Sexy Little Partner

...Queen Kirana Rain meminta maaf....

Berita yang sedang trending di sosial media. Semua media di gegerkan dengan Queen sang artis arogan yang menjadi lembut. Ramah tamah pada penggemar, selalu mengucapkan maaf pada semua kru saat melakukan kesalahan di tempat syuting.

Bahkan Queen mampu berdamai dengan lawan mainnya yang selama ini menjadi musuh bebuyutan.

Rachel, Dhyrga, Queen duduk berjauhan pada sofa krem. Mereka menikmati berita yang begitu mengejutkan dunia.

Sama-sama ketiganya menonton gosip terhangat baru-baru ini di laman media sosial mereka.

Salah satu stasiun televisi mengabarkan secara live dan eksklusif perbincangan seorang pembawa acara gosip yang duduk berhadapan dengan kedua orang tua Queen Kirana Rain.

Terlihat di layar ponsel, Raka dan Krystal menyambangi acara gosip pagi ini.

"Bagaimana dengan perubahan Queen yang baru-baru ini Pak Raka? Anda cukup senang rupanya." Misley sang pembawa acara bertanya pada Raka.

"Of course! She is my sweet daughter, I love her very much." Raka tampak antusias dengan senyum ketampanannya.

Sang pembawa acara beralih tanya pada Krystal. "Untuk Nyonya sendiri nih? Nyonya cukup bahagia dengan berita yang baru-baru ini di publikasikan warga net bukan? Sekarang Queen menjadi lebih ramah, baik hati, suka berbagi, bahkan dengar-dengar kemarin Queen menjual semua bonekanya untuk anak yatim-piatu. Wah, ini berita yang luar biasa. Menurut Anda Nyonya Krys. Apa yang membuat Queen menjadi berubah drastis, dari yang, ... yah, ... kita tahu selama ini Queen seperti apa, bahkan untuk berdamai dengan Shintia saja sulit sekali iya kan." Misley tergelak renyah sebelum melanjutkan obrolan.

"Ternyata sekarang mereka berdamai, akhirnya Queen sangat rendah hati, dan lebih di gemari masyarakat lagi, bagaimana perasaan Anda Nyonya?"

"Tentunya bersyukur, dia putri ku yang sangat cantik, dia kebanggaan kami semua." Jawab Krystal tersenyum.

"Kalian menyayangi Queen?" Tanya Misley lagi.

Raka mengangguk. "Of course, dia buah cinta kami, selamanya, takkan pernah tergantikan." Ujarnya.

"Pak Raka sangat mencintai Queen?" Sambung Misley.

"Very much!" Kata Raka.

____

"Daebak, Queen is the best." Rachel menyeletuk di tengah-tengah keseriusan mereka menonton berita gosip tersebut.

Dhyrga tersenyum tipis. "Dia sudah dewasa rupanya." Lirihnya.

"Bos tahu kan, boneka yang Queen jual berapa harganya? Boneka limited edition saja rela dia jual cuma buat berbagi sama anak-anak panti asuhan, ini luar biasa sih." Rachel bersemangat. Gadis dewasa itu memang penggemar berat Queen. "Aku jadi makin ngefans sama dia Bos!" Tambahnya.

Sementara di tempatnya, Queen asli mengepal erat tangannya, tentu panas mendengar berita yang sedang gencar di bicarakan awak media.

Boneka limited edition miliknya di jual, sepatu, tas, bahkan koleksi lainnya yang menjadi kesayangannya telah terjual.

Pemberian Jee Yeon pun sama, raib di lelang oleh Murni.

Queen ingin Murni mengklarifikasi berita-berita itu. Namun, sampai detik ini Queen tak juga mendapat balasan dari Murni, Queen merasa Murni telah mengkhianati.

Meski keduanya bertukar identitas, tapi tak ada kesepakatan yang mengatakan Murni boleh memiliki barang-barang pribadinya. Tapi apa ini? Murni menjualnya tanpa izin.

Murni bahkan mengambil alih semua kesayangannya, orang tua, adik-adiknya, juga penggemar. Semuanya Murni ambil dan ramai-ramai berpihak padanya.

Sekarang siapa Queen asli ini? Dia hanya Queen lama yang arogan dan banyak di kritik netizen, rupanya masyarakat lebih menyukai Queen yang lembut yaitu Murni.

Klik....

Satu pesan teks dari Jee Yeon dia terima, segera Queen membukanya. 📩 "Sayang, aku bangga padamu." Katanya.

📨 "Gimana kalo ternyata yang melakukan semua itu bukan Queen, apa Oppa masih bangga sama Queen?" Balasnya.

📩 "Oppa suka perubahan Queen yang sekarang. Dua tahun mendalami sifat mu. Dan perubahan ini tidak pernah Oppa sangka. I love you so much, Baby."

Peluh tak tahu malu tergelincir di pipi Queen, ia merasa kehilangan kehidupannya hanya karena Murni berkhianat mengambil alih tempatnya.

Kasih sayang semua orang telah beralih pada Queen palsu yang lembut dan rendah hati bukan Queen yang asli tapi arogan.

Memang benar pertukaran ini mau Queen tapi jangan lupa, Queen juga harus menghadapi tukang bully di sekolah Murni bukan?

Dia memberikan pelajaran bagi semua murid yang selama ini merundung Murni, lalu apakah pengkhianatan ini balasannya?

Dhyrga menoleh heran, mengamati air mata yang terjatuh membasahi pipi Queen. "Kamu kenapa Murni?" Tanyanya.

"Nggak apa-apa." Queen seka buliran itu dengan punggung jemarinya. Bibirnya meleyot seperti ingin menangis lebih keras lagi.

"Kenapa menangis begitu?" Cecar Dhyrga peduli.

"Kelilipan." Sanggah Queen.

"Di rumah sebersih ini, kelilipan?"

"Tapi memang begitu kenyataannya, kenapa Tuan nggak pernah percaya sama Murni sih?" Queen bangkit dari duduk lalu berjalan menaiki anak tangga.

"Ya Tuhan, Murni." Dhyrga mengusap wajah perlahan melihat perlakuan anak itu. "Ada apa dengannya?" Gumamnya.

"Mungkin rindu sama ibunya kali Bos, mendingan kasih Murni izin pulang ke rumah utama deh, biar ketemu Emak nya." Sahut Rachel berargumen.

Dhyrga menoleh pada Rachel dengan kerutan di kening. "Kalo dia pulang, lalu aku gimana?"

"Kan ada Rachel Bos."

Dhyrga menggeleng. "Kamu hanya mengurusi pekerjaan, Kamu mana bisa masak sama bersih-bersih?" Tukasnya.

"Biasanya juga kita makan delivery. Masalah bersih-bersih, tunggu sampai Murni balik lagi, cuma sehari dua hari mah nggak bakalan sawangan rumah ini aku rasa." Kata Rachel.

"Ck, ..." Dhyrga berdecak protes, tak mau sedetik pun Dhyrga jauh dari Murninya, kecuali jam kerja.

"Kasian Murni." Tambah Rachel.

"Aku tidak." Pria itu bangkit dari duduk kemudian berjalan menaiki anak tangga.

"Dih, Bos kejam!"

...❇️❇️❇️❇️❇️...

Tiba pada lantai atas. Dhyrga mengetuk pintu kamar yang di tempati Queen. Di ketukan ke enam, Queen sudah membukanya.

Dhyrga menyengir. "Kamu masih kelilipan?"

"Nggak." Geleng Queen.

"Baguslah."

"Ada apa Tuan ke sini? Perintah apa lagi yang musti Murni lakuin?" Tanya Queen siaga.

Dhyrga menggeleng. "Tidak ada, aku cuma mau ajak kamu jalan-jalan saja, mumpung masih weekend, gimana?"

Mungkin Murni butuh hiburan makanya Dhyrga mau menghiburnya dengan cara mengajaknya jalan-jalan.

Queen menautkan alisnya. "Jalan-jalan?" Ajakan yang terdengar ambigu.

"Yah, tapi jangan salah paham, aku butuh orang untuk membawa barang-barang ku." Kilah Dhyrga.

"Baiklah." Queen mengangguk setuju. Kebetulan, dia juga bosan terus menerus berada di dalam hunian mewah ini.

"Sekarang dandan yang cantik, aku tunggu di bawah." Dhyrga tersenyum sambil mengacak kecil puncak kepala gadis itu.

"Iya." Angguk Queen.

Entahlah, dua Minggu lebih tinggal bersama, ada rasa nyaman yang sukar sekali di diagnosis apa penyebabnya.

Maaf baru Up, insya Allah bangun lagi.