NovelToon NovelToon
Ikatan Diatas Kertas

Ikatan Diatas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Ditengah keterpurukannya atas pengkhianatan calon suami dan sahabatnya sendiri, Arumi dipertemukan dengan Bara, seorang CEO muda yang tengah mencari calon istri yang sesuai dengan kriteria sang kakek.

Bara yang menawarkan misi untuk balas dendam membuat Arumi tergiur, hingga sebuah ikatan diatas kertas harus Arumi jalani demi bisa membalaskan dendam pada dua orang yang telah mengkhianatinya.

"Menjadi wanitaku selama enam bulan, maka aku akan membantumu untuk balas dendam."_ Bara Alvarendra.

Simak dan kepoin ceritanya disini yuk 👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 : Ikatan Diatas Kertas.

Bara membuka pintu kamar mandi. Diatas ranjang, Arumi tengah tertidur dengan pulas. Sepulang dari makam, Bara membawa Arumi ke sebuah hotel karena tidak mungkin membawa istrinya itu pulang dalam keadaan hancur seperti sekarang, akan menimbulkan tanda tanya besar dibenak kakeknya nanti.

Diluar, sinar matahari kini telah diganti dengan gelapnya malam. Bara merogoh ponselnya dari saku celananya dan menghubungi nomor kakeknya. Sebelumnya Bara memang sudah meminta pada supir kakeknya untuk tidak menceritakan tentang apapun pada kakeknya tentang apa yang terjadi pada Arumi.

"Bara, dimana Arumi? Kenapa kalian belum pulang? Tadi supir bilang katanya kamu yang membawa Arumi pulang," terdengar suara Tuan Abian dengan nada sedikit khawatir.

"Iya Kek, Arumi bersama Bara, dan sepertinya malam ini kami tidak akan pulang, kami akan menginap di hotel," Bara menoleh ke arah Arumi yang masih tertidur pulas. "Kami ingin menghabiskan waktu berdua dulu,"

"Ya, ya... Kakek bisa mengerti. Jaga Arumi baik-baik,"

"Ya Kek, Bara pasti akan menjaganya dengan baik,"

Setelah mematikan sambungan telefonnya, Bara berjalan menuju ke arah sofa, diatas meja ada tas milik Arumi yang tadi dibawakan oleh supir bersama sebuah kertas undangan. Bara mengambil kertas undangan tersebut dan membuka isinya. Sekarang dia tau apa yang menyebabkan Arumi bisa sehancur tadi.

Diatas ranjang, Arumi mulai menggeliat pelan, perlahan dia membuka kedua matanya dan menatap langit-langit kamar. Keningnya mengernyitkan dan mulai mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Seingatnya tadi dia naik mobil bersama dengan Bara, setelah itu dia tertidur di dalam mobil dan tidak mengingat apapun lagi.

"Ini bukan kamar mas Bara, ini dimana?" Arumi memiringkan kepalanya dan melihat Bara yang sedang berdiri di dekat sofa, pria itu menoleh ke arahnya.

"Sudah bangun?" Bara berjalan mendekat dan duduk ditepian ranjang, menghadap ke arah Arumi.

Arumi memegangi kepalanya yang terasa sedikit berat, perlahan dia beranjak bangun dan duduk. Matanya menangkap kertas undangan pernikahan yang dipegang oleh Bara.

"Mas... Kita ada dimana?" Tanya Arumi mencoba mengalihkan topik sebelum Bara membahas tentang kertas undangan itu. Arumi tau, Bara pasti akan menanyakannya.

Seperti dugaan Arumi, Bara semakin menatap lekat wajah istrinya itu, menarik nafas panjang sebelum memulai berbicara.

"Kita di hotel. Jadi sekarang kamu bisa jelaskan apa yang terjadi denganmu tadi? Hmm?" Tanyanya sembari menunjukkan kertas undangan ditangannya.

Arumi kembali tertunduk, "Mas, aku sedang tidak ingin..."

"Tidak ingin membahasnya?" Potong Bara, Arumi kembali mendongak. "Kita akan membahasnya Rum. Kamu ingat bukan apa yang tertulis di poin kontrak nomor satu, kita harus sama-sama diuntungkan dalam perjanjian kontrak ini. Kamu sudah membantu membuat kondisi kakekku semakin membaik dan membuat aku terhindar dari rencana perjodohan,"

Bara kembali terdiam, matanya semakin menatap lekat kedua bola mata istrinya.

"Aku sudah mengambil keputusan, kita akan datang ke pernikahan mereka. Tunjukkan pada mereka jika kamu baik-baik saja dan sudah bahagia denganku,"

"Tapi Mas..."

"Percayalah padaku Rum, kamu pasti bisa melakukannya,"

Bara tau ini tidak akan mudah, membawa Arumi datang ke acara pernikahan Randy dan Delia pasti akan membuat hati Arumi semakin terluka. Ditambah lagi Bara tau jika tanggal yang dipilih itu adalah tanggal ulang tahun Arumi. Satu bulan tinggal bersama cukup membuat Bara mengetahui yang berkaitan dengan Arumi, termasuk tanggal kelahiran istrinya itu.

Sempat berfikir sejenak, Arumi akhirnya mengangguk menyetujui ucapan Bara.

"Ya Mas, aku akan datang ke pernikahan mereka,"

Bara tersenyum tipis, satu tangannya mengusap kepala Arumi lembut. Arumi yang menerima perlakuan seperti itu merasa sedikit canggung.

"Ayo Mas kita pulang, kakek pasti sudah menunggu kita." Arumi hendak bangun, namun pergelangan tangannya segera ditahan oleh Bara. "Kenapa Mas?"

"Malam ini kita tidak akan pulang, kita akan menginap disini," jawab Bara yang membuat Arumi sedikit terkejut.

"Ta-tapi Mas, inikan hotel,"

"Memangnya kenapa kalau hotel? Ranjang ada, kamar mandi juga ada, terus apa lagi, Rum??"

Melihat ekspresi wajah Arumi yang nampak tegang, tiba-tiba Bara memiliki ide untuk menggoda istrinya itu, supaya Arumi tidak terus-terusan memikirkan tentang pernikahan Randy dan Delia.

"Ma-masalahnya aku..." ucapnya kembali tertunduk.

"Kamu kenapa?" Bara semakin mendekatkan wajahnya dan meraih dagu Arumi, perlahan mengangkat kembali wajah itu hingga tatapan mereka kembali bertemu. Mendapatkan tatapan sedekat ini, Arumi jelas merasakan jantungnya berdetak lebih cepat.

"Kamu takut aku khilaf kalau kita cuma berduaan saja, hmm?" tanyanya dengan suara selembut mungkin.

Jika ditanya seperti itu jelas jawaban Arumi adalah iya, terlebih Bara pernah bilang jika dia pernah tidak sengaja tidur sambil memeluk suaminya itu. Jika dirumah, Arumi bisa mencari alasan untuk menemani kakek dan Cia dulu sebelum masuk ke dalam kamar. Dan seringnya, setiap dia masuk Bara memang sudah tertidur pulas.

Pandangan Bara kini turun ke bawah, menelusuri hidung hingga berhenti di bibir Arumi. Bibir tipis yang sedikit memucat itu tiba-tiba terlihat begitu menggoda, membuat Bara terpaku dan menatapnya cukup lama. Pikirannya mulai menerawang jauh, memikirkan bagaimana jika bibirnya menyentuh bibir mungil itu.

"Mas!"

Bara langsung tersadar dari lamunannya begitu mendengar panggilan dari Arumi, dia menurunkan tangannya dari wajah gadis itu dan bergegas berdiri dan mengusap wajahnya sedikit kasar. Jelas saja Bara merasa begitu gugup, bisa-bisanya dia memikirkan hal yang tidak-tidak, mungkin ini karena efek tadi gagal bermesraan dengan Monica saat dikantor. Coba kalau tadi Tante Sherly tidak datang, mungkin dia dan Monica sudah enak-enak.

"Sekarang kamu mandi dan bersiap-siaplah, setelah itu nanti kita pergi makan malam."

Bara mencoba mengalihkan kegugupannya, dia berjalan ke arah sofa dan mengambil sebuah paperbag disana, sebelumnya dia memang sudah meminta asistennya untuk membelikan baju ganti untuk Arumi.

"Ini pakaian ganti untuk kamu," ucapnya seraya memberikan paperbag ditangannya. Bahkan dia memberikannya tanpa berani menatap mata Arumi, dia yang mancing-mancing malah dia yang kepancing sendiri.

"Terimakasih Mas," ucap Arumi sembari menerima paperbag dari tangan Bara. Sayangnya gelagat suaminya itu sudah tertangkap oleh mata Arumi, jelas menimbulkan tanda tanya besar dibenaknya. Arumi segera turun dari atas ranjang dan menghampiri suaminya.

"Mas kenapa? Kok kayak orang gugup. Terus itu..." tunjuknya pada kening Bara yang menampakkan butiran-butiran kecil, "Mas kok keringat sih, memangnya disini ac'nya juga kurang berasa?"

"Mas gak apa-apa, sudah sana cepat mandi. Mas mau keluar dulu buat nyari angin, satu jam lagi mas datang kamu harus sudah siap."

Tak ingin berlama-lama dengan Arumi yang membuatnya merasakan panas dingin, Bara memilih untuk keluar dari dalam kamar hotel sebelum miliknya dibawah sana semakin bereaksi. Setelah menutup pintu kamar, Bara menyobek-nyobek kertas undangan pernikahan yang masih dia pegang dan membuang sobekan itu ke dalam tempat sampah.

Sementara itu Arumi masih dibuat bingung dengan sikap Bara yang menurutnya aneh.

"Mas Bara kenapa sih, kok aneh..."

_

_

_

Didalam kamar apartemennya, Randy tengah duduk lesehan di atas lantai sembari menyenderkan tubuhnya ke sisi ranjang. Tangannya sibuk menggeser-geser layar ponselnya, melihat foto-foto kenangan dirinya bersama dengan Arumi. Beberapa kali Randy memang sempat mengabadikan momen-momen bedua dengan Arumi di ponselnya, ada juga yang bertiga dengan Delia.

Sebuah foto perayaan ulang tahun membuat Randy berhenti menggeser layar ponselnya, dia mengerutkan keningnya dan mencoba mengingat-ingat sesuatu. Akhir-akhir ini dia begitu depresi hingga tidak begitu mengingat hari-hari penting.

"Ulang tahun Arumi? Tunggu...."

Randy membuka kalender di ponselnya, dia memang memberikan pengingat ditanggal-tanggal yang menurutnya penting.

"Minggu depan adalah ulang tahun Arumi."

Randy bergegas bangun dan mengambil lembaran kertas undangan pernikahan dirinya dengan Delia yang dia taruh diatas nakas. Matanya langsung membulat saat melihat tanggal pernikahannya sendiri, bisa-bisanya dia iya-iya saja saat Delia meminta untuk menikah ditanggal ini didepan keluarga mereka waktu itu.

Dada Randy mulai naik turun, kilatan amarah nampak jelas dimatanya. Delia pasti sengaja memilih tanggal ini untuk membalas dendam pada Arumi karena video ciuman mereka sempat tersebar beberapa waktu lalu.

"Breng-sek kamu Delia! Aku pastikan kamu akan hidup menderita setelah kita menikah nanti!!"

...🍁🍁🍁...

1
F.T Zira
tman malam gini enaknya /Coffee/ panass panass
F.T Zira
luapkan aja kekesalan mu ma istrimu.. boleh kok .. paling juga berubah drama kdrt
F.T Zira
padahal aku nunggu khilaf mu lho bar/CoolGuy//CoolGuy/
F.T Zira
setujuuuuu..... ayo rumm /Scream//Scream/ harus dateng pokokknyyaa...
di tunggu lho kiss nyaa... ehhh
🤭
F.T Zira
alasan yg pasti dapet ijin🤭🤭
mur:ciyuah
sabar rum....jodoh mati hidup sehat sakit..sudah ditakdirkan ama tuhan...sabar n ikhtiiar moga kedepannya akn lebih baik lagi amin...
Zhu Yun💫: Amin kakak 🙏🥰
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
Bagus Randy...balas aja kekesalan mu pada Delia...Delia hanya memanfaatkan mu untuk hidup enak dan bayinya punya ayah...
Zhu Yun💫: Siap kakak /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nadiyah1511: bis d karungin d buang k'laut ya thor biar d makan hiu😄💜
total 9 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
😅😅😅😅😅
Mrs.Riozelino Fernandez
naaah gtu donk...
balas semua sakit hati mu Rum...
air mata mu terlalu berharga untuk menangisi laki laki penghianat seperti Randy...
Upi Raswan
Bener kan tebakanku,,delia sengaja mau manas2in,, kamu berhasil delia tapi cuma sesaat.lihat aja besok.
Zhu Yun💫: Hahahaha betul kakak
total 1 replies
dewidewie
Bar, pepet terus istrimu jangan kasih kendor
dewidewie
hmmmm paling jengkel sama orang matre
dewidewie
eh eh kualat nanti kamu bara, itu kakekmu lo
F.T Zira
komentarku gak bermutu semua.. gak mau serius,, hidup dah terlalu serius masa komentar harus seriuss jugaa...🤧🤧😭😭🤣🤣🤣🤣
Zhu Yun💫: nambah sableng /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm/ngilangin stress yg nulis atau nambah nih🤣
total 3 replies
F.T Zira
cinta telah bersemi... chihhuyyyyy💃💃💃💃💃💃
Zhu Yun💫: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
F.T Zira
yg iri itu dimana manaa emang ada ya.. gak di sini, gak di sebelah.. 😔
Zhu Yun💫: Biar dimakan ikan lele,,, *eehh 🤭
F.T Zira: setuju.. cempungin ke laut sekalian/Facepalm/
total 3 replies
F.T Zira
datang lah rum.. smaa Barann gandengan tangan. mesra mesraan di depann pengantin... kali aja api keluar dari kepala Randy😆😆
Zhu Yun💫: Wahhhh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira: setuju... harus di munculin lho yaa/Determined//Determined//Determined/
total 3 replies
F.T Zira
reaksi tante bakal gimana ya pas keluarga Arumi datang rernyata pembeli menyebalkan/CoolGuy/
Zhu Yun💫: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
F.T Zira: bangett kakaaa😭😭
total 3 replies
F.T Zira
bahaya sih kalo udah gini...mana Arumi gak bisa nolak si kakek kan🥺
F.T Zira
tau aja sih tan.. Tante cenayang yaa🤭🤭
F.T Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Keturunan mama Loren /Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!