NovelToon NovelToon
Ikatan Diatas Kertas

Ikatan Diatas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:123k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Ditengah keterpurukannya atas pengkhianatan calon suami dan sahabatnya sendiri, Arumi dipertemukan dengan Bara, seorang CEO muda yang tengah mencari calon istri yang sesuai dengan kriteria sang kakek.

Bara yang menawarkan misi untuk balas dendam membuat Arumi tergiur, hingga sebuah ikatan diatas kertas harus Arumi jalani demi bisa membalaskan dendam pada dua orang yang telah mengkhianatinya.

"Menjadi wanitaku selama enam bulan, maka aku akan membantumu untuk balas dendam."_ Bara Alvarendra.

Simak dan kepoin ceritanya disini yuk 👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 : Ikatan Diatas Kertas.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore ketika Randy melaju kencang mobilnya menuju ke sebuah gedung perkantoran. Delia yang baru saja keluar melewati pintu utama merasa sedikit terkejut melihat kehadiran lelaki yang beberapa hari lagi akan menjadi suaminya itu. Setelah memarkirkan mobilnya, Randy berjalan menghampiri Delia.

"Sayang, tumben banget kamu datang buat jemput aku. Kamu udah kangen ya sama aku?"

Randy segera menepis tangan Delia yang hendak merangkul lengannya. Jika bukan berada di tempat umum, mungkin dia sudah menarik kasar tangan wanita itu dan membuat perhitungan dengannya karena sudah memilih tanggal ulang tahun Arumi sebagai tanggal pernikahan mereka.

"Aku kesini karena mama dan papaku yang meminta. Mereka meminta kamu ikut datang ke rumah untuk makan malam," ucapnya dengan ketus. Jika bukan karena papanya yang memaksa untuk pergi menjemput Delia, sebenarnya dia sangat malas.

Belum sempat Delia menjawab, Randy sudah berjalan lebih dulu dan masuk ke dalam mobilnya kembali. Delia yang melihat Pak Anton keluar dari pintu utama hanya bisa menatap pria itu sebentar sebelum akhirnya ikut menyusul Randy masuk ke dalam mobil. Sebenarnya Delia dan pak Anton sudah ada janji untuk memadu kasih dikamar hotel, namun sekarang masa depannya jauh lebih penting bagi Delia. Sebentar lagi dia akan menjadi salah satu anggota keluarga Prayoga, yang artinya hidupnya akan terjamin sampai tujuh turunan.

"Ternyata ada untungnya juga aku hamil. Meskipun aku tidak begitu yakin jika anak ini adalah anak Randy, tapi setidaknya hidup kami akan terjamin kedepannya,"

Delia menoleh ke Randy yang sedang fokus menyetir.

"Sayang, aku udah gak sabar deh pengin cepat-cepat nikah sama kamu, biar kita bisa sama-sama terus, sama calon anak kita ini," ucap Delia sambil mengusap perutnya yang masih rata.

Randy mengerem mobilnya mendadak, membuat tubuh keduanya terhuyung ke depan. Delia menoleh ke arah Randy, wajahnya nampak kesal.

"Ran! Kamu apa-apaan sih! kalau mau berhenti kan bisa bilang-bilang dulu. Aku sedang hamil Ran, kalau sampai anak kita kenapa-kenapa bagaimana??"

Randy tersenyum kecut, dia menoleh ke arah Delia dan menatapnya tajam. Satu tangannya terulur dan menjambak rambut wanita itu kebelakang, Delia langsung meringis kesakitan sambil kedua tangannya memegangi tangan Randy, seolah memohon agar pria itu melepaskan tangannya.

"Ran, sakit Ran!!"

"Sakit? Iya??"Randy semakin mendekatkan wajahnya ke arah Delia, nafasnya mulai memberat. "Sakit ini tidak sebanding dengan sakit yang Arumi rasakan. Apa maksud kamu memilih tanggal ulang tahun Arumi sebagai tanggal pernikahan kita, hah?? Kamu sengaja kan, Del!!!"

Tak langsung menjawab, Delia semakin meringis saat jambakan Randy semakin kuat.

"Ran! Tidak ada yang sengaja. Kamu sendiri sudah setuju bukan saat keluarga kita memutuskan tanggal itu sebagai tanggal pernikahan kita! Jadi kamu tidak berhak menyalahkan aku sepenuhnya."

"Aarrghh!!!"

Randy melepaskan tangannya dari rambut Delia, dia menjauhkan tubuhnya dan menyenderkan tubuhnya pada punggung jok. Randy mengusap wajahnya kasar dan menjambak rambutnya kuat-kuat kebelakang. Ini memang salahnya yang tidak berfikir lagi saat keluarga mereka memutuskan tanggal pernikahan mereka, harusnya dia lihat-lihat dulu tanggal itu.

_

_

_

Bara membuka pintu kamarnya dan melihat Arumi yang sedang duduk di depan meja rias, gadis itu baru saja selesai berdandan. Arumi menatap bayangan suaminya dipantulan cermin dan tersenyum.

"Sudah siap?" tanya Bara. Arumi mengangguk pelan, kemudian dia segera bangun dan menghampiri suaminya itu.

"Aku gugup Mas..."

Bara meraih tangan Arumi dan menggenggamnya erat, "Seperti ini, apa masih gugup?"

Arumi tersenyum, wajahnya tertunduk malu, jika seperti ini justru dia dibuat gugup karena perlakuan Bara.

"Sedikit,"

Bara mencondongkan tubuhnya kedepan, mendekatkan wajahnya sejajar dengan wajah Arumi, hingga hidung mereka nyaris bersentuhan. Sejenak, keduanya saling terdiam dan pandangannya saling mengunci, debaran jantung keduanya terpompa semakin kencang.

"Ingat Rum, kita harus terlihat mesra di depan keluarga kita," ucap Bara, dia segera menjauhkan wajahnya dan kembali berdiri dengan tegak, dia merasa sangat gugup sekarang akibat ulahnya sendiri.

"Iya Mas, ingat... Tapi..."

"Tapi apa Rum?"

"Tapi poin nomor dua kok sekarang jadi lebih banyak kecualinya ya? kamu gak lagi modus kan Mas? Biar bisa pegang-pegang tangan aku," ucap Arumi sambil menurunkan pandangannya pada tangan Bara yang sedang menggenggam erat tangannya.

"Astaga Rum, ini itu hanya untuk kebutuhan akting. Masa kita jalannya sendiri-sendiri, nanti dikira hubungan kita ini tidak harmonis," sergah Bara beralasan, padahal dia memang sengaja ingin memegang tangan Arumi seperti itu, entah mengapa sekarang dia selalu ingin berada dekat-dekat dengan istri kontraknya itu.

"Ya habis kata Cia kamu suka modus dan suka pegang-pegang..." Arumi menggigit bibir bawahnya, mengingat cerita Cia saat Bara mendapatkan timpukkan tongkat kakek Abian saat sedang berduaan dengan pacarnya didalam kamar. Meskipun ceritanya tidak begitu detail, tapi Arumi jadi membayangkan yang tidak-tidak.

Bara menghembuskan nafas berat, "Jangan percaya sama cerita si bocah itu. Dia itu masih kecil makanya suka mengarang-ngarang cerita,"

"Justru karena masih kecil biasanya bicaranya jujur Mas. Aku malah lebih gak percaya sama kamu, emang kamu ngapain aja sama pacar kamu sampai kakek marah-marah? Memang apa yang kamu pegang-pegang?" tanya Arumi, dia begitu penasarannya. Cerita dari Cia tidak begitu lengkap, mumpung ada tokoh utamanya didepan mata, jadi dia beranikan saja untuk bertanya versi lengkapnya.

Susah payah Bara menelan salivanya mendengar pertanyaan yang diajukan Arumi. Tidak mungkin kan dia mengatakan yang sejujurnya tentang apa yang terjadi hari itu, bisa-bisa Arumi ilfil setelah mendengarnya.

"Cuma main kucing-kucingan!! Sudah jangan dibahas! Ayo kita keluar, kakek dan tante Sherly sudah menunggu kita,"

Tak ingin Arumi bertanya terlalu jauh tentang hubungannya dengan Monica, Bara segera membawa istrinya itu keluar kamar. Diruang depan kakek Abian dan Sherly sudah menunggu mereka sambil duduk di atas sofa.

"Kakek senang sekali melihat kalian berdua selalu akur seperti ini," ucap Tuan Abian saat melihat Bara dan Arumi datang dengan bergandengan tangan.

Sherly mencibir, "Namanya juga pengantin baru Yah, lagi anget-angetnya. Nanti kalau sudah bosan juga jalannya sendiri-sendiri, kayak orang berantem,"

Sampai detik ini, sebenarnya Sherly masih belum percaya sepenuhnya jika Bara dan Arumi itu menikah karena saling mencintai, semuanya masih terasa begitu mendadak, sehingga sulit diterima akal sehat Sherly.

Tuan Abian menatap tajam ke arah Sherly yang duduk di sofa yang berbeda dengannya, "Kamu jangan samakan hubungan mereka dengan mantan suami kamu yang matanya jelalatan itu. Makanya kamu cari laki-laki yang baik, yang bisa menyayangi kamu dan putri kamu dengan tulus! Jangan mengharapkan laki-laki breng-sek itu lagi."

Sherly yang mendengar masa lalunya diungkit, langsung terbawa emosi, "Ayah tidak perlu membawa-bawa masa lalu Sherly. Memangnya Bara tidak jelalatan! Sherly yakin jika sampai detik ini sebenarnya Bara juga masih memiliki hubungan dengan Monica meskipun dia sudah menikah dengan Arumi!!"

"Sherly!!!" bentak Tuan Abian. Bara yang menyaksikan pertengkaran kakek dan tantenya pun semakin menggenggam kuat tangan Arumi, namun dia tidak berani untuk ikut campur urusan kakek dan tantenya.

Diluar, terdengar suara mobil memasuki halaman rumah mereka, Tuan Abian kembali menatap Sherly dengan sorot mata tajamnya.

"Ayah ingin bicara dengan kamu berdua setelah acara makan malam nanti," ucapnya, kali ini suaranya terdengar lebih lembut.

Tanpa menunggu jawaban, Tuan Abian bergegas bangun dan berjalan keluar untuk menyambut tamunya. Bara ikut membawa Arumi keluar disusul dengan Sherly dibelakangnya. Supir membukakan pintu mobil untuk ketiga tamu mereka. Kening Sherly mengernyit ketika melihat wajah dua wanita yang baru saja turun dari dalam mobil tersebut, wajah mereka nampak tidak asing dimatanya.

"Mereka... Dimana aku pernah melihatnya ya?"

...🌼🌼🌼...

1
Phecekkk
Khonflik Apalagi nichh jangan sampek dechh bikin ruwet rumh tangga arumi udh cukup kemaren2 udh huru haranya..
F.T Zira
aku pengen ngemburrrr lagii/Curse//Curse//Coffee/
F.T Zira
monica
F.T Zira
jadi nasib nya smaa sama di usir?? cocok... ehhh🤭🤭🤭
F.T Zira
berarti disengaja dong🤧🤧
F.T Zira
popcornnnn
......
siap nontonnn💃💃💃🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Siti Zaid
Alamak!!!siapakah gerangan itu..apa pun..jangan ada lagi yang ingin mengangu rumahtangga Bara dan Arumi..pls ya author🙏🏻apa pun rintangan sama ada berat atau ringan..bantu mereka ya author😔
Mrs.Riozelino Fernandez
apakah Monica???
Mrs.Riozelino Fernandez
kapan sih ke bongkar klo janin itu bukan anak Randy...
MyDream...
/Smile//Rose/
MyDream...
Najis, kepedean lo Mon mon
F.T Zira
si uler lagi😩..
sembur aja semburrr☕️
F.T Zira
yakin higenis... plus bisa nambah stamina juga ...🤭
F.T Zira
citarasa kaki lima itu beda lho bar🤭🤭
F.T Zira
engak. mereka dah ngantuk berat alnya.. mau kangen kangenan dulu, plus tengokin kecebong... ehhh🤭🤭
F.T Zira
serius ini sudah sadar??👏😳
F.T Zira
aduh.. bakal di karungin.. terus di lempar ...haummmm/Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
moga aja monica ini gak ngeyel yaa/Slight//Slight/
F.T Zira
kok jadi berantemnya gini sih/Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
beda arumi sama luna ya.. coba luna, sinetron nomor 1😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!