NovelToon NovelToon
Aku Dimadu Saat Hamil Anak Ke Tiga

Aku Dimadu Saat Hamil Anak Ke Tiga

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Nikahmuda / Poligami / Patahhati / Penyesalan Suami
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Retmiduski

Aku Warna , Tapi hidup tak seindah namaku. Aku mempunyai dua orang putra dan satu putri yang masih berumur 4 bulan. Keputusan ku mempertahankan rumah tangga , ternyata keliru , aku bukanya mempertahankan rumah tangga ku tapi hanya memperlambat perceraian kami. Bukan orang ketiga yang salah tapi kesalahan bersumber dari suami ku yang tidak pernah puas dengan satu istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retmiduski, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Balada surat perjanjian

Weekend kali ini Arsya habiskan waktu untuk bermain dengan anak anak nya, biasanya setiap weekend Arsya selalu keluar dengan alasan kerja atau cari duit sampingan itu lah alasan nya selalu ke warna.

" dek, kalau mau pergi beli kebutuhan sehari hari, pergi aja dek, ngak apa biar mas hari ini yang jaga anak anak " tutur Arsya ke warna , karena memang nifas warna udah usai, dan warna sudah lumayan kuat kalau hanya membeli kebutuhan sehari hari

"hmmm tumben mas, tapi ngak apa deh,ya udah mas aku siap siap dulu, dan tunggu Zahira tidur dulu la mas" jawab warna

"Apa rencana mas Arsya ya, tumben tumben nya" ucap warna dalam hati.

Setelah Zahira menyusu dan tertidur, warna langsung pergi membeli kebutuhan sehari hari, sekarang hanya Arsya dan anak anak di rumah. Setelah warna berangkat, Arsya tidak mau membuang buang waktu nya, ternyata ada udang di balik batu. Sekarang Arsya masuk ke kamar, dan membuka lemari.

"dimana warna menyembunyikan surat perjanjian sialan itu" gumam Arsya

Arsya sibuk mencari, tanpa sadar ada sepasang mata mengintip dari luar, ya itu Akbar. Tadi sebelum pergi, warna memanggil Akbar ke kamar .

Flashback on

"Akbar, Mama boleh minta tolong ngak sama Akbar " ucap warna lembut ke anak nya

"boleh dong mah, mama mau Akbar tolongin apa mah" jawab Akbar polos

"tapi ini rahasia, cuma boleh Akbar dan mama yang tahu, mmmm akbar mau ngak main rahasian sama mamah" tanya warna dengan nada pelan

"mau mah, mama mau main rahasia apa sama Akbar, Akbar janji cuma kita berdua yang tahu " jawab Akbar

"nanti mama kan mau pergi belanja ini, untukmm kebutuhan kita , nah sewaktu mama pergi Akbar mau ngak lihat apa aja yang di lakukan papa " tutur warna dengan hati hati

"kenapa mah" jawab Akbar polos

"iya mama cuma mau tahu aja kok, papa jaga adek dengan baik atau ngak" jawab warna

"oo gitu ya mah" jawab Akbar

"iya sayang, nanti kalau papa masuk kamar , Akbar lihat nya jangan sampai papa tahu ya, kan ini rahasia antara Akbar dan mama jadi papa ngak boleh tahu" tutur warna

"oke mah, kalau papa tahu berarti gagal dong rahasia kita kan mah" jawab Akbar

"benar sayang, pintar nya anak mama" cicit warna memuji anak nya

"iya dong, Akbar, oke deh mah Akbar akan lihat papa terus, mainan di mulai " kata Akbar dengan ekspresi seperti Spiderman mau terbang.

"oke sayang, makasih ya nak, kalau gitu mama berangkat dulu ya , dada anak ganteng mama" ucap warna, sambil cium Akbar

flashback off

"semua tempat di kamar ini udah saya geledah, kenapa zonk ya, atau di kamar anak anak ya" ucap Arsya berbicara dengan dirinya sendiri

Saat pintu terbuka "Akbar lagi ngapain nak, ngintip papah ya" ucap Arsya

"oups ketauan , papa ngak boleh tau, nanti permainan rahasianya gagal lagi" ucap Akbar dalam hati

"ngak kok, siapa yang mau ngintip papa, Akbar tadi mau ke kamar papa , Akbar mau cari mainan Akbar yang hilang, mana tahu ada di kamar papa mama " ucap Akbar santai " aduh maaf ya pah, Akbar bohong, soalnya Akbar lagi main rahasia an ini pa" ucap Akbar dalam hati

"oooo ngak ada mainan Akbar di kamar papa, kalau ada pasti papa lihat tadi" jawab Arsya

"oo ya udah deh pah" Akbar

"Akbar, Akbar lihat adek dulu bentar ya , jangan kemana mana, papa mau ke kamar Akbar dulu sebentar , mau lihat kamar Akbar takutnya ada kecowak" ucap Arsya berbohong

"kamar Akbar ngak ada kecowak kok pak, mama bersih kan terus kamar Akbar " Jawab Akbar polos

"Papa cek dulu aja, ingat ya jangan kemana mana" ucap Arsya berlalu

Arsya mulai dengan aksinya, Arsya membuka satu per satu lemari bahkan kasur pun ia geledah. Tapi Arsya tetap tidak menemukan surat perjanjian tersebut.

"Sial, dimana surat perjanjian itu , kenapa ngak ada, dimana warna menyembunyikan nya" ucap Arsya sendiri sambil melihat lihat sekeliling dan mata Arsya tertuju ke sebuah tas milik warna

"ini kan tas warna, cek ah, mana tau ada " sambil membuka tas warna, dan menemukan apa yang ia cari

"nah ini dia ni, surat perjanjian sialan itu, mari kita bakar Arsya, lenyap kan surat sialan ini " gumam Arsya pada dirinya sendiri . Arsya keluar membawa berkas tersebut dan di bakarnya di dalam tong sampah.

Tidak lama setelah aksi Arsya, warna pulang dari belanja tersebut. kebetulan Zahira belum bangun, warna sudah ngak sabaran mengetahui apa yang Akbar tahu.

"Akbar, Attar ayok tidur siang, ayok masuk kamar " panggil warna, tentu saja ini akal akal warna supaya ia bisa berbicara dengan Akbar

"oo iya mas, makasih ya udah mau jaga anak anak" ucap warna

"kok harus terima kasih dek, kan mereka anak anak ku" jawab Arsya

"hehe iya mas, " jawab warna datar.

Di dalam kamar

"sayang gimana game rahasia kita" tanya warna ke Akbar

"berhasil mah" sambil menaikkan ke dua jempol nya ke warna

"ya sudah ayok cerita kan ke mama, dari awal sampai selesai, Akbar ngomongg nya pelan pelan aja, supaya papa ngak dengar, kan ini rahasia " ucap warna sambil mengusap punggung Attar supaya cepat tertidur.

Akbar menceritakan semuanya dengan jelas, hingga kejadian di Tong sampah.

"gitu mah, cerita nya heheheh, Akbar menang kan mah" ucap Akbar

"iya sayang kamu menang, terimakasih ya nak telah mau main rahasia rahasia an sama mama, mama sayang Akbar" ucap warna dengan nada lembut

"iya mah, sama sama, Akbar juga sayang mama" ucap Akbar

"ternyata benar dugaan ku mas, pasti ada udang di balik batu, ternyata ini tujuan mu mas, melenyapkan surat perjanjian itu " ucap warna dalam hati

"Syukur dari awal aku udah wanti wanti, surat perjanjian asli sudah aman di rumah bunda Shasha, bahkan satu print warnanya di rumah bunda Kinara, dan satu print warna lainnya dari surat perjanjian itu yang kamu bakar mas, hmmmm selamat menikmati kebahagiaan palsu mu mas" ucap warna dalam hati

"aku yakin mas, kamu mengira itu adalah yang asli, masak iya kamu ngak bisa membedakan mana yang asli mana yang kopi an eh salah mana yang print warna hahahah masak iya kamu ngak memperhatikannya sedikit pun mas " ucap warna bahagia

"sekarang kamu mengira surat itu sudah basmi kan mas, mari kita tengok selanjutnya apa yang akan kamu lakukan mas" tutur warna sinis...

Hallo semuanya , mohon maaf ya banyak yang typo..

maaf juga karena lambat update, harap maklum Mak Mak satu anak hehehe

terimakasih like dan vote serta commentnya..

🙏🙏

1
Elok Pratiwi
Luar biasa
murni l.toruan
Emang sudah niat selingkuh, mosok mertua meninggal kamu celupan dengan jalang, kirim doa dan dampingi istri dong
martina melati
awal sadar dosa tp tetap melakukan dosa... sdh tahu ada lubang masih djeblos, bukanny dhindari akhirny jatuh dlm kumbangan toh!
martina melati
nah ini masalahny... bukanny dcarikn solusiny buat istri malah cari wanita lain.
kandungan istri blm sempat usg lho!
martina melati
emang kamu menjerumuskan diri, arsya...
gk nyalahi koq! shrsny cari kegiatan yg bermanfaat, bersih2 rumah, berkebun mumpung istri gk ada drumah.
martina melati
anehny dsini... mertua brsn wafat bukan diisi dg doa2 lebih syadhu malah senang2, cari hiburan...
martina melati
merasa malu??? berarti gk punya malu... seharusny jika niat awal ingin memperbaiki keutuhan rt dg anak2 dan istri yg sah harus sungguh2 bukanny merasa maluuuuu
martina melati
astagaaaa...
gk ada bukti?
kan ada hp bisa drekam video ato dphoto
martina melati
mertua meninggal dunia koq gk melayat malah berbuat maksiat
martina melati
turut prihatin y...
Haura Az Zahra
Luar biasa
Nurhayati Nia
Mampir thorr
ipeeeeehhhhhh
haddoowww msh pav pov lg kirain dah sembuh thorr
ipeeeeehhhhhh
1 pov aurhor aja udah cukup.kali kk othor....pembaca udah paham artinya....gk perlu malah di pov semua nya bikin males jd nya....sampe hbis begitukah ????
ipeeeeehhhhhh
bini burikan sementara krn bawaan
bayi anak dia aja dia gk mau terima, malah pilih selingkuh dg wanita malam yg mungkin mlh menularkn penyakit.
Muginem Muginem
Lumayan
Gamerz Mod
yg sabar.y
Karyani Yani
kenapa ceritanya diulang2
DPuspita
Micin mah malah bikin bodoh, bun. Asupan yg bergizi yg masuk ke dalam tubuh anak, itu yg bikin pintar 😁
DPuspita
Ini khan di dunia novel ya... Apapun bisa terjadi. Kl di dunia nyata, kl udah bawa dok itu semua, bank bisa proses gak ya? 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!