Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Meminta Ijin
Kenzo sepertinya setuju dengan Rencana yang diberikan Rey, untuk menghancurkan seseorang maka lakukan dari dalam. Karena akan lebih mudah untuk melakukan segala sesuatunya jika sudah ada jalan. Mungkin Kenzo akan mengatakannya nanti kepada Alana tentang rencananya nanti, dengan begitu dia bisa melihat reaksi Alana seperti apa jika berdekatan dengan wanita lain.
"Rey, sebaiknya kau atur kerja sama kita dengan Perusahaan Malik. Kau pasti sudah tau tugasmu kan? jadi aku tidak perlu menjelaskan nya padamu kan?
"Baik, Tuan akan saya kerjakan. Tapi apakah anda tidak meminta pendapat Alana jika anda akan melakukan kerjasama bersama dengan Bibinya. " Rey memperingatkan.
"Tenang saja sudah aku pikirkan , nanti aku akan mengatakan kepada Alana tentang rencana kita untuk mendekati keluarga Malik. " ujar Kenzo.
Rey merasa lega mendengarnya. Karena bagaimanapun mereka saat ini adalah sepasang suami istri , sudah mencintai ataupun belum yang pasti mereka harus saling berkomunikasi dan jangan pernah ada yang disembunyikan . Agar kelak tidak pernah terjadi masalah pada pernikahan mereka.
"Itu bagus Tuan, setidaknya Anda berkata jujur kepada Alana tentang rencana kita . Dengan begitu dia tidak akan merasa diabaikan , dan merasa jika anda adalah pria baik ya mau memberitahunya. Bagaimanapun kalian adalah suami istri sekarang , komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman di masa mendatang. " Ujar Rey sedikit menasehati.
Kenzo hanya terdiam mendengar dan mencerna setiap kata yang diucapkan oleh Rey. Benar saat ini dia memiliki seorang istri yang harus dia jaga perasaanya walau dia tau mereka belum saling mencintai. Tapi setidaknya dengan komunikasi itu bisa membuat seorang wanita merasa dihargai.
**************
Sesuai ucapannya tadi kepada Alana, Malam ini Kenzo pulang terlambat. Sekita pukul sembilan malam Kenzo baru memasuki rumahnya. Terlihat sepi seperti tidak ada kehidupan di dalamnya. Mungkin semua orang sudah tertidur.
"Kau boleh istirahat disini Rey, agar kamu besok tidak terlambat menjemput ku. " kata Kenzo dan langusng berlalu menuju kekamar nya.
Didalam kamar dia melihat pemandangan indah dimana Alana terlelap di atas sofa. Kalau boleh besar kepala apakah Alana ketiduran karena menunggunya pulang kerja. Kenzo langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti piyama tidur. Dia lalu mendekati Alana dan duduk di sisi sofa yang ditiduri olehnya.
Di tatapnya dalam wanita cantik yang sekarang sudah menjadi istrinya. Ada hati yang harus dia jaga, yaitu hati wanita yang ada di depannya saat ini. Karena dia sudah memutuskan untuk menjalani pernikahan sebenarnya dengannya, bukan sebuah pernikahan kontrak akan berakhir begitu saja.
Kenzo segera menggendong Alana dan memindahkannya ke ranjang agar wanita itu bisa tidur dengan nyaman. Namun saat berada di gendongannya Alana terbangun dan membuka matanya.
"Mas, Ken. udah pulang, maaf aku ketiduran. " ucap Alana seketika saat merasakan tubuhnya melayang di gendongan Kenzo.
Tepat dugaan Kenzo wanita ini memang menunggunya. Apakah sekarang Kenzo bisa berbangga hati karena Alana ternyata menunggu kedatangannya?
"Tidak apa-apa, aku baru datang. Aku lelah sekali hari ini banyak pekerjaan yang aku kerjakan." ujar Kenzo dan merebahkan tubuhnya di samping Alana.
"Malam ini kita tidur dengan tenang, aku tidak akan mengganggumu karena aku sangat mengantuk. " imbuhnya lagi dan sudah mulai memejamkan matanya.
Lega itulah yang dirasakan oleh Alana saat ini , karena tugasnya untuk melayani tidak berlaku untuk malam ini . Mereka pun tidur dengan tenang tanpa acara ritual suami istri , hanya sebuah pelukan yang diberikan Kenzo kepada anak agar wanita itu tidak jauh-jauh darinya .
Namun kelegaan Alana hanya berlangsung semalaman saja . Karena di pagi hari Kenzo kembali menyerangnya sebagai pengganti tadi malam . Dan Alana dibuat terbang beberapa kali oleh kelakuan Kenzo.
"AYo kita mandi, setelah ini ada yang ingin aku bicarakan denganmu ." ajaknya kepada sang istri .
Tapi dengan yakin Alana menolaknya , dia masih lelah dan mengatur nafasnya agar kembali normal . Dia juga tidak ingin kecolongan saat mereka mandi bersama . Ada kemungkinan besar Kenzo akan menyerangnya kembali .
"kau mandi saja dulu Aku akan menyusul nanti , aku akan menyiapkan pakaian untukmu dulu ." kilah Alana yang berisi penolakan .
" Ya sudah terserah kau saja ," Kenzo segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari bekas percintaan mereka .
Alana pun dengan sigap segera membersihkan tempat tidur mereka , dan menyiapkan pakaian ganti untuknya lalu segera keluar dari kamar dengan membawa pakaiannya. Dia akan mandi di kamar tamu. Gerakan Alana kini sangat lincah dan tanpa hambatan karena kondisinya sepertinya sudah pulih dari gempuran sang suami dua hari lalu.
Setelah selesai Alana kembali ke kamarnya dan belum melihat sosok Kenzo di dalam kamar. Wajar saja karena Kenzo sangat lama jika sedang mandi. Sambil menunggu Kenzo, Alana mulai mematut dirinya di depan cermin.
Tak lama Kenzo keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang terlihat sangat segar, dengan tetesan air yang jatuh dari rambutnya. Benar-benar sangat menyegarkan mata.
"Kau sudah mandi? " tanya Kenzo saat melihat Alana sudah berganti pakaian dengan rambut basahnya.
"Hhmm, iya. Aku sudah mandi di kamar tamu tadi. " jawab Alana sambil mengeringkan rambutnya.
Kenzo geleng-geleng kepala mendengar ucapan Alana, dia bukannya tidak tau pemikiran Alana yang mungkin mengira kalau dia akan menyerangnya di kamar mandi. Tapi sudahlah. Dia lalu mulai memakai pakaian yang di siapkan satu persatu oleh istrinya,ini adalah pertama kalinya Kenzo disiapkan pakaian kerja seperti ini. Dia jadi sedikit terharu mendapatkan ini semua,
Alana hanya memperhatikan apa yang dilakukan oleh suaminya. Sangat sempurna saat Kenzo memakai pakaian kerjanya, dia terlihat berkali-kali lipat lebih tampan dan sangat berwibawa.
"Alana jangan hanya memperhatikan ku dari kaca, bantu aku memasang dasi ini. kau bisa kan? “ pintanya kepada sang istri.
Alana jadi gelagapan saat tingkahnya diketahui oleh sang pemilik tubuh itu. Dia langsung berdiri dan mendekati Kenzo lalu membantunya memasangkan dadi di leher pria tampan itu.
Kenzo memperhatikan dengan seksama perubahan raut wajah Alana yang berganti-ganti ekspresi. sungguh sangat menggemaskan.
"Alana, ada yang ingin aku katakan kepadamu. "
"Hmm, katakan saja sekarang mas. " ujar Alana tanpa memandang wajah pria yang mengajaknya bicara dan lebih fokus ke dasinya.
"Aku dan Rey sudah memutuskan untuk membantumu mengambil alih perusahaanmu. "
Ara langsung menghentikan gerakannya dan menatap tajam ke arah suaminya, dengan tatapan tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Benarkah? '
" Iya, karena itu aku meminta ijin kepadamu. "
"Ijin, ijin apa? " tanya Alana tak mengerti.
"Untuk masuk ke dalam keluargamu itu, aku harus dekat dengan seseorang. Dan aku bersama Rey sudah menentukan target yang menjadi tujuan kami. " kata Kenzo.
"Siapa? " tanya Alana penasaran, Jangan-jangan wanita yang akan menjadii targetnya adalah tante Dona.
"Sepupumu, Amel "