DI HINA KARENA FISIK

DI HINA KARENA FISIK

Chapter 1

"Jangan! Jangan sakiti aku! " Teriak Cyra. Wajahnya sudah berdarah-darah akibat cambukan sabuk dari orang-orang yang membencinya.

"Dasar wanita kurus, jelek, tidak ada menariknya sama sekali dimataku. Entah pakai pelet apa sampai si Rendi mau menikahimu..! " Sarkas Yudi. Tetangga Cyra dan Rendi.

"Yudi, apa salah ku.? Kenapa kau tega menyakiti aku. Menyakiti seorang wanita seperti ku.? " Ucap Cyra tersendat sendat. Luka yang Yudi torehkan begitu menyakitinya.

"Kau memang tidak punya salah dengan aku. Tapi aku menyiksa mu atas dasar kebencian melihat wanita jelek dan kurus seperti mu. "

Cyra terisak pilu.. "Benar-benar kejam kau Yudi. Padahal aku ini tetangga dekat mu. Apa kau sudah gil4 berani melakukan kekerasan pada seorang wanita? "

"Hahaha.... Dan aku tidak peduli. Mati saja kau wanita jelek! "

Cetarrr cetarrr cetarrr

"Aaa! Sakit .. sakit" Cyra menjerit kesakitan. Darah keluar dari celah bekas cambukan. Dan Cyra pingsan.

"Mampus! " Yudi menyeringai. Mengajak orang orang pergi dari lahan kosong ini meninggalkan Cyra sendirian.

🔥🔥🔥

Rendi baru pulang dari kerjanya, dia menuju kamar dan melepas jaket di gantungan.

"Cyra! Cy, aku pulang..! " Serunya dari kamar.

Rendi menuju dapur mencari Cyra. Tapi tidak ada, mencari di kamar mandi juga tidak ada.

"Sayank.. Kau di mana? Aku pulang lho? " Seru Rendi lagi.

"Pa..! "

Rendi menoleh.. "Hasa, kau sudah pulang nak? Mama mana? "

"Lho.. Mama bukannya di rumah ya? Tadi pulang duluan dari masjid Pa"

Rendi mengernyit.."Ya sudah.Kau langsung tidur saja ya sudah malam,besom harus sekolah kan?.Papa juga mau mandi gerah baru pulang"

"Iya Pa.." Hasa masuk kamar,dan tidur seperti yang papanya perintah.

Rendi mengambil handuk di gantungan dan masuk kamar mandi.Untuk membersihkan diri yang basah akan keringat.

Rendi, suaminya Cyra pria berusia 36 tahun Rendi membuka usaha warung makan kecil-kecilan,penghasilannya tidak menentu, kadang cukup, kadang lebih walau hanya sedikit namun terkadang juga kurang bahkan pernah tidak dapat untung malah justru merugi.

Lima belas menit Rendi selesai mandi dan sudah berganti pakaian.Di lihatnya Cyra belum pulang juga.

"Cyra kemana sih? Sudah jam 10 malam kok belum pulang juga.Apa dia mampir ke warung ya?" Rendi mulai penasaran.

Rendi menuju keluar rumah, menunggu Cyra pulang dengan duduk di teras.Rendi menghubungi Cyra.

"Ck...dia tidak bawa ponsel ternyata.." Ucap Rendi ketika mendengar dering ponsel istrinya di dalam kamar.

Rumahnya sederhana dan tidak terlalu luas makanya suara bunyi ponsel terdengar sampai teras.

10 menit Rendi menunggu tapi Cyra belum pulang juga.Karena matanya mulai mengantuk, Rendi memilih tidur lebih dulu,pikirnya nanti istrinya juga pulang.Mungkin di warung ada urusan sama ibu-ibu yang lain.

🔹🔹🔹

Rendi buka mata yang pertama di tengok adalah sebelahnya.Matanya melebar saat Cyra tidak ada.

"Paling sudah bangun lebih dulu.." Lirih Rendi.

Turun dari kasur keluar kamar dan menuju kamar mandi.

"Cyra kok tidak ada, apa dia tidak pulang semalaman..?" Rendi mulai curiga.Pasalnya keluar kamar mandi istrinya tidak ada di dapur.

Mencoba tenang, Rendi menuju kamar putranya.Dia akan membangunkan anaknya untuk sholat subuh.

"Hasa ...! Hasa...! Bangun nak, solat subuh sayank.." Seru Rendi mengetuk pintu.

"Iya Pa..!" Sahut Hasa dari dalam kamar.

Keluarga ini sudah terbiasa bangun pagi-pagi dan melakukan kewajiban sebagai umat islam.Jadi Hasa tidak termasuk anak yang susah bangun.

"Mandi sana, terus kita sholat berjamaah.." Ucap Rendi, ketika Hasa sudah keluar.

Dengan patuh Hasa menuju kamar mandi.

"Assalamualaikum warahmatullahi"

Rendi balik menatap putranya. Hasa mencium punggung tangan Papanya.

"Pa, kok Mama tidak ikut sholat?"

"Tidak tahu Hasa, kau langsung menjadwal pelajaran saja.Setelah itu kita sarapan bersama ya.Papa tunggu di ruang makan.."

"Iya, Pa"

Rendi bernafas lega setelah Hasa keluar dari ruang khusus sholat.Tapi ada setitik rasa penasaran.

"Cyra kok tega tidak pulang? Ada apa sebenarnya,tidak biasanya dia seperti ini" Batin Rendi.

🔹🔹🔹

"Memangnya Mama ke mana Pa? Tumben tidak ajak Hasa"

"Mama ada urusan dengan ibu-ibu komplek.Ayo kita berangkat." Rendi usaha mengalihkan pembicaraan dengan Hasa.

Hasa mengangguk.

10 menit motor bebek Rendi sampai di depan gerbang sekolah Hasa.

"Belajar yang benar, Papa ke warung ya?" Ucap Rendi setelah Hasa turun dari boncengan.mengulur tangan di ciumnya punggung tangan oleh Hasa.

"Iya, Pa. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Rendi memutar gas dan motornya melaju ke warung makan tempat ia mengais rezeki.Tidak terlalu jauh dari rumah atau pun sekolah Hasa jadi sedikit santai.

"Lebih baik, aku mencari Cyra dulu." Gumam Rendi.Memutar arah ke rumah ibu-ibu yang biasa Cyra kunjungi.

"Assalamualaikum Bu Ani, istri saya di sini tidak ya Bu?" Tanya Rendi setelah berhentikan motor di depan rumah Bu Ani.

Kebetulan Bu Ani sedang menyapu di teras rumah.

"Tidak Mas, sudah dua hari Cyra tidak main ke sini"

"Oh, begitu ya, makasih ya Bu, saya mau cari Cyra lagi.Assalamualaikum" ucap Rendi sebelum pergi meninggalkan rumah Bu Ani.

Bu Ani juga menjawab salam dari Rendi.

Tak terasa sudah jam delapan pagi,berarti sudah satu jam setengah Rendi mencari Cyra.Tetapi di semua tempat yang biasa Cyra kunjungi Rendi tidak menemukan ada dia di sana.

"Sebenarnya kau di mana Cyra? Aku mencemaskan mu sayank.." Lirih Rendi.

Di sela kegundahan dan kecemasan, ponsel Rendi bergetar.Rendi mengambil ponsel di saku jaket dan menerima panggilan dari nomor Pak Rt.

"Assalamualaikum Pak.Tumben sekali Bapak menghubungi saya"

"Waalaikumsalam.Mas Rendi, tolong cepat kemari.Mbak Cyra Mas,Mbak Cyra ada di lahan kosong, Mbak Cyra terluka.."

"APA !!" Kaget Rendi.

Di sana suara pak rt terdengar panik dan dapat Rendi dengar di sana juga ada banyak suara orang-orang.

Akhirnya kecemasannya terbayar sudah.Ternyata Cyra terluka di lahan kosong makanya semalaman dia tidak pulang ke rumah.

Ya Allah..

"Ba-baik Pak.Saya ke sana segera.Tolong jaga istri saya Pak.Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam,"

Rendi memasukan ponsel disaku jaket setelah panggilan di matikan.Memakai kembali helmnya dan menuju lahan kosong dengan motornya.

Dalam perjalanan Rendi tak bisa tenang barang sebentar saja.Lahan kosong sebenarnya letaknya tak terlalu jauh, biasanya hanya butuh waktu 15 menit saja untuk sampai disana.

Tapi untuk sekarang ini dirasa waktu tempuhnya terlalu lama.Padahal Rendi sudah melajukan motor dengan kecepatan tinggi.

"Bu, tolong bantu angkat Mbak Cyra. Kita akan bawa ke rumah sakit sekarang.Keadaannya sudah benar-benar memprihatinkan.."

Terpopuler

Comments

Jihan Hwang

Jihan Hwang

aku mampir kak..
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/

2024-11-16

1

Jihan Hwang

Jihan Hwang

tetangga ga tau diri... gila, emangnya dia cakep apa/CoolGuy/

2024-11-16

1

Mami

Mami

Yudi kejam hanya karena kurus tega menyuksa wanita kaya gitu.. /Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/

2024-11-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!