Vika Amalia, seorang gadis ceria, giat, tangguh dan juga paling menomor satukan uang di atas segalanya. Keadaan yang membuatnya menjadikan dia matre karena pengalaman buruk keluarganya, Namun, hidup Vika berubah setelah kejadian fatal menimpanya kesalahan yang bukan sengaja terjadi malah jadi cerita baru di hidupnya. Arya Mahesa, adalah seorang Chef terkenal dengan keahlian memasak ala dirinya yang selalu cool terlebih lagi selalu menemukan resep baru di setiap sentuhan masaknya. membuat Arya begitu digemari oleh kaum hawa. dia mencintai Chika (kekasihnya) tapi terjebak dalam kesalahan pada Vika..
cerita menarik untuk mengisi waktu luang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auzora samudra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
acara pertunangan
"Ya ampun Chef!. Pikirannya jahat banget. Mana mungkin lah aku kayak gitu, emang nggak bisa bedain antara teh sama yang lain?, jelas-jelas bentuk dan aromanya teh banget. Lagian aku ambil dari dapur kok"
"Tapi kenapa aromanya bikin tenang ya? sebelumnya aku mencium aroma teh seperti ini biasa saja, tapi kenapa yang ini bahkan bisa menghilangkan rasa pusing di kepalaku juga?"
"Mungkin Chef terlalu stress, dan aroma teh ini mampu nenangin"
"Hmm! bisa jadi" Arya masih terus menghirup kantong teh tersebut, semakin dihirup malah semakin membuatnya segar dan tenang
"Baiklah, kalau begitu saya akan ke rumah Chef lagi untuk menyelesaikan semuanya" Vika berpamitan
"Perlu saya antar?" Arya menawarkan diri
"Eh nggak perlu, Chef istirahat aja. Aku ada yang jemput kok."
"Baiklah," Kemudian gadis itu meninggalkan ruangan tersebut
Vika berdiri tepat di depan restoran. Tak berselang lama, sebuah mobil masuk memutari halaman tersebut dan berhenti tepat di sebuah parkiran. Ternyata orang yang menjemputnya adalah kekasihnya yaitu pak Nathan. Bagi Vika, berhubungan dengan pria itu sangat banyak keuntungannya, selain dia bisa makan 24 jam gratis. Bahkan Vika pun seperti memiliki sopir pribadi yang setiap saat kapan saja bisa mengantarnya kemanapun yang dia inginkan.
***
Sampailah mobil itu terhenti di depan gerbang kediaman Mahesa, sesuai tujuan Vika. Dengan lambaian tangan dan kiss jarak jauh yang Nathan berikan, Vika pun merasa dia seperti orang tidak waras, bisa-bisanya harus melakukan hal yang sama juga tanpa ada perasaan apapun, tapi setidaknya hubungan yang dia jalin bisa sedikit demi sedikit melupakan semua kenangan yang pernah dialaminya bersama Arya
"Siang Nek?" Vika menyapa Rita dengan penuh keceriaan
"Hai sayang! kenapa telat ke sini nya" tanya Rita
"Iya Nek, tadi aku ke restoran dulu ada beberapa hal yang harus Chef Arya bahas"
"Baiklah kalau begitu. Kamu sudah makan?"
"Kebetulan udah tadi di jalan"
"Ya sudah, kamu lanjutkan pekerjaannya dan nenek akan temani di sini"
"Waduh! kayaknya aku kerja nggak akan fokus nih kalau mandornya yang kayak gini hahaha.." Vika bergurau
"Kamu bisa saja" Nek Rita tersenyum sambil membelai bahu Vika,
Kemudian dia melanjutkan pekerjaannya kembali meskipun persiapannya sudah 95%, namun tetap akan lebih baik jika dirinya kerjakan semuanya sekarang. Acara itu akan digelar besok malam, jadi Vika ingin dirinya bisa santai kalau selesai lebih awal
***
Keesokan harinya
Tepat pukul dimana Arya dan Chika kini telah mempersiapkan diri untuk meresmikan hubungan mereka, dengan balutan gaun berwarna krem dengan Swarovski yang bertaburan hampir di seluruh tubuhnya, terkesan sangat mewah. Apalagi dipakai olehnya bahkan terlihat begitu mengagumkan. Tak kalah dengan Arya. Dia pun sama, memakai setelan jas berwarna krem yang sesuai dengan gaun tersebut. Meskipun pesta yang digelar hanya di halaman rumah saja namun kemewahan itu bahkan tidak kalah dengan hotel bintang 5 pada umumnya. Arya sendiri dibuat kagum karena Vika mampu menjadikan malam yang paling bersejarah dalam hidupnya dengan sangat sempurna, bahkan lebih jauh dari yang dia bayangkan.
Acara pertunangan itu pun berjalan dengan lancar sesuai harapan tuan rumah dan kedua pemeran utama malam ini. Vika yang sudah terlanjur janji dengan Nathan kalau mau makan malam, akhirnya bisa lolos juga dari genggaman Rara yang sedari tadi tidak sama sekali melepaskannya. Namun, begitu ada celah barulah gadis itu berhasil keluar dari kediaman Mahesa, dan pergi ke suatu tempat yang ternyata sudah si persiapkan seromantis mungkin oleh sang kekasih.
Ini membuat Vika sangat terkesan, karena pertama kalinya ada pria yang memperlakukan dirinya dengan istimewa
Nathan memang pria yang sangat luar biasa. Dia bahkan sudah mempersiapkan dinner perdananya setelah pacaran dengan Vika. Tidak disangka dosen yang setiap harinya bergulat dengan buku-buku, ternyata bisa seromantis ini.
"Pak Nathan kapan mempersiapkan ini semua?" Vika sampai dibuat terkagum dengan keindahan dekorasinya
"Kamu suka?"
"Suka" tentu saja karena ini pertama kalinya diperlakukan sangat baik oleh seorang pria
Nathan mempersilahkan gadis itu duduk dengan menggeser kursinya. Dan tak berselang lama, pramusaji datang mempersiapkan makanan yang telah dipesan jauh sebelum Vika datang
Ada banyak jenis makanan tersaji. Dari makanan pembuka sampai makanan penutup, semuanya tertata begitu sempurna. Vika sudah tidak tahan lagi rasanya ingin menyantap semua itu, tapi tentu saja dia harus menjaga image-nya di depan Nathan
"Silahkan, kamu bisa makan semua ini, dan kalau masih kurang. Kita akan pesan lagi" ucapan Nathan begitu manis terdengar di telinga Vika
"Hahaha, aku memang suka makan. Tapi perutku juga bukan drum" meskipun sedikit jaim namun tanpa canggung dia langsung menyantap makanan yang sudah dari tadi terasa di kerongkongan
Keduanya makan dengan begitu tenang. Vika sendiri, walaupun terlihat sedikit sembrono namun siapa sangka, ternyata dia pandai menempatkan dirinya pada momen penting seperti ini. Meskipun belum ada rasa yang spesial, namun hanya ini saja sudah membuatnya terasa nyaman
***
Keesokan harinya
Hari ini Vika sudah masuk restoran seperti biasanya, tentu saja setelah selesai kuliah. Hatinya sangat senang, karena baru membuka mata saja, sudah ada notifikasi transferan dari Arya atas kerja kerasnya demi menyempurnakan acara lamaran itu, bahkan bukan uang yang sedikit karena dia menambahkan nominalnya jauh dari perjanjian mereka. Namun ada hal yang tidak menyenangkan, karena setelah itu Rara menghubunginya mengabarkan tidak bisa masuk kuliah maupun ke restoran, dikarenakan sedang demam. Mungkin akibat lelah bekerja karena dia juga sama sibuknya dengan Vika
Tok,tok
"Chef Arya!" Vika mengetuk pintu sambil mendorongnya, tanpa si pemilik ruangan itu mempersilahkan masuk "saya mau ucapkan terima kasih atas transferannya. Eemm.. tapi sepertinya bapak salah ketik, karena itu lebih dari perjanjian kita di awal"
"Sama-sama!!. Itu tidak salah. Saya sengaja memberimu lebih karena dekorasinya sangat luar biasa. Bahkan keluarga maupun Chika sendiri memujinya" Arya tersenyum bahagia. Wajahnya terlihat begitu segar dari biasanya
"Benarkah? aah.. Chef sangat dermawan. Kalau gitu sering-sering aja ya bikin acaranya" canda Vika
"Setelah kami menikah, persiapkan saja dirimu, karena saya akan lebih sering membuat acara" untuk hari ini bahkan Arya lebih bisa diajak bicara
"Saya selalu siap bos,!!" tegap Vika tanda penghormatan. "Oh ya!. Kalau pengunjung hari ini tidak terlalu ramai, apa boleh saya izin pulang lebih awal? "
Seharusnya boleh kan?, karena sekarang moodnya sedang baik. Haha
"Tentu saja. Kalau kamu mau cuti pun, sangat boleh "
"Serius?"
"Iya!, tapi seperti biasa. Potong gaji" Arya mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum menggoda
"Hahaha..!! sepertinya aku lebih senang bekerja daripada cuti" Vika langsung
menarik tubuhnya perlahan dan berbalik badan, ingin meninggalkan tempat itu. Namun, baru saja mulai melangkahkan kaki. Seketika pandangannya buram. Vika berusaha memejamkan mata dan membukanya, berharap hanya kunang-kunang biasa. Tapi kenapa dunia ini jadi semakin tidak terlihat, dan sampai semuanya gelap. Tidak tahu lagi apa yang telah terjadi padanya, selain suara dari jauh yang terus memanggil namanya seperti sedang bermimpi.