Cyra Alesha wanita berusia 25 tahun wanita yang berhati baik dan tulus selalu di bully dan di hina karena fisiknya yang berbeda dari yang lain.Semua orang selalu memandang remeh Cyra akan karena fisik yang tak terawat.
Bagaimana kisah Cyra Alesha selanjutnya?
simak ya gess..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
"Untuk itu saya tidak sempat menanyakannya dok, memangnya ada apa dok?"
Dokter Aya penasaran kenapa dokter Rudi bertanya tentang pasiennya sedetail itu.
"Tidak papa, ya sudah saya tutup telfonnya makasih dokter Aya assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Dokter Rudi mematikan panggilannya dan mengembalikan ponsel milik Agam.
"Anda kan bisa pura-pura memeriksa keadaan mbak Cyra dok kenapa harus mengendap-endap?" Agam memberi saran.
Dokter Rudi membenarkan saran dari Agam toh suami Cyra sepertinya juga tidak mengenali dirinya.
"Kau benar Gam, setelah ini kita pulang"
"Oke" Jawab Agam.
🔹🔹🔹
Rendi baru saja sampai diwarung karena dirumah sakit ada ibu yang gantian menjaga Cyra.
Pulangnya Rendi ke warung karena Cyra meminta untuk mengambilkan ponselnya yang tertinggal.
Rendi menemukan ponsel Cyra dikamar mandi tergeletak dilantai yang berair.
Rendi coba menyalakan ponselnya dan alhamdulilahnya masih menyala dengan benar.
Setelah itu Rendi kembali mengendarai motornya setelah menutup warung dan mengunci pintunya, Rendi pulang ke rumah untuk mengambil baju ganti untuk Cyra.
Hanya beberapa menit Rendi sudah sampai didepan rumahnya, di teras sana ada bapak yang masih duduk sengan segelas kopi.
"Assalamualaikum pak"
Rendi turun dari motor dan mendekati bapaknya, Rendi mengulurkan tangan dan salim pada bapaknya.
"Waalaikumsalam, bagaimana keadaan Cyra?" Tanya Rizwan.
"Alhamdulilah sudah baikan pak Cyra sudah siuman, semoga saja besok sudah bisa pulang" Rendi duduk di hadapan bapaknya.
Rizwan mengangguk.
"Syukur lah jika menantu bapak sudah siuman, memangnya istrimu sakit apa Ren?"
Rizwan yang tidak tahu apa-apa mengira jika Cyra masuk rumah sakit karena memang sakit.
"Kata dokter Cyra hanya masuk angin, Rendi ke dalam dulu ya pak mau ambil baju ganti untuk Cyra sambil lihat Hasa" Rendi berdiri dari duduknya.
"Lho memangnya kau ingin ke sana lagi bukannya di sana sudah ada ibu Ren?" Tanya Rizwan.
"Iya sih pak di sana memang sudah ada ibu tapi Rendi tetap ingin selalu ada untuk Cyra, paginya Rendi bisa pulang untuk antar Hasa ke sekolah"
Rizwan mengangguk paham.
"Tapi kata Hasa besok pagi sekolahnya libur Ren" Kata Rizwan.
Rendi mengerut kening. "Libur?"
"Iya kata Hasa besok pagi semua guru beserta murid kelas 4 dan 6 ada acara study tour ke jogja"
Rizwan menjelaskan seperti apa yang Hasa katakan padanya tadi sore sebelum Hasa tidur.
"Ooohhh, ya sudah besok kalau bapak ingin ke sawah Hasa biar sama Uvi saja pak kalau tidak Rendi pulang supaya tidak merepotkan bapak dan Uvi"
Rendi berlalu masuk ke dalam rumah menuju kamar tidurnya dan mengambil beberapa pakaian untuk Cyra.
Setelah selesai Rendi kembali ke depan menemui bapaknya.
"Pak titip Hasa ya Rendi ke rumah sakit sekarang" Pamit Rendi dengan tas di bahunya.
"Hati-hati jangan ngebut di jalanan" Rizwan mengingatkan.
"Iya pak, assalamualaikum" Rendi mencium punggung tangan bapaknya.
"Waalaikumsalam" jawab Rizwan.
Rendi pun segera melajukan motornya menuju rumah sakit meninggalkan bapak dan Hasa di rumah.
🔹🔹🔹
Pagi harinya.
Rizwan dan Hasa baru saja selesai sholat subuh di masjid, setelah itu mereka langsung pulang ke rumah dengan berjalan kaki.
Saat di perjalanan pulang Rizwan dan Hasa berpapasan dengan Yudi dan teman-temannya.
"Assalamualaikum pak Rizwan kalian baru saja dari masjid ya?" Tanya Yudi sopan dan ramah.
"Waalaikumsalam, iya nak. Kalian akan ke mana subuh-subuh begini?" Rizwan bertanya balik.
"Jogging pak supaya sehat, pak Rizwan mau ikutan jogging?" Tawar Yudi.
Rizwan tertawa kecil menanggapi perkataan Yudi.
"Nanti di ketawain Hasa kalau saya jogging" Rizwan merangkul bahu Hasa.
Yudi dan teman-temannya beralih menatap Hasa yang masih polos.
"Tumben Hasa dengan kakeknya ke masjid biasanya dengan mama atau tidak dengan papanya?" Tanya Yudi.
"Mamanya lagi sakit Papanya menemani di rumah sakit jadi saya yang menjaga cucu saya" Tukas Rizwan.
"Ooohhh jadi mbak Cyra sakit tah pak? saya baru tahu ini" Kaget Yudi dan teman-teman.
"Iya baru kemarin sore sih di bawa ke rumah sakitnya, ya sudah saya permisi ya nak Yudi dan semuanya saja, saya buru-buru ingin ke sawah mumpung belum terik"
"Silahkan pak" Jawab Yudi.
"Assalamualaikum" Pamit Rizwan.
"Waalaikumsalam" Kompak Yudi dan teman-temannya.
Rizwan pun mengajak Hasa untuk segera pulang ke rumah, hari ini Rizwan ada jatah menyiram padi di sawah. Niatnya Rizwan ingin berangkat pagi-pagi sekali supaya tidak kepanasan di sana.
Setelah kepergian pak Rizwan, Yudi dan teman-teman yang tak lain adalah Ahmad, Usman, Andi dan Wawan melanjutkan larian kecilnya ke jalanan aspal.
"Sepertinya belum lama ini Cyra masuk rumah sakit deh kenapa sekarang ke rumah sakit lagi?" Andi heran dengan Cyra si istri temannya itu.
"Kurus sih makanya gampang sakit" Celetuk Usman.
"Hahaha...!" Yudi, Andi, Ahmad dan Wawan tertawa.
"Lagian Rendi suka dengan Cyra dari segi apanya? sem0k tidak, cantik tidak" Wawan ikut bersuara.
Yudi tersenyum sinis. "Jangan bahas Cyra lagi aku tidak suka !"
Spontan Ahmad, Wawan, Andi dan Usman menatap wajah Yudi yang mulai berkeringat.
"Yang suka Cyra kan Rendi" Sahut Ahmad mengulum bibir dan menahan tawa.
"Hahaha...untung istri-istri kita tidak kurus kaya Cyra ya" Ahmad menyahut.
Yudi mengerutkan kening mendengar perkataan Ahmad.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Kerempeng" Jawab Ahmad yang langsung di sambut tawa keras oleh Andi Wawan dan Usman.
Yudi yang mendengar teman temannya tertawa wajahnya berubah datar.
"Ku pikir yang suka nge ghibah hanya para wanita, ternyata kalian juga" Maki Yudi dengan ekspresi datar.
Ahmad menolehkan wajah pada Yudi yang berlarian kecil tepat disamping kanannya.
"Kau kenapa?" Tanyanya berbisik.
Yudi mengerutkan kening menolehkan wajah pada Ahmad.
"Kenapa apanya?"
Gedubrakkk !
Aw !
Ah !
Mulut Ahmad yang sudah terbuka kembali terkatup rapat wajahnya menoleh ke arah Usman, Andi dan Wawan.
Yudi pun sama halnya dengan Ahmad menoleh ketiga temannya dengan rasa heran.
"Kalian kenapa?" Tanya Ahmad dan Yudi bersamaan.
Di depannya sana berjarak satu meter Usman, Andi dan Wawan jatuh tengkurap dengan saling menindih satu sama lain.
Usman di bagian paling bawah Andi di tengah dan Wawan di bagian paling atas.
"Tahu nih si Usman orang kita lagi larian santai dia main berhenti di depan kita, ya kita berdua nabrak dia lah jadinya kita bertiga jatuh barengan !"
Kesal Wawan mengusap keningnya yang terasa perih akibat terbentur kepala Andi.
"Wan buruan berdiri kau berat tauk, kebanyakan dosa pasti ini !" Teriak Usman dan Andi yang merasa pegah.
"Astaghfirullah" Wawan yang baru teringat masih menindih kedua temannya pun segera berdiri.
salam dari "aku dan teman kamarku"
"aku dan teman kamarku"
terima kasih
huhuhu....
tp seneng sih end mereka mau niikah lagi bahagia selalu cy ren
hiks..hiks...
semangat author ku sehat selalu murah rezekinya
thor sedih bngt bab yang ini.
double up ya thor. plisss ... pnsarn sma bab slnjutnya.
trnyta agam juga suka nonton drama./Facepalm//Facepalm/
apa beneran cyra sama rendi bakalan pisah?
nggak kuat melihat mereka berdua berakhir dngan perpisahan.
/Sob/
semoga aja mereka bisa damai lagi bahagia bersama lagi.
ktanya nggk rela. kok mlh ngomong gitu./Sob//Sob//Sob/