Danisha Putri atau yang akrab di sapa Anis, tidak menyangka niatnya ingin menolong persalinan seorang wanita yang menderita keracunan kehamilan justru berujung menjadi sasaran balas dendam dari seorang pria yang merupakan suami dari wanita tersebut, di kala mengetahui istrinya meregang nyawa beberapa saat setelah mendapat tindakan operasi Caesar, yang di kerjakan Anis.
Tidak memiliki bukti yang cukup untuk membawa kasus yang menimpa mendiang istrinya ke jalur hukum, Arsenio Wiratama memilih jalannya sendiri untuk membalas dendam akan kematian istrinya terhadap Anis. menikahi gadis berprofesi sebagai dokter SP. OG tersebut adalah jalan yang diambil Arsenio untuk melampiaskan dendamnya. menurutnya, jika hukum negara tak Mampu menjerat Anis, maka dengan membuat kehidupan Anis layaknya di neraka adalah tujuan utama Arsenio menikahi Anis.
Mampukah Anis menjalani kehidupan rumah tangga bersama dengan Arsenio, yang notabenenya sangat membenci dirinya???.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin melakukannya di hotel (Alibi Anis.)
Kedua alis Anis nampak saling bertaut ketika melihat wanita bernama Lala itu justru tertawa terbahak-bahak mendengar semua ucapannya, seakan semua yang baru saja di ucapkannya terasa sangat lucu.
"Kenapa anda tertawa, apa ada yang lucu dengan kata-kata saya.???." tanya Anis seraya menahan rasa kesal dalam hati. bagaimana tidak, sudah susah payah ia merangkai kata demi kata untuk menyampaikan niatnya namun wanita itu justru meresponnya dengan tawa.
"Menurut anda sendiri bagaimana??? Anda meminta saya untuk menjadi ibu sambung dari keponakan saya bukankah itu berarti saya harus menikah dengan ayahnya, pria yang sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri dan begitu pun sebaiknya. Apa menurut anda itu tidak lucu????." Lala kembali tertawa sehingga membuat Anis hampir saja putus asa dibuatnya.
"Memangnya apa salahnya jika anda menikah dengan mantan kakak ipar anda sendiri, bukankah agama pun tidak melarangnya. Lagi pula apa anda tidak takut jika suatu saat nanti mantan Kakak ipar anda itu menikahi wanita lain yang justru tidak menyayangi keponakan anda." di saat hampir merasa putus asa tiba tiba Anis melontarkan sebuah kalimat yang saat itu terlintas di pikirannya. benar saja, mendengar itu tawa di wajah Lala perlahan memudar, wanita itu seperti mulai terpengaruh oleh ucapan Anis.
"Tunggu, apa sebenarnya niat dan tujuan anda di balik semua ini???." pertanyaan yang sejak tadi bersarang di benak Lala akhirnya ia lontarkan sehingga membuat Anis bingung harus menjawab apa. Untungnya dalam situasi seperti ini otak Anis dapat berfungsi dengan baik sehingga satu alasan langsung terlintas begitu saja dibenaknya.
"Saya tidak bermaksud apa apa, saya hanya ingin tuan Ansenio menikah dengan orang yang tepat untuknya dan juga putrinya, setidaknya hanya itu yang bisa saya lakukan untuk almarhumah Ananda." sepertinya Lala percaya begitu saja dengan ucapan Anis terbukti dari raut wajah wanita itu.
"Kalau pun saya bersedia menikah dengan kak Ansenio, belum tentu kak Ansen bersedia menikah dengan saya." ungkap Lala, mengingat bagaimana dinginnya kakak iparnya itu. Meksipun sikapnya terbilang cukup baik pada Lala namun bukan berarti hubungan mereka dekat, bahkan selama menjadi kakak iparnya ia dan Ansenio hanya bicara seadanya saja.
"Tenang saja Nona Lala, untuk itu saya bisa membantu anda." kata Anis dengan wajah berbinar, karena merasa ia telah berhasil mempengaruhi wanita berusia dua puluh satu tahun tersebut.
"Bagaimana caranya???." tanya Lala penasaran, Anis pun mulai menceritakan rencananya untuk membantu Lala mendapatkan seorang Ansenio Wiratama.
Namun sayangnya, Anis tak menyadari jika ada seseorang yang duduk di belakang kursinya sejak tadi sedang melakukan panggilan video dan mengarahkan kameranya ke arah dirinya dan juga Lala.
Puas mengobrol dengan Lala, Anis lantas pamit pada wanita itu namun sebelum itu tak lupa ia meminta nomor kontak Lala, lalu menyimpannya dengan nama kurir agar tidak memancing kecurigaan Ansenio jika tiba-tiba pria itu memeriksa ponselnya seperti sebelumnya.
*
Di gedung pencakar langit milik Wiratama Group, Ansenio nampak mengetatkan rahangnya usai panggilan videonya dengan seseorang berakhir.
"Sepertinya wanita ini belum jerah juga bermain main denganku." Ansenio bermonolog, sedangkan Jasen terlihat berdiri tegap di depan meja kerja tuannya itu.
"Apa anda ingin saya melakukan sesuatu, tuan??."
"Bawa Lala ke apartemen!!." titah Ansenio dan Jasen pun mengiyakan perintah Ansenio, tanpa banyak bertanya Jasen segera beranjak untuk mencari keberadaan mantan adik ipar dari majikannya itu.
Waktu terus berjalan, kini jarum jam yang menggantung di dinding ruangan kerja Ansenio telah menunjukkan pukul lima sore. Ansenio terlihat bersiap-siap meninggalkan perusahaan untuk segera kembali ke rumah. namun sebelum kembali ke rumah, Ansenio lebih dulu mampir ke apartemennya di mana kini Jasen dan Lala tengah menunggu kedatangannya.
**
Pukul tujuh malam, Ansenio yang baru saja membersihkan nampak keluar dari kamar mandi hanya mengenakan selembar handuk yang dililitkan pada pinggangnya.
Senyuman seakan tak ingin luntur dari wajah Anis sehingga membuat Ansenio semakin geram melihatnya, sebab pria itu telah mengetahui rencana Anis dari Lala.
Sebuah seringai terbit begitu saja di sudut bibir Ansenio saat melihat Anis yang biasanya selalu mengenakan piyama lengan panjang kini justru mengenakan lingerie kurang bahan.
"Kita lihat saja sampai di mana kau mampu memainkan sandiwaramu??." benak Ansenio sebelum kemudian mendaratkan kec*pan di bahu Anis yang nampak terbuka.
Anis sontak menoleh ketika merasakan kec*pan Ansenio pada bahunya. Wanita itu nampak memainkan jemari lentiknya di dada bidang Ansenio yang nampak polos.
"Bagaimana jika saya ingin melakukannya di hotel, tuan???." Anis sengaja mengeluarkan suara yang sengaja di buat menggoda seraya memainkan jemari lentiknya pada dada bidang milik Ansenio.
Ansenio mengukir senyum di wajah tampannya. "Baiklah, aku akan mengikuti sandiwaramu." dalam hatinya.
"Jadi kau ingin kita melakukannya di hotel??." tutur Ansenio seolah tak tahu apa apa, sementara Anis langsung saja menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Baiklah, saya akan meminta Jasen untuk mengantarkan kita ke hotel."
"Tidak perlu, tuan. Saya ingin kita pergi berdua saja tidak ada orang lain di antara kita." sejujurnya Anis merasa jijik sendiri dengan semua kalimat menggoda yang keluar dari mulutnya, namun apa mau di kata semua itu harus ia lakukan agar ia bisa terbebas dari kehidupan Ansenio yang begitu menyiksa baginya.
"Baiklah, kita akan pergi berdua." jawab Ansenio setuju dengan permintaan Anis. Lagi lagi Anis nampak mengulas senyum mendengar Ansenio tidak keberatan dengan permintaannya.
**
Kini Ansenio dan juga Anis telah berada di perjalanan menuju salah satu hotel berbintang di kotanya. Sesuai dengan permintaan dari Anis mereka pun hanya berdua saja tanpa adanya pria bernama Jasen, yang biasanya selalu setia menemani tuannya.
Kurang dari tiga puluh menit, mobil yang di kendarai Ansenio akhirnya tiba di kawasan hotel. Setelah memarkirkan mobilnya di area basemen gedung hotel, kini Ansenio mengajak Anis untuk segera melakukan cek in.
Di tengah kegiatan Ansenio melakukan cek in kamar hotel, Anis justru terlihat gelisah seraya memandang ke arah pintu masuk utama hotel, seolah tengah mencari keberadaan seseorang.
"Kemana Nona Lala, kenapa sampai sekarang belum terlihat juga ??." dalam hati Anis, ia mulai tak tenang.
"Ada apa, apa kau mencari seseorang??." tanya Ansenio, seakan tak menaruh curiga sedikitpun.
"Tidak ada tuan, saya tidak mencari siapa siapa." melihat kegelisahan di wajah Anis ingin rasanya Ansenio melebarkan senyum di bibirnya.
"Sepertinya wanita itu telah berdusta padaku??? awas saja, besok aku pasti akan mencarimu, nona Prisila." dalam hati Anis geram, ia merasa telah di permainankan oleh Lala.
Seruan Ansenio membuat Anis Sontak menyusul langkah pria itu menuju ke arah lift yang akan membawa mereka menuju ke lantai tertinggi hotel tersebut.
Untuk mendukung karya recehku jangan lupa like, koment, vote, give and subscribe ya sayang sayangku.....🙏🙏🙏🙏🥰🥰🥰 dan jangan lupa juga untuk memberi ulasan 😘😘😘😘😘
terus semangat berkarya thor...