Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Mungkin peribahasa ini sangat cocok untuk menggambarkan kehidupan gadis ini.
Meyva Maharani Nareswari, gadis muda, cantik nan mandiri, kini tengah di hantam dengan kepahitan yang luar biasa dalam hidupnya. Kecewa yang berlipat karena melihat sang kekasih hati yang berselingkuh dengan saudari tirinya sendiri. Di tambah lagi dengan fitnah keji yang di lempar sang mantan dengan tujuan untuk membuat playing victim agar pria itu tak di salahkan dan berbalik semua kesalahan justru jatuh pada Meyva.
Di selingkuhi, di fitnah, di tikung dari belakang, di usir dan satu lagi ... harus menikah dengan seseorang yang baru dia kenal secara mendadak.
Apakah Meyva bisa melewati semuanya?
Apakah kehidupan Meyva bisa jauh lebih bahagia setelah menikah atau justru sebaliknya?
Penasaran dengan kisah kehidupan Meyva?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
❤️ Happy Reading ❤️
"Tangan kamu kenapa Dave?" tanya mama Lira yang matanya menatap ke arah punggung tangan Dave yang terlihat memar.
Saat ini Dave dan keluarganya sedang sarapan pagi bersama.
Tadi malam saat Dave pulang juga keadaan rumah sudah sangat sepi karena sudah cukup larut malam.
Setelah dari pesta pertunangan Rena, Dave memutuskan untuk mengantarkan Meyva pulang ke tokonya. Di Sana pula Dave yang tak tega meninggalkan Meyva sendiri dalam keadaan yang masih teramat sangat terluka, memutuskan untuk tinggal sejenak sampai Meyva lebih tenang.
"Oh ini di lempar pakai gelas mam." jawab Dave dengan apa adanya.
"Hah, kok bisa?" tanya mama Lira yang kaget dengan jawaban Dave, begitu pula dengan anggota keluarga yang lain.
Mereka semua langsung menatap ke arah Dave seakan meminta penjelasan dengan apa yang barusan dia katakan.
"Meyva yang akan di lempar pakai gelas, tapi untung saja aku di sana jadi aku langsung lindungi dia." sahut Dave.
Pemuda itu pun langsung menceritakan ke jadian semalam yang menimpa pada Meyva, yang jelas kejadian yang di mana dirinya datang sampai pulang dan menemani Meyva hingga lumayan larut.
Bukan tanpa alasan Dave menceritakan semua ini pada keluarga. Di pesta semalam banyak sekali para pengusaha yang datang, jadi kejadian tadi malam pasti akan langsung menjadi buah bibir di kalangan pebisnis. Yah dari pada papanya tau dari orang lain lebih baik dirinya yang memberi tahu secara langsung, kerena bagaimana pun Dave juga terlibat.
"Kurang ajar." geram mama Lira dengan tangan yang sudah terlepal di atas meja. "Berani sekali mereka memperlakukan calon menantu keluarga Anderson seperti itu." katanya dengan bersungut-sungut. "Pa, lakuin sesuatu ... mama gak terima calon mantu mama di begituin." kata mama Lira yang menatap ke arah sang suami.
"Dave, sebaiknya secepatnya kalian bertunangan." kata papa Delon yang menatap ke arah putra sulungnya. "Oh tidak, langsung menikah saja." katanya lagi meralat kata-katanya yang sebelumnya terucap.
Tentu saja ucapan dari sang kepala keluarga itu membuat semua orang tersentak kaget. Tak ada angin tak ada hujan kok tiba-tiba minta putranya untuk cepat-cepat menikah.
Seolah-olah pihak perempuannya sudah hamil duluan aja sehingga harus cepat di nikahkan.
"Maksudnya gimana pa?" tanya Dave yang sempat syok selama beberapa detik.
"Tuan Nareswari adalah ayah dari Meyva, jadi kita tak akan bisa melindungi Meyva secara penuh jika hanya dengan status kalian yang seperti ini." jawab papa Delon. "Kalau kalian menikah, itu artinya kamu adalah suami dari Meyva yang mempunyai tanggung jawab penuh atas gadis itu dan Meyva secara otomatis menjadi bagian dari keluarga kita ... keluarga Anderson, kita akan bisa sepenuhnya melindunginya." paparnya.
"Bener kata papa." sahut mama Lira. "Mama setuju dengan usul itu." sambungnya lagi.
Kini semua berganti mengarahkan pandangannya ke arah Dave lagi, mereka semua ingin tau apa keputusan pemuda itu.
Dave mengembuskan nafasnya secara kasar sebelum menanggapi perkataan kedua orangtuanya.
"Nanti aku bicarakan dulu sama Meyva." kata Dave pada akhirnya.
Hubungan yang di dasari oleh saling cinta saja tak bisa jika harus memutuskan hal seperti ini secara sepihak, apalagi ini ... hubungan yang hanya sandiwara.
"Ajak Meyva kesini, biar mama yang bilang padanya." kata mama Lira yang sangat ingin pernikahan putra sulungnya itu segera terealisasi.
"Biar Dave bicara dulu sama Meyva mam." sahut Dave.
Mama Lira yang masih ingin mengatakan sesuatu langsung di pegang tangannya oleh papa Delon sehingga membuat mama Lira menolehkan pandangannya ke arah sang suami. Papa Delon pun memberikan isyarat dengan menutup matanya sejenak saat pandangan mereka bertemu, yang artinya mengkode agar istrinya itu diam.
❤️
"Kejadian tadi malam langsung menjadi trending topik tuan Dave." kata Nikolas saat menghadap atasnya. "Di media sosial juga banyak yang memuat berita tentang anda." kata Nikolas lagi.
"Biarkan saja, selama itu tak merugikan atau membuat reputasiku dan perusahan menjadi buruk." kata Dave. "Tapi kalau sudah menyinggung kita, baru take down semua beritanya." imbuhnya lagi dengan memberi penjelasan apa yang harus di lakukan oleh Nikolas.
"Baik, dimengerti tuan muda." jawab Nikolas.
"O iya Nik, kirim beberapa orang untuk diam-diam berjaga di sekitar toko Meyva, bila perlu minta orang untuk mengikutinya kemanapun dia pergi." perintah Dave.
"Baik tuan muda." sahut Nikolas.
Bukan tanpa alasan Dave melakukan hal itu. Jika dalam ke adaan ramai di pestanya sendiri saja keluarga Nareswari terutama Rena bisa membuat ulah, apalagi jika Meyva hanya sendiri.
Dave kembali mengerjakan pekerjaannya yang selalu saja menumpuk di meja kerjanya, sedangkan Nikolas sendiri sudah kembali ke ruangannya untuk melaksanakan segala perintah Dave dan juga mengerjakan pekerjaannya yang lain.
Selesai masalah teror sang mama tentang perjodohan, kini Dave harus ikut terlibat dalam urusan kekasih palsunya yang masalahnya tak kalah rumit.
❤️
Dave yang sudah pulang dari kantor memutuskan untuk bertemu dengan Meyva terlebih dahulu.
Tanpa kabar atau pemberitahuan pemuda itu langsung meluncur ke toko milik Meyva.
Ting
"Selamat sore, selamat datang di toko kami." sapa Anis yang melihat Dave masuk melewati pintu toko.
"Meyva ada?" tanya Dave tanpa basa-basi.
"Maaf kalau boleh tau an- " kata Anis hanya bisa menggantung di udara kata Dave langsung buka suara yang dengan seenaknya memotong perkataannya.
"Bilang ada kekasihnya." kata Dave yang membuat Anis malah terbengong sangking kagetnya.
Bagaimana tidak, setahu Anis dan yang lainnya, Meyva baru saja putus karena di selingkuhi oleh Dimas, kok ini tiba-tiba ada laki-laki tampan yang datang dan mengaku sebagai kekasih bos mereka.
"Khem, bisa panggilkan." kata Dave yang membuat kesadaran Anis kembali.
"Ah ... eh ... baik." kata Anis tergagap.
Gadis itu langsung bergegas menuju dapur untuk memanggil Meyva.
"Kenapa kamu?" tanya Meyva yang melihat Anis ngos-ngosan karena sedikit berlari. "Lihat setan?" tanya Meyva lagi yang lebih tepatnya seperti sebuah ledekan.
"Eh iya." jawab Anis secara spontan namun kemudian dirinya menggelengkan kepalanya. "Ah bukan-bukan." katanya lagi yang membuat Meyva memincingkan matanya karena heran dengan tingkah Anis. "Ish, itu mbak Mey ... em diluar ada laki-laki yang mencari mbak Mey." kata Anis pada akhirnya.
"Siapa?" tanya Meyva.
"Gak tau mbak Mey, tapi katanya kekasih mbak Meyva." jawab Anis yang membuat Meyva dan rekannya yang ada di dapur jadi bertanya-tanya.
"Dimas?" tanya Meyva. "Dia itu bukan kekasih aku Nis, tapi mantan." kata Meyva yang menekan kata mantan pada perkataannya.
"Aku kalau Dimas juga sudah tau mbak." ujar Anis.
Meyva yang penasaran pun langsung berjalan keluar tanpa melepaskan apron yang dia kenakan.