Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. mengkhawatirkan
Begitu juga dengan Melvin, mereka berdua turun dari dalam mobil dan menghampiri motor tersebut. Dan benar saja, di balik pohon itu ada seorang gadis yang menyandarkan punggung dan kepalanya di pohon tersebut. Tatapannya mengarah ke depan jauh melanglang buana.
"Julia..!!!"seru Raka dan Melvin secara bersamaan. Julia yang tak menyadari kedatangan mereka itu sontak terkejut dan langsung mengarahkan pandangannya ke arah kedua saudaranya itu.
"Eh, pada ngapain Di sini..?? Kok Julia tak melihat keberadaan Kakak berdua..?" Ujar Julia sambil mengerutkan keningnya. sontak Julia langsung berdiri dari posisi duduknya.
Ia juga bertanya kepada kedua kakaknya itu. Raka yang masih sedikit ngos-ngosan tersenyum melihat adiknya. Begitu juga dengan Melvin. Melvin yang sudah mengetahui kesedihan hati Julia langsung berhambur memeluknya.
"Dek jangan pergi begitu saja... Setidaknya kamu katakan pada kakak untuk menemanimu, atau pamitlah jika ingin keluar. Kamu tahu Kakak sangat mengkhawatirkanmu.." ujar Melvin di sela-sela pelukannya itu. Julia tersenyum kecut.
Apakah boleh ia mengharapkan kasih sayang seperti itu kepada saudara sepupunya ini ? Apakah suatu saat nanti Melvin tak akan berlalu dan berbalik malah menyakitinya. ? Mengingat dirinya yang tak melakukan kesalahan apapun dibenci dan diasingkan oleh keluarganya. Bolehkah ia berharap waktu berhenti sebentar saja untuk menikmati momen seperti ini.? Ya walaupun kasih sayang itu ia dapat bukan dari keluarga kandungnya. Tapi apa salahnya.
"Aku tidak apa-apa Kak... Apakah kakak berdua ke sini karena mengkhawatirkanku..??" Tanya Julia kepada keduanya yang langsung disambut oleh anggukan kepala dari keduanya. Raka yang masih kaku kepada adik nya itu, hanya mampu menatap cemburu kepada Melvin. Namun akhirnya Raka memberanikan diri untuk mendekati adiknya.
"Kenapa tiba-tiba ingin keluar rumah..?? Hm... Kakak mengkhawatirkanmu. Karena tak biasanya kamu pergi dari rumah seperti itu. Ada apa..?? Apakah ada sesuatu yang kamu inginkan atau yang kamu cari..? "Tanya Raka kepada Julia yang langsung mendapat tepukan di kepalanya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Melvin.
"Auch... Sakit dodol. Kamu sudah mulai kurang ajar ya sama yang lebih tua..!!" Ujar Raka sambil mengelus-elus kepalanya yang barusan tadi karena pukulan sayang dari melvin.
Melvin tidak peduli dengan penuturan Raka, Ia malah menatap tajam saudara sepupunya itu. Melihat Melvin menatapnya dengan tajam membuat Raka bertanya-tanya, Apakah ia sudah melakukan kesalahan. Namun melvin tak mengatakan apa-apa, Ia malah berbalik dan menatap ke arah sang adik sepupu.
"Kamu sudah sarapan?? Sarapan dulu yuk perut Kakak keroncongan ini... Tadi Kakak belum sarapan karena mengkhawatirkanmu." Ujar Melvin kepada Julia.
Benar Melvin bangun kesiangan di rumah pamannya itu. Sementara Yang lain sudah sarapan dan melakukan rutinitas mereka Melvin malah baru bangun dari tidurnya dan mencari Julia. Nyatanya Melvin tak menemukan keberadaan Julia di manapun, akhirnya Melvin pergi begitu saja tanpa sarapan.
"Julia... sebenarnya tak bawa uang untuk sarapan Kak. Julia hanya membawa rp50.000 Itu pun untuk berjaga-jaga Jika bensin habis. " Ujar Julia kepada kedua saudaranya itu.
Ia tidak ingin ikut mereka sebenarnya, biar saja ia makan di rumah karena makanannya di sana gratis. Untuk sekarang pun Julia tak bisa menyepelekan masalah uang, iya harus mulai menabung agar suatu saat nanti ia bisa meraih masa depannya. Mendengar penuturan sang adik sepupu, Melvin pun langsung mengacak-acak rambut Julia.
"Tenang saja sayang. Biar kakak yang traktir. Oh ya, kak Raka. Berhubung kita sudah menemukan Julia, jadi kakak bisa pulang dulu. Nanti aku akan kembali bersama Julia." Ujar melvin mengusir Raka dengan lembut. Namun, bukan nya menurut, Raka malah melotot kearah adik sepupunya itu.
"Enak saja. Aku akan ikut dengan kalian. Kemana pun kalian pergi." Ujar Raka.
Namun, baru saja Raka selesai mengatakan hal itu kepada adik-adiknya. Handphonenya malah bergetar. Dengan segera Raka mengangkat telepon itu. Ternyata itu adalah telepon dari kliennya yang meminta untuk bertemu hari ini.
"Aduh sialan... Mereka nggak tahu apa ini adalah hari Minggu.." omel Raka di depan teleponnya itu. Sementara Melvin yang mengintip sebentar langsung tersenyum senang.
"Tuh !! ada panggilan. Sebaiknya Kakak pergi saja urus pekerjaan kakak. Nanti Julia aku yang urus. Oh iya aku minta helm yang ada di mobil kakak ya." Ujar Melvin langsung bergagas berlari untuk mengambil helm yang ada di mobil Raka.
Raka yang tidak terima dengan hal itu hanya mampu mencebikkan bibirnya saja. Sungguh hari ini ia ingin menghabiskan waktu bersama adiknya ini. Hitung-hitung untuk memulai hubungan baik mereka. Tapi ternyata Tuhan masih belum mengizinkannya dasar..!!! Omel Raka dalam hatinya.
"Dek maaf ya. Kakak sebenarnya ingin tinggal dan menemani kamu. Kakak tahu kamu masih belum memaafkan kakak. Tapi di sini Kakak mau kembali meminta maaf dan ingin memulai hubungan kita yang baru. Akan ada masanya nanti kita jalan sama-sama ya..." Ujar Raka walaupun Julia hanya diam dan tersenyum simpul saja.
Ia yakin Julia pasti tak ingin berurusan lagi dengannya, tapi sebagai seorang kakak yang baik dan ingin berubah, Iya bertekad dan tidak akan menyerah. Raka pun mengeluarkan dompetnya, ia mengambil sebuah kartu yang berwarna merah itu dan langsung menyerahkannya kepada sang adik.
"Ini kartu milikmu. Di dalamnya saldonya ada 5 miliar, gunakan saja dan belanjakan apa yang kamu inginkan. Jika sudah habis nanti kakak akan mengisinya kembali. Ini bukan sebagai bentuk permintaan maaf, tapi ini memang adalah hak mu. Jadi kakak mohon, gunakanlah dengan baik ya..* ujar Raka kembali sambil menyerahkan kartu ATM yang berwarna merah dengan limit 5 miliar itu. Julia menatap kartu tersebut, Iya tidak ingin menerimanya. Walaupun Julia tahu itu adalah haknya.
"Apakah ini tidak berlebihan.. Aku tidak mau menerimanya, terlalu banyak uang di tangan juga bukanlah hal yang baik. ( Tapi aku juga membutuhkannya..) "ujar Julia menyambung kata-kata itu dalam hatinya. Raka pun tersenyum kepada adiknya.
"Ini bukanlah sesuatu yang berlebihan. Bahkan uang ini masih sangat kurang jika harus dibandingkan uang yang diberikan kepada saudara kembar kita. Bahkan kalau ini dibilang seperempat dari setengah, rasanya ini belum cukup. Tidak perlu merasa sungkan kepada kakak. Karena kakak sudah menyadari, sandaranmu hanya pada kakak. Jadi kakak mohon terimalah kartu ini ya.." ujar Kakak lagi langsung mengambil tangan Julia Dan meletakkan kartu itu di tangannya.
Setelah itu ia memeluk adiknya sebentar dan bergegas pergi meninggalkan mereka. Raka pun menatap Melvin yang sudah berjalan mendekat.
"Kakak sebenarnya tidak ingin kamu mendominasi Julia. Tapi karena kakak hari ini memiliki pekerjaan, jadi Kakak serahkan keselamatan Julia kepadamu. Ingat jaga dia baik-baik ya.. Kakak berangkat dulu" setelah memberikan sedikit wejangan kepada Melvin, Raka pun langsung berpamitan kepada adik-adiknya itu dan meninggalkan mereka di sana. Sementara Julia masih terpaku dengan kartu merah yang ada di tangannya itu.
"Kenapa diliatin. Jangan diliatin begitu saja, gunakan dan peras semuanya hehehe.. ayo dek kita cari sarapan. Perut Kakak sudah keroncongan minta di isi ini." Ujar Melvin sambil mengusap-usap perut ratanya itu.
kasihan bngett yaaa