Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
*CEKLEK
Mereka pun duduk di sofa.
"Kau tidak akan pergi ke kantor lagi?" tanya sesilia.
"Tidak, aku akan bekerja dari sini saja, lagi pula di sana ada Zeco yang menggantikan ku" kata Steven.
Mereka pun duduk di sofa.
"Emmmm stev, tadi saat ibu pertama kali ingin berbicara dengan ku. Aku sangat cemas" kata sesilia.
"kau mencemaskan sesuatu?" tanya Steven
"tentu, aku takut ibu akan tahu sandiwara kita, aku juga takut ibu akan tau aku pernah di jual oleh Mark. Aku takut ibu membenci ku dan berfikir aku wanita mur*h*n stev" kata sesilia menundukan kepala menyembunyikan mata nya yang berkaca kaca.
Steven pun langsung menghampiri sesilia dan duduk di samping nya
"Jika ingin menangis, menangis lah. Kemari" kata Steven yang langsung memeluk sesilia.
Sesilia pun tak kuasa menahan air mata nya itu, tangisan sesilia pun pecah.
"Kenapa hidup ku seperti ini stev, saat aku di lahir kan, orang tua ku membuang ku. Saat aku memiliki Orang yang sangat aku cintai, dia mengkhianati ku bahkan tega menjual ku demi uang. Jika tak ada yang mengingin kan ku. Kenapa aku di lahir kan? Kenapa tuhan menciptakan aku jika hanya untuk merasakan kepahitan ini?. Aku sangat trauma setiap ingat kejadian di Club. Banyak pria yang menatap ku dengan tatapan buas. Aku takut stev, dan lebih parah nya lagi. setelah menjual ku, pria br*ngs*k itu hidup bahagia dengan tunangan nya. Itu sangat menjijikan" kata sesilia menangis, Steven hanya mendengarkan keluhan sesilia. Ia menunggu sesilia tenang.
"Sudah? Apa kau sudah puas menangis? maka sekarang berhenti lah menangis. kau cantik. Jika menangis hidung mu menjadi merah seperti jambu" kata Steven menghapus air mata sesilia dan mencolek hidung nya.
"Emmmmm, aku sangat malu" sesilia menutup wajah nya dengan kedua tangan.
"Jangan di tutupi, aku ingin memandangi wajah cantik mu ini" kata Steven membuka kedua tangan sesilia.
Saat bibir Steven akan menyentuh bibir sesilia. Ponsel Steven berdering
*DRTTTTTT DRTTTTTT DRTTTTT
"Ckk, Si*l*n!!!!! Mengganggu saja" batin Steven.
Sesilia yang sudah menutup mata nya itu pun kembali membuka nya, ia malu dan langsung berlari menuju kamar dengan wajar merah.
"Apa yang kau harap kan sesilia? Apa kau berharap stev akan menciummu! Aishhhh B*d*h sekali" sesilia merutuki diri nya sendiri di dalam kamar dan mengacak acak rambut nya lalu membenamkan wajah nya di bantal.
................
"Ada apa?" tanya Steven dingin
"Tuan Jacob kembali membuat ulah, tuan" kata Zeco.
"Kita bicarakan saat bertemu" Steven menutup telpon ia tak mau sesilia mengetahui hal itu.
Karna di buku yang Steven berikan pada sesilia itu tidak tercatat bahwa sebenarnya Steven adalah bos mafia.
*CEKLEK
Steven masuk ke kamar, terlihat sesilia sedang membenamkan wajah nya di kasur.
"Apa yang sedang ia lakukan?" batin Steven. Mengernyitkan dahi nya.
"Sesilia, aku akan pergi keluar sebentar. Nanti akan ada 10 bodyguard yang menjaga mu di lorong" kata Steven yang sontak membuat sesilia tiba tiba mendongak menatap Steven.
"Apa! 10? apa.....itu tidak terlalu banyak stev?" kata sesilia terkejut.
"Tidak, mungkin itu juga belum cukup mengingat kejadian di malam itu. Aku hanya tidak ingin hal buruk terjadi pada mu lagi sesilia" kata Steven yang membuat sesilia merasa senang dengan ucapan nya.
"Ahhhhh begitu,,, yasudah terimakasih stev" kata sesilia tersenyum canggung.
"Aku juga akan menyiap kan 3 pengawal wanita untuk menjaga mu di dalam" kata stev sembari memakai jam tangan nya dan membelakangi sesilia.
"Emmmmmmm... Stev.... Apa itu tidak berlebih" kata sesilia lirih.
"Tidak, tidak ada yang berlebihan untuk keselamatan mu" kata Steven.
"Sudah, aku akan keluar. Jaga dirimu" kata stev melangkah keluar kamar nya.
"aku selalu saja mendapat kan perlakuan Khusus. tapi itu membuat ku merasa spesial xixixi" batin sesilia.
"Ada apa dengan pria tua itu? Dia membuat kekacauan apa lagi?" tanya Steven pada zeco.
"Dia merampok semua senjata milik kita pada saat pengiriman tuan" kata Zeco.
"Apa yang sebenarnya ia ingin kan? Kenapa dia selalu mengganggu ku?" kata Steven.
"Sepertinya tuan Jacob masih dendam saat anda memenggal kepala anak buah kesayang an nya di hadapan nya" kata Zeco.
"Kau benar, Dia seharusnya sadar. Jika dia tidak memerintahkan anak buah nya itu untuk memata matai ku, dia tidak akan bernasib buruk" jelas Steven.
"Kabar nya putri tuan Jacob sekarang menjadi depresi setelah anda menolak nya tuan" kata Zeco .
Flash back on
Jacob mengadakan acara pesta ulangtahun putri nya.
"Ayahhhh,,, ku mohon. Undang lah tuan Steven. Aku sudah mengagumi nya dari lama" bela merengek dengan nada manja nya agar ayah nya mau menuruti keinginan nya.
"Aku sudah mengundang nya sayang" kata Jacob.
"Ahhhhh Benarkah? Ayah memang paling mengetahui keinginan ku bahkan sebelum aku memberitahu pada ayah" Kata Bella sembari memeluk ayah nya itu.
"Pergi lah temui beberapa teman mu, Aku akan memanggil mu jika tuan stev datang" kata Jacob mengendurkan pelukan Bella
"Baik ayah" kata Bella.
Bella pun menyambut beberapa teman nya yang baru saja datang.
"Hai Bella, Happy birthday. Panjang umur dan sehat selalu. Semoga impian mu tercapai" kata salah satu wanita yang memeluk bela.
"Terimakasih guys, Impian ku hanya satu. Memiliki tuan Steven" kata Bella menyeringai.
"Ahhhh kau benar, wanita mana yang tidak ingin menjadi pendamping tuan stev. Semoga kau beruntung" kata salah satu wanita itu.
Bisa di bilang Bella Terobsesi dengan Steven. Karna wajah nya yang tampan, tubuh ideal nya yang kekar, dan harta nya yang sangat melimpah. Wanita mana yang tidak terpesona dengan Steven.
"Selamat datang tuan stev, tuan Zeco." kata jacob saat melihat kedatangan Steven dan zeco datang bersamaan. lalu langsung mengulurkan tangan nya.
"Hmmm" kata Steven menjabat uluran tangan Jacob.
"permisi tuan, ini minuman nya" salah satu pengawal menghampiri Jacob, Steven, dan zeco.
"Terimakasih" kata Zeco mengambil segelas.
"Panggil Bella untuk menemui ku" kata Jacob pada pelayan itu.
"Baik tuan" lalu pelayan itu segera memanggil Bella.
Bella pun menghampiri Jacob, mata nya berbinar saat melihat Steven.
"Hai tuan stev" kata Bella dengan nada menggoda.
"Selamat ulang tahun Bella" kata stev menjabat tangan Bella.
"Tuan, apa tuan ada waktu untuk makan malam bersama ku?" kata Bella merayu.
"Tidak, aku tidak punya waktu. Aku akan pergi" kata Steven.
"Ayo Zeco, kita masih memiliki banyak pekerjaan yang harus di selesai kan" kata Steven.
"Tuan Jacob, saya permisi" kata Steven tanpa menunggu jawaban dari Bella dan Jacob.
Sepulang Steven dari acara itu, tiba tiba Bella mengamuk.
"Ayahhhhh,,, apa kau tidak bisa melakukan sesuatu untuk menahan tuan stev!!" Bella kesal.
"Ayo ikut ayah, kita bicara di dalam. apa kau ingin merusak acara mu sendiri" kata Jacob menarik tangan Bella menjauhi kerumunan.
"Ayahhhh aku sangat kesal, kenapa Steven menolak ku? Aku tidak suka ayah!" kata Bella merengek dan menghentak hentak kan kaki nya.
"Tenang lah sayang, aku akan menyuruh anak buah kesayangan ku untuk memata matai Steven, apakah dia sudah memiliki kekasih atau belum" kata Jacob.
"Benarkah ayah? Terimakasih. Aku akan selalu menunggu informasi itu dari ayah. bagaimana pun cara nya aku ingin tuan Steven" kata Bella memeluk Jacob.
"Iya sayang" kata Jacob.
Jacob pun mendukung Bella, karna ia pikir jika Steven memiliki hubungan dengan putri nya, bisnis nya pun berjalan dengan lancar karna Steven.
......................
"Geri! Kemari lah!" teriak Jacob pada anak buah kesayangan nya itu.
"Ada apa tuan?" tanya Geri.
"Mata matai Steven untuk ku" kata Jacob.
"Baa....baik tuan" kata Geri.
Sebenarnya Geri tidak ingin melakukan nya, ia takut. Siapa yang tidak tau kekejaman Steven saat menghadapi musuh nya.
Geri pun segera melakukan tugas nya, ia mulai memata matai Steven 24 jam.
"Aku merasa ada yang mengawasi ku" gumam Steven.
"Zeco, Cari tau apa yang sedang terjadi. Aku merasa di awasi" kata steven pada zeco.
"Baik tuan" kata Zeco.
Tak berapa lama, Zeco pun kembali dengan menyeret pria yang sudah babak belur.
"Ini orang nya yang sudah berani memata matai anda tuan" kata Zeco melempar tubuh Geri ke hadapan Steven.
"Apa mau mu? berani nya kau memata matai ku. siapa yang menyuruh mu?" kata Steven menginjak jemari Geri yang sudah tersungkur.
"Br*ngs*k, ini menyakitkan." kata Geri menggeram.
*PLAKKKKKKKK.
"Berani sekali kau berbicara seperti itu pada tuan ku" kata Zeco menampar pipi Geri yang masih tersungkur dengan tangan yang merasa kesakitan karna masih di injak oleh Steven.
"Jawab!! Siapa yang menyuruh mu?" kata Steven kembali menekan kaki nya agar lebih keras menginjak jari Geri.
"Sampai mati pun, aku tidak akan memberi tahu mu! aku bukan pengkhianat!" kata Geri.
"Ohhh nyali mu sangat besar. Ayo kita buktikan" kata Steven mengangkat kaki nya dari tangan Geri.
"Zeco, ikat dia di ruang bawah tanah. Lalu dari tau siapa yang menyuruh nya" perintah Steven.
"Baik tuan" kata Zeco kembali menyeret Geri.
"Aku bisa berjalan sendiri b*d*h, lepaskan aku" kata Geri.
"Diam lah kau sangat berisik" kata Zeco tetap menyeret paksa geri.
Lalu tak berapa lama, Zeco pun berlari menghampiri Steven.
"Tuan, ternyata dia adalah orang suruhan tuan Jacob" kata Zeco.
"Argggggghhhh! Pria tua itu! Sebenar nya Apa yang ia ingin kan dari ku! Sampai sampai ia berani bertindak sejauh ini!" kata Steven.
"Sepertinya tuan Jacob sedang mencari sesuatu tentang anda tuan, dan sepertinya putri nya sangat terobsesi dengan anda. Itu terlihat jelas saat anda menolak nya kemarin" kata Zeco.
"Panggil pria tua itu kesini beserta putri nya yang sangat menjijikan itu" kata Steven
"Baik tuan" kata Zeco.
Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya Jacob dan Bella pun tiba di kediaman Steven.
"Kau berani membuat ku menunggu lama Pria tua!!" kata Steven dengan tatapan dingin yang mematikan.
"Ada apa sebenarnya? Kenapa kau mengamuk seperti ini?" tanya Jacob bingung.
"Ayah aku takut" kata Bella bersembunyi di belakang ayah nya
baru bener..dan masun akal