NovelToon NovelToon
Archduchess Beatrice Estrillda Of Winfrey

Archduchess Beatrice Estrillda Of Winfrey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chykara

Season dua dari novel "AKU KAH ANTAGONISNYA"

tentang perjalanan cinta Beatrice dan Sankara setelah menikah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14 Lelah

Beatrice terbangun karena merasa sangat dingin di punggung nya. Saat dia membuka mata dari balkon yang setengah terbuka sudah sangat gelap gulita, tubuh telanjang Beatrice tidak tertutup sempurna hingga udara super dingin utara menyusup masuk ke kamar nya.

Beatrice merasa sekujur tubuh nya lelah dan sakit, efek dari pertarungan berulang sejak sore tadi saat dia menemani sang suami mandu hingga matahari turun ke peraduan nya pertarungan mereka kembali berulang.

Sankara seperti singa gunung yang berbuka puasa saat melihat mangsa dia melahap nya hingga puas.

Saat akan duduk untuk menutup pintu Beatrice menyesuaikan pandangan nya dalam kegelapan untuk mencari pakaian nya, akhir nya dia ingat kalau baju nya basah kuyup karena di tarik oleh sang suami ke dalan bak mandi dan dia saat ini di kamar sang suami hingga tidak ada satu pun pakaian nya di kamar itu.

Karena itu lah satu satu nya pilihan yang bisa di ambil oleh Beatrice adalah salah satu kemeja putih Sankara yang tergantung di dalam walk in closet milik nya.

Karena perbedaan ukuran tubuh mereka yang mencolok kemeja Sankara seperti mini dress di tubuh mungil Beatrice.

Sembari berjalan menuju pintu balkon untuk menutup nya Beatrice merapikan rambut putih nya berantakan.

Setelah pintu tertutup sempurna, Beatrice berjalan menuju meja setinggi dada untuk menghidupkan lilin sebagai sumber cahaya di kamar tersebut.

Biasa nya sore sore para pelayan akan menghidupkan lampu kristal berbahan bakar minyak di setiap kamar dan ruang utama tapi entah kenapa hari ini tidak ada pelayan yang datang hingga Beatrice hanya mengandalkan cahaya rembulan sebagai sumber cahaya yang masuk melalui ventilasi udara.

Beatrice berhasil menemukan korek api kayu di dalam laci, lalu menghidupkan lilin yang sudah berdiri kokoh di candle holder yang berisi lima buah lilin setinggi sepuluh centimeter masing masing.

Saat kelima lilin menyala kamar Sankara tidak lagi gelap bercahaya dari sinar rembulan. Tapi sudah menghasilkan cahaya temaram.

"Kamu bangun sayang? Jam berapa ini?" suara Sankara mengagetkan Beatrice yang hendak keluar dari kamar nya untuk ke kamar nya sendiri.

Tapi belum sempat Beatrice menjawab dari menara jam di kejauhan berdentang dua kali sebagai pertanda kalau saat itu masih jam dua dini hari.

"Kamu mau kemana?" karena pertanyaan pertama nya terjawab secara tidak sengaja Sankara duduk dan mengganti pertanyaan nya.

"Aku lapar, seperti nya semua orang melupakan kita sejak tadi hingga tidak ada yang memanggil kita untuk makan malam." ucap Beatrice dengan senyum malu malu.

"Dan sebelum itu tentu saja aku harus ganti baju dulu" ucap Beatrice dengan wajah bersemu merah.

"Kenapa harus di ganti kamu terlihat hot dan yummy dengan pakaian itu, aku jadi ingin memakan kamu saja, jika memakan kamu aku rasa rasa nya bisa menahan lapar berminggu minggu rasa nya" ucap Sankara dengan nada menggoda penuh tantangan.

"Jangan bercanda lagi, tubuh ku rasa nya remuk redam karena sejak sore tadi kamu nggak ada capek nya, aku sangat lemas kehilangan tenaga, karena kamu, oleh karena itu aku butuh makanan untuk mengantisipasi serangan mendadak lagi nanti nya, aku ke kamar dulu, para maid yang dinas malam bisa shock jika melihat aku turun menggunakan pakaian mu bahkan tanpa pakaian dalam" ucap Beatrice dengan bibir di runcing kan.

Melihat ekspresi sang istri tawa Sankara meledak.

"O iya sayang, kenapa tidak panggil pelayan aja untuk mempersiapan nya, kita bisa makan di kamar" tanya Sankara

"Aku ingin memasak sesuatu sendiri, lagi pula ini sudah malam para koki pasti sedang istirahat biarkan aku masak sendiri" ucap Beatrice

"Baiklah, tapi aku ingin ikut, aku juga sangat lapar" ucap Sankara

"Bukan nya tadi kata nya sanggup puasa berminggu minggu?" ejek Beatrice dengan bibir yang sedikit di julukan dengan ekspresi lucu.

"Setelah di pikir pikir hari masih gelap kita masih bisa bertarung dua ronde lagi, jadi aku putuskan untuk menambah energi untuk bertarung dengan menyantap masakan kamu" ucap Sankara.

Dia bergegas keluar dari selimut tanpa selembar benang apa pun dan berjalan dengan santai menuju walk in closet lalu memakai baju nya dengan santai.

Bagi Sankara itu biasa tapi tidak bagi Beatrice,  wajah nya lansung bersemu merah melihat tubuh indah dan senjata pamungkas sang suami yang sudah menghajar nya berkali kali sejak sore tadi.

"Aku ke kamar duluan,aku juga harus mengganti pakaian" ucap Beatrice sambil bergegas keluar dengan wajah semerah tomat segar.

Beatrice mengganti pakaian nya dengan gaun tidur panjang berwarna putih semata kaki dengan tali spaghetti berbahan sutra lembut. Bagian luar nya di lapisi dengan kimono sutra berenda dengan warna senada, sebuah tali tipis melingkar di pinggang ramping nya.

"Sudah siap? Ayo kita ke dapur" Sankara sudah berdiri di depan kamar Beatrice sesaat setelah Beatrice menggunakan pakain nya.

Mereka berdua berjalan menyusuri lorong dengan cahaya lilin yang di pegang oleh Sankara.

Beatrice sedikit heran biasa nya lorong lorong akan di terangi cahaya lampu setiap lima meter tapi hari ini gelap gulita.

Beatrice merasa seakan lantai empat menjadi lantai yang menakutkan karena tidak ada nya tanda tanda kehidupan di sini Padahal biasa nya beberapa maid dan butler hilir mudik di sini.

"Kenapa rasa nya lantai ini jadi gelap ya sayang? Kenapa semua maid seakan lupa jika lampu di sini belum di hidup kan sejak sore, padahal biasa nya pukul setengah enam para Maid sudah mulai keliling kastil untuk menghidupkan semua lampu baik yang di kamar kamar, aula maupun lorong tanpa menyisakan satu lampu pun. Tapi kenapa hari ini lantai empat seakan di skip oleh mereka?" ucap Beatrice sambil mengeratkan genggaman nya pada lengan sang suami.

"Mungkin karena kakek" ucap Sankara dengan lembut.

"Kakek?apa Maksud nya kamu Sayang?" tanya Beatrice dengan kening berkerut.

"Mungkin demi memberi kita berdua privasi kakek melarang siapapun naik ke lantai empat. Tapi efek nya semua pekerjaan di lantai empat jadi jadi terhenti" terang Sankara.

"Oh.." ucap Beatrice dengan kepala mengangguk mengerti.

Mereka sampai di dapur di lantai satu, Sankara mendorong pintu dengan daun pintu ganda tersebut dengan tenaga lebih.

Dapur lumayan terang efek empat lampu besar di tiap sudut dan satu lampu di langit Langit hidup semua padahal tidak ada orang yang Beraktivitas di ruang ini malam malam.

"Kamu mau bikin apa,?" tanya Sankara saat melihat Beatrice membongkar lemari penyimpanan dan mengeluarkan beberapa bahan segar.

"Aku mau membuat pasta kuah pedas" ucap Beatrice

Sesungguhnya Walaupun sudah bertahun tahun pindah ke tubuh ini, Beatrice masih sedikit merindukan kehidupan nya sebagai Reina.

Yang yang paling dia rindukan adalah masakan nya, dan di antara semua itu Beatrice paling merindukan mie instan.

Dan Beatrice pernah beberapa kali mencoba membuat dengan menggunakan pasta, Walaupun tidak terlalu mirip tapi lumayan bisa mengobati rasa rindu nya.

Dan hari ini Beatrice berniat membuat itu kembali.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!