NovelToon NovelToon
Tawanan Sang Mafia

Tawanan Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:25.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Setelah patah hati, untuk pertama kalinya Rilly mendatangi sebuah club malam. Siapa sangka di sana adalah awal mula hidupnya jadi berubah total.

Rilly adalah seorang nona muda di keluarga Aditama, namun dia ditawan oleh seorang Mafia hanya karena salah paham, hanya karena Rilly menerima sebuah syal berwarna merah pemberian wanita asing di club malam tersebut.

"Ternyata kamu sudah sadar Cathlen," ucap seorang pria asing dengan bibir tersenyum miring.

"Siapa Cathlen? aku Rilly! Rilly Aditama!!" bantah gadis itu dengan suara yang tinggi, namun tubuhnya gemetar melihat semua tatto di tubuh pria tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TSM Bab 30 - Target Terkunci

Cukup lama Liam memandangi layar ponselnya sendiri setelah memutuskan sambungan telepon dengan Rilly. tatapannya yang dingin kemudian beralih ke layar laptop di hadapannya, melihat Rilly yang keluar dari dalam kamar mandi itu dengan mulut yang menggerutu.

Dassar cabbul! mulut mu adalah sampah, Aku tidak akan mudah percaya. Kalau diawal kamu bilang tiap sudut di rumah ini sudah dipasang CCTV berarti kamar mandi juga termasuk di dalamnya.

Hiii, sangat menjijiikkan.

Rilly bahkan terlihat bergidik tubuhnya setelah mengumpat seperti itu.

Liam tanpa sadar tersenyum kecil di sudut bibirnya.

Siang sampai menjelang malam hari itu, Liam terus berada di ruang kerjanya dan menatap layar laptop tersebut.

Tak bosan-bosannya dia terus melihat semua pergerakan Nona muda keluarga Aditama. Dia pikir, Rilly harus selalu diawasi seperti ini.

Bagaimanapun ini adalah hari pertama wanita itu keluar dari markas, bisa saja Rilly memutuskan untuk kabur darinya.

Hampir jam 6 sore Rilly memutuskan untuk mandi, karena dia tidak mempercayai ucapan Liam jadilah Rilly mandi menggunakan basahan.

Namun tetap saja, karena terkena air tubuhnya jadi tercetak dengan sempurna di kain basah itu.

Liam terus memperhatikan sampai kedua matanya tidak berkedip. Di dalam sudut hatinya entah kenapa dia merasa bersyukur karena gadis itu tidak telanjjang bullat. Ya, Rilly memang gadis yang cerdas.

Tidak sia-sia selama ini dia mendidiknya. Andai saja Rilly adalah Cathlen, pastilah akan jadi anggota Black Venom yang hebat.

Tapi sayang, semuanya terjadi di luar kendali. Liam terpaksa akan melepaskan gadis itu setelah misi ini selesai. Tapi tentu saja tidak sepenuhnya melepas, selamanya wanita itu akan berada dalam pengawasan Black Venom.

Mencegah agar Rilly tidak berkhianat dari mereka.

Perhatian Liam seketika buyar ketika melihat pintu ruangannya terbuka dan Frans masuk.

"Tuan, sejak tadi anda tidak keluar dari ruangan ini, apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Frans cemas, dia diminta oleh anggota yang lain untuk menanyakan tentang hal ini.

"Tidak, aku baik-baik saja, keluar lah," titah Liam, sorot matanya begitu dingin.

"Benar tidak terjadi apa-apa? itu apa yang anda kerjakan? coba aku lihat."

"Keluar!" balas Liam dengan cepat, bahkan kini suaranya terdengar lebih tinggi. Ada rasa tidak terima jika Frans sampai melihat CCTV tersebut, apalagi Rilly belum selesai mandi.

Dan mendapati sikap tuannya yang terlihat aneh, Frans hanya bisa mengerutkan dahi. Meski jadi sangat penasaran dengan apa yang dikerjakan oleh sang Tuan, tapi pada akhirnya Frans tetap keluar dari ruangan itu.

Astaga, kenapa pula aku jadi terus melihat ini! geram Liam di dalam hatinya.

Dia segera menutup layar laptop itu dan tak peduli lagi pada apa yang dilakukan oleh Rilly.

Malam pun bergulir dan pagi tiba.

Hari ini Rilly mulai menggunakan masker wajahnya Airish. Ya, mulai hari ini dia adalah Airish.

Menggunakan gaun yang sederhana, Rilly nampak begitu cantik dilengkapi dengan flat shoes yang dia kenakan.

Tidak menggunakan baju serba hitam, aura nona muda Rilly jadi nampak jelas, meski kini wajah yang dia kenakan adalah wajahnya Airish. Nyatanya aura itu tak sepenuhnya hilang.

Dengan pengawasan Liam, akhirnya pagi itu Rilly mendatangi Club malam Venera Night.

Dengan kecantikan yang dia punya, Rilly langsung diterima bekerja disana.

"Karena ini hari pertama mu, jadi datang lebih cepat. Jam 3 sore," ucap atasan Rilly. Club itu mulai menerima tamu di jam 5 sore.

"Baik Pak, terima kasih," balas Rilly patuh, dia pun tersenyum manis sekali.

Hari itu semuanya terasa lebih cepat berlalu. 2 jam Rilly ditraining dan dia langsung paham semua pekerjaannya.

Sampai akhirnya malam pun datang. dan club Venight jadi semakin ramai.

Rilly begitu sibuk membawa minuman kesana kemari, sibuk pula menolak ajakan para pria hidung belang untuk memesan hotel untuk malam ini, sampai akhirnya dia lihat Zeon memasuki club tersebut.

"Target terkunci," ucap Rilly, agar Liam bisa mendengar.

1
≧﹏≦
luar biasa
Erly Hafidz
Luar biasa
Rita Ariesta
Kecewa
Rita Ariesta
Buruk
dich
gaasssss
dich
😂
dich
🤣🤣🤣
dich
aduuh babang mafiaaaa
dich
hahahaa...
dich
😆
dich
😅😅
dich
😅
dich
hahhaaaa...paraah paraaah
dich
amppuunnn 🤣🤣
dich
kocak 🤣🤣
dich
wkwkwkwkkkkk
dich
cieeee
dich
🤣🤣🤣
dich
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ayu Roesly
otw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!