Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. Kasar
Rey segera membawa Kenzo pulang ke rumahnya dengan kecepatan tinggi karena melihat keadaan Kenzo yang sudah diluar kendali. Beruntungnya jarak antara hotel dan perumahan elit milik Kenzo letaknya tidak terlalu jauh.
Rey juga meminta beberapa anak buahnya untuk datang ke hotel, untuk memeriksa rekaman CCTV di hotel itu dan mencari pelakunya. Entah siapa yang melakukan ini baik Kenzo atau Rey sekalipun tidak akan memaafkannya. Dan akan menghukum pelakunya dengan sangat berat.
"Panas sekali Rey. Sial, " umpat Kenzo dan membuka beberapa kancing bajunya.
"Bertahanlah Tuan, sebentar lagi kita sampai. " kata Rey sesekali menoleh kearah belakang mengkhawatirkan keadaan Kenzo.
"Aku tidak akan memaafkan siapa saja yang sudah membuat ku seperti ini. Benar-benar menjijikkan. " Kenzo mengerang menahan semua rasa yang dia rasakan saat ini.
Mobil yang dikendarai Rey sudah sampai di rumah mewah Kenzo. Dia menekan klakson berkali-kali karena penjaga rumah tidak segera membukakan pagar dengan segera.
"Kemana saja, lama sekali. " Rey terlihat marah kepada penjaga rumah karena tidak segera membukakan pintu, apalagi saat ini dia sedang buru dengan keadaan Kenzo yang tak biasa.
Rey segera membantu mengeluarkan Kenzo dari mobil dan membawanya masuk ke dalam rumah. Dia memanggil Alana, tapi yang dipanggil tak juga kunjung muncul ke permukaan.
"Lho, Tuan kenapa mas?" Tanya Bi Yuna.
"Dimana Alana? "
"Sepertinya mbak Alana ada dikamar mas, kayaknya sedang bersiap. " kata Bi Yuna.
Kenzo segera menaiki anak tangga untuk bertemu dengan istrinya dan ingin melampiaskan hasrat yang menggerogoti nya saat ini. Sampai di lantai atas dia segera membuka handle pintu dan masuk kedalam kamar.
Alana yang sedang memainkan ponselnya di atas ranjangnya jadi terkejut dengan kedatangan Kenzo yang tiba-tiba. Dia segera beranjak dan menghampiri Kenzo yang terlihat berantakan.
"Tuan, kau sudah datang. " sapanya. "Apa yang terjadi?" ucapnya lagi saat melihat keadaan Kenzo seperti tidak baik-baik saja.
Kenzo tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Alana, tapi matanya malah fokus pada bibir Alana yang terus bergerak. Dia menggerakkan tangannya dan menarik tengkuk leher Alana agar mendekat kepadanya. Dan dengan kasar dia mulai menyatakan bibit mereka.
Selama beberapa saat tidak ada perlawanan dari Alana bahkan wanita itu hanya diam mematung tanpa membalas ciuman dari Kenzo. Dan sesaat kemudian terdengar isak tangis dari Alana, dan Kenzo merasakan rasa asin yang masuk ke dalam mulutnya.
Kenzo melepaskan tautan bibirnya dan menatap Alana yang sedang menangis tertahan. Dia ingat ucapan Alana tadi pagi yang mengatakan kalau dia ingin diperlakukan lembut, karena ini adalah pertama kali baginya. Dan–,
"Aaakkhhhh... "
Kenzo menggeram kesal dan melepaskan pakaiannya satu persatu dan masuk ke dalam kamar mandi lalu menutup pintunya dengan kasar hingga mengejutkan Alana dan Rey yang tadi berbalik saat melihat adegan suami istri itu.
Tubuh Alan luruh ke lantai dan menangis terisak disana.
"Alana apa yang terjadi? kenapa Tuan Ken masuk ke dalam kamar mandi? kenapa kalian tidak melakukannya? " tanya Rey bingung dengan keadaan mereka.
"Rey, dia bersikap kasar padaku, aku tidak suka. " ucap Alana sambil menangis terisak.
"Bodoh, untuk kali ini jangan pikirkan kasar atau tidak, tapi pikirkan keselamatan Tuan Kenzo. " Bentak Rey yang juga kesal kepada Alana.
"Kau tidak mengerti perasaanku, Kenapa kau membelanya. " Alan tidak Terima dengan ucapan Rey yang menyebutnya bodoh.
"Alana dengar, saat ini Tuan Ken sedang dalam pengaruh obat perangsang. Saat di pertemuan tadi ada seseorang yang memasukkan obat itu ke dalam minuman Tuan Ken. Dia ingin mencari wanita penghibur tadi, tapi aku mengingatkan nya tentang kontrak perjanjian kalian. Dan dia lebih memilih pulang untuk menemuimu. "
Deg.
Jantung Alana berdetak dengan cepat mendengar ucapan Rey. Ternyata dia sudah salah paham dengan Kenzo. Bahkan pria itu mau tidak memaksa kan kehendaknya ada Alana karena mungkin masih menghormati Alana atau tidak mau berbuat kasar kepadanya.
"Apa yang terjadi jika dia tidak bisa mendapatkan pelampiasan? " tanya Alana.
"Dia akan gila, karena semua ototnya menegang. Jika sampai salah satu otot syarafnya putus maka dia akan–, "
"Jangan dilanjutkan, aku tau. Dia akan menjadi gila dan hilang ingatan mungkin." Tebak Alana.
"Kau tidak mau kan hidup dengan orang Gila? " Rey menakut-nakuti. Alana.
"Iya aku tau, akan aku lakukan sebisanya. Sekarang keluar dari kamar kami, aku butuh privasi." kata Alana mengusir Rey, karena dia saat ini sedang membutuhkan waktu.
Rey menurut dan pergi dari kamar mereka dan menutup pintu kamar itu. Alana bangkit dan mengunci pintu kamarnya dia dan mondar-mandir di depan kamar mandi. Ragu itulah yang dirasakan Alana saat ini. Apakah dia akan menyerahkan dirinya di saat Kenzo tak terkendali seperti saat ini? itu pasti sangat menyakitkan.
"Rey, bawakan aku air dingin. Panas sekali. " Teriak Kenzo dari dalam kamar mandi dengan enakan tertahan, sepertinya sangat menyakitkan.
Alana tertegun mendengar keluhan demi keluhan yang dirasakan oleh Kenzo. Dia segera menyadarkan dirinya tentang berbagai hal, Kenzo yang sudah menikahi nya bahkan sudah melunasi pembayaran rumahnya, mahar yang sangat besar. Kini giliran dia melakukan tugasnya.
Ya, Alana sudah memutuskannya. Dia perlahan membuka jubah tidur yang dia pakai sejak tadi. Kini tubuh Alana hanya berbalut gaun tidur yang terbuat dari satin sutra yang sangat lembut dan menggambarkan lekuk tubuh Alana yang sangat indah.
Dia membuka handle pintu kamar mandi, terdengar kucuran air shower dan air di bathup. Sepertinya Kenzo sedang mengisi bathup untuk berendam. Alana melihat tubuh polos Kenzo yang sedang memunggunginya dibawah kucuran air shower.
"Rey, kau dengar aku. Bawakan Aku–"
Grep
Belum lagi Kenzo meneruskan ucapannya dia merasakan tubuhnya di peluk dari belakang oleh seseorang. Kenzo terdiam dan mencoba meyakinkan dirinya kalau yang memeluknya saat ini adalah Alana.
"Alana kaulah itu? "
Tidak ada Jawaban hanya sebuah anggukan kepala yang dirasakan oleh Kenzo.
Kenzo memegang tangan Alana yang melingkar di perutnya dan berbalik. Kenzo tertegun saat melihat pemandangan indah di depannya. Alana melakukan walaupun yang dia inginkan dengan gaun tipis itu.
"Ada apa? Kenapa kau berani sekali masuk ke kamar mandi saat ada orang didalamnya?" tanya Kenzo.
"Ayo kita lakukan. "
Kenzo mengernyit tak mengerti, bukankah tadi Akana menangis saat dia menciumnya. Dan sekarang–
"Jangan bercanda Alana, lepaskan aku. Aku akan berendam. "
"Tuan, bukankah aku istrimu. Tidakkah sudah sewajarnya jika pada akhirnya kita akan melakukannya. Maaf jika aku menolakmu tadi. " kata Alana menundukkan kepalanya.
Dengan satu jari, Kenzo mengangkat wajah Alana agar wanita itu menatapnya.
"Kau serius,?
Alana menjawab dengan anggukan kepala yakin.
"Jika aku sudah memulainya, aku tidak akan bisa berhenti Alana. " kembali Kenzo meyakinkan Alana.
Alana kembali mengangguk dan berkata, "Sudah jangan banyak bicara , ayo kita lakukan. Tapi pelan-pelan dan jangan kasar aku takut."
.