Ica adalah seorang anak dari orang yang sangat kaya raya, dia memiliki wajah yang sangat cantik bak seorang dewi namun dia harus meninggal karena tertabrak truk saat menyelamatkan seorang anak kecil.
namun saat membuka mata, bukannya berada di surga apalagi neraka, ia malah menempati tubuh seorang putri Antagonis.
tapi kenapa wajah putri ini sama seperti wajahnya dulu? dan kenapa ada ayah dan ketiga kakaknya disini?
" woii kalian lagi main drama kolosal kan? ikutan donkkkk... "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bercerita I
" cih Kau Buta?? "
setelah kalimat itu keluar dari mulut Aaron, sebilah pedang langsung berada di lehernya.
" Lancang Sekali kau pada Baginda Raja! "
Yustof, Pria itulah yang mengacungkan pedang ke leher Aaron.
" Turunkan Pedang mu Yustof.. " perintah Raja.
Pria itu terlihat tak terima, namun mau tak mau ia akhirnya menurunkan pedang nya itu.
Raja mendekati anak nya yang masih dalam keadaan luka luka itu.
Bugg!!
Tanpa Aba aba pria itu menendang perut Aaron hingga pria itu terlihat oleng ke belakang.
" Jaga batasan mu... kau bisa ku habisi kapan saja... " ucap Raja dengan wajah yang sangat dingin.
mendengar itu Aaron terkekeh.. lalu dengan kekuatan yang tersisa, ia mencoba bangkit berdiri.
Kini Aaron berdiri tepat di depan ayah nya itu.
" oh ya? lalu kenapa tidak kau lakukan sekarang saja?? " tantang Aaron.
Ayah dan anak yang kelihatan tidak akur itu kini saling menatap dengan wajah yang dingin.
" Lancang sekali kau bocah pungutan!! ayah handa ijinkan saya-" belum sempat putra mahkota Alex berbicara Raja sudah mengangkat tangan nya.
Alex pun menggeram menahan marah, sungguh ia sangat ingin membunuh Aaron sekarang.
" Tinggal kan dia sini! jangan berikan perawatan apapun lagi! jangan beri dia makan dan minum! " titah Raja.
Sang Raja mengkode para pelayan untuk meninggalkan kamar itu, mereka pun mengerti dan akhirnya meninggalkan tempat itu.
Kini di sana hanya tersisa Raja, Yustof, dan Putra mahkota Alex.
" Tenang saja.. kau pasti akan mati.. " ucap Raja Sebelum akhirnya pergi dari sana.
Yustof mengikuti Yang mulia Raja pergi, sedangkan Putra mahkota Alex tetap berada di sana.
" Cih... kenapa makhluk seperti mu masih hidup hah! menyusahkan! " decih pangeran Alex
" kenapa? kau takut aku masih hidup dan akan menggantikan mu yang menjadi putra mahkota? " tanya Aaron dengan senyuman miringnya.
Buggg!
Aaron mengusap darah di bibirnya yang berdarah sehabis di bogem oleh Alex..
" ckk.. bahkan memukul orang pun kau tak pintar.. bagaimana kau akan jadi putra mahkota?? " decak Aaron, lalu tertawa mengejek.
Mendengar itu wajah Alex menjadi merah padam.
" Sialan Ku bunuh kau!! " Teriak Alex yang langsung melayangkan serangan pada Aaron.
Mereka terlihat berkelahi di ruangan itu, dengan brutal Alex menendang dan memukul Aaron.
Aaron pun tak mau kalah, ia menendang dan memukul wajah Alex dengan sama brutal nya.
Tapi sayangnya tubuh Aaron masih sangat lembah, tentu saja akhirnya ia kalah dan di pukuli oleh Alex.
Tubuh Aaron akhirnya terkapar di lantai dengan bekas biru biru dan penuh darah.
Alex pun bangkit, pria itu terlihat kesakitan karena tentu ia juga menerima lumayan banyak luka.
dengan angkuh ia meletakan kakinya di kepala Aaron.
" dengar bocah! aku sangat ingin membunuh mu sekarang, tapi sayang sekali aku tak boleh melakukan itu. sial!! " ucap Alex sebelum akhirnya pergi dari sana..
Sedangkan Aaron yang masih sadar hanya bisa melihat kepergian Alex saja..
" nona peony.. ku harap kau baik baik saja... " sebelum akhirnya kesadaran pria itu hilang
.
.
.
Sedangkan Di Kediaman Duke Leon..
Kini terlihat Peony, seorang gadis yang cantik dan ceria tengah berbaring tak sadarkan diri.
Gadis itu masih berbaring di kamar yang sama saat ia pingsan.
wajah gadis cantik itu terlihat pucat, Duke Leon wajah yang panik memegang tangan gadis itu dengan erat.
"peony.. bangun lah... " ucap Duke Leon sembari mengguncang guncang tubuh lemah gadis itu.
namun peony terlihat tak bergeming sama sekali.
" maafkan ayah nak.. tidak seharusnya ayah memaksa mu mengeluarkan kekuatan itu.. maaf nak.. maafkan ayah.. bangun lah nak.. ayah mohon... " mohon pria tua itu tanpa sadar meneteskan air matanya..
dengan erat pria itu memeluk putri kesayangannya yang masih pingsan itu.
sringg...
Tiba tiba sebuah cahaya terlihat bersinar sinar dari dalam kalung yang peony kenakan.
Duke Leon menyadari hal itu, merasa ingat akan sesuatu, dengan cepat Duke Leon kembali membaringkan tubuh peony di lantai.
Dengan tergesa gesa Duke Leon mengambil sebuah buku yang ada di salah satu lemari tersebut.
pria itu terlihat membolak balik kan halaman buku itu, hingga sampailah ke sebuah halaman yang ia cari.
dengan segera Duke Leon kembali ke sisi putrinya lagi.
pria itu membaca kata kata yang ada di buku itu sambil mata nya sesekali melihat ke arah putrinya.
pria itu terlihat menghela nafas setelah selesai membaca kata kata yang ada di buku itu.
" baik lah.. hanya ini jalan satu satunya. " ucap Duke Leon.
Akhirnya pria itu membaringkan tubuh peony di lantai. kemudian Duke Leon mengangkat buku yang ada di tangannya dan mulai membaca kata kata yang ada di buku itu dengan keras.
" SAAT DEWI KECANTIKAN DI LAHIRKAN.. SAAT ITULAH DEWA KEGELAPAN JATUH CINTA..
SAAT DEWI KECANTIKAN MATI.. SAAT ITULAH DEWA KEGELAPAN MENYATU DALAM KEGELAPAN.. "
Setelah kata kata itu terucap tiba tiba sebuah cahaya kembali bersinar, namun cahaya itu kini berasal dari dalam kalung peony.
cahaya itu keluar dari sana dan menyelimuti tubuh peony yang masih terbaring.
cahaya itu mengelilingi tubuh peony, sebelum akhirnya menghilang menyatu dengan tubuh gadis itu.
" eeugghh... "
Setelah cahaya itu hilang, terlihat pergerakan dari tubuh gadis itu.
Duke Leon segera menghampiri putrinya itu dan memeluknya.
" peony... kau baik baik saja? " tanya Duke Leon sembari melepas pelukannya.
" ayah.. a-aku dimana?" gadis itu terlihat sedikit lingkung.
Ia menatap di sekelilingnya, sebelum akhirnya ia menyadari dan mengingat apa yang terjadi.
" ayah, cahaya tadi itu apa?" tanya peony setelah di bawa duduk di sebuah sofa yang ada di sana..
" minum lah dulu nak.. " ucap Duke Leon memberikan sebuah minuman pada peony.
peony menerima air yang di beri ayahnya itu.
" sebelumnya ayah akan menceritakan sesuatu hal pada mu nak.. apakah kau siap mendengarnya? " tanya Duke Leon serius.
" aku siap ayah.. " ucap peony yakin.. ia harus tau semuanya sekarang..
" Dahulu sekali sebelum kau lahir, lebih tepatnya pada saat itu ayah masih kecil..
Dahulu seluruh rakyat masih dalam pimpinan kerajaan Ofstaf... kerajaan dahulu sangat makmur dan sejahtera, tidak ada rakyat yang kelaparan dan tidak ada kejahatan.
Ayah masih sangat ingat, semua masyarakat sangat makmur, tidak ada yang terlalu kaya dan terlalu miskin..
Tidak ada masyarakat yang kelaparan seperti sekarang ini." ucap Duke Leon dengan pandangan keatas berusaha untuk memutar ingatannya.
" Raja Jafanthar ll adalah raja yang berkuasa saat itu. ia mempunyai seorang adik angkat yang bernama Vernan. mereka terlihat sangat akur dan saling menyayangi namun sayang nya itu hanya tipuan belaka..
Vernan, berusaha untuk merebut kekuasan kerajaan Ofstaf. namun sayang sekali ia hanya anak angkat yang tidak punya dukungan dari semua pihak.
Siapa yang mau mengangkat anak pungut menjadi Raja?
Hingga akhirnya Jafathat yang di angkat menjadi Raja, beliau pun akhirnya menikah dan mempunyai seorang putra bernama Felix "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.........
Maaf ya para pembaca sekalian kalau cerita agak membosankan..
Author akan terus berusaha hehehe..
makasih udah like..
Dukungan kalian sangat berarti...
Love you ❤
haishhhh..
perlu d'beri kacamata kuda nih putri mahkota...
🤦🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️🏃
klo drama 'y jelek tidur aja..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪
Putra Mahkota konon...