Nana syaira
gadis cupu yang ingin segera menyelesaikan sekolah menengah nya agar tak selalu jadi bahan olokan siswa lain dan segera menggapai cita citanya untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.
Kendra Aditama
Siswa populer namun memiliki kepribadian yang dingin bahkan sulit untuk diajak berkomunikasi selain dengan orang orang terdekatnya.
Apa jadinya jika takdir membuat mereka saling terhubung?
Yuk ikuti cerita pertamaku disini 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Nana membalas tatapan mata kendra. Nana tidak menyangka kendra benar benar bisa mengenalinya. Tapi nana berusaha terlihat biasa saja dan menghindari tatapan tajam kendra dengan menundukan kepalanya.
Emm, maaf sepertinya kamu salah orang. Nama ku sasya bukan nana."
Nana mencoba tersenyum untuk menutupi rasa gugupnya. Dia tetap mengelak dari kendra.
Ck." Kendra tersenyum tipis ketika nana tetap tidak mau mengakui jati dirinya.
Begitukah, kalau begitu maaf jika aku salah orang." ucap kendra
Nana yang mendengar itu sedikit merasa lega karena kendra bisa mempercayainya.
Kemudian kendra menjauhkan sedikit jarak pada nana, namun tanpa di duga kendra malah menggenggam jemari sasya erat. Sontak hal itu membuat nana kaget dan berusah untuk melepaskan tangannya.
Diamlah, disini dingin sekali. Pinjam tanganmu sebentar." ucap kendra
Sebenarnya kendra hanya ingin melihat sejauh mana nan akan mengelak, kendra sangat yakin nana tidak mau untuk bersentuhan dengan laki laki.
Kalau kamu dingin simpan tanganmu di dalam saku mantelmu." nana berucap dengan nada meninggi
Oh iya kamu benar."
Kemudian kendra benar benar memasukan tangannya ke dalam saku mantel nya, tapi nana semakin melototkan matanya ketika tangannya yang di genggam pun ikut di masukkan kedalam saku mantel kendra.
Bagaimana, hangatkan." goda kendra
Nana yang benar benar sudah tidak tahan dengan sentuhan tangan kendra pun memberontak dan berteriak.
Lepas kendra CUKUP!!!" teriak nana
Mendegar nana yang sepertinya sudah marah pun membuat kendra akhirnya melepaskan tangan nana. Ketika tangannya dilepas oleh kendra nana langsung menyembunyikan tanganya ke dalam saku mantel miliknya.
See, kamu tidak tahan kan disentuh oleh laki laki. Kamu persis seperti temanku dulu. Nana Syaira." telak kendra
Nana yang sudah tidak bisa mengelak lagi pun menatap tajam kendra dengan raut wajah kesal yang membuat pipinya merah merona.
IYA aku nana, Nana Syaira. Kenapa memang? Dan perlu kamu ralat kita bukan teman." ketus nana
Kendra terkekeh mendengar pengakuan wanita di hadapannya ini yang terlihat begitu marah namun lucu di mata kendra.
Untuk mengakui saja kamu sangat rumit." ucap kendra
Nana hanya memalingkan wajahnya yang terasa panas karena malu dan kesal bercampur menjadi satu dalam hatinya.
Lama tak bertemu ternyata kamu kabur ke korea." celetuk kendra
Kabur, untuk apa aku kabur. Aku melanjutkan kuliah dan sekarang bekerja disini." ketus nana
Hahaha, kamu banyak berubah na." kendra tertawa mendengar jawaban nana
Kenapa kamu tertawa, tidak lucu."
Nana berfikir kendra sudah gila, sudah tertawa seperti itu hanya karena mengira nana sudah kabur.
Aku serius kamu banyak berubah sekarang." ucap kendra setelah ia berhenti tertawa namun senyum terus terukir di wajah tampannya.
Hidup memang harus banyak melakukan perubahan." balas nana
Ya kamu benar, bahkan kamu suka berbohong sekarang." sindir kendra
Jangan sok tahu bagaimana aku dulu atau sekarang." balas nana ketus
Kamu juga jadi cerewet sekali sekarang." lanjut nana
Lagi lagi kendra tertawa mendengar ucapan nana yang mengatainya cerewet. Hanya nana satu satunya wanita yang bisa membuat seorang kendra yang dingin dan cuek terhadap wanita manapun bisa menjadi banyak bicara dan banyak tertawa seperti ini.
Bagaimana kabarmu selama 6 tahun disini?" tanya kendra serius
Aku baik sebelum bertemu denganmu." ketus nana
Kamu galak sekali, memang kenapa kalau sekarang kita bertemu?" tanya kendra lagi
Karena aku merasa hidupku akan terusik olehmu." jawab nana
Satu yang tidak berubah dari nana menurut kendra. Nana selalu merasa keberadaannya akan terancam dengan kehadiran kendra. Padahal untuk pertemuan nya ini kendra benar benar merasa senang karena selama ini tanpa nana ketahui kendra selalu mencari keberadaan nana selepas mereka lulus sekolah menengah.
Belum apa apa kamu sudah negatif thinking denganku na." balas kendra lesu
Nana bisa merasakan kalau kendra sedikit tersudut dengan ucapannya, tapi nana memang selalu merasa awas jika berdekatan dengan laki laki. Apalagi sekarang nana kembali bertemu dengan kendra, laki laki yang pernah membuat masa remaja nya dirundung masalah.
Baru saja nana akan berbicara, suara dering ponselnya terdengar. Nana mengambil ponsel dalam tasnya dan ternyata mina yang menghubunginya.
Halo mina, kamu dimana?" ucap nana
......
Oh seperti itu,..." nana melirik kendra yang kebetulan kendra pun sedang menatapnya
Ya aku masih bersamanya." jawab nana
Hmm, baiklah. Kamu juga hati hati." bye."
Nana pun menutup panggilannya dan kembali memasukkan ponsel kedalam tasnya.
Ayo pulang." ajak kendra
Aku pulang sendiri saja." jawab nana
Tapi kendra tidak mau menerima penolakan nana, kendra segera menarik tangan nana cepat. Kendra merasakan nana yang ingin melepaskan pegangan tangannya, dia memegang lebih erat tangan nana.
Ken sakit." keluh nana
Kalau kamu diam ini tidak akan sakit." lagipula kamu harus terbiasa mulai saat ini." ucap kendra
Akhirnya nana pun pasrah dan tidak berusaha untuk melepaskan lagi. Kendra melebarkan senyumnya ketika nana menuruti perkataannya.