menceritakan sepasang kekasih yang mau menikah beberapa bulan lagi namun gagal karena suatu kesalahan pahaman , membuat pernikahan yang telah dinanti nanti hancur , membuat keduanya tidak seperti dulu .........
maukah Wanita itu Bertahan dengan sang pria atau Berakhir ................
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpionzs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#16
"ada dengan saya , kenapa menanyakan batu itu dan darimana kamu tau." menatap Altair dengan wajah was was.
"begini sebelum kamu menemukan batu itu sebenarnya kami yang mencari batu itu." maksud kami itu sixteen ya.
"kenapa kamu mencari batu itu , itu cuma batu biasa , karena aku suka ya aku bawa."
menjelaskan sebenarnya.
"gini memang batu itu sangat cantik namun batu itu bisa membawa petaka bagi kamu maupun orang di sekitar kamu."
"petaka , oh jadi yang selama seminggu ini terjadi gara gara batu itu." seorang pria paruh baya berkata.
"benar , saya disini ingin membawa batu itu jika terus menerus berada di sini itu tidak baik akan terus membawa keburukan , bahkan bisa membuat yang membawa batu itu kehilangan nyawanya."
"bawa saja neng bawa , berikan batu nya ke Eneng ini." menyuruh pemuda itu untuk memberikan batu giok kepada Altair , pemuda itu pun berjalan ke arah kamar nya karena dia juga takut apalagi dengan yang terjadi seminggu ini.
"kalau boleh tau Eneng ini siapa dan dari mana." ibu itu bertanya ke kepada Altair , yang lain pun ikut penasaran.
"Saya ga bisa sebut nama saya siapa namun saya dan teman teman saya memang sedang mencari benda benda tersebut salah satunya yang berada disini untuk Di amankan jika benda benda ini jatuh ke tangan orang yang salah Meraka akan menyalah gunakan benda tersebut , jika orang yang tidak tau itu akan membawa keburukan kepada orang yang membawa dan orang di sekitarnya." menjelaskan.
"baik saya mengerti neng , itu baik untuk semua orang saya mendukung apa yang neng dan teman teman neng perbuat." mendukung apa yang sixteen perbuat untuk kebaikan semua orang yang diangguki oleh semua orang disana.
Tidak lama pemuda itu pun datang lagi dengan batu giok yang berada di tangan nya dia pun langsung menyerahkan batu giok itu kepada Altair langsung di terima oleh Altair.
"kalau kamu menemukan benda apapun di sebuah gua benda itu tersimpan di atas sebuah batu jangan di ambil jika memang niat mu untuk istirahat atau pun berlindung di gua tersebut silahkan tapi jangan membawa apapun dari gua itu , bisa jadi apa yang kamu bawa sebuah petaka untuk mu." Menasehati pemuda itu yang hanya di angguki mengerti.
"oh ya saya ingin bertanya tentang satu hal yang tidak mungkin salah satu dari kalian tidak tau tentang ini." menatap orang orang disana.
"apakah kalian tau desa yang hilang itu , yang terletak di desa Z." membuat raut wajah orang orang disana kaget.
"kami tau neng , tapi tidak bisa menjelaskan mungkin eneng bisa langsung bertanya dengan Datuk di desa Z." ibu itu menjawab sopan.
"saya paham." Altair pun paham dengan keadaan mereka , yang tidak di perbolehkan untuk mengatakan desa yang hilang tersebut.
"kalau boleh tau kenapa eneng menanyakan itu." salah satu pria paruh baya bertanya.
"saya hanya ingin menanyakan saja kebenaran nya apakah desa hilang itu benar atau tidak." Altair melihat mereka hanya mengangguk.
"kalau begitu saya pamit akan berangkat ke desa Z."
"ini sudah malam ada baik nya tidur disini terlebih dahulu." ibunya menawarkan untuk tidur disini.
"tidak usah terima kasih atas tawaran nya namun saya ingin segera sampai dan menyelesaikan." Altair terburu buru , pasti anak anak akan segera sampai di desa Z itu mereka berkumpul di desa Z soalnya , Altair ingin terlebih dahulu sampai.
"ini sudah malam neng , tidak baik apalagi kamu cewe banyak begal." khawatir dengan Altair.
"saya bisa bela diri Bu tidak usah khawatir lagi pula teman teman saya sepertinya sudah sampai di desa Z." akhirnya ibunya pun luluh yang tadi bersikeras ingin Altair Disni terlebih dahulu menunggu matahari terbit.
Setelah berpamitan kepada semuanya Altair pun kembali berjalan meninggalkan Desa Y menuju desa Z dengan keadaan yang masih gelap lewat tengah malam.
Dia terus berjalan meninggalkan desa Y hingga desa itu tidak terlihat lagi , Di pertengahan jalan Altair di hadang dengan orang berbaju hitam mereka membawa golok dan pisau siapa lagi kalau bukan begal begal yang tadi di bilang oleh ibu penjual dan ibu tadi.
Akhirnya Altair bertemu mereka yang dari tadi dia berjalan menuju desa Y mereka bertemu saat meninggalkan desa Y sangat beruntung sekali Altair bukannya takut malah senang , emang rada rada Altair nih.
"Serahkan semua Harta yang kamu punya , cepat." Salah satu begal berbicara , mereka pun mengarahkan golok dan pisau ke arah ku.
Jumlah mereka ada 10 orang an , Altair melihat mereka Yang mengarah golok dan pisau ke arahnya pun merasa di tantang.
"oh kalian mau adu Sajam oke." mengeluarkan pedang dan mengarahkan nya ke depan mereka membuat mereka terkejut.
"punya gue lebih panjang dan gede mau apa Lo hah sini Lo hadapi gue kalo berani." Menantang para begal itu , para begal pun berlari terbirit - birit setelah melihat pedang yang Altair keluarkan bisa menebas leher mereka.
"cih cupu." memasukan kembali pedang ke belakang punggung , lalu melanjutkan kembali perjalanan dengan santai seperti tidak terjadi apa pun kepada Altair , memang tidak terjadi apa apa.
Altair mendengar Aliran sungai dia pun berbelok Masuk ke dalam hutan untuk menuju aliran sungai itu , semakin dia mendekat dengan aliran sungai itu dia mendengar suara orang di arah aliran sungai itu.
Langit masih gelap tapi sudah tidak terlalu gelap alias subuh, Altair pun mengendap ngendap bersembunyi di balik pohon dan melihat anggota sixteen yang sedang memasak makanan ada juga tenda disana.
Altair pun mengambil batu lalu melemparkan nya ke arah semak semak di seberang sungai membaut perhatian mereka teralihkan ke semak semak tersebut , mereka juga mengeluarkan senjata masing masing siaga siapa tau ada hewan atau yang lain keluar dari semak semak tersebut.
Saat sedang Fokus ke arah semak semak tersebut , Altair pun berjalan ke arah mereka lalu berdiri di sebelah tenda belakang melihat punggung mereka.
Terlihat Fajar dan Fawwaz berjalan ke arah sungai ingin mengecek apa Yang ada di dalam semak semak itu dengan mengendap ngendap senjata pun mereka pegang.
Altair terkekeh melihat kelakuan mereka yang bahkan tidak tau dia datang padahal mereka juga punya magic , ya gimana mau tau orang magic Altair lebih gede dari mereka , mereka ga bisa merasakan aura Altair jika tidak Altair izinkan , jadi ya kata sekarang ga tau bahwa Altair lagi ngerjain mereka.
tapi inilah yang mereka rindukan sejak 5 bulan yang lalu , ini lah Altair yang sering iseng kepada mereka , banyak tingkah , ga bisa diem.