Bratt Wilson, pria berdarah Inggris-Indonesia yang sudah menginjak usia 35 th. Diusianya yang sudah matang, Bratt memilih untuk tidak menikah. Karena trauma melihat kehancuran rumah tangga orangtuanya, membuat Bratt menganggap pernikahan hanya lah tempat untuk menambah masalah hidup.
Meski tidak menikah, Bratt masih bisa menyalurkan hasratnya dengan memakai jasa wanita bayaran.
Hingga akhirnya Bratt bertemu dengan Alea Andara. Rasa ingin memiliki Alea sangat lah besar meski Bratt tahu kalau Alea sudah memiliki suami.
Apakah rasa ingin memiliki itu hanyalah sekedar obsesi Bratt atau karena memang Bratt telah jatuh cinta pada Alea?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 : Masa Lalu Hesron dan Zhinta
"Astaga... ranjang ku tak suci lagi!!" pekik Bratt sambil menepuk jidatnya.
"Sepertinya aku harus membeli ranjang yang baru." Ucap Bratt lagi.
Hesron memutar menghela nafasnya kasar sambil memutar bola matanya malas.
"Oh.. iya apa Alea sudah datang?" Tanya Bratt.
Hesron menggedikkan bahu-nya tanda ia tidak tahu.
"Oh.. iya, nanti jam sepuluh kita ada meeting untuk membahas konsep untuk iklan shampo yang tender-nya baru kita menangi.
"Kenapa dadakan?" Tanya Bratt.
"Bukan dadakan, kau saja yang sibuk dengan urusan mu sendiri!" Jawab Hesron berbohong. Padahal memang Hesron baru membuat jadwal itu.
"Tapi sepertinya kau tidak siap dengan meeting hari ini. Jadi biar aku saja nanti yang meeting, nanti ku beritahu hasilnya." Kata Hesron lagi.
"Baiklah, aku setuju. Kau memang paling mengerti aku, brother." Balas Bratt.
"Ya sudah, aku kembali bekerja kalau begitu." Pamit Hesron. Hesron pun keluar dari dalam ruang kerja Bratt meninggalkan Bratt yang sedang galau memikirkan Alea.
*
*
*
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi.
Kini Hesron dan Zhinta sudah berada di ruang rapat dan hanya berdua tanpa ada perwakilan dari devisi lain.
"Baiklah, rapat kita mulai." Ucap Hesron.
"Tapi yang lain kan belum datang Pak."
"Yang lain siapa?"
"Ya dari devisi lain Pak."
"Saya tidak mengajak mereka rapat. Rapat ini hanya untuk kita berdua." Balas Hesron.
Mata Zhinta membulat.
"Jangan salah paham! Karena Tuan Bratt tidak bisa ikut rapat, jadi dia meminta ku untuk membahas konsep dengan mu dulu. Berikan aku tiga atau lima ide konsep yang ada di kepala mu, biar nanti aku berikan pada Tuan Bratt. Kalau ada salah satu dari ide-ide yang kau berikan itu diterima Tuan Bratt, baru kita rapat lagi." Ucap Hesron berbohong.
Karena alasan Hesron yang sebenarnya membuat rapat dadakan dengan Zhinta karena Hesron cemburu atas alasan Zhinta tadi yang mengatakan datang terlambat ke kantor karena ingin menjemput tunangannya di bandara. Otak Hesron langsung traveling kemana-mana.
Hesron dan Zhinta pernah memiliki hubungan spesial tiga tahun lalu. Waktu itu jabatan Zhinta masih karyawan biasa di design grafis seperti Alea sedangkan Hesron sudah menjadi asisten Bratt.
Mereka merahasiakan hubungan mereka karena ada peraturan perusahaan yang tidak mengizinkan karyawan memiliki hubungan dengan satu kantor.
Dan hubungan yang sembunyi-sembunyi itu membuat hubungan mereka tak berjalan mulus. Hesron selalu saja cemburu jika melihat Zhinta makan siang dengan karyawan laki-laki, begitu pun dengan Zhinta, Zhinta juga cemburu jika melihat atau mengetahui Hesron sedang meeting di luar dengan klien wanita. Ditambah lagi kesibukan Hesron yang harus menangani perusahaan karena waktu itu perusahaan sempat mengalami guncangan dahsyat akibat berita heboh yang di buat Malika.
Pertengkaran pun terus terjadi dan tidak ada yang mau mengalah, baik Hesron dan Zhinta sama-sama merasa diri mereka benar. Bahkan Hesron yang pemaksa menyuruh Zhinta keluar dari Bratt Creative Digital dan bekerja di tempat lain agar mereka bisa mempublikasikan hubungan mereka. Tapi usul Hesron itu malah disalah artikan Zhinta, Zhinta malah menuduh Hesron menyuruhnya keluar agar Hesron bisa dengan bebas menggoda para karyawan wanita.
Tak tahan dengan hubungan toxic itu, Hesron dan Zhinta pun saling sepakat untuk mengakhiri hubungan itu, padahal mereka baru menjalin hubungan selama enam bulan.
Namun meski hubungan mereka sudah berakhir, Hesron masih saja memantau Zhinta, ia masih saja cemburu jika melihat Zhinta jalan dengan pria lain. Bahkan pernah suatu saat Hesron melihat Zhinta di mall dengan seorang pria, karena rasa penasaran akan hubungan Zhinta dengan pria itu, Hesron pun menghampiri mereka dengan modus pura-pura ketemu.
Zhinta yang tahu kalau Hesron hanya modus pura-pura ketemu padahal kepo, langsung memperkenalkan laki-laki yang bersama-nya sebagai tunangannya.
*
*
*
Bersambung...