LUNE WALLACE -- soorang wanita cantik yang mengalami koma selama hampir 5 tahun lamanya.
Dia merasa diberikan kesempatan untuk hidup kembali karena ingin mencari cinta dalam hidupnya hingga akhirnya bertemu LOUIS VUITTON KINGSFORD.
(Alur mundur)
Instagram author : @zarin violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
LL 26
Lune berjalan di trotoar karena tak mendapatkan taksi.
Lalu ponsel Lune berbunyi dan gadis itu mengambilnya dan kantong celananya.
"Nomer siapa ini?" gumam Lune.
Lalu Lune mematikan ponselnya karena merasa tak mengenal nomer itu.
Kemudian ia berjalan terus hingga akhirnya berhenti di halte bus.
Lune tak akhirnya naik ke atas bus dengan langkah kakinya yang sama sekali tak semangat.
"Huuufffttt ..." Lune duduk di bangku bis dan pandangan matanya menuju ke arah luar.
Baru kali ini Lune menyukai seorang pria tetapi ternyata pria itu sama sekali tak menyukai keberadaannya.
Lune menempelkan dahinya ke kaca jendela dan menatap sendu ke arah jalanan yang dilewatinya.
*
*
"HEI!!!" Jenna memeluk Lune dari belakang ketika wanita itu menyusuri jalan menuju ke fakultasnya.
Lune tak menjawab dan berjalan pelan dengan pandangan mata ke arah bawah.
"Ada apa? Kau tampak lesu. Apakah karena Louis?" tanya Jenna.
"Hmm, aku patah hati. Dia tak menginginkanku," jawab Lune.
"Kau menyatakan rasa sukamu?" tanya Jenna.
"Tidak, tapi dia tak menghendaki aku ke sana. Dia mengusirku," jawab Lune pelan.
"Oooohhh ..." sahut Jenna dan memeluk Lune.
"Jangan memelukku karena nanti aku akan menangis dan kampus ini akan gempar jika melihatku menangis," sahut Lune.
Jenna yang seharusnya sedih menjadi tertawa karena ucapan Lune itu.
"Masih banyak pria lain yang mau menerima kekonyolanmu itu," ucap Jenna.
"Memang banyak karena aku menarik dan cantik, hanya saja hanya Louis yang aku suka. Kau tahu kan aku cukup sulit menyukai seorang pria. Dan Louis adalah pria pertama yang kusukai," jawab Lune.
Lalu Jenna menangkup pipi Lune dan mencium pipinya.
"Masih ada aku dan nanti siang ayo kita bersenang senang di taman bermain. Atau kita main basket," ucap Jenna.
"Daddy masih melarangku main basket. Kau benar, kita ke taman bermain saja naik roller coaster," sahut Lune.
"Good idea. Ayo kita masuk," sahut Jenna.
Lalu Jenna dan Lune masuk ke gedung fakultasnya untuk mengikuti mata kuliahnya hari ini.
*
*
Tiga jam berada di kampus akhirnya Lune pulang. Lune berjalan bersama Jenna dan Claire yang juga baru saja keluar dari kelasnya.
Di halaman kampus dia melihat seorang pria bersandar di mobil sportnya.
"Lune, itu Louis, kan?" ucap Jenna.
"Ya, ada apa dia kemari? Mungkin dia ada urusan seperti beberapa hari yang lalu," kata Lune yang kemudian berbelok ke kiri karena tak mau berpapasan dengan Louis.
"Ada apa? Kalian bertengkat?" tanya Claire.
Lune tak menjawab begitu pun dengan Jenna.
"LUNE!!" panggil Louis.
Lune menghentikan langkahnya.
"Apa dia memanggilku, Jenna?" tanya Lune pada Jenna sebelum dirinya berbalik.
"Ya, dan telingaku masih sehat. Dia memanggilmu, Lune," sahut Jenna.
Lalu Lune langsung berbalik dan tersenyum lebar pada Louis.
Louis tampak mendekatinya dan sedikit berlari.
"Louis? Kau ada urusan di kampus?" tanya Lune dengan wajah cerianya seperti biasa.
Louis tak menjawab dan menarik tangan Lune pergi. Jenna dan Claire hanya bisa melihat kepergian mereka berdua.
"Louis, ada apa?" tanya Lune ketika Louis menarik tangannya.
Louis tak menjawab dan membawa Lune masuk ke dalam mobilnya.
"Kita mau ke mana?" tanya Lune.
"Masuklah," jawab Louis.
"Oke," sahut Lune tersenyum.
Lalu Louis pun masuk ke dalam mobilnya.
"Ada apa?" tanya Lune.
Louis melajukan mobilnya dan menuju ke gerbang kampus.
Lune melihat ke arah Louis dan pria itu masih diam.