Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Hari ini adalah hari spesial Sandra,dimana hari ini adalah hari menuju jenjang selanjutnya. Pertama dia lulus dengan nilai terbaik yang kedua dia dilamar oleh sang pujaan hati.
"Assalamualaikum ."
"Waalaikumsalam."Jawab serentak terdengar dari dalam rumah .
"Mari silahkan masuk pak..bu..." Ujar Bibi menyuruh tamunya masuk dengan senyum sumringah.
"Terimakasih sudah menyambut keluarga kami dengan tangan terbuka." Basa basi mama Raka yang bernama Nia membalas sambutan dari keluarga Sandra.
"Wah,ga nyangka ponakan saya akan dipersunting oleh keluarga terhormat seperti bapak dan ibu. Ayo,silahkan duduk.Maaf kalau keadaan kami seperti ini. Kenalkan saya Diana bibinya Sandra,kakak dari almarhumah ibunya Sandra,ini suami saya." Ujar bibi memulai perkenalan diri.
Kami saling berjabat tangan memperkenalkan diri masing-masing.
"Maaf juga kalau cuma kami yang menyambut kedatangan keluarga nak Raka,maklum Sandra sudah tidak punya orang tua lagi." Ujar paman.
"Iya pak,kami sudah tahu. Perkenalkan saya papanya Raka,ini istri saya dan yang ini ponakan saya. Maaf kalau kami mendadak datang kesini." pungkas pak Toni.
"Ya ga papa,pak.cYang penting sekarang kita sudah bisa bertemu. Bu panggil Sandra kesini sekarang,katakan padanya tamunya sudah datang." Bibi beringsut dari tempat duduknya mengikuti perintah suaminya.
"Silahkan dicicipi makanannya pak..bu..maaf suguhan ala kadarnya." Ucap paman merendah.
"Iya pak,ini lebih dari cukup.Maaf merepotkan." Sahut pak Toni .
Tak lama tampak Sandra berjalan beriringan dengan bibinya dan langsung menciumi tangan calon mertuanya dengan takdzim.
"Hai sayang...Cantik sekali calon mantu mama. Ayo duduk sini dekat mama." Ujar bu Nia Ramah.
Gadis itu kemudian duduk disebelah calon mama mertuanya.
"Gimana kabar mu sayang? Mama udah ga sabar menunggu hari esok,saat kamu sudah sah jadi istrinya Raka." Kekeh bu Nia.
Sepupu Raka yang bernama Wati, mencebik mendengar perkataan bibinya,yang dinilai terlalu berlebihan. Tadinya ia tidak mau ikut tapi dipaksa.
"Lebay." lirih Wati tapi untung bibiknya ga dengar.
"Mama juga terlihat cantik dan awet muda." puji gadis itu yang membuat bu Nia tersipu.
"Kamu bisa aja sayang. Mama ini udah tua." Kekeh bu Nia tersipu.
"Gimana nak,apakah kamu sudah siap menyandang status baru menjadi istri dan bagian dari keluarga besar kami." Tanya pak Toni pada gadis itu.
"Insya Allah Sandra sudah siap ,pak." jawab Sandra lantang.
"Lalu bagaiman denganmu nak Raka? Apa sudah siap dengan beban yang akan kamu pikul nantinya." Ucap paman balik bertanya.
"Insya Allah saya sudah siap,paman." Jawab Raka yakin.
"Alhamdulillah kalau begitu,tinggal menentukan waktu yang tepat untuk melaksanakan akad nya. Gimana menurut bapak?" Tanya paman kepada papanya Raka.
"Kalau menurut pendapat saya lebih cepat lebih baik disegerakan saja. Saya tidak mau menunda-nunda hal yang baik." Jawab pak Toni.
"Gimana kalau sebulan lagi kita adakan acaranya." Sela bu Nia memberi pendapat.
"Kalau saya setuju aja,bu."Jawab bibi Diana.
"Gimana dengan kalian berdua?" Tanya pak Toni kepada Raka Dan Sandra.
Raka dan Sandra nampak saling pandang,kemudian senyum bahagia terbit di bibir mereka.
"Saya dan Sandra ikut mana yang menurut kalian terbaik aja pa,ma." ujar Raka.
"Untuk resepsi biar kami yang menghubungi WO,jadi keluarga disini ga perlu repot-repot .Tinggal datang aja ke gedung tempat acara akan dilaksanakan."Ujar bu Nia.
"Kami terserah besan saja,tapi kami disini tetap akan mengadakan acara pengajian selamatan berbagi kebahagian dengan keluarga disini. Karna seperti bapak dan ibu ketahui Sandra dibesarkan di lingkungan sini." timpal bibi Diana bahagia akhirnya ponakannya ada yang akan menjaga dan melindungi.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.