Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Anak Kembar
Tapi Emily tidak mempedulikan kebenciannya tumbuh untuk wanita di depannya.
" ANDA BUKAN IBU YANG BAIK BAGAIMANA BISA KAU MENCAMPAKKAN ANAK-ANAK, KAU TIDAK MEMBERINYA NAMA, DAN LEBIH BURUKNYA KAU MEMUKUL MEREKA. AKU JIJIK PADAMU. KAU TAHU DI LUAR SANA TIDAK SEMUA WANITA BISA MENJADI IBU SEPERTI MU CONTOHNYA AKU." ucap Emily sambil tersenyum kecut memikirkan apa yang terjadi pada hidupnya.
Aleyza terkejut mendengar ucapan Emily yang seakan dia adalah orang yang tidak tahu bersyukur. Aleyza langsung berdiri dan melototi Emily.
Emily sama sekali tidak takut ia menatap menantang Aleyza.
" Kau tidak tahu apa itu cinta, aku sangat mencintai Kaisar bahkan aku bisa merelakan apapun demi mendapatkan hati nya lagi. Jadi kau tidak usah menasehati ku. Mana tahu kau cinta sedangkan kekasihmu saja berselingkuh dengan saudara tirimu." Ucap Aleyza yang menyindir Emily.
Ucapan Aleyza membuat Emily tersinggung tapi ia tidak memperlihatkannya. Karena itu membuktikan bahwa hatinya lemah dan itu bukan sifatnya yang menunjukkan kelemahannya.
" Terserah. Kau seorang protagonis yang berubah menjadi antagonis karena kebodohanmu sendiri. Sebab kau lemah tidak bisa melawan kekejaman istana. Tapi tenang saja kau tidak akan merasakannya karena aku yang menepati tubuhmu dan jangan harap kau bisa bertemu dengan ku maupun anak-anak mu atau bisa di sebut anak-anak ku. Jadi sayonara." Ucap Emily yang membalikan badannya sambil melambaikan tangannya tanpa mempedulikan raut wajah Aleyza yang memandang nya tajam.
Tidak berapa lama tubuh Emily di selimuti oleh cahaya putih yang menelan tubuhnya.
......................
" Apa mama baik-baik saja?" Tanya seorang gadis kecil yang duduk di ujung kamar di sebelah kedua saudaranya.
" Aku tidak tahu, lagipula dia orang jahat." Ucap anak laki-laki menjawab pertanyaan kembaran nya
" Kakak kau tidak boleh mengatakan hal itu, dia adalah mama kita." Ucap yang termuda sambil memandang kedua saudaranya dengan polos
Emily merasakan sakit kepada kepalanya dan ketika membuka matanya. Ia melihat tiga anak lucu yang berada di pojokan. Dengan perlahan Emily mencoba bangun.
Mendengar ringisan seseorang anak laki-laki menyadari bahwa ada Mama nya sudah bangun langsung saja ia menampilkan ekspresi takut dan memilih menyembunyikan dirinya di balik tubuh kakak perempuannya.
Emily merasakan ketakutan dari ketiga anak itu meringis dan mengutuk sifat Ayelza terhadap ketiga anaknya yang masih kecil. Dia berdehem sebentar merasakan tenggorokan nya kering.
" Apa aku boleh minta segelas air." Ucap Emily dengan susah payah meminta bantuan setelah tidak melihat air di sekitarnya
Dari ketiga anak kecil itu yang perempuan langsung mengambil segelas air yang ada di atas meja di dekat jendela dan menyerahkannya dengan tangan gemetar. Emily yang melihat nya tersenyum sebelum kemudian meminum air tersebut hingga habis.
" Terima kasih sayang." Ucap Emily sambil tersenyum manis terhadap anak perempuan itu.
Tentu saja anak perempuan beserta kedua saudaranya terkejut melihat baru pertama kalinya Mama nya tersenyum kepada mereka.
" Sama-sama. Jadi apa mama sudah baik-baik saja?" Tanya anak perempuan itu dengan wajah memerah merona malu.
Emily yang melihat nya langsung saja ingin memeluk nya tapi salah satu anak laki-laki menghalanginya.
" Apa yang ingin kau lakukan kepada adikku. Jika kau ingin melukainya kau harus melewati ku terlebih dahulu. Aku tidak akan pernah kau menyentuh adik-adik ku walaupun kau adalah ibu kami." ucap anak laki-laki itu sambil memandang tajam Emily.
Emily yang mendengarnya mengepalkan tangannya mengutuk Aleyza.
" Sialan kau memang ibu terburuk."
Countine...