Tak ingin adiknya meninggal, Arum Marchelya (18) gadis cantik yang hidup hanya berdua dengan sang adik tirinya itu bersusah payah mencari pinjaman untuk kesembuhan Kamelia yang mengidap penyakit leukemia. Karena biaya berobat tidak mencukupi untuk kesembuhan adiknya, Arum terpaksa memberanikan diri untuk meminjam 100 juta pada Bos Rentenir. Tapi nasib malang menimpanya, Arum yang cantik jelita malah dipaksa untuk menjadi istri keempat Rentenir yang berusia 40 tahun.
Arum yang masih belia langsung menolak hingga ia pun dikejar oleh tujuh Preman. Arum mencoba kabur sebelum tubuhnya diperkosa oleh Preman milik Rentenir itu.
Namun tiba-tiba Arum tidak sengaja bertemu dengan sosok pria misterius. Ia pun meminta pertolongan padanya, berharap selamat dari kejaran tujuh Preman. Tetapi, Arum tidak sangka pria misterius itu menawarkan uang 100 juta apabila ia bersedia melahirkan anak untuknya.
"Lahirkan anak untukku, sayang."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asti Amanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Ibu Angkat Arum
Arum pun membungkuk setengah badan. 'Ma-maaf, Nyonya.' Ia pun bergegas pergi meninggalkan Arleya.
"Cih, kamu rupanya datang juga, Lady Arleya." Mariam berdecih, ia membenci wanita Mafia yang satu itu, ia sudah lama ingin menggulingkan kekuasaan Lady Arleya. Hanya saja, hasutannya pada Edward tidak cukup menjatuhkan tahta Arleya.
Dengan elegan, Arleya duduk di sebelah Barsha lalu menatap datar Mariam. Asisten Braga gemetar berada di antara tiga wanita yang berpengaruh besar ini.
"Tentu saja aku datang untuk menyapa calon besanku," ucap Arleya memegang tangan Istri kedua Edward.
"Besan? Memangnya kamu punya putri?" tanya Mariam menatap tajam.
Sraaak!
Mariam membola dilemparkan kertas-kertas ke wajahnya. Salah satu kertas ia tangkap dan remas kuat-kuat.
"Lady Arleya! Di mana rasa hormatmu padaku! Aku di sini adalah Istri kesayangan Edward, kelian berdua jangan semena-mena padaku. Kedudukanku jauh lebih tinggi dari kalian!" kelakar Mariam menunjuk geram Arleya.
"Oh sorry, tanganku sedang sakit jadi tidak sengaja melemparnya padamu. Apa kamu terluka?" ucap Arleya datar. Mariam mendesis kesal karena Arleya tidak minta maaf. Suasana di dalam ruang baca mulai hitam pekat, aura gelap menyelimuti ketiganya. Asisten Braga mundur perlahan sudah tidak kuat menerima tekanan itu.
"Sudah cukup, kita kemari hanya untuk bicara bukan bertengkar! Sekarang lihatlah isi kertas itu."
Dengan kesal pun, Mariam membacanya. Kedua matanya terbuka lebar-lebar.
'Tidak mungkin,' batin Ratu Mariam menatap Arleya.
"Ini tidak mungkin! Kamu tidak pernah menikah, mana mungkin kamu punya anak!" ujarnya tidak percaya. Barsha pun menjelaskan seperti rencananya dengan Arleya seminggu lalu.
"Kamu mana tahu fakta soal Arleya, ia 20 tahun lalu sudah menikah. Hanya saja, pernikahannya cuma bertahan 2 tahun, padahal Arleya tengah mengandung anak setelah suaminya meninggal. Apa kamu sungguh tidak pernah tahu pernikahannya, Mariam?" jelas Barsha tersenyum miring.
"Barsha, dia mana mungkin tahu kepedihanku dan dia kan pada saat itu tengah berusaha menggoda Edward. Aku turut prihatin Veldemort mendapatkan wanita egois sepertinya. Seharusnya kamulah yang berada di posisinya saat ini, Barsha," sambung Arleya mengelus-elus tangan Barsha.
"Anda tidak usah sedih Arleya, setelah Rayden dan Putrimu menikah, yang berikutnya adalah Putrimu nanti."
Braaak! Mariam marah hingga menggeprak meja. Ia melotot penuh kemarahan.
"Kita lihat saja, keputusan Edward untuk pernikahan ini! Kalian tertawalah sepuasnya, aku Mariam akan menjatuhkan kalian berdua! Cam'kan itu!"
Mariam keluar dengan kekesalan meremas kertas biodata palsu Arum di tangannya. Keduanya terlonjat kaget pintu ruang baca ditutup keras. Arleya mendecak tidak suka dengan tingkah lancang Mariam itu. Sedangkan Barsha menghela nafas lega. Sementara Arum berjalan di lorong-lorong Istana, ia masih ketakutan.
'Menakutkan sekali, aku hampir mau pipis ditatap olehnya.'
Tiba-tiba saja, seseorang menarik pinggulnya dari samping.
'Acchh!'
"Tuan Ray?"
"Shht, jangan berisik, Baby," lirih Rayden bersembunyi di balik pilar ketika Mariam hampir saja melihat Arum.
"Sialan, mereka berdua pasti bersekongkol! Dasar dua wanita siluman, kalian sudah keterlaluan padaku!" celotehnya tidak sadar melewati Arum dan Rayden. Ketika wanita itu pergi, Rayden pun menarik Arum masuk ke dalam ruangan.
Kini keduanya saling berhadapan. Arum menatap penuh wajah Rayden lalu turun melihat kalungnya masih terpasang di leher pria itu. Sontak, Rayden memeluknya dengan erat. Pelukan itu sangat ia rindukan. Arum pun balas memeluknya sambil tersenyum bahagia. Desir kerinduan keduanya pecah juga sore ini.
"Tu-tuan, aku tidak bisa bernafas-"
"Ah, i am sorry, Baby. Kamu baik-baik saja kan? Baby kita di dalam sini sehat kan?" tanya Rayden khawatir.
"Pufft, kami berdua sehat kok, tapi-"
"Tapi apa, Baby? Apa seseorang melukaimu di sini?"
"Tidak ada kok, semua di sini baik banget. Terutama Tante Barsha,"
"Terus, apa yang tapi?"
"Itu, bagaimana kabarmu saat di sana? Kamu tidak terluka, kan? Kamu tidak membunuh orang, kan? Kamu tidak selingkuh, kan? Kamu--"
"Hahaha...." Rayden tertawa terbahak-bahak diintrogasi.
"Kok ketawa sih?"
"Duh, kita belum sah menikah tapi gadisku sudah seperti emak-emak kompleks, hahaha...." tawa Rayden mencubit gemas hidung Arum.
"Ihh aku serius tau!" cetus Arum memonyongkan mulutnya. Melihatnya kesal, Rayden pun menyambar bibir Arum, benda lembut itu sudah lama tidak ia cium.
"Percayalah, aku hanya mencintaimu, Baby."
"Iiih, aku tidak minta cium! Dasar Papa Goblin!" ledek Arum. Ia kesal karena Rayden bagaikan hantu, tiba-tiba nongol begitu saja.
"Dari pada kamu, Mama kelinci, wleeek!" balas Rayden meledek sambil menggelitik. "Hahahaha...."
Keduanya kembali asik berduaan di dalam ruangan itu selama dua jam. Sontak, pintu diketuk oleh seseorang. Keduanya pun panik karena Arum tidak pakai penyamaran.
"Tuan, jangan-jangan itu--"
"Cepat sembunyi!"
"Sembunyi di mana?"
"Nih masuk di kantongku, Baby!"
"Iih, itu bukan kantong Doraemon!"
"Ya sudah, masuk ke dalam kolom meja, cepat!"
Arum pun ngumpet di bawah meja, seketika dua matanya melotot karena Rayden duduk di kursi depannya. Otomatis matanya berpapasan dengan titik phyton Rayden.
Braak!
"Rayden!"
"Mama?" ucap Rayden rupanya itu Barsha bersama Arleya yang masuk.
"Rayden, ayahmu Ed--"
"Ayahku kenapa, Ma?" Rayden bangkit dari kursinya.
"Dia setuju menikahkanmu dengan Arum, kalian tiga hari lagi akan melangsungkan pernikahan resmi," jawab Barsha gembira, tidak seperti Arleya yang diam.
"Sungguh?" Rayden terkejut, begitupun Arum.
"Ya, sekarang Mama sedang cari Arum. Tapi dia tiba-tiba hilang, apa kamu melihatnya?" tanya Barsha ingin memperlihatkan Arum pada Arleya.
Seketika saja, Arum di bawah meja berdiri. Namun bodohnya, kepalanya tidak sengaja berbenturan dengan meja.
Tuk! Adduuh sakit! Arum meringis kesakitan. Ledakan benturan itu mengagetkan Barsha dan Arleya.
"Sayang, kamu tidak apa-apa?" Rayden menarik Arum keluar.
"Hikss... kepalaku sakit," rintih Arum kepalanya benjol. Tatapan Selir Barsha pun menyala-nyala, ia agak kesal melihat keduanya lagi dan lagi berduaan di belakangnya. Tidak seperti Arleya lumayan geli melihat keduanya memiliki cinta yang kuat.
"Apa kamu, Arum?"
Arum pun menoleh, kali ini ia yang terdiam.
"Baby, dia Arleya, Ibu angkatmu nanti," ucap Rayden merangkul Arum.
"Ayolah kamu jawab dia, Baby." Rayden kembali bicara.
"Ya, a-a-aku Arum Marchelya. Senang bertemu anda, Nyonya," ucap Arum gugup.
"Siapa nama Ibumu, Nak?" tanya Lady Arleya mendekat.
"Aku tidak pernah lihat wajah Ibuku dan tahu nama Ibu kandungku, ta-tapi aku ingat nama Ibu tiriku. Beliau, Sekar," jawab Arum tambah gugup.
"Nama ayahmu, apa kamu ingat?" tanya Lady Arleya berhenti tepat di hadapan Arum.
"A-ayahku Marselino Putra."
Deg! Barsha terkejut mendengar nama itu. 'Marselino?'
.......
.......
.......
Jangan Lupa Tinggalkan Like dan komennya, terima ksih, sehat - sehat semua.
Edwar itu keliatan cinta banget sama Elisabeth buktinya dya Samapi sekarang mau membalaskan kematian istrinya...tapi kenapa dya menikah Samapi tiga kali. oke mungkin untuk kedua masuk akal karena anak"nya masih kecil masih butuh yg namanya ibu tapi yg ketiga..gunanya apa? trus kenapa sampai Mariam jadi queen? dan kenapa barsha gak pernah disentuh Edward, om yg ini masuk akal lagi kalau mungkin saat itu Edward masih cinta sama istri pertamanya. tapi yah ketiga .istimewa apa yg dimiliki Mariam , pengertiannya? tapi bukannya barsha juga seperti itu?😌 terlihat dari kedekatan rayden dengannya sedangkan Mariam? trus mandul? darimana Mariam tau sedangkan Edward saja gak pernah menyentuh barsha ..ketiga Edward itukan ketua mafia masa gak tau yg tulus dan tdk? yg mana musuh dan bukan?..
.semua gak nyambung 😪
katanya cinta sama istri pertama kok punya istri sampai tiga. katanya ketua mafia kok bodohnya ketulungan.
trus kata mandul itu karena perkataan Mariam bukan? pertanyaan gw lagi. barsha sdh ada sejak rayden kecil lah Mariam itu baru ada .
trus Edward percaya aja gitu sam aperkaatn Mariam sedangkan Edwar tdk pernah menyentuhnya .darimana dya tau barsha mandul kalau untuk mendapatkan bibit saja gak pernah .
bener" dah Thor ..aneh
trus lo kira marahnya rayden sampai gak kasih makan istrinya ..itu bukan fatal dan bisa langsung dimaafkan?
heheh ceritamu menjatuhkan perasaan danharga diri wanita. sangat RENDAH! dan SAMPAH!
l
aneh banget lu nulis kalimat.😌
terus merebut posisi elisabeth emang queen bisa diberikan untuk orang lain. ini tentang kerajaan bukan meskipun mafia gak cocok bahkan gak nyambung dan gak masuk akal bisa"nya ada mafia dalam kerajaan 🤦 queen kan hanya untuk istri pertama lah yg lain hanya selir..kalau pun ada queen tapi bukan untuk posisi elisabeth. seperti kerajaan inggris ada queen tapi queen lain. ..gw lupa istri kedua pangeran cherles dya itu gelarnya queenn(gak tau gw lupa)
bukannya memberantas musuh kan itu tujuannya, mencari dalang istrinya meninggal lah kok masih mau ya meneruskan kelompoknya. sampai anak yg akan lahir selanjutnya malah disambut sebagai pewaris mafia.
mirisss
trus katanya ayahnya rayden itu sangat mencintai istrinya kok nikah lagi samapi punya istri ketiga .
kalau cinta gak nikah lagi, kalaupun hanya ada istri kedua karena anak"nya saat itu masih kecil dan perlu ibu..masuk akal aja. nah ini istri ketiga ngapain? 😌