Kesalahan yang terjadi pada dua manusia yang saling mencintai. Hubungan keduanya yang sudah tidak direstui. Mungkin karena tidak memiliki status sosial yang setara. Alina hanya gadis biasa yang duduk di bangku SMA dan menggunakan beasiswa dan sementara Fathan anak seorang pengusaha kaya raya dan juga seorang ibu yang bekerja dalam dunia entertainment.
Fathan dan Alina terjebak dalam hubungan gairah yang akhirnya menjadi skandal dan siapa yang dirugikan dalam hal itu.
Alina harus menerima nasibnya yang masih duduk di bangku SMA dan mengandung akibat kesalahan fatal yang dia lakukan bersama dengan kakak kelasnya yang juga menjadi pacarnya.
Karena hubungan yang tidak direstui itu yang ternyata membawa Fathan pergi dari Alina.
Bagaimana Alina menjalani kehidupannya dengan janin yang ada di dalam kandungannya.
Lalu apakah mereka dipertemukan kembali?
Jangan lupa untuk mengikuti cerita Saya dari awal sampai akhir dan follow akun Instagram saya .
ainunnharahap12.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15 Meyakinkan.
Alina dan Fathan yang berada dikantin sekolah dengan mereka berdua yang saling berhadapan dan makanan di tengah mereka yang berada di atas meja.
"Kamu baik-baik saja Alina?" tanya Fathan yang sejak tadi memperhatikan ekspedisi wajah Alina.
"Kamu memikirkan kejadian kemarin?" tanya Fathan. Alina mengangguk jujur.
Fathan memegang tangan Alina yang begitu sangat dingin sekali dan wajah itu juga terlihat memang sangat jelas memikirkan hal yang sangat berarti yang pasti berhubungan dengan kejadiannya mereka lakukan.
"Alina kamu jangan khawatir tidak akan terjadi apapun. Kamu pasti akan baik-baik saja dan aku tidak akan meninggalkan kamu ketika hal besar terjadi diantara kita berdua," ucap Fathan yang berusaha untuk menenangkan Alina.
"Tetapi tetap saja Alina takut. Kak atas apa yang telah kita lakukan dan membuat Alina...."
"Jika sampai hal itu terjadi maka aku akan bertanggung jawab," ucap Fathan yang langsung memotong kalimat Alina, dia tahu apa yang dipikirkan wanita yang di depannya itu.
Alina terdiam, entahlah sekarang bagaimana perasaannya.
"Alina apa yang terjadi di antara kita berdua adalah kesadaran kita bersama-sama dan aku tidak melupakan semua kejadian itu atau tidak menutupi rasa bersalah atau berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Aku menyadari apa yang aku lakukan adalah sebuah kesalahan besar dan aku tidak seharusnya melakukan itu kepada kamu. Tetapi aku tidak akan lari dari tanggung jawab atau berpura-pura semua itu bukan masalah besar," ucap Fathan yang terus sana menenangkan Alina yang membuat pengertian pada Alina.
"Alina tidak tahu harus berkomentar seperti apa. Saat ini perasaan Alina tidak tenang dan tidak tahu harus apa," ucapnya yang terus meras sedih.
"Kamu harus percaya padaku, jika apapun yang terjadi aku akan terus ada di samping kamu dan kita akan menghadapi bersama-sama. Sudah ya, Alina sekarang kita jangan memikirkan hal itu lagi," lanjut Fathan yang berusaha untuk meyakinkan Alina terus menerus.
Alina menganggukan kepala yang memang tidak punya pilihan lain selain harus percaya pada Fathan dan memang terlihat Fathan sejak kemarin juga merasa bersalah padanya. Biasalah kalau sudah terjadi baru merasa bersalah.
"Kamu harus tenang dan jalankan kegiatan kamu seperti biasa, baik di sekolah maupun di rumah, jangan terlalu gugup atau membuat ibu kamu merasa curiga. Aku tidak menyuruh kamu untuk melupakan kejadian tadi malam, tetapi kamu harus bisa normal seperti semula dan jangan menghindariku yang paling penting! karena apapun yang terjadi akan kita hadapi bersama-sama!" tegas Fathan yang memberikan arahan kepada Alina.
"Kamu mengerti?" tanya Fathan.
"Iya, kak," jawab Alina dengan menganggukkan kepala yang berusaha untuk tenang.
"Kalau begitu kamu harus seperti biasa lagi, ya dan jangan berpikiran hal yang buruk-buruk," ucap Fathan lagi.
Alina hanya menganggukkan kepala.
"Maafkan aku Alina. Semua yang aku lakukan yang pada akhirnya membuat kamu tidak tenang," ucap Fathan.
"Kakak sama sekali tidak perlu meminta maaf dan seperti apa yang Kakak katakan. Jika kita berdua sama-sama sadar melakukan hal itu. Jadi jika ada yang disalahkan maka itu adalah kesalahan kita yang tidak bisa mengontrol diri," sahut Alina.
Fathan menganggukkan kepala dengan tersenyum tipis yang mengusap-ngusap punggung jari-jari Alina. Dia memang akan berusaha terus ada di samping wanita yang pasti sekarang hidupnya sudah tidak tenang lagi karena kesalahan yang mereka lakukan.
****
Alina yang pulang sekolah tiba-tiba dihadang seorang pria berjas yang tampak rapi yang membuat Alina begitu kaget dan tidak tahu siapa pria yang sekitar berusia 30 tahunan itu.
"Nyonya Margin ingin bertemu dengan anda," ucap pria itu mempersilahkan ke arah mobil yang tidak jauh dari tempat dia berdiri.
Mata Alina yang langsung melihat mobil tersebut. Dia mungkin akan kembali mendapat teguran dari Margin karena telah menjalin hubungan kembali dengan Fathan dan tidak mendengarkan semua nasehat yang diberikan Margin.
"Mari Nona silahkan dan jangan membuat Nona Margin menunggu," ucap pria itu.
Alina menganggukkan kepala yang menurut saja. Alina dengan sangat gugup yang memasuki mobil Margin yang pintunya sudah di bukankan oleh pria berjas itu.
"Tante!" sapa Alina dengan menundukkan kepala.
"Saya pikir kamu akan mendengarkan apa yang saya katakan dan ternyata tidak. Kamu masih tetap melanjutkan hubungan kamu dengan Fathan," ucap Margin yang langsung membahas pada intinya.
Alina yang tidak menjawab apapun dan hanya menundukkan kepalanya.
"Kamu tidak sadar juga atau berpura-pura tidak mengerti bahwa saya sangat tidak menyukai hubungan kalian berdua. Kamu sangat tidak pantas untuk anak saya!" tegas Margin.
"Sebelum semua terlambat. Kamu akhiri segalanya atau saya akan mencabut beasiswa kamu!" Alina begitu terkejut saat mendapatkan ancaman dari Margin.
"Saya mengajak kamu untuk masuk ke dalam mobil mewah saya untuk mendengarkan suara kamu dan bukan membisu seperti ini!" tegas Margin yang tampak begitu kesal.
"Maafkan saya Tante! Saya sudah berusaha untuk mengakhiri hubungan kami berdua dan Kak Fathan yang...."
"Kamu ingin mengatakan bahwa anak saya yang telah mengejar-ngejar kamu? Anak saya yang tergila-gila pada kamu?" Margin yang memotong kalimat tersebut.
"Jika kamu tidak menggoda Fathan. Fathan tidak akan mungkin suka pada wanita seperti kamu!" tegas Margin dengan emosi.
"Kamu hanya anak penjual kue yang tidak pantas untuk bersanding dengan anak saya. Kamu bahkan bisa menikmati pendidikan dan fasilitas di sekolah ini karena uang dari saya. Jadi kamu harus tahu diri dan jangan serakah. Tinggalkan anak saya!" tegas Margin yang memberikan hinaan kepada Alina.
"Saya sudah memberikan peringatan kedua untuk kamu. Jadi alangkah baiknya kamu dengar sebelum saya bertindak dan jika terjadi sesuatu pada kamu. Itu bukan kesalahan Fathan. Tetapi karena kebodohan kamu sebagai wanita. Jangan terus-terusan menggoda anak saya. Saya bisa bertindak lebih parah lagi pada kamu!" tegas Margin dan Alina yang masih diam yang tidak merespon apapun.
Dia bahkan begitu sangat ketakutan dengan segala sesuatu yang ada di pikirannya. Dia tidak bisa tenang sama sekali.
*******
Alina yang sekarang di kamarnya penuh dengan kegalauan. Dia sekarang bahkan tidak bisa tidur yang terus mandar-mandir di jendela kamarnya dan juga bolak-balik membaringkan diri saat ke tempat tidur yang berusaha untuk tidur dan nyatanya dia tetap tidak bisa tidur.
"Maaf Tante! Saya tidak bisa melakukan semua itu dan saya sama sekali tidak bermaksud untuk membuat Fathan suka kepada saya atau berniat menggoda Fathan," Alina mengingat perkataannya kepada Margin yang mana Alina mencoba untuk nekat dan bijak membantah apa yang di inginkan Margin.
"Atau aku katakan saja semua ini kepada Kak Fathan. Agar dia bisa mengambil keputusan. Jujur aku benar-benar begitu sangat tidak nyaman berada di dalam situasi ini," batin Alina yang mulai tidak bisa menghadapi Margin.
"Ternyata memang benar kata orang-orang. Orang kecil tidak akan mungkin bersanding dengan laki-laki yang sangat jauh berada di atasnya yang bagaikan langit dan bumi. Semua itu hanya ada di Negri dongeng saja," batin Alina dengan mata terpejam.
Mungkin karena Fathan sudah menyentuhnya dirinya yang membuat dia tidak bisa mengambil keputusan begitu saja atau menuruti keinginan Margin. Karena semua akan berpengaruh padanya dan lebih baik dia mencoba untuk membicarakan semua orang Fathan.
Bersambung......
kadang aruna kadang alina
lieur thor
km mau jd wanita baik jmn sekarang gk akn menang krn yg menang yg punya uang banyak. km punya apa. ternyata sekolah mu pun yg biayai ibu Fathan bukan beasiswa.
kl Alina teges hrse waktu Fathan ada di rumah kasihkan semua itu biar tau kelakuan ibunya.
trus sekarang mau apa, apa yg bisa km lakukan Alina kl km terusin bkn km yg hancur tp ibumu dan usahanya trus anakmu. krn km gk punya bekingan yg kuat.
sdng Fathan gk bisa di andalkan sm sekali. laki gk punya power
penyelidikan kmarin gk ada kabar.
ttg kebakaran saja gk dpt hasil, pa lagi mau mnyelediki soal Alina.
lelaki macam Fathan mn bisa berbuat sesuatu. di tambh anak mami pula.
ketemu anak kandung saja getaran hatinya gk ada.
apa dia pria baik tentu saja bukan. krn kl punya hati baik pasti merasakan getaran pas ketemu anaknya.
o iya lupa dia saja anak mami, apa yg mau diandalkan dng lelaki yg cm ngetek ma maminya.
ibarat kata Fathan itu masih netek ma maknya. masih dewasa kenan drpd Fathan.
Fathan punya apa gk punya apa apa, kekuasaan juga punya mak nya dia cm mokondo lah ibaratnya. mnyelediki hidup Alina dan kebakaran itu saja gk ada hasil kn 🤣🤣🤣🤣🤣
bhkan katanya mnyelediki Alina dan kebakaran itu tp mana hsil nya. gk ada kn.
mknya Fathan bukan ayah idaman, lagian kl nikah ma Fathan hidup akan di setir mertua iuhh amit amit bnget.
kl CEO pinter di dunia nyata krn apa otaknya di pake.
mkne artis kl dah gk main film akn miskin. contoh Fathan ini kl gk main film bisa apa dia, hidup juga di setir ibu nya kan.
Semoga penulis mmberi Alina jodoh yg pinter.
Fathan terlalu bnyak ngempeng ibunya jd nya bloon bhkan kejadian masa lalu pun tak tau. tak ada niatan mnyelediki.
ah sudah lah smp bab ini Alina yg ttp bodoh dan Fathan yg bloon.
wes jd cerita cm jalan di tempat saja. gk ada peningkatan. kurasa pembaca akn bosan krn tiap episode cm gini gini saja.