Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35 Membunuh Master Ilusi
"Kak, kenapa orang tua yang tadi ketakutan?" tanya Lao Hu. Orang tua yang dimaksud oleh Lao Hu adalah Kaisar Zhang. Meski Lao Hu tidur setiap saat, ia bisa mengetahui kejadian tanpa melihatnya secara langsung.
"Mungkin dia takut dengan klan Erlang atau klan Erlang pernah melakukan sesuatu yang membuat kaisar ketakutan," jawab Erlang Shen.
"Lao Hu, aku masih penasaran denganmu. Sebenarnya kau itu harimau apa? Harimau suci bukan, harimau ilahi juga bukan," sambung Erlang Shen.
"Aku akan menjawabnya. Sebenarnya, aku adalah harimau dewa. Bisa dibilang aku adalah dewa para harimau. Di tempatku berasal, ras harimau dewa bisa dihitung jari. kadang harimau dewa terlahir dari harimau surgawi atau harimau ilahi. Bisa juga seekor harimau dewa lahir dari harimau biasa," jelas Lao Hu.
"Jadi, rasmu sangat istimewa, ya?" tanya Lao Hu.
"Bukan istimewa, tapi spesial. Selain menjadi kaisar harimau, harimau dewa bisa menjadi penghancur. Sama seperti panglima harimau yang merupakan panglima setia yang dimiliki kaisar langit atau jenderal harimau milik kaisar iblis," jelas Lao Hu.
"Lebih baik penasarannya dibuang jauh-jauh. Sekarang kakak hadapi wanita yang suka bersembunyi," ujar Lao Hu. Ia kembali tertidur dengan posisi tubuh melingkar.
"Dasar tukang tidur," ucap Erlang Shen.
"Bibi yang memakai pakaian biru, apakah kau suka bersembunyi?" tanya Erlang Shen. Tiba-tiba saja, udara bergeliat. Lalu, seorang wanita cantik yang memakai pakaian biru muncul di hadapan Erlang Shen.
"Hebat juga. Sayangnya, kau akan menjadi korbanku selanjutnya," ujar wanita tersebut.
"Perkenalkan, namaku Jing Ziyi, master ilusi terhebat di kekaisaran Zhang," sambung wanita tersebut.
"Oh." Hanya satu kata itu yang terdengar dari mulut Erlang Shen. Jing Ziyi menyeringai lalu ia menciptakan ilusi. Ilusi yang dibuatnya membuat Erlang Shen seolah-olah berada di sebuah ruangan yang dipenuhi oleh gadis-gadis cantik yang tak memakai busana.
"Membosankan." Erlang Shen menguap beberapa kali, kemudian dengan sekali kibasan tangan, energi jiwa yang sangat besar menghancurkan ilusi Jing Ziyi.
"Ilusimu kurang kuat, ada ilusi yang lebih kuat lagi, Bibi?" tanya Erlang Shen kepada Jing Ziyi.
"Yang tadi itu itu hanya ilusi kecil, kali ini kau akan kewalahan dan bertekuk lutut dihadapanku," ujar Jing Ziyi.
Asap merah muda menyeruak. Asap itu menciptakan ilusi. Ilusi itu membawa Erlang Shen ke suatu tempat yang terus menerus berputar-putar dengan cepat.
"Katanya master ilusi, tapi ilusi yang dibuat tidak ada gunanya," gumam Erlang Shen.
Erlang Shen menembakkan jarum angin dari mulutnya. Jarum angin itu menghancurkan ilusi milik Jing Ziyi.
"Masih ada yang lebih kuat, nggak?" tanya Erlang Shen.
"Kali ini, ilusiku akan membuat jiwamu terluka," ucap Jing Ziyi.
Tiba-tiba saja, ilusi sudah menjebak Erlang Shen. Kali ini, ilusi yang dibuat oleh Jing Ziyi membuat Erlang Shen terdiam. Pasalnya di dalam ilusi itu, ia melihat dirinya sedang bermain bersama kedua orang tuanya.
"Jika ada yang bertanya apa kelemahanku, maka inilah jawabannya," batin Erlang Shen.
Erlang Shen keluar dari ilusi tanpa menghancurkan ilusi Jing Ziyi. Jing Ziyi sendiri kebingungan. Pasalnya, Erlang Shen tak menghancurkan ilusi ketiga yang dibuatnya.
"Terima kasih atas ilusi terakhirnya, tapi sekarang aku yang akan membuat ilusi." Erlang Shen membuat segel tangan dengan cepat.
Boooommmmm
Puluhan tapak menghantam tubuh Jing Ziyi. Hantaman tapak itu menyebabkan Jing Ziyi terpental puluhan meter hingga menghantam pohon besar.
"Sialan, kukira dia mau buat ilusi, ternyata dia menyerang," kesal Jing Ziyi.
"Bagaimana mau buat ilusi kalau aku sendiri tidak memiliki teknik apapun yang berkaitan dengan ilusi. Bahkan, aku tidak punya ilusi apapun," jelas Shen Long.
Penjelasan Shen Long membuat Lao Hu tertawa terpingkal-pingkal. Tadinya, ia sudah penasaran dengan ilusi yang dibuat oleh Erlang Shen, tapi ternyata bukan ilusi melainkan serangan dadakan.
"Aku juga tertipu," ujar Lao Hu.
"Aku suka dengan ilusi terakhir itu, tapi bukan berarti apa yang kau lakukan tidak akan kumaafkan," ucap Erlang Shen.
Swuuuussss
Gelombang angin membuat Jing Ziyi terpental. Detik berikutnya, rantai yang entah darimana mengikat tubuhnya. Ikatan rantai itu menyebabkan Jing Ziyi tidak bisa bergerak.
"Aku tidak akan membiarkan siapapun mempermainkan kedua orang tuaku," ujar Erlang Shen.
Erlang Shen membuat segel tangan dengan sangat cepat. Tak berselang lama, asap hijau menyelimuti Jing Ziyi. Asap itu menciptakan ilusi di alam bawah sadar Jing Ziyi.
"Katanya tidak memiliki teknik ilusi." Lao Hu berkomentar. Erlang Shen meresponnya dengan senyum kecil seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Aku hanya membuat segel tangan secara acak. Aku tidak tahu kalau itu ilusi," jelas Erlang Shen.
"Siapa yang akan percaya?" tanya Lao Hu.
"Iya, aku mengaku. Aku memang memiliki teknik ilusi," timpal Erlang Shen.
Hanya dalam waktu kurang dari lima menit, Jing Ziyi sudah berubah menjadi tengkorak hidup. Bahkan, perlahan-lahan energi kehidupannya mulai menipis. Jing Ziyi akhirnya mati dengan tubuh yang tinggal kerangka yang dibalut dengan kulit.
"Yah, mati," ucap Erlang Shen.
Wuuuussssss
Seseorang keluar dari pusaran ruang. Orang yang keluar dari seorang pria bertopeng. Ia menatap sekilas Jing Ziyi yang sudah mati, kemudian ia menatap tajam kearah Erlang Shen.
"Apakah kau yang membunuhnya?" tanya Pria bertopeng.
"Pohon itu yang membunuhnya," jawab Erlang Shen seraya menunjuk kearah pohon yang tumbuh tak jauh dari Jing Ziyi.
"Jangan bercanda!" teriak pria bertopeng itu dengan penuh emosi.
Pria bertopeng itu menciptakan ilusi. Lagi-lagi, ilusi yang diciptakan oleh orang itu tidak berpengaruh kepada Erlang Shen sama sekali. Justru, pria itu memuntahkan beberapa teguk darah segar karena ilusinya dihancurkan oleh Erlang Shen.
"Naga penggetar cakrawala," ucap Erlang Shen.
Roaaaarrrrggg
Seekor naga biru yang sangat besar meraung dengan keras. Raungannya itu membuat menyebabkan hutan bergetar hebat. Pria bertopeng itu menatap Erlang Shen dengan mata melotot.
Swuuuussss
Naga biru besar itu menembakkan gelombang angin yang sangat kuat. Gelombang angin itu menyebabkan pria bertopeng tersebut terlempar hingga ratusan meter jauhnya.
"Sial, sejak kapan ia mengeluarkan tombak?" tanya pria itu seraya memegang dadanya yang kesakitan.
Swuuuussss
Belum sempat pria itu berdiri, naga biru itu sudah bersiap untuk menyerang. Naga biru tersebut memuntahkan gelombang angin yang disertai dengan energi biru.
Dhuaaaaaarrrrr
Ledakan keras terdengar saat gelombang angin dan energi biru itu menghantam daratan. Ledakan itu menyebabkan pria bertopeng itu terpental. Topeng yang dikenakan oleh pria itu hancur, sehingga wajah aslinya terlihat dengan jelas.
Erlang Shen terkejut saat melihat wajah asli dari pria bertopeng itu. Identitas asli pria itu adalah orang yang sangat ia kenal, bahkan bisa dibilang ia memiliki hubungan dengan orang itu.
"Kau …. " Ucapan Erlang Shen terhenti. Pria itu merespon dengan senyum menyeringai.