NovelToon NovelToon
Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Perjalanan Pendekar Pedang Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Laghrima~

Dalam dunia persilatan penuh kekerasan, Fang Wei, seorang pemuda lemah, bertransformasi menjadi pendekar tangguh untuk membalas dendam atas kehancuran Sekte Vila Bambu Giok. Dengan bimbingan misterius Cheng Qing, Fang Wei menjelajahi dunia persilatan, menghadapi bahaya, dan menemukan kekuatan sejati.

INI ADALAH KISAH SETELAH RIBUAN TAHUN SETELAH KISAH XIAO CHEN (LPN)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laghrima~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sumber Daya

"Apakah mungkin aku bisa melakukannya?" tiba tiba Fang Wei ingin menangis, rasanya mustahil baginya yang bakatnya biasa saja.

"Tidak ada salahnya menaruh harapan, kau masih muda."

Cheng Qing meyakinkan jika berusaha pasti ada hasil, dulu tuannya keadaannya hampir sama. Kehilangan inti emas yang menjadi penyokong kekuatan spritual yang hampir mustahil baginya untuk mencapai puncak. Namun Tuannya tidak pernah pesimis, hingga akhirnya berhasil menjadi kultivator yang ahli di penggunaan jimat serta trik menarik roh untuk digunakan sebagai senjata.

"Tidak ada yang mustahil, kau hanya perlu berusaha lebih keras. Itu saja!" Cheng Qing mencoba menyemangati, tapi alasan utamanya Cheng Qing tidak ingin tinggal di tempat itu lebih lama.

Tinggal di tempat tampa cahaya matahari itu selama ribuan tahun membuatnya muak. Cheng Qing yang beruntung karena adanya peluang oleh Fang Wei tidak ingin menyia nyiakannya walau sempat kecewa karena pemuda itu lemah.

"Demi pembalasan! Aku tidak akan membuat pengorbanan Sekteku sia sia!"

Fang Wei membulatkan tekat, lagi pula dirinya masih muda dan tidak ada salahnya mencoba walau rasanya hampir mustahil.

Mengikuti arahan Cheng Qing yang menunjukkan tempat tempat sumber daya yang cukup dekat dengan lokasi mereka, Cheng Qing tidak menyarankan Fang Wei pergi ke tempat yang jauh dari lokasi Telaga Salju karena di luar dari area itu tentu banyak siluman ratusan bahkan bisa saja ratu siluman. Melihat tingkat bela diri Fang Wei sekarang tempat itu tidak ada bedanya menyetor nyawa saja.

Di tempat pertama sebuah danau berwarna hijau terang yang mengeluarkan asap serta terlihat di pinggir danau itu terdapat sebuah tanaman rimbun dengan buah mirip anggur berwarna merah yang lebat, Cheng Qing menjelaskan kalau buah itu adalah sumber daya yang bagus meningkatkan tulang dan bisa membersihkan hal tidak murni dari tubuh. Lebih tepatnya bisa digunakan sebagai sebagian penawar racun.

"Sehebat itu? Kenapa aku tidak pernah mendengarnya?" Fang Wei manaikkan alisnya, ada sedikit trauma pada kelakuan Cheng Qing sebelumnya.

"Kau tidak percaya?" Cheng Qing melipat tangannya, "Itu terserah padamu, tapi lupakan mimpimu yang konyol itu." Cheng Qing mengdengus kesal.

Fang Wei menggaruk kepalanya setelah mendengar penjelasan Cheng Qing bahwa sulit untuk pendekar untuk meningkatkan bela dirinya ke tingkat yang lebih tinggi jika banyak kotoran serta ketidak murnian di tubuhnya.

"Makan saja buah itu dan berendam di dalam danau itu!" Cheng Qing menunjuk danau yang masih mengepulkan asap.

"Buah itu bagus untuk tulangmu dan danau itu akan membantumu membersihkan sumsum tulang dan hal tidak murni di tubuhmu." Setelah berkata seperti itu, Cheng Qing berubah menjadi asap dan masuk ke dalam seruling di pinggang Fang Wei.

Fang Wei membuka mulutnya namun tidak ada kata kata yang keluar, dirinya hanya menarik nafas panjang lalu menghela nafas pelan. Kali ini Fang Wei hanya bisa meyakinkan dirinya demi menjadi kuat secepat mungkin.

Jika melihat kehancuran Sektenya Fang Wei cukup yakin Sekte lain dari aliran putih-netral mengalami nasib yang sama bahkan lebih parahnya bisa jadi Lembah Seribu Bunga juga mengalami nasib yang sama.

Lembah Seribu Bunga sendiri merupakan Sekte netral yang lokasi mereka menyamai kota besar, Sekte itu sangat terkenal dengan Lembah mereka yang dipenuhi ribuan bunga sesuai namanya, banyak rumor yang mengatakan kalau Sekte itu bisa jadi menyimpan pusaka berharga maupun hal berharga lainnya mengingat Lembah itu selalu memekarkan bunganya tampa layu di musim manapun.

Lembah Seribu Bunga biasanya membuka hak kunjungan sekali setiap setahun serta penerimaan murid, Fang Wei sendiri juga mendegar tentang hubungan baik Sektenya dengan Lembah Seribu Bunga. Bukan tampa sebab, dulu cucu dari pemimpin Lembah itu pernah di tolong oleh Tetua Sektenya ketika sedang menjalankan misi dan terluka parah beruntungnya dia ditemukan sebelum terlambat oleh Tetua Sekte Vila Bambu Giok dan dibawa ke Sekte untuk dirawat.

Namun setelah kehancuran Sektenya, Lembah Seribu Bunga tidak mengirim bantuan mereka menguatkan pikiran Fang Wei jika Lembah itu pastilah mengalami insiden yang sama.

"Andai aku bisa mengulang waktu..." gumam Fang Wei, dirinya menyadari pemikiran itu tidak akan mungkin terjadi jadi sia sia saja mengharapkannya.

Fang Wei tidak memikirkannya lebih jauh, lagi pula prioritas utamanya sekarang adalah menjadi cukup kuat untuk pembalasannya nanti.

Fang Wei mengamati lebih lama buah di hadapannya sebelum meraih satu tangkai dan di bawa ke dekat danau. Fang Wei mengulurkan tangannya untuk menyentuh air danau itu yang membuatnya dengan cepat menarik tangannya serta meniupnya dengan panik setelah bersentuhan dengan airnya.

Fang Wei menelan ludahnya, tidak terduga air danau itu sangat panas seperti air yang mendidih walau permukaan airnya tetap tenang dan hanya terus megeluarkan asap. Fang Wei merasa bersyukur mengecek air itu terlebih dahulu sebelum berendam di dalamanya.

Ditengah kebingungannya, asap hitam tiba tiba mengepul keluar dari dalam seruling. Cheng Qing muncul sambil menguap lalu menatap Fang Wei yang wajahnya terlihat seperti domba yang akan menemui ajalnya.

"Kau masih belum melakukannya?" Cheng Qing memasang wajah heran.

"Kau ingin merebusku? Air danau ini terasa mendidih." Fang Wei menunjuk Chen Qing dengan geram.

"Ha? Menurutku itu hangat, setidaknya tidak membuatmu langsung mati."

"Apa maksudmu?!" Fang Wei melotot, menurutnya Cheng Qing hanya pandai bicara.

"Apa aku salah lagi?" Cheng Qing memiringkan kepalanya, "Mungkin kau berhalusinasi, asap itu memang bisa menyebabkan hal itu."

Cheng Qing menjelaskan kalau asap danau itu mengandung racun halusinasi bila terlalu lama menghirupnya dan menyebabkan seseorang berhalusinasi berdasarkan pikirannya.

Fang Wei merasa kurang yakin namun Cheng Qing meyakinkannya jika hal itu wajar, tampa berpikir terlalu jauh Fang Wei memilih percaya pada akhirnya.

Fang Wei meraih satu buah anggur itu dan bersiap memakannya, berharap buah itu tidak lagi sama dengan buah yang terakhir kali dibawah Cheng Qing.

"Oh ya, bila perlu minum sekalian air danau itu! Itu lebih manjur." ucap Cheng Qing sebelum kembali berubah menjadi asap dan masuk ke dalam seruling.

Fang Wei memasukkan buah itu ke dalam mulutnya secara perlahan sambil menutup matanya. Cheng Qing yang memperhatikannya dari dalam seruling tersenyum penuh makna.

"Humphm!" Fang Wei membulatkan matanya ketika cairan buah anggur itu pecah dan memenuhi lidahnya, rasa pedas yang belum pernah dirasakan Fang Wei menyerang seluruh tubuhnya setelah menelan sedikit cairan itu.

Fang Wei memuntahkan sisa anggur itu dari mulutnya sebelum berguling kesana kemari, kepalanya serasa ingin pecah dan telinganya berdengenging.

"Apa yang kau tunggu?! Masuk ke danau dan serap nutrisinya!" Cheng Qing muncul secara tiba tiba dan meneriaki Fang Wei.

Entah karena rasa pedas atau tidak bisa berpikir logis lagi, Fang Wei menceburkan dirinya di danau itu sialnya tempatnya jatuh rupanya cukup dalam.

Fang Wei muncul di permukaan danau dengan terengah enggah dan berusaha mencapai tempat yang lebih dangkal lalu menyerap semua nutrisi anggur tadi dan mempokuskan perhatian penuhnya.

"Aia, betapa malang nasibnya..." Cheng Qing menutup sebelah matanya yang tertutup poni, tidak menyangka reaksi Fang Wei diluar perkiraannya.

Sementara Fang Wei bisa merasakan tulangnya berbunyi secara bertahap serta sela sela kulitnya terasa mengeluarkan sesuatu yang berbau. Di tengah rasa sakit yang menyerangnya, Fang Wei menyimpan kemarahan yang akan ditujukannya nanti kepada Cheng Qing.

***

Terima kasih untuk yang sudah mampir dan membaca LPPN, mungkin ada yang berpikir ada sedikit kesamaan dengan buahan di LPN ya? Iya saya memang terimpirasi dari sana, saya salah satu fans lama Kak Ron. Sudah bertahun tahun rasanya penantian menunggu LPN lanjut lagi ya.

LPPN akan lanjut setiap hari... Terima kasih sekali lagi buat yang sudah mampir dan baca serta meninggalkan likenya. Itu sangat membantu :)

1
Wine And Tobacco's
Good
Wine And Tobacco's
Nice.
Mistar Efendi
nice Thor👌
Anjaz Milian
semangat
Anjaz Milian
semangat terus thor
ahmat saepuloh
karya yang bagus
Alfero Septiawan
mantabbb
Wine And Tobacco's
Tulis aja dulu. Combine dgn semua imajinasi 💪
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu thor
ahmat saepuloh
semoga sehat selalu
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
bagus
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
semangat
ahmat saepuloh
ok
ahmat saepuloh
mantep
ahmat saepuloh
sip lah lanjutkan aku mendukungmu
afifo maning
mantap. semangat sampai tamat
ahmat saepuloh
lanjutkan yg puanjang
Anjaz Milian
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!