Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16 : Sedia payung sebelum hujan
"Nona.. apakah nona percaya apa yang dia katakan." Setelah keluar dari restoran, Pei Shi langsung mengatakan pikirannya.
"Pei Shi, apa yang dia katakan benar. Sebagai putri keluarga Wang, aku tidak pernah muncul sebelum ini. Jadi banyak orang yang menaruh perhatian nya padaku, entah itu sekedar penasaran atau memastikan apa aku cukup mampu." jelas Xinxin.
"Pei Shi, ayo kita pulang." ucap Xinxin.
"Baik..
*****
~Di mansion keluarga Wang~
"Ibu..
Xinxin memasuki halaman siheyuan dan menyapa Yan Yihua yang sedang menjahit sesuatu. "Ibu, apa yang sedang ibu lakukan." tanya Xinxin.
"Ini rumbai-rumbai." jawab Yan Yihua. Rumbai yang dibuat Yan Yihua baru setengah jadi, itu berwarna merah, dengan beberapa batu kecil.
"Rumbai, untuk siapa ibu membuatnya." tanya Xinxin.
"Ini untuk ayahmu." jawab Yan Yihua.
Melihat Xinxin yang masih bingung, mama disamping Yan Yihua menjelaskan, "nona, rumbai-rumbai ini untuk di gantungkan di pedang, biasanya para wanita akan memberikan rumbai-rumbai pada orang terkasih Mereka sebelum pergi berburu atau berperang,"
"Begitukah.."
Xinxin memegang rumbai yang ada dimeja depannya, "Ibu, apakah ini untuk kakak." tanya Xinxin.
"Tidak, aku hanya membuatnya secara asal tadi, jadi hasilnya kurang bagus. Dan untuk kakakmu, dia mungkin sudah menerima setumpuk rumbai beserta surat cinta." ucap Yan Yihua.
"Wow, kakakku sangat populer." yah dengan ketampanan seperti itu, akan sangat aneh jika dia tidak populer kan.
Setelah berbicara dengan ibunya, Xinxin kemudian pergi menemui paman Wang. Dia bertanya apakah para pengrajin yang terakhir kali bekerja untuk nya bisa dipercaya, karena dia ingin membuat beberapa hal. Paman Wang menjelaskan, para pengrajin ini telah berada dibawah perlindungan keluarga Wang secara turun-temurun, sehingga kesetiaan mereka bisa dipercaya.
Selain itu, setiap orang mengerjakan bagian yang berbeda, sehingga tidak perlu khawatir akan ada kebocoran informasi.
Mendengar penjelasan paman Wang, Xinxin merasa sedikit lega. Dia mengatakan akan kembali ke kamarnya terlebih dahulu, dan akan memberikan gambar hal yang diinginkan nya sebelum makan malam.
"Tok.. tok.. Xinxin..
Wang Yuwen mengetuk pintu kamar Xinxin, hari ini dia mendengar sedikit gosip dijalan, dan teringat hal yang diminta Xinxin.
"Kakak,"
Xinxin membuka pintu dan Wang Yuwen masuk kedalam. "Kakak, apa ada sesuatu yang ingin kau katakan." ucap Xinxin. Wang Yuwen hampir tidak pernah mencari nya lebih dulu, apalagi sampai menemuinya di kamarnya, ini pasti sesuatu yang penting.
"Xinxin, hari ini aku mendengar beberapa gosip dijalan." ucap Wang Yuwen.
"Hem.. gosip apa." tanya Xinxin.
"Beberapa waktu yang lalu, Kepala Ling menangkap beberapa pedagang budak, dan saat dia menggeledah barang-barang mereka, dia menemukan beberapa barang yang aneh, satu diantaranya, mirip dengan pakaian yang kau kenakan saat kita pertama kali bertemu." ucap Wang Yuwen.
Xinxin melebarkan matanya, apakah ini benar. Jika benar, maka itu kemungkinan milik teman-temannya.
"Kakak, apakah hanya beberapa barang itu yang ditemukan, apakah para budak yang mereka jual masih ada disana." tanya Xinxin.
"Tidak, mereka yang masih ada disana adalah orang-orang biasa." ucap Wang Yuwen.
Tiba-tiba Xinxin terpikirkan sesuatu, "Kakak, apa kau tahu barang apa yang mereka temukan." akan sangat gawat jika ada senjata didalamnya, tidak masalah jika isi senjata itu kosong, tapi bagaimana jika itu masih terisi penuh.
"Aku tidak begitu jelas, aku hanya mendengar bahwa itu tidak biasa." balas Wang Yuwen.
"Kakak, apakah kita bisa melihat barang-barang itu." tanya Xinxin, dia ingin memastikan nya sendiri.
"Akan sangat mencurigakan jika kita meminta izin untuk melihatnya, tapi bukan berarti tidak bisa." Wang Yuwen terlihat sangat tidak biasa saat ini.
"Kakak, jangan bilang kau ingin mencurinya diam-diam." ucap Xinxin.
*****
~Di Istana Kekaisaran~
"Salam pada ayahanda, dan ibunda permaisuri." Fu Sichen memberi hormat pada pria dan wanita didepannya, tubuhnya sedikit bungkuk, tapi masih terlihat tegap dan berwibawa.
"Putraku, apakah kau baik-baik saja. Kau tampak lebih kurus dari saat terakhir kali kita bertemu." ucap Permaisuri Han.
Fu Sichen tersenyum sedikit, lalu membalas, "Itu karena Sichen sedikit kurang nafsu makan dalam beberapa waktu ini."
"Putraku, bagaimana kau bisa tidak nafsu makan, apakah ada seseorang yang membuat mu kehilangan nafsu makanmu." tanya permaisuri Han yang berpura-pura perhatian pada Fu Sichen.
"Ya, itu karena kau." jawab Fu Sichen dalam hati. "Tidak ada ibu, hanya sedikit tidak berselera." Fu Sichen menjawabnya dengan sedikit senyum.
"Melihat mu seperti ini, hati ibumu ini menjadi sedih. Putraku, mungkin sudah waktunya untukmu memikirkan pernikahan." ucap Permaisuri Han.
Fu Sichen sangat terkejut, apa-apaan ini. Jadi alasan orang ini memanggil nya ke istana hanya untuk membicarakan pernikahan.
"Fu Sichen.."
Pria yang duduk di kursi kaisar saat ini akhirnya membuat suaranya. Dia adalah kaisar kerajaan Fu saat ini, juga ayah dari Fu Sichen, Fu Fengxian.
Fu Sichen mengarahkan pandangan nya pada pria itu, sudah lama sekali, sejak kematian ibunya, dia hampir tidak pernah berbicara dengan ayahnya. Orang yang dia panggil Ayah ini, bahkan hanya menutup mata saat permasaisuri nya melakukan trik-trik kotor untuk membunuhnya. Jadi dia sama sekali tidak memiliki rasa kasih sayang seorang anak pada ayahnya.
*****
"Paman Wang, apakah hal kemarin sudah selesai." Xinxin berjalan kearah paman Wang sambil bertanya.
"Ya nona, paman baru saja akan pergi untuk memberikan kabar." jawab paman Wang.
"Bagus, kalau begitu dimana barangnya." tanya Xinxin.
"Barangnya ada disini," paman Wang menyerahkan kotak berukuran cukup besar pada Xinxin.
Xinxin menerima kotak itu, lalu berjalan perlahan ke arah meja di ruang tamu, dia meletakkan kotak diatas meja, lalu dia duduk dan membuka kotak itu.
Didalam nya ada beberapa benda tajam berukuran kecil, bentuknya beragam, ada yang seperti bintang, ada yang seperti bunga bergelombang, dan satu lagi berbentuk seperti ujung tombak dengan gagang kecil disisinya.
Xinxin sangat puas melihat benda-benda ini, dia terinspirasi dari senjata para ninja, yaitu "Kunai".
Kunai dapat dijadikan senjata dalam pertarungan jarak dekat, hampir sama seperti belati. Hanya ukuran nya saja yang sedikit lebih kecil. Dalam pertempuran jarak jauh, kunai bisa diikatkan pada ujung tombak.
Dia memiliki banyak fungsi, dan alasan Xinxin menyukainya, karena dia bisa disembunyikan dalam lengan baju.
Selain itu, Kunai juga terbuat dari baja, sama seperti bahan baku pembuatan pedang, jadi dia tidak perlu khawatir tentang bahan baku.
Setelah memberikan kotak itu pada Xinxin, paman Wang teringat sesuatu. Sebelum dia pergi menemui Xinxin, dokter Qian menemui nya, mengatakan bahwa pesanan Xinxin sudah hampir jadi. Jika dia memiliki waktu, dia bisa datang ke tempatnya.
"Terimakasih paman Wang." mendengar ucapan paman Wang, Xinxin menutup tutup kotak itu, dan membawanya bersamanya, pergi ke tempat dokter Qian.
"Brak...
Suara pintu terbuka terdengar, "Ya Tuhan, nonaku.. leluhur ku.. apakah kau tidak bisa sedikit lebih lembut dalam membuka pintu." ucap dokter Qian, dia sungguh terkejut barusan.
"Dokter Qian, aku sedang bersemangat sekarang." ucap Xinxin, Karena senjata barunya baru saja selesai, itu membuat suasana hatinya sedikit tidak terkendali.
Dokter Qian membalikkan tubuhnya, mengambil kotak kecil dari meja obatnya, dan menyerahkan nya pada Xinxin.
"Dokter Qian, kau benar-benar berhasil." Xinxin tertawa lebar.
Dokter Qian adalah seorang dokter dengan kemampuan penyembuhan yang hebat, dia juga dijuluki "Si tangan Hebat dari neraka". Tapi alasan dia mendapat julukan ini bukan karena kemampuan pengobatan nya, melainkan kemampuannya menghasilkan racun yang mungkin akan membuatmu pergi menuju neraka.
Awalnya dia sangat frustasi, tidak ada keluarga besar yang mau menerima orang dengan kemampuan seperti dia, tapi Jenderal Wang melihat potensi dalam dirinya, dan membuatnya menjadi dokter keluarga.
"Nona, berhenti memujiku.. apa yang kau rencanakan dengan benda-benda di tangan mu itu." ucap dokter Qian.
"Sedia payung sebelum hujan." jawab Xinxin.
Sukaaaaa... ❤️❤️