Tuan Arogan Takluk Pada Istri Kecilnya

Karena Damian tidak menemukan Leticia di bagian manapun didalam paviliun, langkah kakinya tidak tahu malah kembali ke kamar Leticia.

Kepalanya masih terasa sangat sakit akibat mabuk tadi malam.

Dia membuka sepatunya dan kaus kakinya, melemparkan ke sembarang arah kelantai kamar Leticia.

Lalu membuka kemejanya dan melemparkan juga ke sembarang arah kelantai kamar.

Kemudian dia menghempaskan tubuhnya keatas tempat tidur Leticia.

Lalu kembali melanjutkan tidurnya.

Damian tersenyum, merasa sangat nyaman tidur ditempat tidur Leticia yang kecil.

Dan tidak lama kemudian Damian terdengar mendengkur.

Sementara itu Leticia, di dapur Mansion membantu Bibi Lina memasak sarapan untuk Damian, dan juga ikut membantu bersih-bersih.

Sudah jam tujuh tapi tanda-tanda Damian keluar dari paviliun belum juga terlihat.

Mungkin akibat mabuk semalam jadi dia tidur begitu nyenyak tidak tahu waktu lagi! pikir Leticia.

Dia cuek saja melanjutkan tugasnya membantu Dona membersihkan kamar Damian.

Setelah mereka selesai membersihkan kamar Damian, dan menutup pintu kamar tersebut, terdengar suara berisik dilantai bawah.

Saat Leticia dan Dona menuruni tangga, suara berisik itu semakin jelas.

Diruang depan terdengar suara wanita yang ingin masuk ditahan oleh petugas keamanan Mansion.

"Aku mau masuk, aku mau bertemu Damian, biasanya aku datang pagi begini Damian tidak pernah marah!!" teriak wanita tersebut tidak senang karena petugas keamanan tersebut mengatakan Damian tidak mau diganggu di pagi hari.

"Maaf Nona..itu yang dipesankan Tuan Damian pada saya, tolong pergi dari sini!" kata pak Petugas.

"Tidak mau! aku mau bertemu dengan Damian, semalam dia sepertinya marah padaku karena tidak datang melihatnya!" sahut wanita tersebut.

"Maaf Nona..silahkan pergi!" Petugas tersebut mendorong wanita itu untuk keluar dari dalam rumah.

"Damian! Damiann...aku datang sayang Damiannn..!!" teriak wanita itu begitu kerasnya.

Petugas tetap saja terus mendorong tubuh wanita tersebut untuk keluar, dia tidak peduli dengan teriakannya yang melengking memanggil Damian.

Leticia yang mendengar teriakan wanita tersebut hanya bisa geleng-geleng kepala tidak peduli.

Dasar playboy, berapa banyak kah wanita yang menjadi kekasihnya? pikir Leticia tidak habis pikir dengan tabiat Damian yang suka tebar pesona.

Setiap hari bergantian wanita yang datang ke Mansion mencari Damian, semuanya dengan wajah yang berbeda.

Setelah Leticia membantu dan membereskan kamar Damian, dia bergegas menemani Janet ke kebun halaman belakang Mansion untuk memetik sayuran, tomat dan cabai.

Hari sudah jam tujuh lewat, tapi Damian belum juga keluar dari paviliun.

Terpaksa Leticia harus bergegas ke paviliun untuk membangunkan Damian.

Waktunya Damian untuk berangkat ke kantor, ini sudah hampir telat.

Leticia membuka pintu paviliun, kemudian melihat lantai didepan pintu kamarnya.

Damian tidak terlihat lagi di sana.

Kemana dia! pikir Leticia bingung.

Leticia melangkah menuju kamarnya.

Alangkah terkejutnya Leticia melihat Damian ternyata pindah tempat, Damian naik keatas ranjangnya, dan kembali tertidur ditempat tidurnya.

Dan tidak memakai baju.

Lantai kamarnya berserakan pakaian, sepatu dan kaus kaki Damian.

Astaga! bisik hati Leticia tidak mempercayai betapa tidak tahu malunya Damian tidur di kamarnya.

Apa-apaan dia! kenapa sekarang dia jadi suka menggangguku, selama ini tidak pernah seperti ini! pikir Leticia lagi.

Leticia benar-benar tidak suka dengan perubahan sikap Damian yang sekarang.

Damian jadi suka mengganggu daerah privasinya.

Leticia dengan kesal memunguti pakaian Damian yang berserakan dilantai kamarnya.

"Tuan! tuan bangun!" teriak Leticia kencang.

Damian tidak bergeming, dia masih tidur dengan nyenyak nya.

"Tuan Damian! bangun sudah siang!" teriak Leticia lagi dengan kencang.

Masih tidak ada respon.

"Tuan bangun..!" Leticia terpaksa menyentuh tubuh Damian yang bertelanjang dada agar Damian terbangun.

Leticia mengguncang tubuh Damian dengan memegang tangannya.

"Tuan sudah siang, apa anda tidak pergi kerja? ayo bangun..!!" teriak Leticia lagi.

Barulah ada respon dari Damian.

Damian membuka matanya, perlahan matanya memfokuskan pandangannya karena masih mengantuk.

"Bangun Tuan sudah siang!" sahut Leticia dengan keras.

"Leticia?" akhirnya Damian melihat wajah Leticia yang mendekat ke wajah Damian.

Damian tersenyum, tiba-tiba dia menarik Leticia.

Dan Leticia pun terlempar masuk kedalam dekapan Damian.

Bersambung....