Ditinggalkan beberapa jam setelah pernikahan?? pasti menyakitkan bukan?? Itulah yg dialami Melody. Dirinya menikah dengan kekasihnya setelah mempersiapkan semuanya. Tapi tepat setelah resepsi pernikahan suaminya menghilang, dan pada malam hari dirinya ditalak melalui pesan singkat.
Akankah Melody mampu melewati semua ini dan menemukan cinta sejatinya??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.9 Terkejut
Melody pun tetap fokus meski Zayn tiba di ruangan itu. Dan Zayn berbicara pada Bian mengenai pekerjaannya yg harus selesai hari ini.
"Bian, tolong perbaiki komputerku lebih dahulu ada pekerjaan yg harus selesai sore ini." pinta Zayn.
"Baik tuan, nanti aku akan mengirim salah seorang untuk mengerjakannya." ucap Bian.
"Ada apa ini? Kenapa masalahnya tak kunjung usai?" tanya Zayn.
"Kami masih menganalisisnya tuan, bahkan semalaman tim kami sudah lembur demi menjaga sistem." ucap Bian.
"Oke, aku harap ini yg terakhir.. Segera bereskan." ucap Zayn.
Lalu Zayn melihat tim IT, dan seorang wanita yg bekerja disana. Zayn pun menatap wanita yg menurut Rudi cantik dan ramah. Tapi sayang wanita itu sama sekali tak bergeming dengan kehadirannya dan tetap fokus pada penyelesaiannya.
"Ada apa tuan? Dia programer baru kita." tanya Bian.
"Apa pekerjaannya bagus?" tanya Zayn.
"Ya.. Dia cukup baik selama ini." ucap Bian.
"Coba kau suruh dia mengerjakan komputerku, aku ingin tahu kinerjanya." ucap Zayn.
"Baik tuan, nanti aku akan mengirimnya ke ruangan anda." ucap Bian.
Lalu Zayn pun pergi dan menunggu di ruangannya. Zayn sangat kesal oleh ulah hacker yg sudah 2x ini mengerjai perusahaannya. Bahkan sampai membuatnya lembur dan tak bisa bekerja di siang hari.
Sementara Melody sudah hampir menyelesaikan tugasnya.
"Melody bagaimana?" tanya Bian.
"Tinggal sedikit lagi pak." ucap Melody.
Kemudian Bian pun mengecek pekerjaan Melody. Dan Bian akan menyelesaikannya sementara Melody diminta memperbaiki komputer milik tuan Zayn.
"Melody, aku akan menyelesaikannya. Kau ada tugas penting dari atasan untuk memperbaiki komputernya." ucap Bian.
"Baik pak, dimana ruangannya.?" tanya Melody.
"Oh iya, kau anak baru.. Nanti aku akan minta OB untuk mengantarmu." ucap Bian.
"Baik pak." ucap Melody.
Melody pun mempersiapkan laptopnya dan seorang OB yg dipanggil Bian pun mengantarkan Melody ke ruangan atasannya yg merupakan Zayn.
Tok..tokk..
"Silahkan." ucap Zayn.
"Permisi tuan, anggota tim IT yg diminta sudah datang." ucap sang OB.
"Baguslah, suruh dia masuk." ucap Zayn.
"Silahkan non."
"Terimakasih pak." ucap Melody.
"Permisi tuan." ucap Melody masuk.
"Kau Melody?" tanya Zayn.
"Jadi anda adalah tuan Zayn?" tanya Melody.
"Kebetulan sekali, ternyata kau stafku sendiri tapi aku tak tahu." ucap Zayn.
"Anggaplah ini memang takdir atau kebetulan, tapi aku harus mengerjakan tugasku tuan. Bisa aku mengeceknya." ucap Melody.
"Silahkan.." ucap Zayn.
Melody pun mulai mengutak-atik komputer Zayn. Sementara Zayn melihatnya dengan seksama Melody mengerjakan komputernya. Diluar dugaan, ternyata pekerjaan Melody adalah seorang programer. Pantas saja dirinya sering begadang dan jarang keluar apartemen. Bahkan pagi ini Melody baru pulang sampai salah masuk ke kamarnya.
Zayn pun merasa malu karena sudah menganggap Melody buruk karena wanita itu baru pulang pagi ini dan terlihat sangat lelah. Meski baru pulang pagi ini, wanita itu tetap ke kantor saat ada masalah seperti ini. Menandakan kalau Melody adalah orang yg bertanggungjawab atas pekerjaannya.
Melody pun saat ini sangat fokus pada pekerjaannya, hingga membuat Zayn tak bisa mengajaknya bicara padahal ada banyak yg ingin ia tanyakan mengenai pekerjaannya ini. Lalu tak berselang, Rudi pun datang setelah mengetahui kalau Melody sedang di ruangan tuannya.
"Permisi tuan." ucap Rudi.
"Masuklah." ucap Zayn.
"Wah, Melody kau ada disini." ucap Rudi tapi Melody hanya tersenyum lalu kembali fokus.
"Rudi, diam jangan ganggu dia." ucap Zayn dengan tatapan tajam.
"Baik tuan."
Sementara Rudi terus menatap Melody yg sangat fokus bekerja. Bahkan wanita itu sangat keren di mata Rudi. Zayn pun kesal melihat Rudi yg malah menatap Melody bukannya bekerja.
Dukk..
"Aduh.." ucap Rudi tersadar setelah tuannya menendang kakinya.
"Kau mau kemari mau kerja atau mau menatapnya terus?" tanya Zayn.
"Maaf tuan." ucap Rudi.
Setelah membahas beberapa pekerjaan dengan Rudi, tak lama berselang Melody pun melaporkan kalau pekerjaannya telah selesai.
"Tuan, komputer anda sudah selesai." ucap Melody.
"Benarkah?" ucap Zayn senang.
Zayn pun langsung menuju ke mejanya dan melihat hasil pekerjaan Melody. Zayn pun mengecek semua file-filenya yg masih aman.
"Syukurlah semua file-nya tidak hilang." ucap Zayn.
"Aku sudah berusaha yg terbaik, dan ini adalah kode komputer anda jika bermasalah. Aku harap hanya anda dan aku yg tahu sementara ini, untuk mencegah orang lain kembali menyerangnya." ucap Melody kemudian menjelaskan banyak hal pada Zayn.
"Terimakasih Melody, kau boleh kembali." ucap Zayn.
"Baik tuan, aku permisi." ucap Melody.
"Sampai jumpa Melody." ucap Rudi, tapi hanya dibalas dengan senyum tipisnya.
Kemudian Zayn pun menarik nafas panjangnya membuat Rudi bertanya.
"Kenapa tuan? Jangan bilang anda tertarik juga dengannya." ucap Rudi.
"Dia tetangga sebelah apartemenku Rud." ucap Zayn.
"Apaa?? Jadi dia tinggal di sebelah apartemen anda. Anda sangat beruntung tuan." ucap Rudi.
Tapi Zayn malah mendekatinya dan memukul kepalanya dengan berkas.
"Aduh,.."
"Apa maksud ucapanmu? Memangnya aku pria macam apa." balas Zayn kesal.
"Kalau begitu aku bisa mampir kesana saat mengantar anda." ucap Rudi.
"Rud, jangan membuat staf wanitaku tak nyaman." ucap Zayn.
"Baik tuan." ucap Rudi tersenyum.
"Rud, perintahkan Bian untuk menyuruh Melody pulang setelah pekerjaannya usai." pinta Zayn.
"Baik tuan." ucap Rudi.
"Dia sudah lembur malam ini menjaga sistem, dan kini harus kembali kesini hari ini." ucap Zayn.
"Itu benar tuan, Melody pasti lelah dan kurang istirahat." ucap Rudi.
....
Sementara Melody pun kembali ke ruangannya dan Bian sudah menyelesaikan semuanya.
"Melody kau boleh pulang, semuanya sudah beres." ucap Bian.
"Baik pak, tapi bisa aku minta waktu anda sebentar." ucap Melody.
"Baiklah, ada apa?" tanya Bian.
"Temani aku makan siang di kantin, nanti aku jelaskan detailnya." ucap Melody.
"Kau belum makan siang? Dan ini sudah hampir sore.. Kau benar-benar." ucap Bian.
Melody pun hanya tersenyum dan mereka menuju ke kantin yg ada di kantor. Bian pun menjelaskan jika sudah jam segini pasti sudah banyak menu yg habis. Tapi Melody tak masalah memakan apapun. Srmbari menunggu pesanannya, Bian pun mulai bertanya.
"Ada apa Melody? Kau bahkan sampai mengajakku bicara empat mata disini." ucap Bian.
"Baguslah jika reaksi pak Bian serius, memang ini hanyalah kecurigaanku saja tapi kurasa ada pengkhianat di tim." ucap Melody.
"Aku pun berpikir demikian, tapi tak ada dari mereka yg mencurigakan." ucap Bian.
"Atau anda terlalu percaya pada mereka, karena yg tahu segalanya tentang sistem yg kita perbaiki kemarin hanya orang-orang tim kita." ucap Melody.
"Aku akab menyelidikinya, karena mungkin pendapatmu benar." ucap Bian.
"Hanya itu yg ingin aku sampaikan, jika pak Bian ingin pergi meninggalkanku silahkan." ucap Melody.
"Kurasa aku akan tinggal sejenak, sembari membahas beberapa hal denganmu." ucap Bian.
Melody dan Bian pun membahas banyak hal mengenai sistem dan Melody cukup punya pemahaman soal sistem yg dijelaskan oleh Bian. Dan Bian senang salah satu timnya bisa diajak berbagi pendapat, dan cukup kompetem meski dia seorang wanita.
Setelah makan dan bicara dengan Bian, barulah Melody pulang ke apartemennya. Dan Zayn sudah mendapatkan laporan dari Bian kalau Melody sudah pulang. Dan Zayn merasa bersalah karena menganggap Melody wanita malam, padahal Melody bekerja keras untuk perusahaannya.