NovelToon NovelToon
TUAN MUDA ANTAGA

TUAN MUDA ANTAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Menjadi Pengusaha / Penyelamat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Ana

"Biarkan sejenak aku bersandar padamu dalam hujan badai dan mati lampu ini. Aku tidak tahu apa yang ada dalam hatiku, aku hanya ingin memelukmu ..."

Kata-kata itu masih terngiang dalam ingatan. Bagaimana bisa, seorang Tuan Muda Arogan dan sombong memberikan hatinya untuk seorang pelayan rendah seperti dirinya? Namun takdirnya adalah melahirkan pewarisnya, meskipun cintanya penuh rintangan dan cobaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Pertolongan Master Kungfu

Belum selesai Handrille Versiger menjelaskan semuanya tentang keadaan Bahama Putra, Bibi Chan langsung menjerit dan melemparkan airphone nya ke Tiger Leon. Bibi Chan langsung berlari seperti orang yang kesetanan. Derai air mata terus mengalir dan membasahi pipinya.

Dengan menggunakan ilmu meringankan tubuhnya, Bibi Chan menuju ke tempat pertarungan seru yang sedang terjadi. Tiger Leon tidak mampu mencegahnya. Karena ilmu meringankan tubuhnya kalah hebat dengan wanita setengah baya itu. Dengan berat hati, Tiger Leon melaporkan semuanya ke Handrille Versiger yang masih menunggu jawaban.

"Apa yang terjadi, Tiger Leon? Kemana Tiger Hou? Kenapa tidak ada yang bisa mencegah Bibi Chan?!"

Nada suara Handrille terdengar begitu cemas dan was-was. Bahkan jika dengan bersuara tinggi dengan emosi pun, rasanya percuma. Karena dia sendiri mengetahui, bagaimana ilmu meringankan tubuh para anak buahnya. Mereka kalah telak jika dibandingkan dengan ilmu meringankan tubuh milik Bibi Chan.

"Maaf, kak Han! Nanti akan ku laporkan lagi!! Aku akan ke tempat pertarungan!!"

Balasan Tiger Leon pun tidak bisa tenang. Nada bicaranya terburu-buru dan langsung memutus pembicaraan di airphone nya. Mau nggak mau, Handrille harus memahami keadaan di sana. Handrille Versiger langsung menuju ke ruang operasi. Melihat bagaimana keadaan Tiger Ba.

Bibi Chan yang berderai air mata berdiri kokoh dengan sikap menantang. Dia berdiri di tengah-tengah arena saat keduanya hendak saling menyerang. Tuan Vengsier Eiger seketika menarik semua pukulan yang hendak dihantamkan ke tubuh Tuan Golden Armando.

"Chan Shu!?"

Pekik Tuan Vengsier Eiger yang tertahan. Beliau melihat heran pada perubahan sikap wanita tersebut. Wanita itu begitu marahnya, seperti seekor induk macan yang kehilangan anaknya. Bahkan dari sikap kuda-kuda yang ditunjukkan oleh wanita setengah baya itu terlihat begitu full power. Seperti kemarahan sudah melebihi kemarahan Para Dewa. Bibi Chan sanggup menghantam mereka berdua.

"Ada apa, adikku?"

Pertanyaan dengan nada tenang dan menyejukkan hati bagi siapa pun yang mendengar suara Beliau, Tuan Golden Armando mendekati Bibi Chan yang tetap memasang kuda-kuda dan hendak menghantam mereka.

"BRAAAK.....!!" Dengan cepat tangan Bibi Chan menghantam dada Tuan Golden Armando.

Dengan pukulan halilintar miliknya, wanita itu melepaskan pukulan. Pukulan yang dibarengi dengan kemarahan dahsyat. Untung saja, Tuan Golden Armando sudah mempersiapkan diri. Beliau lebih tahu, bagaimana ilmu bela diri adik seperguruannya itu. Bahkan sense Akimoto Sousa pernah memperingati nya.

"Jangan sekali-kali membuat adikmu marah, Armando!! Tingkat ilmu halilintar nya semakin tak terkendali jika Chan Shu melepaskan pukulan itu dibarenginya dengan kemarahan yang datang murni dari hatinya!!"

Tuan Golden Armando tersenyum simpul, ketika mengingat ucapan Gurunya itu. Ucapan Sense Akimoto Sousa kini sudah terbukti. Jika orang biasa yang menerima pukulannya saat ini, pasti orang itu sudah mati menggelepar seperti ikan yang keluar dari air.

Bibi Chan masih memasang kuda-kuda kembali. Bahkan mata cantik itu masih mengeluarkan air mata dengan derasnya. Walau terlihat api kemarahan pada mata itu, Tuan Vengsier Eiger melihat kepedihan yang tak terduga. Tanpa persiapan, Tuan Vengsier Eiger pun mendekati nya.

"Apa yang terjadi, Chan Shu?"

Tanya Tuan Vengsier Eiger sambil mengulurkan tangannya untuk meraih tubuh wanita itu. Karena tanpa persiapan, pukulan halilintar yang sama diarahkan ke tubuh Beliau. Saat Tuan Vengsier Eiger hampir limbung, semua anak buahnya langsung melindungi nya.

Bahkan mereka semua sudah siap menyerang balik Bibi Chan. Berkat leraian dengan kata-kata tenang dan mendamaikan hati yang diucapkan oleh Tuan Golden Armando, semua anak buah Tuan Vengsier Eiger mundur.

"Jika kalian menyerang balik wanita ini, kalian sama saja dengan menyerangku. Maka, akulah yang akan turun tangan menggantikannya. Tiger Hou? Bukankah kau tahu siapa dia??"

"Ya, Master!! Maafkan kami semua!!"

Jawaban Tiger Hou yang bersifat dingin sempurna itu begitu singkat. Namun dengan gerakan tangannya, semua pengawal bayangan dan anak buah Tuan Vengsier Eiger mundur teratur. Tuan Golden Armando menganggukkan kepala. Dan berusaha menenangkan Bibi Chan.

Tiger Hou dengan sigap, membubarkan keramaian itu. Semua anak buahnya kembali bertugas di tempatnya masing-masing. Tukang kebun maupun para pelayan lainnya juga kembali bekerja. Juru masak pun bergegas kembali ke dapur utama.

Pertarungan seru itu dibuyarkan oleh tindakan Bibi Chan. Jika tidak, sudah bisa dilihat oleh semua penonton. Tuan rumah kalah telak. Sebelum Tuan tamu melancarkan serangan terakhirnya, teriakan Bibi Chan berhasil menghentikannya.

"Kita ke ruangan ku!" Kata Tuan Vengsier Eiger singkat.

"Tiger Ba sekarat, Veng brengsek!!"

Bibi Chan menjerit kencang dan menangis sekeras-kerasnya. Dia langsung terduduk di rerumputan. Sontak saja, dua Bos Besar itu terkejut. Tuan Golden Armando langsung bersimpuh dan berusaha mencari tahu.

"Tenangkan dirimu dulu, adikku. Ayo, minumlah dulu. Jika tenang, kau bisa cerita semuanya."

Tuan Golden Armando langsung menyerahkan air minumnya. Namun ditepis oleh tangan Bibi Chan. Dan Bibi Chan menarik keras lengan Tuan Vengsier Eiger.

"Kumohon...selamatkan Tiger Ba!! Veng!! Kau pasti tahu posisinya di mana!! Jika tidak, saat ini juga aku akan bunuh diri di depanmu!!"

Ucapan Bibi Chan tidak main-main. Nada bicaranya begitu tegas dibarengi emosi yang memuncak. Tuan Golden Armando langsung tanggap dan segera mengontak anak buahnya yang ada di luar sana.

"Bawa helicopters kalian, ke arah laut lepas perbatasan Negara W!!"

Tindakan Tuan Golden Armando tidak terpikirkan oleh Bibi Chan. Sedangkan Tuan Vengsier Eiger tetap bungkam. Beliau seperti patung tak bernyawa begitu mendengar ancaman tegas dari mulut wanita yang paling dibutuhkan dalam hidupnya. Tak apa-apa, jika Beliau tidak bisa memberinya status seorang istri. Asal tetap bersamanya, itu sudah cukup.

"Veng??" Tuan Golden Armando terkejut, mendapati sahabatnya itu tanpa sadar menangis.

"Eh?"

Tuan Vengsier Eiger buru-buru mengusap pipinya. Dan Beliau baru sadar, air mata membasahi pipinya. Saat melihat ke bawah, Bibi Chan terus bersimpuh di kakinya dan tetap sesenggukan. Tangan kuatnya berusaha lembut memegang pundak wanita itu.

"Bangunlah, Chan Shu. Aku janji, nggak akan mempersulit Tiger Ba lagi. Percayalah padaku....dan jangan lagi ucapkan hal itu."

Kata Beliau sambil menarik tubuh Bibi Chan agar berdiri. Bibi Chan menatapnya dengan penuh kesedihan. Wajah penuh kemarahan itu sudah hilang. Berubah sedih dan penuh kekhawatiran.

"Han....Han bi bilang....Tiger Ba se karat, Veng!"

Bibi Chan kembali terisak, Tuan Golden Armando memapahnya berjalan menuju koridor yang mengarah ke ruangan keluarga. Di sana, para pelayan sudah menyiapkan minum dan camilan serta buah-buahan untuk menenangkan pikiran.

"Jangan khawatir adikku, aku sudah mengirim helikopter untuk membawa Tiger Ba ke sini! Dokter terhebat pun sudah disiapkan Veng untuk menyelamatkan Tiger Ba!"

Penjelasan Tuan Golden Armando membuat hati Bibi Chan sedikit tenang. Dia bisa menelan air minum yang disodorkan olehnya. Sementara Tuan Vengsier Eiger hanya duduk diam di tempat duduk pribadinya.

Beliau hanya berwajah dingin menatap wanita setengah baya yang sedikit tenang itu. Beliau malu, sudah menunjukkan sifat manusia nya tadi. Kenapa Beliau harus menangis? Bukankah sifat manusiawinya sudah dikuburnya rapat-rapat? Mengapa barusan air matanya tanpa disadari mengalir?

1
LISA
Aq mampir Kak
monrach
sangat bagus
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇🙏
Jhon wae
bagus sekali,semangat update
Susi Ana
bismillah mulai dari awal lagi
NT.RM: Semangat Thor 💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!