Obsesi Mafia kondang pada seorang gadis yang menjadi jaminan hutang kontrak nya dengan ayah gadis tersebut.
Kisah keluarga yang saling menyakitkan namun menyembuhkan kedua nya saat bertemu. Sang kakek yang mempunyai rencana lain untuk menyatukan kedua nya, untuk mengatur Cucu nya dia butuh Gadis itu.
Tak disangka Mafia tersebut membawa gadis itu keluar dari dunia nya yang tidak baik-baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
The flowers are with me
Hana menatap Leon, tangannya masih memegang tangan Leon yang berada di pinggang nya karena ingin melepaskan panty nya.
"Kenapa tidak boleh?" Tanya Leon.
"Tetap saja harus ada batasan" terang Hana membuat Leon terdiam sambil memandang wajah Hana dari atas. Suara sunyi nya hanya terdengar rintik hujan semakin deras.
"Batasan" ulang Leon yang masih menindih tubuh Hana yang berada dibawahnya, tangannya memegang pergelangan tangan Hana ia himpitan ke kasur.
"Aku tetap melindungi tubuhku, selama ini aku hidup, selama itu juga aku melindungi diriku" terang Hana berusaha melepaskan cengkraman Leon ditangannya.
Leon mengerti maksudnya kenapa menolaknya.
"Tak menyangka, kau masih perawan? Tidak mungkin dijaman seperti ini" remeh Leon.
"Memang nya kenapa? Aku hanya.. sibuk dengan duniaku, tidak pernah berpacaran karena itu sangat menguras tenaga" protes Hana jengkel pada Leon.
"Sampai saat ini kau melindunginya, untuk siapa?" Tanya Leon dengan mata sipitnya yang masih berada diatasnya.
"Tentu saja buat suamiku!" Ucap cepat Hana.
Leon tertawa sampai ia berguling ke kanan tempat kosong kasur, namun tidak tertawa terbahak-bahak melainkan suara silent laugh nya. Sambil memegang perutnya.
"Hei..tuan..apa yang lucu dari itu?" Jengkel Hana membawa embel-embel tuan pada Leon, Hana pun bangun melihat Leon yang tertawa adalah pemandangan yang langka.
"Suami? Ahh.. aku suamimu, kau pernah mengatakannya" singgung Leon lagi membuat Hana jengkel kenapa dia menyinggung hal itu lagi.
Hana bangkit dan menyelimuti tubuh nya dengan selimut bersiap mau tidur.
"Oy..jawab" cicit Leon sambil nyengir menatap Hana.
"Lupakan, dan anda kenapa tidak menikah?jelas anda kaya, tampan, semua ada. Banyak wanita yang tertarik, kenapa anda masih sendiri?" Hana mendudukkan dirinya setelah melontarkan pertanyaan itu pada Leon.
"Kau bertanya pada diri sendiri?" Smirk Leon yang menjawab begitu.
"Itu..aku tidak kaya. Jika aku kaya banyak uang..aku akan beli pria tampan" terang Hana yang tidak menyangka akan ada sikap cemburu dari Leon.
"Apa? Coba katakan lagi" jengkel Leon menatap Hana dengan mata sipitnya.
Hana mengulum bibirnya.
"Tidak, aku akan tidur dengan tenang" senyum Hana sebelum merebahkan tubuhnya dan menarik selimut sampai wajahnya tidak terlihat.
"Satu tidak cukup?" Cecar Leon.
"Kau tidak mengerti kata kalau punya, sekarang aku tidak punya" terang Hana dengan malas.
"Masalahnya aku akan memberikan sebagian uangku yang banyak padamu, kalau aku kasih apa mungkin kau membeli pria dengan uang itu?" Leon menimbang-nimbang lagi.
"Hahhh..hm. aku akan beli pria didepanku" lenguh Hana mengangguk kecil melihat Leon. Maksudnya adalah Leon yang ingin dia beli.
"Itu tidak bisa" balas Leon.
"Kenapa? Karena hanya ada satu didunia ini?" Tanya Hana.
"Hm" dehem an dijawab Leon yang ikut merebahkan dirinya dikasur.
...
Keesokan pagi nya, Leon sudah berpakaian rapih dengan jasnya, sedangkan Hana juga memakai sweater warna ungu nya dan sembari memakai tas kecil.
"Kita akan berangkat jam 1 siang jadi, jam 12 sudah disini, mengerti" tutur Leon yang sembari melihat jam tangan nya.
"Baiklah, lagi pula aku tidak lama hanya membeli beberapa buku saja" pungkas Hana yang bersiap pergi.
Sesampainya Hana disebuah mall untuk membeli buku, ia menoleh kebelakang terdapat dua bodyguard Leon.
"Kenapa kalian ikut?" Tanya Hana pada bodyguard.
"Untuk tetap aman itu perintah bos" terang bodyguard nya.
Hana hanya bisa memutar bola matanya malas, dan berjalan masuk ke dalam mall.
Ia melihat-lihat buku untuk membeli beberapa.
...
Ditempat lain dijam yang sama, sepatu hitam mengkilat turun dari mobil, itu Leon yang tiba disebuah gedung bisnis.
"Lantai berapa?" Tanya Leon yang melihat gedung tersebut dan melihat beberapa security.
"15 Bos" terang anak buahnya.
Leon pun memasuki gedung tersebut dengan langkah pasti, tentu saja dia diberhentikan oleh security disana.
"Katakan pada nya, aku akan bunuh anak buahnya" terang Leon pada security tersebut yang resepsionis langsung menelfon yang bersangkutan.
Tak lama Leon diizinkan masuk, menuju lantai 15 tak lama ia sampai, dan masuk begitu saja tanpa kata. Bahkan didalam terlihat pria yang Leon jahit luka tembak dibahunya. Nampak menatap takut ke arah Leon, tanpa bicara Leon duduk disofa dengan nyaman.
"Yaaaahh..begini selera nya.. ini sangat norak" tutur Leon sambil menyilangkan kaki.
Pria yang disebut bos harimau putih melihat ke arah Leon, pria yang sama tampan nya itu berjalan duduk disofa.
"Apa yang anda cari?" Tanya nya.
"Aaa.. cuman hanya penasaran bagaimana bos geng harimau putih, menganggu gadisku" tatap Leon dengan mata sipitnya.
"Gadis? Ayah dari wanita itu.. mengambil uang ku tidak dikembalikan. Pria itu kabur, anak buahku hanya mengerjakan tugas nya. Dan anda lah yang melukai beberapa anak buahku, sudah berapa uang yang sudah ku keluarkan untuk pengobatan" cecar pria tersebut yang merasa dirugikan.
"Itu tandanya anda sudah berani mengganggu apa yang ku miliki, hati-hati kali ini hanya anak buahmu untuk selanjutnya kau bisa saja menjadi targetku" peringat Leon yang bangkit dari duduknya.
...
Di mall Hana sudah membawa beberapa bukunya ditangan nya, disaat itu bodyguard yang satu sedang menerima telfon, yang satunya ada seseorang seperti mengajak bicara, pandangan mereka teralihkan sebentar.
Buk
Mendengar buku jatuh, salah satu bodyguard langsung menoleh melihat Hana sudah tidak ada ditempatnya melainkan hanya buku yang tadi ia pegang sudah tergeletak dilantai.
"Dimana dia?, cari!" Perintah salah satu bodyguard yang langsung mencari dimana siluet Hana, namun nihil tidak ada dimana-mana.
Sampai satu bodyguard melihat pintu tangga darurat seperti ada yang melewatinya.
Langsung menghampiri tangga darurat tersebut, sampai pada lantai bawah yaitu basement ada sebuah mobil hitam mengebut di lantai basement, saat mencoba mengejar tidak bisa kekejar, jadi mereka mengambil mobil.
...
Tatapan Leon terlihat tegas saat memberikan peringatan pada geng bos harimau putih tersebut.
Setelah dari sana Leon pun pergi, saat pada dilantai dasar, orang kepercayaannya mendapat pesan.
'Code Red.. Vip diculik, mobil hitam. Kami sedang mengejarnya'
Isi pesan tersebut membuat nya terkejut dan memberi tahu pada Leon.
Setelah membaca nya, Leon hanya bisa menghela nafas beratnya.
"Itu lagi?! Aneh sekali, wanita ini sangat populer untuk diculik" jengkel Leon yang kesal lalu berjalan cepat keluar gedung untuk menuju mobilnya.
Saat didalam mobil dan melaju tak jauh, mendapat pesan lagi.
'Maaf kepala tim, kami kehilangan mobil nya'
Isi pesan tersebut lalu ia tunjukkan ke Leon, namun Leon benar-benar sangat tenang, padahal pikirannya sedang berisik.
"Ada yang aneh" pikir Leon.
"Apa nya? Apa anda mencurigai anak buah kita?" Tanya orang kepercayaannya adalah Lay.
"Bukankah Hana pergi ke Mall? Toko buku kan?" Tanya Leon.
"Iya, mall ini" unjuk pria tersebut dengan ponselnya menampilkan sebuah Mall.
"Mall sebesar ini bahkan puluhan CCTV terpasang 24 jam. Pasti dia orang yang punya kuasa lebih" pungkas Leon yang menganalisis tempat.
Drrrrt
Drrrrrttt
Leon mendapat pesan, ia merogoh ponsel yang ada disaku Jaz nya, dan melihat siapa pengirim nya. Ternyata nomor kakeknya.
'Datanglah ke rumah liburan. Bunga nya ada padaku'
Pesan singkat itu Leon berpikir, pasti tidak hanya sekedar pesan singkat biasa yang menyuruhnya datang.
"Bunga nya ada padaku?? Tidak mungkin.." bola mata Leon bergerak.