NovelToon NovelToon
I Love You, Pembantu Cantikku

I Love You, Pembantu Cantikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Nikahmuda / Keluarga / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: MomoCancer

Anna seorang gadis desa yang memiliki paras cantik. Demi membayar hutang orang tuanya Anna pergi bekerja menjadi asisten rumah tangga di satu keluarga besar.

Namun ia merasa uang yang ia kumpulkan masih belum cukup, akan tetapi waktu yang sudah ditentukan sudah jatuh tempo hingga ia menyerah dan memutuskan untuk menerima pinangan dari sang rentenir.

Dikarenakan ulah juragan rentenir itu, ia sendiri pun gagal untuk menikahi Anna.

"Aku terima nikah dan kawinnya...." terucap janji suci dari Damar yang akhirnya menikahi Anna.

Damar dan Anna pada hari itu di sah kan sebagai suami dan istri, Namun pada suatu hari hal yang tidak di inginkan pun terjadi.

Apa yang terjadi kelanjutan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MomoCancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Malam pun menjelang, Damar juga Angga sudah merebahkan tubuhnya di atas ranjang mereka masing-masing. Hari ini cukup melelahkan, disibukan dengan pekerjaan yang tiada habisnya.

Beberapa saat damar terus terjaga, kedua mata Damar sulit terpejam, ia beringsut dari tempatnya, dan berniat untuk melakukan sesuatu didapur, seperti kebiasaan nya membuat kopi sebagai penyegaran.

Damar mengeryit ia menangkap seseorang tengah duduk dimeja makan seorang diri, yang tak lain mbok Yun, wanita paruh baya itu terlihat tengah melamun, kedua matanya sembab. Damar pun menghampiri nya.

"Mbok, ko malam-malam duduk disini? Kenapa belum tidur?" Tanya Damar, menatap wajah sendu wanita yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri.

Mbok Yun, menghela nafas panjang ia masih bungkam.

"Mbok, lagi ada masalah? Cerita aja sama damar, siapa tahu Damar bisa bantu." Menawarkan diri.

Diangkatnya wajah wanita paruh baya itu, si mbok masih terlihat begitu sedih. "Nden, Anna den."

Mendengar kata Anna, Damar membulat sempurna. Ia terlihat begitu antusias menunggu mbok Yun.

"Apa yang terjadi sama Anna, mbok?" Berantusias.

"Siang ini, mbok mencoba menghubungi Anna. Mbok kangen sama dia, den. Tapi bukan Anna yang angkat tapi budenya. Dia ngasih kabar sama si mbok, orang tua Anna meninggal ..."

Damar seketika dibuat terkejut mendengar kabar meninggalnya orang tua Anna. "Innalilahi wainailaihi rojiun.."ucap Damar tertegun.

"... Dihari Anna pulang kampung, bapaknya meninggal lebih dulu sebelum bertemu dengannya, den. Kemudian setelah tujuh hari wafatnya, ibunya Anna menyusul. Beliau terpukul atas kepergian suaminya, sehingga pagi tadi, ibunya Anna sudah dikebumikan. Kasian sekali si cah ayu, den. Mbok rasanya pengen sekali ada disampingnya disaat ini, dia pasti sangat terguncang,"timpalnya mbok Yun.

Damar benar-benar dibuat terkejut. Tidak bisa ia bayangkan apa bila diposisi Anna sekarang, dia pasti sangat terpukul. Damar terdiam beku, ia sangat mencemaskan kondisinya sekarang. Sepeninggal orangtuanya, dia pasti kesepian juga sedih.

"Nden, "

"I-iya mbok." Tersadar dari lamunannya.

"Ada permintaan si mbok, bisakah nden kabulkan." Lirih mbok Yun penuh harap.

"Bawa kembali Anna, kemari. Si mbok tahu nden Damar suka sama Anna, iya kan? Tolong bawa dia kerumah ini lagi, nden. Sebelum terlambat,..." Mbok Yun menggantungkan ucapannya.

Damar terdiam. Ia memang merasakan kenyamanan disaat dekat dengan anna.

"Maksudnya, terlambat?? Maksudnya apa mbok?"

Mbok Yun, menghela nafas berat dadanya terasa sesak. Meskipun bukan putri kandungnya, Anna sudah ia anggap seperti anak nya sendiri. Kasih sayang nya benar-benar tulus, mbok Yun merasakan kesedihan yang sama yang tengah dirasakan Anna saat ini.

"Nden, Anna ....."

Mbok Yun menceritakan semuanya kepada Damar, jika tujuannya pulang kampung ialah untuk membayar hutang piutang mendiang bapak dan ibunya. Namun tanpa mereka sadari, mereka telah menandatangani kontrak perjanjian, yang berisikan Anna sebagai pengganti pembayaran hutang itu. Jika mereka tidak sanggup untuk membayar nya.

Kini mendengar semua itu, perasaan Damar merasa terbakar. Dadanya panas, ada kesal berkecamuk didalam sana. Anna tidak sedikitpun pernah bercerita tentang dirinya. Damar pun memutuskan untuk pergi dan menghentikan tindakan Anna untuk menikahi rentenir itu.

........

Detak detik jam menunjukkan pukul satu malam, Damar bahkan tidak memperdulikan nya. Pria itu bersiap dengan tas ransel nya dengan membawa beberapa baju ganti. Tekadnya sudah bulat, ia akan membawa Anna kerumah kediaman Suryo Darmawan, bukan demi mbok Yun atau pun dirinya namun, ada sesuatu yang mendorong nya untuk membawanya kembali.

Tanpa memberitahukan orang rumah, Damar gegas melajukan mobilnya, kendaraan itu sudah berjalan cukup jauh meninggalkan halaman rumah besar kediaman Suryo Darmawan.

Perjalanan menuju ke kampung halaman Anna, cukup menghabiskan waktu namun Damar masih tidak menyerah, ia terus menerobos kegelapan hingga, pagi pun menjelang.

Setitik cahaya jingga kini telah muncul dari arah yang berlawanan dengan nya. Tidak terasa sudah beberapa jam lamanya ia menjalankan kendaraan itu. Kini sudah tidak lama lagi Damar akan segera bertemu dengan Anna, wanita yang sudah beberapa hari ini ia rindukan, dan terus mengganggu pikirannya.

"Aku segera datang, Anna." Gumam Damar begitu bersemangat.

Tujuh jam sudah berlalu, mata itu tidak sedikitpun menunjukkan rasa lelah, Damar sangat tidak sabar lagi untuk segera sampai dan ingin rasanya segera menatap wajah Anna.

Baru saja ia melewati sebuah desa bertuliskan Kampung Asri Kenangan. Nama kampung yang diberikan si mbok Yun, kepada Damar. Jalanan yang sedikit berlumpur dikarenakan hujan, membuat kendaraannya melambat.

Terpaksa ia harus menghentikan perjalanan, dan turun untuk selebihnya berjalan kaki. Pemandangan alam yang benar-benar asri membawa kedamaian, juga teramat sejuk membuat suasana begitu nyaman. Damar berjalan menelusuri jalanan yang berbatu, meskipun begitu tidak mengubah niatnya untuk bertemu dengan Anna.

Beberapa orang terlihat aneh menatap nya, dengan kebetulan Damar berinisiatif untuk bertanya alamat rumah Anna.

"Kamu mau ngapain ke alamat ini?" Ketus juragan Anton, seraya bertolak pinggang.

"Saya hanya datang untuk berkunjung, kebetulan mereka kerabat jauh saya." Datar.

"Mereka sudah mati. Kalo mau berkunjung langsung aja ke pemakaman nya." Menyeringai. Anton pergi dari sana tanpa memberitahukan letak alamat yang di tunjukkan Damar.

Tangan Damar seketika mengepal. Ingin rasanya ia memukulnya sekeras mungkin."Kalo bukan orang tua, lu dah habis."umpat Damar.

Sejenak seorang wanita setengah baya, menatap Damar penuh selidik. Ia menghampiri Damar, pria itu celingukan mencari sesuatu disaat wanita itu menghampiri nya.

"Kamu sepertinya dari kota, mau cari siapa?"tanya bude Sri.

Damar memberikan selembar kertas, berisikan alamat yang Anna yang menjadi tujuannya.

"Saya tahu alamat rumah ini, apa tujuan kamu kesana?"penuh selidik.

"Saya Damar, teman kerjanya Anna."jawab Damar.

Bude Sri, manggut-manggut. Ia meminta Damar untuk mengikuti nya, di perjalanan bude Sri membuka pembicaraan. Terlebih seperti bukan orang biasa, bude Sri terlihat seolah menaruh curiga pada Damar.

"Saya, budenya Anna."

Damar tercenung. "Maaf saya tidak tahu, saya baru mendapat kabar soal orang tua nya Anna. "Ucap Damar menundukkan pandangan nya.

"Tidak apa-apa, saat ini Anna tidak dirumah, dia sedang kemakan orang tuanya,"sahutnya bude Sri. Seraya mempersilahkan masuk kedalam rumah, yang terbuat dari anyaman bambu. Rumahnya begitu sederhana, namun terasa begitu nyaman untuk ditinggali. Apalagi suasananya yang asri, cocok untuk menenangkan pikiran.

"Bude, boleh saya kemakam menemui Anna?"pinta Damar.

Bude Sri mengangguk dan menunjukkan tempat pemakaman, yang tidak jauh dari sana.

........

........

........

........

"Mbok dimana Damar?" Tanya Angga.

Mbok Yun tidak menjawab, ia terus menyibukkan diri dengan pekerjaan rumah tangga.

Angga heran tidak biasanya, sikap mbok Yun sedikit berbeda. Bahkan ia menanyakan Damar tidak sedikitpun direspon nya.

"Mbok," tegur lagi Angga.

Si mbok menunduk, dan menghadap tanpa menjawab.

"Mbok, kenapa? Mbok sakit?" Tanya lagi Angga.

Si mbok, hanya menggeleng pelan.

Angga penasaran, sikap mbok Yun terlihat begitu aneh. Ia tahu jika art nya sedang menyembunyikan sesuatu darinya. "Mbok,"

"I-iya,"jawabnya terbata-bata.

"Kemana Damar, mbok. Ko mbok gak jawab Angga sih?!"penuh selidik.

"Nden Damar, sudah pergi ke kampung nya Anna, nden."gugup.

"Apa?" Pak Suryo dan Angga secara bersamaan.

...........

..........

Di pemakaman, Damar menangkap jauh punggung seorang gadis tengah bersimpuh didekat dua makam, yang masih terlihat baru disana. Ia menangis sesenggukan, Isak tangis nya pun bisa ia dengar dari jarak ia berdiri sekarang.

"Anna," panggil Damar dengan lembut.

Hening sesaat. Anna pun segera beringsut dan menoleh ke arah sumber suara. Matanya sembab, wajahnya begitu putih pucat, gadis itu berlari menghampiri Damar dan memeluknya erat dengan derai air mata, yang masih mengalir.

"Mas,"lirih Anna, memeluk Damar.

Damar pun membalas pelukannya. Tubuhnya bergetar hebat, ia benar-benar terguncang atas kepergian orang tuannya, Damar mencoba menenangkan Anna. Isak tangis yang amat terasa sesak didada, tatapnya penuh kesedihan, kedua matanya terus berlinang air mata. Damar membiarkan gadis itu mengeluarkan kesedihannya, yang tengah menyelimuti hatinya saat ini.

"Anna, maaf aku baru sempat datang, aku turut berduka cita atas meninggalnya kedua orang tua kamu. Kamu yang sabar ya, aku yakin kamu gadis yang kuat." Ucap Damar.

"Mas, aku gak sanggup hidup."lirih Anna dalam tangis.

"Jangan bicara begitu, aku yakin kamu sanggup. Kamu gadis kuat, orang tua mu pasti akan sedih liat kamu larut dalam kesedihan."

Anna tidak menjawab, ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang Damar, Terus menangis sesenggukan.

Bagaimana pun ia juga pernah merasakan, dalamnya kesedihan saat orang yang dia sayang meninggal dunia. Damar pun sekilas teringat bayang ingatan, masa lalu disaat ia juga pernah menangis disamping makam ibunya.

1
Tri Utari Agustina
Lanjut thor cerita bagus banget semangat
Tri Utari Agustina
Dara anak Damar dan Anna
Sylvia Rosyta
semangat nulisnya kak💪
Tri Utari Agustina
Semoga Ana ketemu dengan Damar kasihan Ana
MomoCancer🦀
Boleh dicoba barang kali suku🤗
Nicky Nick
akhsan bkn anak kandung mu damar sadar dong
Nicky Nick
masa' dah 5 thn ga' ktmu2 jg si anna.. orang suruhan damar ngga' becus kerjanya... thor kok aq jd srek klu anna sm damar aja siih
Nicky Nick
haduuuh damar kok jd plin plan sihh
Luluk Alifatus
877j
Luluk Alifatus
888j8
Ai Karwati
😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!