nya.
"kau itu ngak tau malu ya,aku ngak suka wanita murahan. Pergi lah ,jangan pernah mengganggu ku lagi. Kalau pun hanya kamu wanita didunia ini,aku juga ngak akan menikah dengan mu. Aku ngak tertarik dengan mu,walaupun kau telanjang didepan ku "
Ucapan itu selalu berdengung di telinga nya, disaat bersamaan juga keluarga nya bangkrut sehingga dia memilih untuk menghentikan cinta pertama nya.
Bagaimana selanjutnya? yuk ,langsung mampir dan tinggalkan jejak 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CP 13
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Tama akhirnya menginap di rumah kedua orang tua nya, dia tidak sanggup untuk pulang lagi ke apartemen nya karena berlainan arah sehingga pagi ini dia pun bangun dengan cepat membuat mama nya terkejut.
"Ya ampun sayang, kamu pulang ? kapan pulang nya? Kok ngak bilang mama ?" tanya Amara, dia terkejut melihat kedatangan anak nya yang memang jarang pulang karena banyak nya kerjaan di perusahaan dan cukup jauh perjalanan ke rumah nya ini.
"Tadi malam ma,jangan lebai deh ma. Aku lapar dan ada rapat pagi ini, jadi harus segera berangkat " jawab Tama dengan nada pelan,Tubuh nya masih merasa tegang karena pelukan dan aroma tubuh Tani yang selalu saja hadir kepala nya.
"Oh....ya sudah, sini duduk. Sarapan lah lebih dulu,tadi Tani mengantarkan makanan kesukaan mu. Mama ngak tau kalau kamu menginap ,jadi dia kasih untuk mama saja kata nya" jelas mama nya Tama dengan senyuman di bibir nya.
Awal nya Tani ngak bisa memasak sama sekali, dia belajar masak dengan mama nya Tama juga mama nya sendiri karena Tama yang memang sangat jarang makan diluar dan sering memilih makanan rumahan .
"Haiiiissh.....dia terlalu sekali " gumam Tama membuat mama nya merasa kesal dan menatap ke arah Tama dengan tatapan tajam nya .
"Harus nya kau bersyukur Tani menyukai mu dan belajar untuk menjadi lebih baik untuk mu,jangan sampai kau menyesal karena nanti nya Tani menyukai pria lain . Sebelum terlambat,harus nya kau menerima nya menjadi kekasih atau jadiin istri sekalian " ucap mama nya Tama dengan senyuman lebar di bibir nya
Tani terbilang pintar sehingga baik mama nya sendiri atau pun amara yang mengajarkan nya,selalu saja bisa dia kerjakan dengan cepat membuat amara senang .
Amara sangat ingin tama menikah dengan Tani,dia ingin memiliki menantu yang bisa membuat nya bahagia dan dia yakin kalau Tama akan mendapatkan yang terbaik dari Tani .
"Hhmmm.....sayang,kamu sekalian jemput tani ya. Kan kalian satu kantor,kasihan dia harus naik taksi " ucap mama nya Tama karena selama tani magang di perusahaan Tama,dia tidak pernah membawa mobil nya sama sekali karena dia ingin menjadi orang biasa.
"Iiissshh....ngak deh ma,dia bisa sendiri kok" jawab Tama ,dia pun segera mengambil makanan yang ada di atas meja dan menghabiskan nya dengan cepat.
Amara hanya bisa menghela nafas nya dengan kasar,dia tau kalau Tama tidak pernah menyukai Tani tapi dia sebagai orang tua ingin sekali memberikan yang terbaik dan menurut nya Tani adalah wanita yang pantas untuk Tama .
Apalagi Amara tau betul bagaimana sifat dan sikap Tani selama ini,dia sudah bersahabat dengan mama nya Tani sedari dulu . Jadi tau bagaimana tumbuh kembang Tani dari foto-foto yang dikirim oleh mama nya ,begitu juga sebaliknya tapi hanya Tani yang begitu mencintai Tama .
Tama hanya sesekali menjalin cinta dengan wanita, tapi itu pun selalu saja bersikap acuh tak acuh pada kekasih nya dan Amara sangat mengetahui hal itu.
Setelah sarapan, Tama menjalankan motor nya menuju perusahaan. Dia sempat melirik ke arah rumah Tani yang terlihat sepi dan dia yakin kalau Tani masih tidur saat ini ,dia langsung tersadar dengan apa yang dia pikirkan.
"Kenapa aku jadi mengingat dia ?" gumam Tama dan dia pun menggelengkan kepala nya dengan cepat kemudian melanjutkan perjalanan nya menuju tujuan nya
Hingga sampai di persimpangan Tama melihat Tani sedang menyetop ojek yang biasa mangkal disana,entah kenapa Tani ingin menjadi lebih sederhana dari biasa nya karena melihat kehidupan Nanda .
Walaupun baru beberapa jam saja ,tapi ibu nya nanda banyak bercerita mengenai kehidupan mereka dulu hingga kehidupan para tetangga nya . Ada yang kaya dan jatuh miskin dan berakhir menjadi gila,begitu juga sebalik nya dan kini memiliki rumah sewa yang banyak di daerah lainnya .
"Ya....hidup itu harus di syukuri dan dinikmati,tapi jangan terlalu berlarut karena kita ngak akan tau bagaimana kedepan nya. Jadi saat masih ada seperti sekarang, kami banyak-banyak menabung Ta. Biar kalau nanti nanda sudah ngak bisa bekerja lagi,paling ngak kami punya tabungan "
Ucapan ibu nya Nanda membuat Tani sadar,lagi pula selama sebulan magang di perusahaan Tama . Dia selalu menggunakan taksi,jadi ngak ada salah nya dia berhemat dengan naik ojek motor di pangkalan.
Walaupun Tani tau kalau jarak dari rumah nya dan pangkalan ojek cukup jauh,maka nya saat ini dia ingin menggunakan jasa tukang ojek dan meminta nomor salah satu dari mereka agar bisa dia panggil ke rumah .
"Ngapain dia disana ?" Tanya tama ,dia menatap Tani yang sudah tersenyum pada pria paruh baya yang menggunakan motor matic kemudian mereka pergi bersama.
Tama mengikuti motor yang membawa Tani hingga akhirnya sampai didepan gedung perusahaan nya tanpa dia sadari,karena sepanjang jalan Tama selalu memperhatikan wajah Tani yang tertawa dan sesekali memegang ponsel nya seperti mengetik sesuatu .
"Bahagia sekali dia di antar ojek " gumam Tama yang sudah memarkirkan motor nya ,dia harus menggunakan motor nya karena Tani.
Tama melihat dengan jelas kalau Tani memberikan uang pada pria paruh baya yang mengantarkan nya ,kemudian tanpa sadar lagi dia mengikuti langkah kaki Tani yang masuk kedalam gedung dan hendak menunggu lift.
"Pagi pak "
"Pagi pak "
Semua orang menyapa nya membuat Tani yang sedari tadi sibuk dengan ponsel nya langsung berbalik dan terkejut kalau Tama berada di belakang nya,dia pun menyingkir dan membungkukkan tubuh nya .
"Pagi pak Tama " sapa Tani dengan lembut sambil tersenyum, Tama hanya mengangguk dan berjalan melewati Tani
Tani mengejarnya dan memberikan paperbag ke arah Tama, dia membawa bekal dua . Niat nya memang untuk Tama ,dia ingin makan siang bersama tama walaupun tadi dia membawakan makanan untuk Tama ke rumah nya.
"Pak....ini,Saya buatkan bekal makan siang . Semoga suka " ucap Tani dengan senyuman lebar dibibir nya, dia merasa senang karena bisa berduaan di lift karena memang tak ada karyawan lain nya disana .
"Tidak perlu,kamu berikan pada yang lain saja . Saya akan makan siang bersama rekan kerja ,ada yang harus kami bicarakan " jawab Tama dengan ketus
"Dan satu lagi,jangan pernah membawakan saya lagi makanan apa pun itu. Baik dirumah atau pun disini,saya ngak suka kamu ada disekitar saya " ucap Tama sebelum keluar dari dalam lift .
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘😘
sholeh saranghiu❤