Tampan, Kaya, dingin, dan Cuek
Itulah yang bisa menggambarkan sosok Aston Max Matthew yang hampir sempurna. Siapa yang tidak mengenal sosok Aston yang begitu banyak di sukai kaum hawa siapapun yang melihatnya pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya. Tapi yang mengenal Aston dia adalah pria yang pemarah, suka mengatur, cuek dan tidak suka jika ucapannya di tentang.
Cantik, Polos, dan Pendiam
Seperti itulah sosok wanita bernama Ayana Yovanka, Wanita yang sudah mandiri sejak kepergian ayahnya yang sudah lama meninggal. Di mana Ayana harus bekerja keras untuk pengobatan sang bunda yang sudah lama sakit. Namun takdir berkata lain ketika saat Ayana di pertemukan dengan pria yang bernama Aston yang mengubah semua takdirnya.
Tapi di suatu kejadian membuat mereka menjadi dekat, akankah kisah mereka seperti kisah novel yang berakhir happy ending atau malah menjadi sad ending?
Ikutin cerita Marriage With CEO.
Update sesuka hati❤️
Start 14 Desember 2024
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dwinabila04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Marriage With CEO | 4. Yes, I agree to marry you
Aston mengajak Ayana ke suatu tempat di mana hanya mereka berdua berada. Tujuan ini agar mereka bisa berbicara dengan nyaman tanpa ada gangguan dari siapapun itu termaksud orang yang tidak Aston inginkan hadir di dalam pembicaraan mereka. Di sinilah mereka berada di sebuah taman rumah sakit yang cukup tenang untuk mereka mengobrol.
"Aku akan memberitahu apa saja syarat yang akan aku ajukan kepadamu, namun aku tidak ingin kamu berbicara dulu atau memotong ucapanku sebelum aku menyelesaikan ucapan ku."
"Baik, aku setuju."
"Kamu memerlukan uang lima ratus juta bukan untuk operasi orangtuamu, aku bisa memberikan uang itu sekarang dan aku juga bisa mencarikan dokter spesialis kanker yang di derita oleh orangtua, namun kamu harus memenuhi persyaratan yang saya ajukan kepadamu." jelas Aston.
"Menikahlah denganku." Tambah Aston.
Mata Ayana terbuka sempurna saat mendengar ucapan Aston yang terakhir. Apa syarat itu yang harus Ayana penuhi agar orangtuanya bisa operasi.
"Bagimana apa kamu setuju?" tanya Aston memastikan.
Ayana menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskan. "Iya, saya setuju menikah dengan anda." Jawab Ayana.
Aston tersenyum senang ketika Ayana akhirnya setuju untuk menikah dengannya.
"Baiklah itu syarat yang pertama ada beberapa syarat lagi yang harus kamu lakukan,"
"Apa itu?" tanya Ayana.
Aston memberikan sebuah berkas berwarna coklat kepada Ayana.
"Apa ini?"
"Bukalah."
Ayana menuruti perintah Aston untuk membuka amplop coklat yang Aston berikan kepadanya.
Dengan seksama Ayana membaca isi persyaratan yang Aston ajukan kepadanya.
Nikah kontrak
* Aston Max Matthew pihak pertama
*Ayana Yovanka pihak kedua
1. Jangka waktu pernikahan adalah dua tahun.
2. Jika selama dua tahun pihak kedua tidak hamil maka pihak pertama bisa mengakhiri pernikahan.
3. Pihak pertama akan memberikan hartanya sebesar 100% kepada pihak kedua.
4. Jika jangka waktu pernikahan sudah mencapai dua tahun maka hak asuh anak akan jatuh kepada pihak pertama.
5. Pihak kedua tidak boleh memiliki hubungan dengan orang lain selain dengan pihak pertama.
6. Biaya hidup selama waktu pernikahan akan di tanggung oleh pihak pertama.
7. Persyaratan ini tidak boleh bocor.
8. Pihak kedua tidak boleh ikut campur urusan pihak pertama.
9. Pihak kedua jika sudah menikah di harusnya keluar dari pekerjaannya.
10. Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa berakting selayaknya suami istri.
11. Pihak pertama boleh meminta haknya sebagai seorang suami dan pihak kedua tidak boleh menolak.
12. Setelah kontrak berakhir pihak pertama akan memberikan rumah kepada pihak kedua.
13. Pihak pertama dan pihak kedua tidak boleh melanggar peraturan yang sudah dibuat.
Ayana tercengang saat membaca persyaratan yang Aston ajukan kepadanya, di mana syarat itu hanya menguntungkan Aston saja. Di tambah lagi dengan hak asuh anak yang akan jatuh ke tangan Aston di mana Ayana sebenarnya tidak rela akan hal itu.
"Bagaimana apa kamu sudah setuju dengan persyaratan yang aku berikan?" tanya Aston.
"Apa anda gila dengan mengajukan persyaratan ini kepadaku?" ucap Ayana dengan amarah.
"Aku tidak setuju." Ayana pergi meninggalkan Aston.
"Tunggu." Ucap Aston menghentikan Ayana.
Aston menyodorkan kartu namanya kepada Ayana. "Jika kamu berubah pikiran kamu bisa menghubungiku."
"Aku tidak akan menghubungimu!"
"Apa dia sudah gila memberi persyaratan yang tidak masuk akal seperti itu." Air mata Ayana kembali menetes lagi harus bagimana ia sekarang.
Terduduk lemas di kursi depan kamar sang bunda sambil memikirkan cara bagaimana Ayana harus mendapatkan yang lima ratus juta dalam semalam.
Aston yang melihat Ayana hanya diam tanpa ingin menghampirinya. Memang terbilang kejam karena sudah memberikan persyaratan yang tidak masuk akan namun semua ini Aston lakukan karena ia hanya menginginkan anak saja karena untuk jatuh cinta lagi itu tidak mungkin akan Aston rasakan lagi setelah penghianatan mantan kekasihnya dulu.
...•••...
Ayana menatap bulan dengan perasaan sedih. Ayana begitu sedih karena tidak bisa menjadi anak yang berbakti kepada orangtuanya. Terbukti sekarang Ayana tidak bisa berbuat apa-apa.
Ayana mengenggam tangan sang bunda yang terbebas dari selang infus. Ayana mengusap tangan yang begitu lemah yang terbaring di atas tempat tidur.
"Ayana." Panggil Dokter Tedi.
"Iya, Dok."
"Bagimana Ayana? Apa kamu sudah mendapatkan uang untuk operasi orangtuamu?" tanya Dokter Tedi.
Ayana menggelengkan kepalanya.
"Bundamu harus segera di operasi karena kondisinya yang semakin menurun," ucap Dokter Tedi.
"Semua keputusan ada di tanganmu Ayana," tambah Dokter Tedi.
Sepeninggalnya dokter Tedi. Ayana terduduk lemas. Kenapa nasibnya menjadi seperti ini. Kenapa ujian yang tuhan berikan kepada Ayana berikan begitu berat.
Ayana merogoh kantong jaketnya di mana ada nama dan nomer Aston.
Ayana menekan nomer ponsel Aston.
"Halo." sahut Aston dari seberang.
"Kita bertemu di taman tadi." ucap Ayana langsung mematikan panggilan telfon.
Ayana berjalan menuju ke taman tempat mereka bertemu tadi sebelumnya. Cukup lama Ayana menunggu akhirnya Aston datang dengan memakai kaos hitam juga celana jeans berwarna abu-abu.
"Apa kamu setuju dengan persyaratan itu?" tanya Aston to the points.
"Tidak. Ada beberapa tambahan yang ingin aku ajukan ke persyaratan ini."
"Silahkan kamu isi atau kamu ubah jika menurutmu itu memberatkan mu."
Nikah kontrak
* Aston Max Matthew pihak pertama
*Ayana Yovanka pihak kedua
1. Jangka waktu pernikahan adalah dua tahun.
2. Jika selama dua tahun pihak kedua tidak hamil maka pihak pertama bisa mengakhiri pernikahan.
3. Pihak pertama akan memberikan hartanya sebesar 100% kepada pihak kedua.
4. Jika jangka waktu pernikahan sudah mencapai dua tahun maka hak asuh anak jatuh kepada pihak pertama.
5. Pihak kedua tidak boleh memiliki hubungan dengan orang lain selain dengan pihak pertama.
6. Biaya hidup selama waktu pernikahan akan di tanggung oleh pihak pertama.
7. Persyaratan ini tidak boleh bocor.
8. Pihak kedua tidak boleh ikut campur urusan pihak pertama.
9. Pihak kedua jika sudah menikah di harusnya keluar dari pekerjaannya.
10. Pihak pertama dan pihak kedua harus bisa berakting selayaknya suami istri.
11. Pihak pertama boleh meminta haknya sebagai seorang suami dan pihak kedua tidak boleh menolak.
12. Setelah kontrak berakhir pihak pertama akan memberikan rumah kepada pihak kedua.
13. Pihak pertama dan pihak kedua tidak boleh melanggar peraturan yang sudah dibuat.
14. Jika pihak pertama berselingkuh maka hak asuh anak akan jatuh ke tangan pihak kedua.
15. Jika pihak pertama melakukan kekerasan maka pihak kedua bisa mengajukan perceraian dan juga semua akses yang pihak pertama berikan tidak boleh di ambil kembali juga hak asuh anak akan jatuh kepada pihak kedua.
Ayana menyerahkan surat perjanjian itu kepada Aston untuk di bacanya kembali.
"Nomer empat belas ini tidak akan terjadi kepadaku karena aku tipe pria yang setia," ucap Aston dengan bangga.
Ayana terkekeh mendengar ucapan Aston. "Lalu apa aku harus tanda tangan?" tanya Ayana.
"Iya, kita berdua harus tanda tangan di atas materai yang sudah aku letakkan di surat perjanjian itu."
"Apa setelah ini aku mendapatkan apa yang sudah anda janjikan kepadaku?" tanya Ayana lagi.
"Pasti."
Ayana membubuhkan tandatangannya di kertas persyaratan itu, setelah Ayana selesai giliran Aston lah yang membubuhkan tandatangannya.
"Surat perjanjian ini kita simpan masing-masing, namun jangan sampai orang lain mengetahuinya." Aston menyerahkan surat itu kepada Ayana.
"Setelah operasi orangtuamu selesai maka kita akan melaksanakan pernikahan kita. Namun sebelum itu kamu harus ku perkenalkan kepada keluargaku."
Ayana mengangguk kepalanya bertanda setuju dengan ucapan Aston.
"Walaupun kita menikah kontrak acara pernikahan kita akan di adakan besar-besaran."
"Kenapa tidak menikah secara sederhana saja?" tanya Ayana.
"Itu tidak mungkin akan terlaksana karena kolega dari keluarga ku begitu banyak dan kedua orangtuaku pun akan mengadakan pesta yang mewah untukku," jawab Aston.
"Baiklah terserah anda saja," ucap Ayana.
"Kita berangkat sekarang ke Amerika untuk melakukan operasi orangtuamu," ujar Aston.
"Apa harus malam ini?" tanya Ayana.
"Lalu kamu akan menunggu hingga pagi? Itu tidak mungkin. Kamu tenang saja semua sudah di urus oleh asistenku."
Ayana mengangguk kepalanya bertanda mengerti. Seperti yang Aston katakan jika mereka akan melakukan operasi orangtua Ayana di Amerika.
Beberapa orang yang mengenal Aston tersenyum kagum menatap ketampanan Aston yang bagi mereka Aston adalah tipe cowok idaman para wanita. Sedangkan Ayana hanya diam saja di samping Aston.
Setelah semua urusan di rumah sakit sebelumnya sudah selesai barulah mereka pergi untuk menuju ke rumah sakit yang Aston rekomendasikan untuk sang bunda. Butuh waktu empat puluh menit untuk sampai di sebuah bandara.
Ayana begitu kagum dengan apa yang ia lihat sekarang. Di mana Ayana berada di bandara milik Aston sendiri. Tak terbayangkan bagaimana kekayaan yang keluarga Matthew milik sekarang.
Mulut Ayana tidak berhenti mengeluarkan kalimat wow karena kagum dengan apa yang ia lihat sekarang.
"Kamu masuk dulu," ujar Aston.
"Lalu bundaku?" tanya Ayana.
"Masuk dulu," tekan Aston kepada Ayana yang membuatnya langsung masuk.
"Dasar om-om gila," gumam Ayana.
"Ngomong apa kamu tadi?"
"Hah? Apa? Gak ada ngomong apa-apa kok."
Semua sudah Aston urus dan sekarang mereka berangkat untuk menuju ke Amerika untuk melakukan operasi orangtua Ayana.
Ayana mengenggam tangan sang bunda yang cukup dingin. "Bunda yang kuat ya sebentar lagi bunda akan sembuh."
#Ini adalah wajah para tokoh utama
Ayana Yovanka ☝️
Aston Max Matthew ☝️