Menjelang hari pernikahan Belinda astari harus menerima kenyataan pahit. Calon suaminya Sulthan ardanu yudha menghilang, seperti sudah menduga ini akan terjadi Belinda bisa tegar tapi tidak dengan orang-orang yang dia sayangi. Umi Maryam calon ibu mertua yang sangat menyayangi nya dan ayahnya harus di larikan ke rumah sakit karena shock dengan berita menghilangnya Danu. Saat dia berusaha tegar menghadapi kenyataan tiba-tiba Sulthan Anggara yudha melamar siap menggantikan posisi Danu. Belinda ragu, apakah dia harus menerima atau menolak lamaran adik dari calon suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darellia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
"Emang anaknya siapa sayang?" Tanya Angga.
"Bayi cowok itu, coba kalian kenali kira-kira wajahnya mirip siapa?"
Belinda bertanya dengan wajah datar dan tatapan masih mengarah ke arah bayi laki-laki tersebut. Ketiga laki-laki di belakang Belinda kompak melihat kearah bayi laki-laki yang di maksud Belinda.
"Bukan anakku ya, meskipun aku bolak balik ke sini bukan berarti tebar benih disini!"
Denis membela diri, Angga dan Adit mengerutkan kening dan Angga menyerah tidak tahu. Adit mengeluarkan ponsel dari dalam saku dan membuka aplikasi galery.
"Perasaan baru semalam aku nebar benih kenapa paginya Adit junior sudah lahir!" Ujar Adit sambil menunjukkan fotonya semasa bayi yang sangat mirip dengan bayi yang ada di sana.
Jawaban Adit membuat ketiga temannya melongo, Belinda tanpa ragu memukul pundak sahabatnya itu.
"Enak banget ngomong nebar benih!"
"Kok bisa mirip sama gue pas bayi?" Adit kebingungan bolak balik menatap layar ponsel dan bayi itu.
"Jelas mirip orang itu adek lo, ponakannya Anggara Yudha!"
"Hahh!" Kompak ketiga lelaki itu.
Hening, semua sibuk dengan pikiran nya masing-masing.
"Kok bisa Bel, pas kita gerebek emak gue masih datar aja itu perut terus mereka mainnya juga ganas terdengar dari suaranya ga mungkin kan hamil!"
Satu pukulan melayang lagi di bahu Adit, di elusnya pundak yang dari tadi mendapatkan pukulan dari Belinda.
"Ngomong nya dari tadi enteng banget lo!"
"Kayaknya mereka memakai jasa ibu pengganti…"
Belum selesai Belinda berbicara terdengar tiga orang laki-laki bertubuh kekar mendekat ke arah mereka, salah satunya sangat mereka kenali.
"Tenang Angga, bukan Akeno cuma Abas dan antek-antek!" Goda Adit.
Lagi, satu pukulan mendarat di punggung Adit. Abas yang menyadari ada siapa di depan ruang bayi terlihat kaget merasa kecolongan lagi.
"Bukannya bodyguard nyokap lo dit? Berati bener yang dibilang Belinda!" Ujar Denis.
"Tuan muda dan teman-temannya bagaimana bisa ada disini?" Tanya Abas heran.
"Jadi benar ini anaknya Danu dan mommy?" Tanya Adit tanpa menjawab pertanyaan Abas.
Abas hanya menganggukkan kepala, terlihat wajah frustasi di wajah Adit dan Angga sedangkan Belinda sudah bisa menguasai emosinya.
"Dimana mereka sekarang? Kami ingin bicara?" Tanya Angga.
"Tapi…"
"Kami janji tidak akan ada keributan, silahkan kawal kami kalau sampai terjadi pukuli aja mereka!"
Tunjuk Belinda pada tiga orang di sampingnya ketiganya hanya bengong mendengar ucapan Belinda.
Akhirnya Abas dan salah satu anak buahnya mengantarkan mereka ke kamar rawat inap Nawang, ibu pengganti yang baru saja melahirkan anak Resty dan Danu.
Sebelum sampai ke kamar rawat inap Nawang handphone Danu berdering. Perawat dari UGD mengabarkan bahwa Riska sudah selesai di infus dan bisa pulang.
"Denis, minta tolong antar Riska ke hotel aja ya kasihan dia masih lemah kalau harus ikut." Pinta Belinda.
"Oke, nanti aku jemput kalian lagi tolong jangan emosi ini rumah sakit!"
Ketiga teman nya menyanggupi untuk tidak emosi. Sampai sebuah ruang perawatan VVIP Abas mengetuk pintu.
Danu membuka dan terkejut dengan rombongan yang datang.
"Maaf Tuan, mereka memaksa untuk bertemu!"
Melihat kedatangan Angga, Belinda dan juga Adit raut muka Danu berubah menjadi lain. Dengan ragu Danu mengijinkan mereka masuk, Resty yang sedang duduk di sisi brankar Nawang pun tak kalah terkejut nya.
Resty segera berdiri, melihat kegelisahan istri nya Danu segera mendekat dan menggenggam tangan dingin Resty.
"It's okay." Bisiknya pada Resty.
Melihat adegan itu ada rasa sakit di hati Belinda, dia tahan karena kini ada Angga yang menjadi suami dan mencintai dia sepenuh hati.
Angga segera melingkarkan lengan di pinggang ramping istrinya, Danu memalingkan wajah karena ada rasa sakit melihat itu.
"Maaf, kita tamu lho kenapa ga di suruh duduk?" Tanya Adit memecah kecanggungan.
Resty gelapan dan segera meminta semuanya untuk duduk di sofa ruang tunggu.
"Mommy jangan khawatir kita tidak akan membuat kekacauan,sebelumnya Belinda minta maaf saat itu Adit dan Belinda sudah membuat keributan karena kami tersulut emosi!"
"Kini, Mommy hutang penjelasan pada kami!" Ucap Adit dengan tatapan tajam ke arah ibunya dan Danu.
***
hay teman-teman aku mau rekomendasi bacaan bagus, sambil nunggu author Bab terbaru yuk baca karya ini juga
dari tadi nerocos mulu
jadi penasaran niih gantengnya kek apa sih Angga ini kok di samain sama Lee min ho🤔🤔
awas sampai kau berulah
mampir juga di karya ku yaa ..
mohon di baca dengan benar tolong jangan di skip....jangan boom like yaa 🙏
saling dukung yukk, jangan lupa yaa mampir juga di karya ku /Smile/