Dewi Auristella gadis mungil berwajah lugu harus menerima kenyataan pria yang selama dua tahun belakangan ini dia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri
benang takdir mulai terbentuk, tahun lalu dewi bertemu seorang gadis memiliki hobi yaag sama dengannya, Aleana Abraham
mereka berdua mulai akrab satu sama lain. karena itu Alea menjodohkan Dewi dengan kakanya Zain Malik D' Abraham.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi ervendi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Alunan musik klasik dipagi hari memang sangat indah menyejukkan hati, di kediaman keluaraga D Abraham para pelayan wara wiri disetiap sudut rumah mewah nan megaah itu, pak Nam melihat Alea menurungi setiap anak tangga dia pun menghampiri dan menunduk segala hormat kemudian dibalas oleh Alea
"Selamat pagi nona apa ada yang anda inginkan?”
"Pak Nam dimana Beti suru dia buatkan aku kopi?" pak nam dan beberapa pelayan yang mendengar itu terlihat cemas jika Nona muda mereka minta kopi maka dia sedang tidak baik-baik saja.
"Nona kopi tidak baik untuk anda dipagi hari, saya akan buatkan jus atau susu"
"Aku tidak mau, buatkan aku kopi! Biar aku sendiri yang buat jika pak Nam tidak mau membuatkan ku"
"Baik Nona saya sendiri akan membuatkan untuk anda"
Alea menghempaskan tubuhnya sangat kasar di sofa, sesekali di bernafas dan menghembuskannya secara kasar. Alea Kesal, renacannya tadi malam gagal total mempertemukan Kakanya dengan Dewi, ini sudah dia rencanakan matang-matang jauh hari, dia juga harus merayu kakanya sangat ekstra hingga dia hadir dipesta seperti itu.
"Selamat pagi gadis mami, ada apa dengan wajah cantikmu? sepertinya kau tidak bersemangat hari ini"
Alea hanya melirik sesaat kemudian kembali ke beban pikiran yang dia pikul sendiri.
"Tidak apa mami, apa ada berita baik sampai mami sejak tadi tersenyum?"
"Tentun sebentar lagi kakak mu akan meni..."
"Silahkan Nona."
ucap pak Nam seraya melettakkan nampang berisi kopi yang Alea minta, baru sjaa alea ingin meminumnya Prima lamgsung menyambar gelas putih ditangan putrinya.
"Mami"
"*A*nything, but not for this, kau ingin wajahmu dipenuhi bintik hitam, pasti ujung-ujungnya kau akan membuat hebo seisi rumah ini." Tegas prima, pak Nam sangat berterima kasih kepada nyonya besar menghentikan bencana ini
"Okey... aku minum ini saja' (alea mengambil segelas susu tawar di depannya) mami kemana daddy?' Tanya Alea rongga mulutny dipenuhi sanwich kesukaannya
" Tadi malam daddy ke pulau J, pembangunan hotelnya rampung tapi salah satu pekerja disana mengalami kecelakaan kerja"
"Kenapa daddy tidak menyuruh Pak Han, biasanya proyek miliaran pun daddy percayakan ke Pak Han"
"Kau ini berapa lama kau jadi anak daddy mu ha masih saja bertanya? Daddy bukan orang seperti itu jika menyangkut keselamatan pegawainya Alea" Alea mengangguk paham
"Mi, apa kak Zain memiliki tempat tinggal lain?"
"Iya, tumben kau tidak tau"
"Mami tau dimana? apa salah satu hotel kita, atau Villa daddy?"
"Tidak sayang dia tinggal diapartemen tapi, mami kurang tau dimana. Mami hanya mendengarnya ketika daddymu bicara dengan pak Han"
Alea menarik ujung bibirnya, senyum licik tadinya keputus asaan menyelimuti wajah cantik alea seketika hilang harapan baru seakan terlahir kembali...
'*A*lea kau terlalu pesimis, kau tidak akan tau hasilnya jika tidak mencoba' gumannya dalam hati senyum licik itu kembali terlukis jelas diwajahnya
Dengan semangat 45 alea berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Prima dibuat heran kelakuan Alea
"Sepertinya aku harus mengingat kembali, makanan apa yang kumakan ketika Alea di dalam kandungan" ucap prima kembali menikmati sarapanya
...****JANGAN LUPA VOTE DAN BERI SARAN KARENA ITU SANGAT PENTING....🤗...
JANGAN LUPA tekan tombol like dibawah agar Ku lebih semangat lagi
terimakasih sudah membaca ❤🤗****