Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Dion dan Diana menatap Kaisar seakan tak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut Kaisar. Kaisar ingin menikahi Kayra.
“Apa Kau sudah gila ? Bagaimana dengan Anya ? Kau mau menduakan istri mu ?” tanya Dion menatap nanar pada Kaisar yang sudah hilang akal sehat menurutnya.
“Aku tidak mau dituduh berselingkuh, Aku pun tidak bisa jauh darinya, Ayah, Ibu ! Maafkan Aku mungkin ini akan terbilang gila ! Aku akan menikahinya agar hubungan Kami halal di mata Tuhan !” kata Kaisar dengan tegas.
“KAISAR !”
Diana menatap nanar putranya, ia tak menyangka putranya akan seberani ini pada mereka dalam mengambil keputusan. Dalam hati Diana, ia hanya memikirkan perasaan Anya. Sebab tidak ada seorang wanita yang ikhlas di madu oleh suaminya.
“Aku meminta restu dari kalian, Ayah, Ibu. Hubunganku dengan Anya biarlah menjadi urusan rumah tangga ku, Aku yakin bisa mengurusnya dengan baik dan bersikap adil dengan Anya dan Kayra.” Kata Kaisar, ia sudah memantapkan hatinya untuk menikahi Kayra. Itu lebih baik baginya, dari pada ia terjerumus akan dosa yang tidak pernah ia pikirkan bisa terjadi pada mereka nantinya.
Dion dan Diana hanya bisa diam mendengar ucapan putra mereka. Apa yang bisa mereka perbuat saat ini ? Sebab keputusan dan kehidupan Kaisar hanya dia sendiri yang menjalaninya.
“Tapi setidaknya hubungi dulu Anya, suruh dia pulang. Bicarakan baik-baik padanya, Kaisar.” Ucap Dion melemah, percuma ia menasehati putranya itu sebab tekad Kaisar sudah bulat dan keputusannya tidak bisa diubah lagi.
“Aku sudah berulang kali menghubunginya, Ayah. Tapi Dia selalu mengabaikan ku.” Jawab Kaisar
Diana hanya bisa memijat keningnya, hari ini kepalanya benar-benar di buat sakit oleh putranya sendiri.
Tak lama Kayra datang bersama Kanaya. Kanaya sudah mandi dan cantik begitupun dengan Kayra sudah siap dengan seragam sekolahnya.
Diana dan Dion sampai dibuat melongo ketika tahu kalau Kayra sebenarnya masih sekolah.
“Kamu masih sekolah ?” tanya Diana menatap Kayra dari ujung kaki sampai kepala.
“I..iya Nyonya, Saya masih sekolah kelas XI !” kata Kayra dengan jujur.
“Astaga, Kaisar ! Kau benar-benar membuat Ibu sakit kepala ! Ah sudahlah Mas, Aku mau istirahat !” ucap Diana pada putranya dan suaminya, ia lalu pergi meninggalkan ruang keluarga dan masuk ke dalam kamar tamu untuk menenangkan pikirannya akibat ulah putranya.
Sedangkan Dion hanya diam mengamati bagaimana Kayra memperlakukan Kanaya dan juga interaksi Kaisar pada Kayra.
“Kau mau pergi sekolah ?” tanya Kaisar
“Iya Tuan.” Ucap Kayra menundukkan wajahnya takut melihat wajah Ayah Kaisar.
“Pergilah, biar Kanaya bersama Ku !” Kaisar mengambil Kanaya dari tangan Kayra, dan Kayra pamit dari hadapan Kaisar dan Dion.
Kanaya kemudian duduk di sofa sembari meminum susunya pada botol susu. Dion tahu apa yang dibutuhkan oleh putranya saat ini adalah seorang istri yang patuh akan perintah suaminya. Sedangkan Anya tak bisa berlaku demikian di rumah tangga mereka.
Ketenangan dalam rumah tangga itu sangatlah penting. Mungkin Kaisar tak mendapatkan itu ketika bersama Anya.
“Apa Kau benar-benar mencintainya, Kaisar ?” tanya Dion menatap Kaisar.
“Iya Ayah.” Jawab Kaisar
Dion menghela nafasnya, sekuat apapun ia menyuruh atau berusaha memisahkan Kaisar dan Kayra, pasti Kaisar akan berupaya untuk bersatu dengan Kayra apapun yang terjadi, karena Dion bisa melihat kesungguhan di mata Kaisar.
“Baik, Ayah akan merestui kalian !” kata Dion kemudian ia berdiri dari duduknya. Kaisar sampai mendongakkan wajahnya melihat Ayahnya setelah Ayahnya mengatakan hal demikian padanya.
“Ayah…?”
“Tunggu apalagi ? Halal kan gadis itu, seperti katamu jangan terlalu lama memupuk dosa ! Lebih baik menikah dari pada berselingkuh ! Tapi Ayah tidak ingin menantu yang tidak punya masa depan ! Kau harus bertanggung jawab akan masa depannya !” kata Dion dengan tegas.
Kaisar menarik bibirnya membentuk senyuman, tentu saja ia memikirkan masa depan Kayra. Ia sudah berencana akan memberikan kehidupan dan pendidikan yang baik untuk Kayra.
“Insyaallah, Ayah.”
...****************...