NovelToon NovelToon
Dihianati Calon Suami, Dicintai Suami Dadakan

Dihianati Calon Suami, Dicintai Suami Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Pengantin Pengganti Konglomerat
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Kimberly adalah seorang pengantin yang memasuki altar pernikahannya, namun terkejut di atas altar itu sudah ada adik angkatnya bersama calon suaminya yang telah bertukar cincin.

"Maafkan Aku, aku sudah salah. Akulah yang merayu Kak Ramon sampai akhirnya aku hamil 1 bulan dan,, dann,,, terpaksa hari ini kami,,," ucapan adik angkat Kimberly yang menggantikannya menikah, sungguh di luar dugaan!

Ternyata selama ini, semua orang telah menipunya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Hadiah dari Tuan besar Genandra

"Ini daftar selebriti yang akan hadir di acara penyambutan anda hari Sabtu depan," sang asisten menyerahkan sebuah dokumen pada Steven yang sedang duduk di ruang tamu apartemennya.

Steven menerima dokumen tersebut dan membacanya, bersamaan dengan Kimberly yang muncul dari belakang sambil membawa nampan berisi segelas jus jeruk.

"Kau pasti lelah, minumlah ini," ucap Kimberly meletakkan segelas jus jeruk itu di hadapan sang asisten.

"Terima kasih nyonya," ucap sang asisten dijawab anggukan pelan Kimberly sebelum Kimberly duduk di samping suaminya.

Dia ikut memperhatikan daftar nama selebriti pada dokumen yang sedang dipegang oleh Steven.

"Aku bisa menghapus siapapun dari daftar ini jika kau menginginkannya," kata Steven sambil mengulurkan tangan memainkan rambut panjang istrinya.

"Memangnya siapa yang ingin kau hapus?" Tanya Kimberly sambil mengambil dokumen tersebut dan melihat semua isinya, tatapannya terhenti ketika melihat salah satu daftar selebriti yang akan hadir ialah adik angkatnya, Berlian.

"Misalnya salah satu kutu parasit di sana, Bagaimana menurutmu?" Steven mengulurkan jari telunjuknya menunjuk satu nama yang saat itu juga sementara dilihat oleh Kimberly.

Ucapan suaminya itu membuat Kimberly tersenyum, dia cukup terhibur.

"Mana ada kutu yang jadi selebriti? Kau tidak perlu menghapusnya, aku baik-baik saja," ucap Kimberly.

"Benarkah? Aku dengar pria bernama Ramon juga akan hadir di acara itu, mungkin akan datang bersama-sama," ucap Steven.

"Seharusnya begitu, mereka sepasang suami istri. Pasti sudah menyiapkan pakaian pasangan," ucap Kimberly sambil meletakkan dokumen ke atas meja, tampak tidak terlalu mempedulikan daftar selebriti yang ada di sana.

Tetapi Steven yang mendengar ucapan istrinya, Dia menatap sang istri dengan sorot mata dipenuhi ide.

Setelah beberapa detik, Steven berkata, "Haruskah Kita juga melakukan hal yang sama? Pakaian pasangan--"

"Kenapa suamiku sangat mudah terpancing?" Kening Kimberly mengerut menatap suaminya, "kau bukan seperti suamiku yang biasanya tetap tenang dan tidak mudah terpancing," kata Kimberly yang merasa bahwa suaminya tampak lebih muda terbawa emosi.

"Tidak, aku akan tetap menyiapkan pakaian yang serasi untuk kita," kata Steven memeluk sang istri dan mendaratkan sebuah ciuman di puncak kepala Kimberly.

Kimberly menyipitkan matanya mendengar ucapan sang suami, namun dia tidak berkata apapun dan hanya membiarkan pria itu melakukan apapun yang diinginkannya.

Lagi pula dia dan sang suami telah sepakat untuk menyembunyikan masalah pernikahan mereka sampai traumanya benar-benar sembuh.

Melihat sang istri tidak berkomentar apapun, maka Steven menatap asistennya sambil berkata, "carikan seorang desainer untuk kami, yang bisa mengerjakan sepasang pakaian dalam waktu seminggu. Tidak, yang bisa melakukannya dalam waktu 3 hari!" Ucap Steven.

"Baik," jawab sang asisten.

"Oh ya," Kimberly tiba-tiba teringat sesuatu, dia berbalik menatap sang suami, "aku berencana menemui kakek di hari Minggu besok. Apakah kau mau ikut?" Tanya Kimberly.

"Aku akan menemanimu," ucap Steven.

"Kata asisten kakek, kakek akan menghadiri acara ulang tahun panti asuhan besok di panti yang sering kami kunjungi saat aku masih berada di Indonesia, jadi kita bisa pergi ke sana untuk bertemu dengannya," ucap Kimberly.

"Apakah aku perlu menyiapkan hadiah untuk kakek?" Tanya Steven.

"Tidak perlu, aku sudah menyiapkannya," ucap Kimberly.

Maka pada keesokan harinya, di sore hari pada pukul 16.00 sepasang suami istri itu berkendara menuju sebuah panti asuhan yang terletak di bagian Timur ibukota.

Melewati jalan berbatu-batu, mereka akhirnya tiba di depan panti asuhan.

Setelah mobil terparkir di bawah sebuah pohon pinus, Kimberly menatap sang suami yang duduk di kursi kemudi, "kau bisa menungguku sebentar di sini, aku tidak ingin kakek terkejut kalau kita memberitahunya secara tiba-tiba tentang hubungan kita," kata Kimberly.

Steven mengangguk, "Baiklah," kata Steven membiarkan sang istri keluar dari mobil sambil membawa hadiah yang sebelumnya telah disiapkan oleh perempuan itu.

Kimberly pun memasuki panti asuhan, melihat di lapangan terdapat beberapa tenda yang di dalamnya diletakkan kursi-kursi. Terlihat ada banyak orang yang hadir di acara tersebut, dan sepertinya seluruh rangkaian acara tersebut disponsori oleh sang kakek karena terlihat dari logo-logo yang terdapat pada tenda dan juga kursi yang ditata di lapangan, semuanya berlogo keluarga Gerandra.

Acaranya sudah berlangsung setengah, dan saat ini anak-anak panti asuhan sedang menampilkan tarian yang menghibur setiap orang yang di hadir di acara tersebut.

Kimberly pun duduk di salah satu kursi kosong, tersenyum memperhatikan anak-anak panti yang tampak gembira di atas panggung berukuran 3 x 4 meter. Mereka menampilkan tarian balet yang manis.

Sampai musik berhenti, barulah anak-anak itu berhenti menari juga, dan mendapat sambutan tepuk tangan dari semua orang.

Prok prok prok...

Sang pembawa acara dengan semangat berjalan ke samping anak-anak, "kami semua anak-anak panti asuhan memiliki mimpi yang sangat besar, dan kedatangan guru balet yang disponsori oleh Tuan Besar Genandra tahun lalu membuat anak-anak memiliki mimpi untuk menjadi seorang penari balet. Mereka berlatih dengan giat, dan mempersiapkan tarian hari ini dengan sepenuh Hati, berharap menghibur semua orang. Secara tulus kami berterima kasih pada Tuan Genandra yang telah membangkitkan mimpi anak-anak," kata sang pembawa acara disambut tepuk tangan orang-orang yang meriang.

Prok prok prok...

Anak-anak tampak senang dengan tepuk tangan tersebut, mereka turun perlahan dari panggung dan kembali ke tempat duduk tanpa memudarkan senyuman di wajah mereka.

"Sebelum masuk ke acara terakhir, kita akan mendengarkan sepatah dua kata dari Tuan Besar Genandra yang menjadi sponsor terbesar panti asuhan Kasih Bunda," ucap pembawa acara membuat kakek Kimberly berdiri menggunakan tongkat, dan dibantu oleh asistennya berjalan ke atas panggung.

Begitu tiba di panggung, Tuan Besar Genandra mengambil mic dari sang asisten, memperhatikan semua orang yang hadir lewat kacamata berbingkai hitam yang membantu memperjelas penglihatannya.

Tatapannya terhenti pada seorang perempuan yang tampak tersenyum ke arahnya, itu adalah cucunya yang sangat ia rindukan.

Seketika, mata Tuan Besar Genandra berkaca-kaca, tatapannya melekat ke arah sang cucu yang tampak mengangguk pelan ke arahnya.

"Hah,,," Tuan Besar Genandra menghela nafas dengan panjang sebelum mendekatkan mic ke bibirnya,, "ini adalah hari yang sangat berbahagia untuk saya. Secara khusus karena saya masih bisa diberi kesempatan untuk hadir di tempat ini, panti asuhan Kasih Bunda yang menjadi tempat cucu saya pertama kalinya bisa melangkah. Dulunya cucu perempuan saya baru bisa berjalan di umurnya yang sudah menginjak 1 tahun 2 bulan, dan di panti asuhan inilah tempat pertama kali dia belajar melangkahkan kaki kecilnya. Ini membuat saya selalu merindukan tempat ini setiap kali mengingat kenangan itu dan merindukan anak-anak panti asuhan di tempat ini yang mengingatkan saya pada cucu perempuan saya. Semoga kedepannya panti asuhan kasih bunda akan terus berkembang dan menjadi rumah bagi anak-anak yang tidak memiliki rumah. Terima kasih untuk seluruh pengurus panti asuhan yang memberikan waktu berharga mereka untuk mengurus anak-anak yang ada di sini dan membimbing mereka untuk menggapai cita-cita. Saya harap semua anak-anak panti bisa mendapatkan kasih sayang di tempat ini dan mendapat perlindungan layaknya dari orang tua mereka di rumah sendiri. Untuk merayakan hari yang berbahagia ini, Saya telah menyiapkan hadiah untuk semua orang, dan juga dana untuk panti asuhan sebesar 100 juta," ucap Tuan Besar Genandra disambut tepuk tangan semua orang.

Prok prok prok...

Tampak anak-anak panti asuhan dan para pengelola panti asuhan bertepuk tangan dengan meriah atas keputusan Tuan Besar Genandra untuk menyumbang di panti asuhan mereka.

Tuan Besar Gernason juga tampak terlihat begitu bahagia, Dia turun dari panggung dengan langkah yang sedikit gemetar membuat Kimberly menggigit Bibir bawahnya melihat kakeknya yang tampak menjadi lebih tua hanya dalam 3 tahun sejak terakhir kali dia bertemu dengannya.

Mata Kimberly berkaca-kaca melihat kakeknya, namun dia berusaha menahan untuk tidak menitikkan air mata dan tetap diam di tempatnya sampai acara hari itu selesai dengan baik.

Kimberly menunggu waktu yang tepat sampai akhirnya dia melihat kakeknya telah duduk sendirian barulah dia menghampiri sang kakek membuat sang kakek langsung berdiri menyambut kedatangan cucunya dan memeluk cucunya dengan hangat.

"Kau sudah kembali! Kau kembali!" Tuan Besar Genandra tidak bisa lagi membendung air matanya, seketika tumpah ruah di dalam pelukan sang cucu.

"Kakek," suara Kimberly sedikit serak.

"Duduklah, duduk, duduk,," Tuan Besar Gernason melepaskan pelukannya pada sang cucu, lalu mereka duduk bersama.

"Kakek percaya kau akan kembali, Kau benar-benar kembali," ucap sang kakek memandangi Kimberly dengan penuh cinta.

"Aku minta maaf sudah membuat kakek khawatir," ucap Kimberly memiliki penyesalan dalam hatinya karena telah pergi tanpa seizin kakeknya.

"Kau tidak perlu meminta maaf! Kakek lah yang salah, 3 tahun yang lalu,,,, kakek--"

"Tidak usah membahasnya, Bukankah sekarang kita bertemu lagi? Yang penting kakek sehat, itu sudah cukup untukku," ucap Kimberly.

Tuan Besar Genandra neng Hela nafas, menatap cucunya dengan mata berbinar, "cucuku sudah semakin dewasa, semakin cantik. Ah,,, kakek melupakan satu hal," Tuan Besar Genandra langsung menatap asistennya membuat sang asisten menganggukkan kepalanya, dan segera membuka tas kerja yang ada di tangannya lalu mengeluarkan sebuah dokumen dan menyerahkannya pada Tuan Besar Gernason.

Kimberly menyipitkan matanya menatap dokumen tersebut, tapi dia tidak mengatakan apapun dan hanya melihat tangan sang kakek yang memegang dokumen Itu tampak gemetar mengulurkan dokumen tersebut padanya.

"Kakek sudah lama menyiapkan ini untukmu. Ambillah," ucap Tuan Besar Genandra.

"Apa ini Kek?" Tanya Kimberly kebingungan.

"Bukalah saat kau pulang nanti, sekarang temani kakek jalan-jalan sebentar di taman," ucap sang kakek membuat Kimberly meletakkan kembali dokumen di tangannya dan membantu sang kakek berdiri menuju taman yang merupakan taman di panti asuhan tempat dia pertama kali melangkahkan kakinya.

Mereka berbincang ringan, seputar masa kecil Kimberly yang dihabiskan di panti asuhan itu setiap akhir pekan bersama dengan anak-anak panti.

Setelah menghabiskan 30 menit berjalan di taman, akhirnya mereka pun berpisah, Kimberly pamit pada kakeknya dan kembali menemui sang suami yang masih menunggu di dalam mobil.

Begitu masuknya mobil, Kimberly duduk sambil berkata, "kakek semakin tua, tangannya terus gemetar."

Steven mengulurkan tangannya mengusap kepala sang istri begitu mendengar suara Kimberly yang tampak gundah.

"Semua orang akan mengalami fase yang sama dengan kakek," ucap Steven.

Kimberly mengangguk, "Aku harap kakek berumur panjang, dia satu-satunya orang yang memperlakukan aku layaknya anggota keluarga. Tiga tahun yang lalu kakek sempat melarangku untuk menikah, tetapi aku bersikeras dan mengabaikan ucapannya. Aku terus merasa bersalah selama 3 tahun terakhir ini, aku,,,".

"Kakek akan sedih jika dia tahu apa yang kau pikirkan sekarang. Yang paling penting adalah masa yang akan kita lewati ke depannya, bukan masa lalu itu," Steven berusaha menghibur sang istri.

Kimberly menggangguk, "kau benar," Kimberly menundukkan kepalanya menatap dokumen yang ada di atas pahanya lalu dia membuka dokumen tersebut dan terkejut mendapati sebuah surat kepemilikan saham di sana.

"Ini,,," seketika mata Kimberly berkaca-kaca.

Awalnya dia memang memiliki saham di awesome entertainment sebanyak 15%, itu adalah warisannya sendiri. Tetapi kemudian di dokumen itu telah tertulis sebanyak 40%, yang artinya 25% saham milik kakeknya telah dipindahkan atas namanya.

"Kakek sangat menyayangimu," ucap Steven memeluk sang istri membuat Kimberly akhirnya menangis haru dalam pelukan suaminya.

"Aku tidak tahu kalau Kakek sangat menyayangiku," kata Kimberly sambil terisak, dia menyesal atas apa yang telah ia lakukan, membuat sang kakek khawatir padanya selama 3 tahun lamanya.

"Kakek pasti selalu menyayangimu," ucap Steven.

Sebelum lanjut, subscribe dulu kali ya....

1
Anii_SN
uda di cekokin apa ni keluarga sama Berlian...
sampai anak kandung pun ga ada arti nya sama sekali....
Anii_SN
ayo Kim bangkit.....
kalahkan rasa trauma itu...
kamu harus bahagia..
Titin Andien
ko blom ada lanjutannya thor
millie ❣
kok lm g up kak???
Indah Darma Indah
lanjut
Safitra
thor kpan update
Irma
semangat Kim
Puji Lestari
semangat author...💪💪💪
Vajar Tri
wohooo nenek gak taw ada bodyguard yang bakal ngamuk liat istri nya di bentak bentak 🤣🤣🤣
Titin Andien
hayooo semangat hancurkan itu ondel onel berlian dan nenek lampir
Titin Andien
ko ada ya keluarga yng ga sayang sama anak dan cucunya aku rasanya pingin geprek deh tuh nenek lampir
Warijah Warijah
Keren Thor novelnya 👍
Lukman Lukman
semangat Kimberly kamu wanita kuat ,buktikan kalau kamu itu benar ,musnahkan parasit yg terus meng gigitmu bermuka dua d depan semua orang,
millie ❣
Jadilah kuat kim semakin loe tertekan buat apa mrk + seneng loe'y menderita buat mentalmu stabil jg kuat buat melawan mrk 💪💪😤😤
millie ❣
Dasar nenek lampir kena serangan jantung or kena struk aja loe gobloknya kebangetan milih cucu org lain drpd cucu kandung kandung sdr semoga dpt karma kalian 😡😡ayo lawan & habisi mrk kim buat mrk miskin n ngemis2 ama loe gedek gue kan.
Safitra
lanjut thor
Lyvia
semamgat thor
Angie Evanz
crazy uppppp......
N~R
ku koq makin Gedeg dengan kelakuan orang tua Kimberly,masa iya buta beneran buta g tau yg sebenarnya sikap berlian seperti apa.sampai anak sendiri saja di perlakukan seperti orang luar yg g ada ikatan darah saja.sungguh keterlaluan.tolong dong Thor bikin mata nya ortu dan nenek nya Kimberly terbuka dan tau sifat asli berlian seperti apa jika dibelakang mereka
N~R
orang tua Kimberly terhasut oleh sikap manis berlian padahal itu adalah sikap licik nya yg sesungguhnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!