Berawal dari sebuah insiden menabrak mobil, Nayra harus terikat oleh sebuah pernikahan yang menjadikannya istri kedua dari seorang pria yang dingin.
Pria yang akan menjeratnya dengan cinta yang sangat besar, yang akan membawanya ke sebuah kehidupan yang tak pernah Nayra bayangkan.
Ada banyak part awal yang banyak kesalahan dalam penulisan yang belum sempat direvisi 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
IG: mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 21
Perusahaan Dimitri. Corp.
"Halo sayang, how are u today?" sapa seorang pria.
" I am fine, aku sangat merindukanmu." Angel tersenyum bahagia, saat menerima telepon dari Dimitri kekasih gelapnya.
"I miss u too, so bagaimana besok? Tidak ada kendala kan?"
"Tidak ada sayang, semuanya beres. Dan aku sudah tidak sabar bercinta denganmu." Suara Angel, mendesah tak karuan. Membayangkan wajah tampan dan tubuh kekar milik Dimitri yang berada diatasnya. Yang selalu sukses membuat tubuhnya panas dingin.
"Besok aku akan memuaskanmu sayang." Goda Dimitri dengan seringai licik diwajahnya.
Setelah beberapa menit kemudian, Dimitri yang sudah menutup sambungan teleponnya. Berjalan ke arah jendela, menatap sebuah gedung tinggi yang berada tepat di sebarang jalan.
"Aku akan menjatuhkan perusahaanmu lewat tangan istrimu sendiri." Dimitri tersenyum licik.
..........................
Perusahaan Kenz. drc.
"Tuan, satu jam lagi kita akan rapat di Hotel Grand Mulia.
"Oke, kau siapkan semuanya." Kenzo menandatangani berkas-berkas yang diberikan Jimy.
"Dan ini ponsel yang tuan inginkan." Jimy menyodorkan ponsel yang diminta tuannya.
Kenzo menatap ponsel tersebut dengan diam.
"Tuan, ada yg salah?" tanya Jimy.
"Tidak, ayo kita berangkat!" Kenzo bersiap untuk rapat di Hotel Grand Mulia, dan tak lupa mengambil ponsel yang tadi diberikan Jimy.
...........
Cafe Black White.
Nayra yang sedang sedang duduk diruang istirahat, mengambil ponselnya yang berbunyi.
"Halo siapa ini?"
" Tut..tut..tut.." bunyi suara ponsel di tutup.
"Malah ditutup." Gerutu Nayra.
"Memangnya siapa Nay?" tanya Novi.
"Tidak tahu, nomer enggak jelas." Nayra mengangkat kedua bahunya.
"oh ... " Novi beroho ria. "Nay, loe nanti pulang dijemput siapa?"
"Di jemput -- "
"Jangan bilang sama Pak Dion lagi?"
"Loh memangnya kenapa kalau sama Pak Dion?"
"Ih ni orang pura-pura lupa apa ya? Loe kan udah maried sama yang loe bilang tuan Kenzo itu?"
"Oh, kirain apaan." Nayra menjawab dengan santai.
"Oh doang? Ih ni anak bener-bener ya!" Novi memukul lengan sahabatnya.
"Novi, sakit tahu." Gerutu Nayra, dengan wajah kesal. Mengusap lengannya yang dipukul oleh Novi.
"Ya habis, loe tuh ya. Kalau suami loe liat Pak Dion, anter loe pulang. Emang dia tidak marah?" selidik Novi.
"Tentu saja tidak! Kan loe tahu, pernikahan kaya apa yang gue jalanin." Nayra menghela napasnya.
"Emm .. gue jadi penasaran, loe tuh beneran udah nikah? Apa lagi sama tuan Kenzo, pria kaya raya yang terkenal dingin dan tidak mengenal ampun pada musuh-musuhnya."
"Ya ampun Nov, masa gue bohong sama loe!" Sahut Nayra. "Nanti deh gue kenalin loe sama tuan Kenzo. Biar loe liat sendiri kalau gue enggak bohong."
"Nah gitu dong, kenalin ke gue!" Novi berkata dengan sangat antusias.
"Iya, nanti. Kapan-kapan kalau gue inget." Seloroh Nayra, dengan tertawa keras.
"Nayra ... " Novi memukul lengan sahabatnya, dan tertawa bersama.
.............
Kenzo langsung menutup ponselnya, ketika terdenger suara Nayra yang menjawab halo.
"Kenapa aku menghubungi gadis bodoh itu?" gumam Kenzo, sambil terus menatap layar ponselnya.
"Memangnya tuan, menghubungi siapa?" Jimy berpura-pura tidak tahu siapa yang tadi dihubungi oleh tuan Kenzo.
"Orang tidak penting." Kenzo menjawab asal, memalingkan wajahnya kearah jalanan.
Jimy yang melihat tingkah tuan Kenzo, hanya bisa tersenyum geli.
"Jim, bukankah ini jalan?"
"Ya, tuan. Hotel Grand Mulia, berada tepat di depan Cafe Black White tempat nyonya Nayra bekerja."
"Oh .."
"Apa tuan mau berkunjung dahulu ke tempat nyonya Nayra bekerja?" goda Jimy.
"Untuk apa? Buang-buang waktu saja." Kenzo menjawab dengan dingin.
Jimy yang melihat kelakuan tuan Kenzo, hanya bisa tersenyum. Dari hati yang terdalam, Jimy sangat berharap tuannya itu mau membuka hatinya pada nyonya Nayra. Karena nyonya Nayra pantas dan mampu membuat tuan Kenzo bahagia.