System Harem

Saat sampai Rumah, Julian memanggil Sebastian untuk membantunya membawa Pc yang baru dibelinya.

Karena di Mansionnya mempunyai sangat banyak kamar, Julian membawanya kesebuah kamar yang paling bawah, karena Julian yakin jika nanti Target Haremnya berkumpul tidak ada yang mau menempati kamar tersebut, pasalnya kamar tersebut dekat dengan kamar - kamar para pelayan yang Notabenya beriringan dengan kamar tersebut.

Setelah PC sudah dibawa masuk, Julian langsung merakitnya sendiri, untuk merakit PC tentu saja Julian sudah tahu, karena dia memiliki kecerdasan di Luar nalar.

Julian langsung mencoba Pc tersebut, dia masih bingung apa yang akan dia lakukan selanjutnya, karena dia masih belum menguasai kemampuan Hacker.

Sementara itu, Liyana terlihat memasuki Apartemennya, dia menaruh barang - barang yang di bawa dari Toko Komputer di lantai.

Terlihat Beberapa layar Monitor yang menghiasi tempat tersebut, Liyana merebahkan dirinya di ranjangnya.

Walaupun dia Hacker, tapi karena dia seorang wanita kamarnya terlihat rapi tidak seperti Hacker di tv - tv yang ruangannya berantakan di penuhi dengan sampah.

" Siapa sebenarnya Julian Lewis ini ?, kenapa dia bisa tahu namaku ?" gumam Liyana sambil menatap langit - langit kamarnya.

Liyana menutupi Wajahnya dengan tangan, dia sangat penasaran dengan Julian, pasalnya dia sudah menyembunyikan identitasnya sebaik mungkin, dia juga tidak pernah menerima pekerjaan yang berasal dari Agrasia, dia selalu menerima pekerjaan Luar negeri agar tidak ada yang menvurigainya, tapi Julian bisa mengetahui pekerjaannya, bukankah wajar jika hal tersebut membuat Liyana jadi penasaran ?.

Saat Liyana sedang memikirkan Julian, tiba - tiba Ponselnya berdering, Liyana melihat Layar Ponsel, dia melihat Nomor baru yang menghubunginya.

Liyana menghela napas, dia yakin jika Nomor tersebut miliki Julian, karena tidak ada orang yang mempunyai nomornya kecuali keluarga dan sahabatnya.

" Ada apa ?!" Tanya Liyana ketus.

" Hei... Ayolah, jangan terlalu kaku seperti itu, aku menelponmu untuk bicara baik - baik " Saut Julian diseberang telepon.

Liyana memutar bola matanya malas " Sebenarnya apa yang kamu inginkan dariku ?!"

Julian diseberang telepon terdengar menghela napas " bukankah aku sudah bilang jika ingin mengenalmu lebih dekat, karena aku juga suka dengan Computer ?"

Liyana beranjak dari ranjangnya, dia duduk dan bersender di ranjang " jangan berbasa - basi lagi, kamu tahu pekerjaanku tapi kamu tidak melaporkanku, bukankah sudah jelas jika itu saja sudah menunjukan jika kamu pasti punya tujuan ?, cepat katakan apa tujuanmu !?" Liyana masih ketus pada Julian.

" Baik - baik aku akan bicara apa tujuanku, Nona Reid aku menyukaimu !" Ucap Julian serius.

Liyana terkejut, dia diam beberapa detik-mencerna ucapan Julian, Mungkin Liyana tidak percaya dengan ucapan Julian, tapi hatinya sedikit tersentuh.

Dia yang tidak biasa mengobrol dengan seorang pria, tiba - tiba merasa ada getaran dalam hatinya, walau itu hanya sepintas saja.

" Bercandamu tidak Lucu !, cepat katakan yang sebenarnya !?" Walaupun Liyana berbicara dengan ketus, tapi dia sebenarnya berharap dengan kebenaran yang di ucapkan Julian, pasalnya dia sudah memasuki usia yang matang, tapi sampai sekarnga dia belum berinteraksi dengan seorang pria.

" Apa aku terdengar bercanda ?, Nona Reid kamu pikir kenapa aku bisa tahu identitasmu ?, Butuh waktu lama untuk melakukan hal tersebut, apakah kamu masih menganggapku bercanda jika untuk menggali identitas kamu aku perlu waktu yang lama ?" Julian menjelaskan.

Hati Liyana kembali seperti digedor oleh sesuatu, pasalnya dia memang mengunci rapat - rapat identitasnya, keluarga dan sahabatnya juga tidak tahu pekerjaannya, tapi Julian bisa mendapatkan hal itu.

Bukankah dengan begitu Julian benar - benar Serius?, Bukankah jika Julian melakukan melakukan hal tersebut dia memang berusaha sangat keras ?.

Tidak mudah untuk memasuki data Pribadi seorang Hacker, para Hacker memasang ribuan kode pengaman untuk menutupi identitasnya.

Bahkan ada Hacker yang sengaja menaruh Virus data pada pengaman, agar orang yang mencoba menerobos data mereka akan terkena Virus tersebut.

Dengan memikirkan hal tersebut saja, Hati Liyana yang tadinya dingin bagai di bekukan Es, sekarang Es tersebut hancur berkeping - keping karena kata - kata Julian.

Ada sedikit rasa hangat yang mulai menjalar masuk kedalam hati Liyana yang selama ini belum pernah mersakan Hal tersebut.

Faktor Daya Tarik Liyana Reid : +10

Faktor Daya Tarik Liyana Reid : +10

Faktor Daya Tarik Liyana Reid : +10

Faktor Daya Tarik Liyana Reid : +10

Faktor Daya Tarik Liyana Reid : +10

Target Harem tersentuh dengan Keseriusan Host.

Faktor Daya Tarik Liyana Reid Sekarang : +30%

[ Karena Target Harem menaikan Daya tariknya 50% anda akan mendapatkan 5 poin kekuatan tambahan ].

Poin peningkatan Host Sekarang : 6

Julian ditempatnya tertegun, hanya dengan sebuah kata - kata saja daya tarik Liyana langsung naik drastis, hal tersebut membuat Julian tidak bisa berkata - kata.

" Sial !, apakah wanita ini benar - benar sepolos itu ?, ini benar - benar mengagumkan, harusnya kalau begini dia masih perawan !" gumam Julian dalam Hati menafsirkan.

Tiba - tiba suara Liyana menjadi lembut " terus, darimana kamu tahu tentang aku ?"

Julian panik, dia tidak tahu harus menjawab apa, karena Julian tadi hanya membual saja, dia diam beberapa detik sebelum akhirnya menjawab.

" Apakah kamu pernah dengar kata - kata, jika orang yang mengagumi seseorangbakan melakukan apapun untuk menemukannya ?" Julian malah balik bertanya.

Tapi Liyana malah menelannya bulat - bulat omong kosong Julian, karena dia hanya menyimpulkan jika ucapan Julian masuk akal di telinganya.

Mereka berdua mulai mengobrol dengan Cair, Liyana juga sudah mulai rilex, dia merasa nyaman berbicara dengan Julian.

Liyana baru merasakan jika sangat menyenangkan punya seorang pria yang bisa mengerti dengan keadaannya, apa lagi Julian melemparkan kata - kata yang membuat hati Liyana terbang tinggi.

Setelah telepon Julian dimatikan, Liyana terlihat sangat berseri - seri, dia tersenyum - senyum sendiri di kamarnya.

" Julian Lewis, dia pria yang baik " Liyana memeluk Ponselnya di depan dadanya sembari tersenyum senang.

Sementara itu Julian terlihat menghela napas lega, Karena ternyata Liyana sebenarnya orang yang mudah untuk diajak bicara, mungkin karena pekerjaannya yang seorang Hacker, jadi dia tidak percaya diri untuk bergaul dengan orang disekitarnya.

" Untung saja aku bisa menjawab semua keraguan dia, tapi kenapa aku jadi mudah merayu seorang wanita yah ?, apakah karena efek System Harem ini ?" Julian bertanya - tanya sendiri di kamar tersebut.

Julian kemudian membalas pesan dari target Harem yang lain, dia juga tidak lupa mengecek obrolan Fornas Elite.

Saat dia sedang mengecek semua pesan, orang yang akan menjual kafe mengirimi pesan kembali, dia bilang ingin menemui Julian untuk membahasnya secara langsung.

Julian mengiyakan, dia kemudian mengirimi alamat Mansionnya ke orang tersebut, agar dia menemuinya di Mansion saja, pasalnya Julian malas jika ingin keluar mansion lagi.

.

.

.